Share

016

Keadaan Xaviery semakin membaik, ia telah diperbolehkan duduk. Namun, belum diizinkan kembali ke pemukiman.

"Bagaimana kondisimu?" tanya Calista, sahabat perempuannya. Setiap hari, ia selalu datang membawakan makanan untuk Xaviery.

"Lebih baik," jawab Xaviery singkat.

"Syukurlah kau tidak mati di ujung pedang Jenderal Dominic," ujar Calista sambil bersidekap dekat ranjang pasien, melempar tatapan kasihan.

Xaviery tergelak pelan, tawa berlebihan bisa menyakiti luka Xaviery yang masih basah .

"Aku telah memperingatkanmu untuk tidak gegabah, kau pikir siapa suami Janna saat ini? Dia panglima perang kesultanan Yagondaza, Xaviery. Dia bukan orang sembarangan!" Calista tidak lagi menahan-nahan ucapan yang selama ini dipendam dalam hati.

Paras kemerahan Calista menunjukkan kalau perempuan itu marah pada sahabatnya, si pria keras kepala. Di awal Xaviery menggagas keinginan menjemput paksa Janna, Calista sangat keberatan.

Sayan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status