Maduku Sahabatku

Maduku Sahabatku

Oleh:  Dita Sintiya  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
22 Peringkat
96Bab
5.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Cinta yang Sinta yang telah tumbuh untuk Mas Rendra selama ini, akhirnya dia lampiaskan pada malam bersama Mas Rendra. Dia memadu kasih dengan suami temannya itu. Malam itu sebenarnya dingin, karna hujan mengguyur dengan derasnya, AC di ruangan hotelpun menyala di suhu paling dingin. Namun antara Sinta dan Mas Rendra sedang menikmati suasana panas, yang mereka tahan-tahan jadi membuncah di malam panas itu. Tari masih belum bisa tidur walau waktu telah menunjukkan pukul 11 malam, dia khawatikan suaminya yang belum pulang, sedangkan orang yang sedang dikhawatirkan sedang menikmati malam yang indah bersama sahabatnya. Cumbuan.. desahan.. memenuhi kamar hotel mewah itu, seperti dua kekasih yang lama tak jumpa, nafsu mereka begitu membara. ---------------------------------------------- Bagaimana nasib pernikahan Tari dan Mas Rendra? Dan apakah Tari akan tetap bersahabat dengan Sinta setelah apa yang Sinta lakukan bersama Suaminya?

Lihat lebih banyak
Maduku Sahabatku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Wahyu Indayani
sudah tamat baca, bagus, masih penasaran dg lanjutannya karena ending nya masih nggantung (to be continue), ditunggu novel sekuel nya kak.
2024-02-20 10:17:33
1
user avatar
Silver Girl
rekomen bgt, lanjut
2024-01-15 22:00:20
1
user avatar
Juniarth
semangat update kak Thor
2024-01-15 18:59:18
1
user avatar
Ririichan13
sahabat gak ada akhlak 🥹🥹 .. semoga ada kebahagian buat Tari
2024-01-15 14:26:05
1
user avatar
Disi77
semangat tari ...
2024-01-15 09:38:21
0
user avatar
Ardhya Rahma
Keren. Semangat, Thor
2024-01-14 23:56:56
0
user avatar
Kina nak kuningan
Ceritanya seru! semangat buat kakanya
2024-01-14 21:14:08
0
user avatar
De Lilah
seeu banget! cerita sinta... semangat upnya thor!
2024-01-14 17:42:23
0
user avatar
Biru Gerimis
Kisah menarik antara Sinta, Tari, dan Mas Nur... Semangat, Kak Author...
2024-01-14 15:06:59
0
user avatar
Tatya Miranthy
makanya, emang ya musuh itu emang kadang orang terdekat dan kita percaya. hati-hati deh, pokoknya.. walaupun itu teman sendiri..
2024-01-14 15:05:54
0
user avatar
Fadiyah NK
Top markotop ceritanya, gk sabar nunggu kelanjutannya
2024-01-14 13:15:43
0
user avatar
Phina1901
ceritanya bikin greget. semangat berkarya Kak
2024-01-14 12:32:04
0
user avatar
Rich Mama
Uh, dasar ya! bikin gemes tuh Mas Nur. Pengen jambakin Sinta deh
2024-01-14 12:29:54
0
user avatar
NACL
sahabat ga ada akhlak emang. kasihan Tari (TT)
2024-01-14 12:26:33
0
user avatar
Prisma
Dari awal sudah seru dan menarik ceritanya, Kak. Semangat terus buat authornya :)
2024-01-14 11:44:24
0
  • 1
  • 2
96 Bab
BAB 1 - Penghianatan itu terungkap
Seorang wanita sedang sibuk mempersiapkan sebuah pesta, dia sibuk menjelaskan kepada panitia seperti apa pesta anniversarynya nanti. Wanita berkulit putih, berambut Curly dengan senyum di wajahnya yang selalu merekah. Tertulis besar wedding anniversary 10th untuk Rendra dan Tari. "Baik, Bu. Kami akan memenuhi semua keinginan ibu di hari spesial ibu dan pak Rendra," ucap seorang pegawai WO."Oke, aku harap begitu, dan semoga Mas Rendra menyukai kejutan kecilku ini," jawab Tari sembari tersenyum bahagia. Aku sengaja memesan hotel bintang lima untuk acara peringatan pernikahan kami yang ke 10 tahun. Walau sudah memesan WO untuk acaranya, tetapi Aku tetap ikut sibuk untuk ikut menyiapkan pestanya, karena Aku begitu mencintai suamiku.Ketika sedang sibuk membantu persiapan pesta, Aku di kejutkan dengan kehadiran seorang lelaki yang tiba-tiba berada di depan Tari. Lelaki kekar dan dan berkumis itu memegang tanganku dengan kasar."Ikut denganku, ada yang ingin aku bicarakan kepadamu," ta
Baca selengkapnya
BAB 2 - kenapa tega?
Gemetar seluruh tubuhku saat mengetahui kebenaran suami dan sahabatku yang menikah diam-diam. Aku marah, kecewa dan sangat hancur, dua orang yang selama ini ku percaya kenapa tega mengkhianatiku.Aku mencoba bangkit dari lantai dan duduk di pinggir tempat tidur untuk menunggu Mas Rendra selesei mandi, kemarahan di hatiku begitu mendidih, Aku ingin tahu kenapa mereka tega melakukan itu kepadaku.Aku mencoba untuk mengatur nafas agar bisa setenang mungkin untuk bisa menginterogasi Mas Rendra, suara shower air di kamar mandipun berhenti, tak lama Mas Rendra keluar dengan mengenakan handuk piyama berwarna putih."Sayang, kenapa kamu memegangi ponselku? Apa ada yang telepon?" Tanya Mas Rendra panik setelah melihat gawainya ada di tanganku. "Kenapa? Takut aku tahu semua, Hah!" Jawabku menahan emosi."Bu.. bukan begitu, takutnya ada hal penting tentang pekerjaan yang butuh bantuanku," ucap Mas Rendra berusaha setenang mungkin.Mas Rendra berusaha untuk mengambil gawainya dengan cara yang ha
Baca selengkapnya
BAB 3 - mencoba menerima!
"Aa.. apa yang kamu bicarakan nak?" Tanya ibu mertuaku memastikan, namun aku hanya menunduk."Rendra! Jelaskan pada ibu apa benar yang Tari katakan?" Bentak ibu dari suamiku itu."Benar Bu, aku sudah menikahi Sinta 3 bulan yang lalu," Aku dan Sinta hanya menangis dan memejamkan mata , mertuaku itu sangat terkejut , ibu sangat syok atas apa yang dikatakan anaknya. Hingga pandangannya tiba-tiba gelap, dan ibu akhirnya pingsan."Ibuuu.." Kami bertiga berhambur memeluk ibu."Ini semua salahmu, Mas.""Baiknya kita bawa ibu ke dalam dulu, Dek." "Tidak, Mas jangan sentuh ibu." "Dek, ibu harus segera di beri pertolongan pertama, biar aku segera memanggil dokter keluarga kita." Mas Rendra segera menggendong ibunya dan bergegas masuk ke rumah di ikuti Aku di belakangnya. Sinta hanya terdiam melihat kami masuk ke rumah membawa Ibu, baguslah jika dia masih punya rasanya malu untuk tidak ikut masuk. Tak lama dokter keluargapun tiba, ibu mertuaku segera mendapatkan pertolongan, kondisinya m
Baca selengkapnya
BAB 4 - FLASHBACK
Beberapa bulan yang lalu, Sinta menghubungiku tengah malah, jam menunjukkan pukul 12 malam lebih 30 menit, Aku yang sedang tertidur bersama suamiku terbangun mendengar suara dering gawai yang berbunyi terus menerus.Beberapa kali berbunyi akhirnya Aku meraih gawaiku itu, ku lihat Sinta yang menelpon , 'sepertinya Sinta dengan dalam masalah, tengah malam begini meneleponku' ucapku dalam hati."Halo, Sinta, ada apa?""Halo, Tar. Tolong aku, aku butuh bantuanmu, hiks," ucap Sinta sembari menangis."Kamu kenapa Sinta? Ferdi kemana?" "Mas Ferdi pergi entah kemana, setelah dia menganiaya aku, Tar," Terdengar suaranya meringis kesakitan, aku panik, entah apa yang terjadi kepadanya."Astaghfirullah, apa yang kamu katakan, Sinta? Kamu di pukuli oleh Ferdi?" "Iya, Tar, dan sekarang aku sedang merasakan sakit perut yang luar biasa, tolong aku Tar, tolong selamatkan aku dan bayiku," jawab Sinta, lalu telepon terputus."Halo.. halo.. Sinta.. Sinta.." "Ada apa Dek? Kenapa dengan Sinta?" Tanya
Baca selengkapnya
BAB 5 - Nasehat ibu yang tidak di dengarkan
Setelah selesei makan, Aku segera mandi dan menidurkan Rangga kembali. Setelah Rangga tidur Aku langsung menelepon suamiku untuk menanyakan kabar Sinta."Assalamualaikum, Mas. Gimana Sinta, sudah sadar belum ,Mas?""Waalaikumsalam, belum Dek. Ini tadi dokter sudah kunjungan, katanya masih pengaruh obat bius, jadi belum sadar." "Aku kesana lagi ya Mas, pasti Mas belum makan, soalnya Mas Rendra tidak pernah selera untuk makan masakan luar.""Mas sudah makan tadi beli di kantin, kamu nanti sore saja Dek kesininya, kamu istirahat dulu saja di rumah, jangan kecapekan nanti kamu malah yang sakit.""Oh ya sudah, Mas, kalau begitu. Aku tutup dulu telponnya.""Oke sayang," panggilanpun berakhir.Ibu yang sedari tadi mendengarkan percakapanku dan Mas Rendra, kemudian menghampiriku."Nak, Sinta itu teman kecilmu yang pernah kamu ceritakan itu?" Tanya Ibu mengingat tentang Sinta yang pernah Aku ceritakan dahulu."Iya Bu, loh ibu masih inget? Aku kan ceritanya sudah lama sekali.""Ibu masih inget
Baca selengkapnya
BAB 6 - Cinta terlarang itu tumbuh
Setelah Sinta membaik dan sudah bisa keluar rumah sakit, Aku dan Mas Rendra membawa Sinta kerumah Kami, Ibu Retno yang masih kurang setuju atas kehadiran Sinta di rumah tangga anak dan menantunya, tetap harus menerima walau berat di hati.Aku dan Mas Rendra bergegas membuat laporan kepada polisi, untuk semua hasil visum dan bukti dari rumah sakit dengan kasus KDRT kepada Sinta. Tak butuh waktu lama ,polisi berhasil menangkap Ferdi, dengan semua barang bukti Ferdi akhirnya bisa di jebloskan ke dalam penjara.Sinta yang mulai membaik, berusaha untuk berbaur dengan keluargaku dan Mas Rendra, mulai membantu memasak, menjaga anak-anak bahkan sampai membantu untuk bersih-bersih rumah."Sin.. kamu tidak usah repot untuk mengelap meja begitu, nanti si mbok yang akan membersihkannya," ucapku pada Sinta yang tengah membersihkan meja makan."Ini hanya pekerjaan kecil saja kok, Tar. Biar aku bisa gerak juga." Aku tak bisa menolaknya, sudah 1 Minggu Sinta di rumah ini, dia tidak bisa diam, ada s
Baca selengkapnya
BAB 7 - POV Rendra
Aku sangat bersyukur memiliki istri yang cantik , penuh perhatian , dan sangat baik. Kepeduliannya sangat besar, kepadaku, anak-anak dan ke Ibu mertuanya.Hatinya begitu lembut dan luas, Tari Setia Pertiwi wanita dengan spesifikasi Bidadari itu adalah istriku. Aku beruntung memilikinya.Suatu malam Tari menerima telepon dari sahabat lamanya, Sinta. Sinta mengabarkan bahwa dirinya sedang tidak berdaya karena mengalami KDRT dari suaminya, Tari yang memiliki hati lembut itu segera memintaku untuk mengantarkannya ke rumah Sinta. Benar saja, begitu kami tiba rumah mewah bergaya italy itu Sinta sudah terkapar lemah dengan luka cukup serius di sekujur tubuhnya. "Sinta.. Sinta.. apa yang terjadi kepadamu, hiks."Gurat sedih dan khawatir jelas terlihat dari wajah manis istriku.Aku dan Tari segera membawa Sinta ke rumah sakit. Aku segera mengurus lain-lain, dan bergegas menuju istriku yang sedari tadi mondar-mandir di depan pintu ICU. Ku lihat kelelahan di wajahnya. Aku menyuruhnya pulang ber
Baca selengkapnya
BAB 8 - Mencari Apartemen
Sinta bergegas meninggalkan kafe dan segera masuk ke taksi. Dalam benaknya ingin segera membereskan semua barang miliknya dan meninggalkan rumah Tari, memang seharusnya Sinta pergi meninggalkan rumah sahabatnya itu sejak lama, tetapi karena merasakan hangatnya sebuah keluarga Sinta menjadi merasakan kenyamanan dan belum ingin pergi walau kondisi tubuhnya sudah pulih dan mantan suaminya Ferdi pun telah di penjara.Tapi kini Sinta harus segera meninggalkan rasa nyaman bersama keluarga Tari , demi untuk menghindari Rendra yang Sinta lihat tingkahnya makin aneh dan menggila. Sinta tidak habis fikir kenapa bisa seorang Rendra yang tadinya begitu setia dan mencintai istrinya kini malah terang-terangan mengatakan cinta kepadanya."Aku harus segera mencari tempat tinggal, untuk menjauhi Rendra." Gumamnya sembari melihat ke benda pipih yang dia pegang.Sinta mulai mencari-cari apartemen yang masih terjangkau untuk dia sewa. Walau selama ini Sinta tidak bekerja tetapi Sinta mempunyai tabungan y
Baca selengkapnya
BAB 9 - Menyatakan Cinta
POV Sinta Sudah 1 bulan sejak Mas Rendra mengantarkan Aku ke apartemen ini, dirinya seolah menghilang dariku. Sewaktu Tari dan Ibu Retno berkunjung kesini, Mas Rendra tidak turut serta."Maaf ya Sinta, Mas Rendra tidak bisa ikut kesini karena pekerjaannya banyak, dia sibuk bolak balik ke luar kota." Aku hanya mengangguk saat Tari memberitaku bahwa kamu sedang sibuk. Harusnya aku malah senang karena dengan begitu kamu tidak akan bersikap aneh lagi kepadaku.Mengenai Apartemen ini yang kau beli untukku, aku tidak memberitahukan kepada Tari. Aku tidak ingin menyakiti hatinya, aku katakan jika aku sedang mencicil untuk membeli apartemen ini.Tetapi entah kenapa hati ini malah merasakan kerinduan saat kita sama sekali tidak bertemu.Aku kini telah bekerja di salah satu hotel bintang 5 terbaik di kota ini sebagai seorang chef, baru 1 Minggu yang lalu tepatnya aku bekerja.Aku pun heran, kenapa hotel terbaik itu langsung menerimaku padahal pengalamanku boleh di bilang kurang, karena waktu
Baca selengkapnya
BAB 10 - Sahabat baik
Aku dan ibu segera bergegas ke rumah sakit begitu mendapat telepon dari Sinta. Sinta berusaha menjelaskan semuanya agar kami merasa tenang dan tidak perlu khawatir. Nada dan Rangga mencari Ayah mereka, namun aku tidak tega jika harus berkata yang sebenarnya kepada anak-anak yang masih sangat kecil itu.Jadi kami titipkan mereka dirumah bersama mba Susi.Walau bagaimanapun, sebagai istri aku sangat mengkhawatirkan kondisi suamiku yang telah tertembak. Mobil kami segera tiba di rumah sakit. Aku dan ibu langsung menuju resepsionis dan menanyakan dimana suamiku di rawat. Setelah mendapat petunjuk dari resepsionis kami menuju kamar Mas Rendra di rawat, ku buka pintu kamar tersebut, suamiku sedang terbaring lemah dengan Sinta berada di sampingnya yang sedang sibuk mengupas buah.Mengetahui kami datang, Sinta langsung beranjak menjauh dari ranjang Mas Rendra dan meninggalkan buah yang sedang dia kupas di atas nakas. "Mas, apa kamu sudah baikan? Aku begitu mengkhawatirkan dirimu, handphonemu
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status