Share

Bab 21

"Ya biarin, kamu kalau mau mengacau mending pergi dari rumah ini, Rosa!" ucap Ibu.

Aku tersenyum miring padanya. Sejak kehadirannya, kehidupanku dan keluarga ini seakan dipenuhi drama. Canda tawa seakan menguap begitu saja.

Tak bisa dibiarkan, aku harus mengembalikan suasana dulu, sebelum Mbak Rosa datang ke sini.

Acara sarapan kali ini sungguh membuatku tak berselera. Apa lagi Mbak Rosa yang seakan enggan untuk pergi dari rumah ini.

Aku pun sebenarnya tak ingin egois. Namun, aku perlu memperjuangkam cintaku. Meskipun mungkin, di dalam hati Mas Andra bukan hanya ada aku saja.

"Ning, nanti kita ke rumah sakit, ya?"

"Buat?" tanyaku.

"Ya kita periksa. Siapa tahu memang di dalam rahimmu sudah bersemayam buah cinta kita," ucap Mas Andra.

Aku tersenyum, lalu mengangguk. Meskipun belum yakin seratus persen jika memang aku hamil, karena sudah terbiasa dengan siklus haid yang tak menentu.

Mas Andra menatap mataku lekat. Duh, kenapa jadi deg-degan begini?

"Ke-kenapa, Mas?"

"Ning?"

"Em
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status