Nayra Alfarani terpaksa harus menikah dengan Cakra Yudhistira karena sebuah kesalahpahaman. Cakra juga menganggap bahwa pernikahannya dengan Nayra ini adalah hal yang salah. "Akan aku pastikan kalau semua ini salah. Kamu bukanlah jodohku," ujar Cakra Yudhistira "Ya Tuhan, kenapa engkau mengirim makhluk ini di hari pernikahan hambamu yang bahkan sudah hancur ini?" keluh Nayra. Nayra pikir dia telah salah menikah dengan laki-laki itu. Hatinya masih tetap menginginkan Ezhra, namun sekarang dia sudah menjadi istri Cakra. Lalu bagaimana Nayra dan cakra menghadapi pernikahannya ini?
View More"Mohon maaf pak, berapa lama lagi kita harus menunggu?" tanya pak penghulu yang sudah siap menikahkan dua orang yang hendak mengikat janji suci hari ini.
Pak Hendrawan yang merupakan ayah dari gadis cantik bernama Nayra Alfarani pun merasa tidak enak dengan pertanyaan dari pak penghulu tadi."Emm mohon maaf pak, tolong tunggu sebentar lagi, saya sudah berusaha untuk menghubungi mempelai laki-lakinya. Sebentar lagi mereka pasti akan datang pak," kata Pak Hendrawan berusaha setenang mungkin.Maya ibunda Nayra pun merasa resah dengan semua ini, dia khawatir jika Ezhra Tamawijaya laki-laki yang akan menjadi menantunya benar-benar tidak datang pada hari pernikahan yang ia gelar dengan sesempurna mungkin di rumah ini.Pasalnya semua orang sudah menunggu, banyak tamu undangan yang semakin lama juga semakin berbisik-bisik tidak enak mengenai hal ini.'Ya Rabb, tolong berikanlah kelancaran dalam perjalanan calon suamiku untuk segera menghalalkanku,' batin seorang gadis cantik lengkap dengan busana pengantinnya.Nayra Alfarani benar-benar hampir putus asa dalam menunggu kedatangan calon suaminya di hari besarnya ini.Dia terus memandangi keluar jendela kamarnya berharap netranya segera menemukan mobil pengantin yang dibawa oleh Ezhra, laki-laki yang ia harapkan menjadi imamnya."Ezhra seenggaknya tolong angkat telfonnya dong," ucapnya sambil berusaha menghubungi laki-laki itu.Nayra hampir menangis berada di dalam situasi seperti ini. Dia berusaha mati-matian untuk tetap berpikir positif kalau mungkin saja calon suaminya masih dalam perjalanan dan mungkin saja tidak ada signal di sana."Nay, Mama sama Papa sudah berusaha menghubungi Ezhra dan keluarganya tapi tetap tidak bisa, semoga saja mereka baik-baik saja" kata Maya ketika perempuan berbalut kebaya anggun berwarna lilac itu masuk ke kamar Nayra."Maa, Nayra takut Ma, kenapa Mas Ezhra belum datang juga?" tanyanya sudah tidak bisa membendung air matanya."Sabar sayang, mereka pasti datang, dia sudah janji akan menikah sama kamu Nak," ucap Maya sambil memeluk putri tercintanya."Tapi harusnya mereka sudah tiba setengah jam yang lalu Ma, kenapa sekarang belum datang terus dihubungin juga ga bisa," ujar Nayra dengan sesak."Sssttt udah jangan nangis sayang, nanti make up kamu berantakan. Papa sama Mama percaya kalau mereka pasti datang, kita tunggu dulu ya! Papa sudah mengirim beberapa orang untuk mencari tahu keberadaan mereka sekarang."Maya menghapus air mata nelangsa Nayra di hari yang seharusnya membuatnya bahagia ini.Dia mengatakan pada anak perempuannya itu untuk berdoa supaya jika Ezhra adalah jodohnya maka semoga dimudahkan jalannya untuk segera melangsungkan hal baik ini.Para tamu tampaknya mulai bosan dengan acara tunggu menunggu yang menurut mereka sangat membosankan ini."Tapi sampai kapan Pak kita harus menunggu mempelai prianya datang? Apa perlu saya menikahkan orang lain dulu baru kembali ke sini lagi jika semuanya sudah siap?" tanya Pak penghulu yang sudah bosan menunggu."Tolong sabar sebentar pak, mungkin-""Iya masalahnya ini sudah hampir setengah jam kita menunggu tapi tidak tahu apa yang ditunggu benar-benar akan datang atau tidak Pak. Seperti hal yang tidak pasti gitu, dihubungi aja ga bisa, gimana? Ga mungkin kan satu keluarga HP-nya mati semua atau ga ada signal semua," celetuk salah seorang bapak-bapak tamu undangan."Iya bener, bukannya gimana-gimana ya, takutnya terjadi kejadian yang tidak diinginkan juga siapa yang tahu," tambah seorang bapak-bapak yang lainnya.Pikiran dan hati pak Hendrawan sekarang sudah benar-benar kacau, ingin rasanya dia sendiri yang keluar dan mencari sampai di mana calon menantunya itu, tapi dia tidak bisa melakukan itu dan hanya bisa menunggu kabar dari orang-orang yang ia suruh untuk mencari tahu keberadaan Ezhra sekarang.Pak Hendrawan hanya bisa berdoa dalam hati semoga tidak terjadi hal buruk apapun di hari yang harusnya menjadi momen spesial untuk anak tersayangnya.Maya yang mendengar ada sedikit keributan pun keluar untuk menemui suaminya dan berbicara pada Hendrawan.Awal awal para tamu menunggu memang sebagian masih anteng dan berusaha tenang, tapi jika dirasa sudah diluar batas toleransi mereka menunggu maka suasana pun pasti akan berubah juga."Pah, gimana dong? Mereka belum kasih kabar dimana Ezhra sekarang?" tanya Maya yang berbicara berdua dengan Hendrawan."Belum Mah, mereka bilang belum menemukannya.""Ya Allah, apa yang terjadi sama calon menantu hamba? Tolong mudahkanlah mereka untuk segera sampai dan melangsungkan pernikahan ini," kata Maya berdoa."Jika dia memang jodoh Nayra dia pasti akan datang Ma," ungkap Hendrawan pasrah."Lebih baik kita tunggu di depan saja bersama yang lainnya Pa," ucap Maya sambil berjalan.Nayra yang berada di dalam kamar sendirian merasa sangat cemas dan hatinya sudah seperti diaduk aduk tidak karuan.'Apa mungkin kamu memang ga akan datang hari ini Mas? Terus gimana nasib aku dan keluarga aku kalau pernikahan ini batal?' ratap Nayra dalam hatinya.Di hari pernikahannya ini sahabat Nayra juga tidak bisa datang karena ada pekerjaan yang memang tidak bisa ditinggalkan, jadilah dia pengantin seorang diri tanpa ditemani sahabatnya di sisinya.Kakak perempuan Nayra juga tidak ada karena sedang diluar negeri dengan keluarga kecilnya sekarang.Saat Nayra sedang menangis di sofa sambil terus mencoba menghubungi Ezhra tiba-tiba seorang laki-laki masuk ke dalam kamarnya melalui jendela kamar Nayra."Si ... Si ... Siapa kamu?" tanya Nayra sambil berdiri. Ia pun gugup dan takut saat melihat laki-laki itu tiba-tiba mendekatinya."Sssstttt, please, tolongin saya," kata laki-laki itu mendekat ke arah Nayra dengan wajah memohon dan memberinya kode supaya Nayra diam dan tidak berteriak.Nayra mendadak menjadi ketakutan saat laki laki itu semakin mendekat padanya lalu kemudian berjongkok di depannya."Hah," katanya kaget sambil berjalan mundur satu langkah menjauhi laki-laki itu."Ini kalung kamu jatuh," kata laki-laki itu sambil memberikan sebuah kalung perhiasan yang Nayra pakai di hari pernikahannya ini.Nayra mengambilnya dengan kasar dan masih merasa takut pada lelaki yang tiba-tiba saja muncul ke kamarnya itu."Tolongin saya ya please, saya-""Ya tapi ngapain masuk ke kamar saya kaya jin gini sih? Kamu siapa?" tanya Nayra memotong pembicaraan lelaki di depannya ini dengan nada tinggi."Ssstttttttt, jangan keras-keras, saya bukan penjahat, 30 menit aja saya numpang di sini oke?"Laki-laki itu tiba-tiba saja membungkam mulut Nayra sambil celingukan memastikan tidak ada orang di sana.Nayra mencoba untuk melepaskan bekapan tangan laki-laki itu yang sudah kurang ajar padanya."Maamaaaa," teriak Nayra saat dia memiliki kesempatan untuk berteriak memanggil mamanya.Maya yang mendengar putrinya berteriak pun menjadi terpanggil untuk melihat Nayra."Kenapa Nayra berteriak gitu ya Pa?""Papa juga ga tahu Ma, ya udah kita lihat aja," ujar Hendrawan."Astaga kamu ini benar-benar ya, saya itu bukan orang jahat-""Terus ngapain masuk kamar saya?" potong Nayra masih dengan nada tinggi dan takut."Heh denger ya-" saat laki-laki itu sudah emosi pada Nayra dan mendekatinya kakinya malah tersangkut selimut Nayra di lantai dan ia pun kehilangan keseimbangan lalu menabrak tubuh Nayra, namun untungnya mereka jatuh di atas kasur empuk Nayra."Nay, ada apa Nay? Kenapa berteriak?" tanya Maya ketika membuka pintu kamar Nayra bersama suaminya.Meskipun terjatuh di kasur empuk dan tidak merasakan sakit, namun posisi jatuh Nayra dan laki-laki itu pun harus menjadikan malapetaka bagi mereka berdua saat Maya dan Hendrawan melihatnya.Nayra yang tertabrak oleh tubuh laki-laki tak dikenalnya terpaksa harus terjatuh di bawah laki-laki itu dan siapapun yang melihatnya pasti akan salah paham.Seorang pengantin perempuan berada di dalam kamarnya dengan posisi seperti itu dan bahkan itupun dengan laki-laki lain yang bukan calon suaminya.Akankah orang tua Nayra juga salah paham pada mereka?Bersambung.Hari demi hari berlalu, bahkan sekarang sudah bertahun-tahun Nayra hidup sendiri tanpa Cakra. Baginya sesuatu yang ia anggap sebagai takdir, cara terbaik untuk menerimanya meskipun suka atau tidak adalah dengan menjalaninya dan tidak berputus asa.Suatu hari Nayra sedang sibuk melakukan acara berbagi takjil gratis di pinggir jalan. Hari ini adalah bulan puasa, dia dan teman-teman komunitasnya sibuk melakukan banyak acara-acara berbagi di bulan yang penuh arti ini.Malam hari sehabis sholat tarawih di salah satu masjid yang besar di kotanya, perempuan itu hendak pulang ke rumah karena hari sudah malam.Saat ia hendak berjalan tiba-tiba seseorang memanggilnya dan membuat perempuan itu harus menoleh ke belakang.Netra perempuan itu langsung menatap laki-laki dengan sarung dan peci hitam dengan baju koko yang berdiri tepat di depannya. Hanya berjarak beberapa meter dari dirinya berdiri saat ini.Mata laki-laki itu tampak berbinar dan tidak percaya bisa melihat Nayra di masjid ini."Nayra,
Nayra sangat pusing dengan pekerjaannya. Beberapa hari kemarin dia harus lembur karena banyak sekali yang harus ia kerjakan. Malam ini, dia juga harus berada di ruangan dalam gedung tinggi yang menjadi kantornya itu.Untung saja masih ada beberapa teman yang masih di sana dan Nayra tidak perlu takut. "Iya Ma, Nayra akan pulang setelah semua selesai," ujarnya saat Maya menghubunginya. Perempuan itu sungguh pusing melihat Nayra yang hanya menghabiskan waktunya unjuk bekerja saja, padahal ia ingin Nayra bisa mencari pasangan lagi dan menikah."Kenapa kamu harus bekerja hingga larut seperti ini Nay? Orang tuamu tidak hidup kekurangan. Apapun yang kamu inginkan masih bisa dipenuhi oleh orang tuamu. Jadi tolonglah, pulang dan jaga kesehatanmu," omel Maya.Nayra sudah pusing dengan pekerjaannya, ditambah lagi harus mendapatkan omelan dari Maya, dia serasa tidak kuat lagi dengan semua itu."Maa, tolonglah, aku pasti akan pulang tapi tidak sekarang. Mama jangan khawatir."Nayra buru-buru un
"Paa, apa kita buat rencana baru aja biar Nayra sama Septian bisa saling kenal dan lebih dekat lagi?" tanya Maya sambil bersiap-siap di dalam kamarnya. Hari ini mereka akan menghadari pernikahan Savia, siapa yang menyangka jika gadis itu akan menikah dengan Reno? Teman baik Cakra. Hendrawan yang sudah putus asa, tidak memiliki ide apapun terhadap saran dari Maya. "Lebih baik jangan dipaksakan Ma, semua yang terjadi sama Nayra, papa juga merasa bersalah. Tapi kalau saja Ezhra tidak pergi saat itu...."Hendrawan tidak melanjutkan kata-katanya. Ia tidak tahu jika Ezhra sudah kembali dan beberapa kali menemui Nayra, karena perempuan itu tidak menceritakannya pada orang tuanya. Maya pun mendekati suaminya itu dan menarik nafas berat. "Tidak ada yang salah Pa, mungkin memang takdir cinta Nayra harus seperti ini. Tugas kita sekarang hanya mendoakan dia dan mencoba berusaha agar dia mendapatkan kebahagiaannya lagi," tutur Maya tidak ingin membuat suaminya merasa bersalah. "Tapi apa yang
Berbulan bulan lamanya Nayra belum juga menandatangani surat cerai nya. Ia pikir tidak akan ada bedanya saat ini dia bercerai atau tidak. Semuanya akan tetap sama, dia tidak akan bertemu dengan Cakra dan tetap sendiri.Perempuan itu menjalani hari-harinya dengan mulai bekerja di sebuah perusahaan impiannya.Maya dan Hendrawan hendak menjodohkannya dengan Septian sekarang angkat tangan karena Nayra benar-benar tidak bisa menerimanya."Bagaimana jika dia trauma karena pernikahannya Pa?" tanya Maya saat sedang menikmati kopi bersama di ruang keluarga.Hendrawan menyeruput kopinya dengan santai. Dia tidak bisa berkomentar atas kalimat istrinya itu."Mama jadi khawatir sama dia. Jangan sampai Nayra tidak mau menerima siapapun hingga tua nanti." Maya menjadi sangat sedih saat memikirkan itu. Berbagai cara sudah ia lakukan supaya bisa membuat Nayra melupakan hubungan pernikahannya yang pernah terjadi dengan Cakra.Tapi apa yang Nayra katakan? Bagaimanapun sesuatu yang pernah terjadi padanya
Berhari-hari Nayra terdiam murung di dalam kamar miliknya. Rasa kecewanya pada Cakra masih saja memenuhi pikiran dan hatinya. Namun kejadian yang menimpa Cakra hingga membuatnya masuk penjara juga menjadi pertanyaan di hati dan pikirannya. Dulu ia menahan kesedihan karena ingin ikut bersama laki-laki itu menjalani hukumannya di desa. Ia rela menemani Cakra dan tidak tinggal di rumah orang tuanya.Sekarang ia menangis karena orang yang dulu ia bela dan ia temani sekarang tega mengkhianati. "Kamu tanda tangani saja surat cerai itu Nay. Mau tidak mau kamu harus melakukannya tanpa memikirkan apapun. Mama sudah tidak bisa lagi mentoleransi kesalahan yang laki-laki itu lakukan," ujar Maya dengan kecewa. Perempuan itu mungkin merasa lebih kecewa dari Nayra. Hati seorang ibu yang telah membesarkan anaknya hingga dewasa dengan penuh cinta, namun setelah dewasa anaknya menikah dengan laki-laki yang salah dan tidak membuatnya bahagia sungguh merupakan hal tersedih bagi Maya.Perempuan itu ber
"Jadi kamu lebih memilih laki-laki itu dan menjebaknya daripada menikah denganku?" tanya Axzo yang merupakan kekasih Verlisa.Malam hari selesai dari sebuah club, Verlisa menceritakan bahwa dia tidak bisa dan tidak mau bersama Axzo lagi. Laki-laki itu tentu tidak terima dengan apa yang Verlisa katakan dan pengakuan dari wanita itu membuatnya sakit hati."Dia pacar aku, yang sampai saat ini masih aku cintai—""Lalu kamu jadikan aku ini apa? Selama ini apakah kamu hanya pura-pura mencintaiku?" tanya Axzo dengan sesak.Laki-laki itu memarkirkan mobilnya di sebuah jalanan yang sangat sepi, bahkan mungkin hanya ada kendaraan mereka saja di jalan itu. Verlisa protes kenapa Axzo menghentikan mobilnya. Axzo keluar dari mobil dan berteriak dengan begitu kencang untuk menyalurkan emosi dirinya.Axzo sangat mencintai Verlisa, tapi wanita itu mematahkan hatinya. Baru kali ini Axzo merasa benar-benar tertekan dan sakit hati."Maafkan aku, tapi aku pikir aku bisa mencintaimu dan berusaha mencoba
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments