Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan

Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan

By:  Te Anastasia  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating
14Chapters
631views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Aku kembali untuk mengambil satu anak kembarku yang pernah kutinggalkan padamu!" Satu malam panas merenggut kesucian Dalena Gabriella akibat jebakan Sepupunya. Pagi harinya Dalena menyadari bahwa laki-laki yang semalam bercinta dengannya adalah seorang Presdir ternama, yaitu Damien Escalante. Akibat dari kejadian itu, Dalena diusir dari rumah. Bahkan setelah beberapa bulan dia dinyatakan hamil dan ia melahirkan dua bayi kembar. Namun kesulitan biaya hidup membuat Dalena memutuskan untuk meninggalkan satu bayinya di depan rumah Damien, dengan sebuah surat yang menjelaskan bahwa bayi itu adalah anak kandungnya. Hal ini membuat Damien membenci wanita yang sudah ia cari berbulan-bulan itu. Lima tahun kemudian, Dalena kembali dengan karir gemilang. Ia berusaha mengambil dan membawa putrinya dari Damien. Dalena bersandiwara menjadi seorang pengasuh. Putri kecil Damien yang menolak dekat dengan orang luar, nyatanya dia malah lengket dengan Dalena. Hal ini menimbulkan kecurigaan Damien, sampai akhir dia terkejut setelah mengetahui siapa sosok Dalena yang sesungguhnya.

View More
Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Ika Dw
Delena, Pepet terus Damien, perjuangan si kembar, ditunggu tunggu kelucuan si kembar, oke gass, lanjut Thor .........
2024-04-27 08:58:09
0
14 Chapters
BAB 1. MALAM PANAS YANG PANJANG
“Oh ... ternyata ini pertama kali untukmu,” bisik suara berat itu. “Kau masih perawan, Nona.”Kecupan dan sentuhan panas di atas permukaan kulit lembut Dalena membuat kepalanya terasa kosong. Ia tak kuasa menahan gairah yang memuncak, dan menginginkan sentuhan yang lebih panas dari laki-laki itu.“Tu-Tuan …” lirih Dalena di sela desahan yang saling bersahutan. Gadis itu bahkan tak sanggup untuk sekedar membuka lebar matanya karena terlalu pusing dan terlena. Pandangannya mengabur, aroma alkohol yang pekat menguar dari tubuhnya dan lelaki asing itu.Dalena meringis saat merasakan nyeri di inti tubuhnya. “Tuan, tolong berhenti sebentar ...”Sejenak laki-laki itu terdiam, mengusap air mata di pipi Dalena dengan lembut. Ia membubuhkan kecupan ringan di sudut matanya, menenangkan Dalena. Tangan gadis itu masih melingkar di lehernya. Dalena merasa gila karena tubuhnya langsung merespon dengan cepat tiap sentuhan laki-laki ini.“Aku tidak bisa berhenti, Manis. Kau yang memulainya. Kau
Read more
BAB 2. PAK PRESDIR, INGIN MENEMUKAN DALENA
Hari sudah larut malam, tapi Dalena masih luntang-lantung di jalanan. Kepalanya pusing karena ia bingung mencari tempat tinggal. “Ke mana... Aku harus ke mana setelah ini? Aku tidak punya siapa-siapa lagi sekarang,” lirih Dalena berjuang menahan air matanya yang akan menetes. Tiba-tiba, setetes demi setetes air langit pun turun perlahan. Bila malam ini hujan deras, habislah Dalena menjadi seorang gelandangan. Dalena hendak berteduh, namun sebuah mobil berwarna putih berhenti tepat di depannya. Muncul dari dalam mobil itu seorang laki-laki tampan, berambut hitam, berbalut kemeja biru langit menatap Dalena dengan wajah cemas. “Dalena?!” pekik laki-laki itu sembari mendekatinya. “Heins …” “Astaga, kenapa kau membawa tas besar seperti ini? Apa yang terjadi?!” Tatapan mata Heins terlihat terkejut melihat keadaan Dalena yang mengenaskan. Laki-laki itu adalah teman lama sekaligus kakak tingkatnya di sekolah dulu. Seingat Dalena, Heins kini sudah menjadi dokter muda yang memiliki kari
Read more
BAB 3. NYAWA BARU DALAM PERUT DALENA
Beberapa minggu sudah berlalu dan Delena tetap tinggal di kediaman Heins. Dalena juga sudah mendapatkan pekerjaan di sebuah rumah makan. Namun, beberapa hari ini ia absen bekerja lantaran Dalena merasakan tubuhnya lemas dan selalu mual tiap kali usai makan dan menghirup aroma daging. Pagi ini pun Dalena mual-mual di dalam kamar mandi, hingga mengundang curiga Heins yang beberapa hari ini terus memperhatikannya. “Dalena,” panggil Heins masuk ke dalam kamar Dalena dengan berhati-hati. Laki-laki itu menatap Dalena yang kini keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah pucat. “Berbaringlah, aku akan memeriksamu,” ujar Heins membantu Dalena. Gadis itu berbaring. Heins mengambil peralatannya sebelum memeriksa betul-betul kondisi Dalena. “Aku tidak papa kan, Heins?” tanya Dalena lemah. Heins tertegun. Bagaimana mungkin ia akan diam saja dengan pemeriksaan yang cukup mengejutkankannya ini? “Maaf kalau aku lancang. Tapi kalau boleh aku bertanya, apa kau mengalami terlambat masa datang bu
Read more
BAB 4. LAHIRNYA SI KEMBAR MENGGEMASKAN
Sembilan bulan kemudian, lahirlah dua bayi kembar buah hati Dalena. Mereka bayi laki-laki dan perempuan yang sangat lucu menggemaskan. “Anak-anak Mami tersayang … Raccel-ku yang cantik dan Cassel-ku yang tampan.” Dalena berucap lembut seraya mengusap pipi dua bayinya yang tengah tertidur lelap di dalam gedongan biru dan merah muda yang kini tergeletak di atas ranjang setelah menangis beberapa menit yang lalu. Bayi-bayi menggemaskan yang baru lahir sepuluh hari yang lalu. Dalena tidak menyangka bila ia melahirkan dua anak kembar di tengah kehidupannya yang sulit. “Apa mereka sudah tidur?” Suara Heins membuyarkan lamunan Dalena. Ibu muda itu tersenyum dan mengangguk. Heins pun duduk di tepi ranjang dan mengusap gemas pipi dua bayi tersebut. “Cassel memiliki pipi sepertimu. Kalau Raccel... dia juga sama, cantik sepertimu,” puji Heins. “Tapi Heins, aku tidak bisa merawat mereka bersamaan. Aku tidak punya biaya untuk membesarkan mereka bersama-sama,” ujar Dalena dengan wajah sedih.
Read more
BAB 5. BABY CASSEL YANG NAKAL DAN BABY RECCEL YANG MANJA
LIMA TAHUN KEMUDIAN... “Cassel-nya Mami, ayo cepat Sayang. Kita bisa terlambat!” Dalena menatap anak laki-laki mungil dan imut yang kini tengah berdiri sambil bersedekap di tengah keramaian bandara internasional Barcelona. Bocah itu cemberut menatap Maminya yang anggun dan cantik kembali menyeret koper mendekat untuk membujuk putra tampannya lagi. “Cassel, ayo dong Sayang. Tante Melinda dan Om Heins sudah menunggu kita,” kata Dalena sambil mengusap pipi gembil Cassel. “Atau mau Mami gendong saja?” “Cassel tidak mau! Cassel mau pulang ke London! Tidak mau digendong juga. Cassel itu sudah dewasa, Mami!” pekik anak itu sembari memeluk erat boneka dinosaurusnya. “Kita akan kembali setelah bertemu dengan teman Mami. Janji deh!” Dalena tersenyum mengarahkan jari kelingkingnya di hadapan Cassel. Si kecil tampan bermanik mata cokelat gelap, rambut hitam legam, kulit putih, serta bertubuh mungil itu menautkan jari kelingkingnya pada Dalena. Raut wajahnya masih cemberut. “Janji ya Mami,
Read more
BAB 6. DALENA MENJADI PENGASUH BABY RACCEL
"Tidak Tuan, saya belum pernah bertemu Tuan sebelumnya." Dalena was-was dengan tatapan mata Damien padanya. Barulah setelah itu jabatan tangan mereka terlepas. "Silakan duduk," titah Damien. "Terima kasih, Tuan." Dalena duduk menundukkan kepalanya. Damien tak henti memberikan tatapan dingin. Detak jantungnya berpacu hebat, Dalena takut kalau Damien mengenalinya. "Jadi Nona ingin menjadi pengasuh putriku? Nona punya pengalaman apa soal anak-anak, perlu Nona tahu kalau saya tidak sembarangan mencari seorang pengasuh!" tegas Damien menunjukkan sisi posesifnya. "Saya... Saya bisa menjaga putri Tuan dengan baik. Saya akan meluangkan semua waktu saya untuk menjaganya dan merawatnya sepenuh hati." Dalena berusaha membuat Damien percaya. Laki-laki itu berdehem pelan, ia meraih sebuah surat lamaran kerja milik Dalena yang berada di atas meja. Semua isi surat itu sedikitnya adalah kebohongan, apalagi tentang identitas Dalena yang pernah menetap di Barcelona. "Daddy! Dad... Raccel mau
Read more
BAB 7. PERHATIAN DALENA MEMBUAT DAMIEN PENASARAN
"Mami ke mana saja, katanya pulangnya tidak lama-lama..." Cassel memeluk tubuh Dalena dengan erat, anak itu berada dalam gendongan Dalena dengan tangis sesenggukan. "Mami harus kerja Sayang, maafkan Mami ya nak," bisik Dalena mendekap tubuh kecil Cassel."Besok Mami jangan pergi lagi, temani Cassel pokoknya!" seru anak itu meremas punggung Dalena. "Iya Sayangku."Dalena berada di kediaman barunya, ia membeli sebuah rumah di kawasan perumahan mewah. Bahkan Dalena juga mendatangkan pengasuh Cassel yang di London untuk menemani putra kecilnya ini. Dalena mengusap rambut tebal hitam milik Cassel dan mata indahnya sudah tidak mampu terbuka. "Ngantuk ya Sayang, bobo sama Mami yuk," ajak Dalena mengusap pipi gembil putranya. Anak itu mengangguk, ia meletakkan kepalanya di pundak sang Mama dan memejamkan Kedua matanya. Langkah kaki Dalena terhenti saat ia mendengar deringan ponsel miliknya. "Thom," lirih Dalena. "Halo, Tuan..." "Tolong kirimkan alamat rumahmu. Raccel mengamuk mencari
Read more
BAB 8. PERTEMUAN DAMIEN DAN BABY CASSEL YANG MENANGIS
Kedua mata Dalena terbuka perlahan, udara hangat kamar Raccel membuat wanita itu langsung terbangun. Menyadari dirinya meninggalkan Cassel. Tapi di sampingnya kini ada Raccel yang tertidur pulas. "Ya Tuhan, sudah pagi!" seru Dalena tanpa suara. Dia menepuk keningnya saat mengetahui jam menunjukkan pukul setengah enam pagi. Gegas Dalena menyahut mantel tebalnya dan kembali mendekati Raccel yang masih tertidur. "Sayang, Mami pulang ya nak... Raccel jangan menangis lagi ya, Sayang," bisik Dalena begitu lirih gak bersuara. Dalena mengecup pipi gembil anak perempuannya dan kembali menyelimuti tubuh mungil Raccel dengan hangat. Perlahan tanpa suara Dalena keluar dari dalam kamar Raccel. Langkahnya menuju ke lantai satu, namun Dalena tersentak saat ia mendapati Damien duduk di sofa ruang tamu. "Selamat pagi, Tuan," sapa Dalena menundukkan kepalanya. "Heem. Mau ke mana kau?" tanya Damien tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop. "Saya pamit pulang, nanti siang saya akan ke sini lag
Read more
BAB 9. SI KEMBAR SAMA-SAMA MEMBUTUHKAN DALENA
"Kenapa menangis? Siapa yang membuat Cassel sedih, Sayang?!" Dalena mencekal kedua pundak kecil Cassel. Anak itu menyeka air matanya dan menunjuk ke utara. "Cassel tidak sengaja melempar bola kena kepala anak perempuan, dia nangis Mi. Terus Papinya datangin Cassel dan bilang Cassel anak nakal hiks... Padahal Cassel sudah minta maaf! Tapi Om jahat malah tanya di mana Mami dan Papi, Cassel kan tidak punya Papi..." Bocah itu memeluk leher Dalena dengan erat. Geram dengan perlakuan orang angkuh itu yang berani memarahi anak kecil. Dalena langsung berdiri tegap menggendong Cassel. "Sudah Sayang, jangan sedih lagi. Ayo kita temui orang itu! Sombong sekali, dia pikir dia siapa?!" seru Dalena marah. "Marahin Om nakalnya Mam, marahin pokoknya!" pekik Cassel menunjuk-nunjuk ke arah tadi. Tanpa menunggu lagi, Dalena langsung bergegas menuju ke tempat yang Cassel tunjukkan padanya. Namun sesampainya di sana tidak ada siapapun. Orang itu pasti sudah pergi. "Sudah tidak ada," ucap Alesha l
Read more
BAB 10. RACCEL, NANNY DALENA ADALAH MAMIMU, SAYANG
Damien terdiam menatap ke arah taman rumahnya. Di sana nampak Raccel yang bersenang-senang dengan pengasuhnya, mereka asik bermain sejak tadi. Bahkan Dalena juga sangat perhatian pada Raccel. Memeluknya, menggendongnya, dan memberikan apapun yang Raccel inginkan. "Wanita itu," lirih Damien memperhatikan Dalena. "Kenapa Tuan?" tanya Thom menoleh ke arah pandangan Damien. "Entahlah Thom, aku merasakan hal aneh pada Raccel saat melihatnya dengan pengasuh itu. Bagaimana bisa Raccel semudah itu dekat dengannya?" Damien memasang wajah dingin.Bahkan kini saat Raccel dan Dalena berjalan bergandengan tangan masuk ke dalam rumah. Suara tawa Raccel yang memenuhi ruang keluarga, ia terus memanggil Dalena untuk cepat mengikutinya. "Daddy... Lihat! Nanny buatkan mahkota dari bunga buat Raccel!" seru Raccel menunjukkan sebuah mahkota bunga yang dia pakai. "Wahh, cantik sekali Princess Daddy..." Damien berjalan mendekati putrinya dan menekuk lututnya di hadapan Raccel. "Tentu saja! Ini kan b
Read more
DMCA.com Protection Status