Menjerat Hati Dokter Tampan

Menjerat Hati Dokter Tampan

Oleh:  Niniluv  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
96Bab
310Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Liora Elvareta, tidak pernah menduga sebuah kejadian akan menimpanya dalam satu malam. Entah apa yang telah terjadi padanya? Tiba-tiba dia bangun di sebuah ranjang bersama seorang dengan dokter tampan. Arka Diantara juga tak menyangka, kejadian seperti apa yang membawanya bisa terjebak bersama Liora? Mereka tidak pernah saling kenal sebelumnya. Namun kejadian itu memaksa mereka untuk harus menikah. Perlahan Liora mungkin bisa menerima takdirnya. Tapi bagaimana dengan Arka? Apakah Arka juga akan menerima takdir yang sudah terjadi?

Lihat lebih banyak
Menjerat Hati Dokter Tampan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
96 Bab
1. Terjebak Satu Ranjang
Perlahan kelopak matanya terbuka. Liora memijat keningnya yang sedikit terasa pusing. Entah apa yang baru saja terjadi, kesadarannya belum sepenuhnya kembali.Merasa sesuatu bergerak dari sampingnya, Liora menoleh. Dia menyipitkan pandanganya saat mendapati tubuh seorang laki-laki berada satu ranjang dengannya. 'Siapa dia?'Liora kembali memejamkan matanya sesaat, berusaha keras mengingat hal yang terjadi padanya tadi malam. Apa mungkin ...Arka seketika terduduk, saat menyadari keberadaan seorang perempuan asing di sampingnya. 'Apa yang telah terjadi?'Arka berusaha mengingat, namun sepertinya tak ada satupun kejadian yang terekam jelas dalam otaknya.Tadi malam, dia memang datang ke sebuah club. Tapi hanya untuk menenangkan pikirannya yang sedang kacau. Dan anehnya, kenapa dia justru berakhir di ranjang bersama dengan perempuan yang sama sekali tak dikenalnya?Dia segera menepis pemikiran buruk yang mulai terlintas di kepalanya. 'Tidak mungkin aku melakukan itu.'Bergegas, Arka mu
Baca selengkapnya
2. Bertemu
Seorang dokter tampan dengan aura cool dan mempesona berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan langkah mantap. Jas putih yang selalu tampak bersih dan rapi, dengan stetoskop berwarna silver yang selalu tergantung di lehernya membuatnya tampak sangat profesional. Arka adalah salah satu dokter muda yang menjadi idola banyak orang, baik pasien maupun rekan kerja.Namun kali ini berbeda dari biasanya, sorot mata yang selalu memberikan ketenangan dan kenyamanan itu kini berubah. Dia menghampiri seorang perempuan dengan tatapan serius dan dingin. Perempuan yang dia temui kemarin, telah mengganggu ketenangan Arka. Arka tidak nyaman dengan keberadaan Liora, bahkan baru saja seorang perawat mengatakan padanya jika Liora mencarinya dan mengaku sebagai calon istrinya. "Kau mencariku?"Liora mengukir senyum. Akhirnya dia bisa bertemu lagi dengan laki-laki tampan yang telah membuatnya terpesona itu. Dia kemudian menunjukan dompet hitam yang sejak tadi berada di genggamannya. "Dompetmu tertin
Baca selengkapnya
3. Ditakdirkan Bertemu
"Jangan menunggu yang tidak pasti, lupakan dan carilah yang baru Arka."Mata Arka mulai berkaca-kaca setelah mendengar kalimat mamanya. Sepagi ini, Ana datang ke rumah putranya hanya untuk mengatakan hal yang membuat Arka sedih. "Mama rasa itu saja yang ingin mama katakan. Mama ingin kamu segera menikah secepat mungkin. Jangan buat mama terus marah padamu karena ini!"Setelah mengatakan itu perempuan paruh baya tersebut pergi keluar rumah meninggalkan Arka. Tanpa ada yang menyadari, seorang perempuan berumur dua puluhan ke atas sejak tadi berada di sekitar teras rumah Arka. Dia bersembunyi saat tahu Arka sedang berbicara serius dengan orang tuanya. Jika pembicaraan mereka tidak sangat serius, mungkin Liora akan menunjukkan dirinya di depan mama Arka dan memperkenalkan diri sebagai calon istri Arka. Namun setelah menguping pembicaraan mama dan anak tersebut, Liora akhirnya sadar ternyata Arka juga mengalami masalah yang sama dengannya. Yaitu didesak oleh orang tua untuk segera menik
Baca selengkapnya
4. Ada Yang Ditunggu
Pagi itu, Arka baru saja membuka pintu utamanya rumahnya. Berniat untuk berangkat bekerja, namun dia justru dikagetkan oleh keberadaan seorang perempuan di depan pintu rumahnya. Perempuan itu mengukir senyum lebar, menyambut Arka yang baru keluar. Dia belum sempat mengetuk pintu tersebut namun Arka lebih dulu membukanya."Pagi sayang."Arka menghembuskan nafas kesal. "Kenapa lagi kau ke sini?""Sayang, aku tau kamu sangat sibuk. Bahkan sepagi ini kamu sudah mau berangkat ke rumah sakit. Kamu adalah seorang dokter, tapi terlihat tidak peduli dengan kesehatanmu sendiri. Kamu pasti belum sarapan kan? Bagaimana kamu bisa menangani pasien nantinya jika perutmu masih kosong. Jadi sebagai calon istri yang baik, aku bawakan ini untukmu."Liora menunjukan sebuah rantang cantik berisi makanan yang sejak tadi dia pegang. "Aku membelinya di restoran favoritku, aku yakin kamu pasti juga akan menyukai makanan ini.""Aku sudah sarapan, jadi makanan itu untukmu saja."Setelah mengatakan itu, Arka la
Baca selengkapnya
5. Pengantin Baru
Setelah Arka memperkenalkan Liora ke keluarganya, begitupun sebaliknya. Tepat hari ini, Liora dan Arka akhirnya resmi menikah. Sesuai yang telah Arka rencanakan dari jauh-jauh hari, pernikahan itu dilaksanakan di sebuah gedung hotel milik keluarga Diantara. Hanya didatangi dari keluarga kedua mempelai, dan beberapa orang penting atau rekan kerja dari orang tua Arka dan Liora. Arka memang sengaja menginginkan pernikahannya ini dilaksanakan secara tertutup, berbanding balik dengan Liora. Mereka sempat beberapa kali berdebat, namun Liora tetap kalah. Jika Liora tak mengikuti apa yang Arka inginkan, bisa saja pernikahan itu gagal.Ini adalah hari spesial yang Liora tunggu-tunggu, berbeda dengan Arka. Laki-laki itu menandai hari ini sebagai hari terburuknya. Arka yakin, mulai dari hari inilah penderitaannya pasti akan bertambah. Dia harus mengucapkan janji suci untuk perempuan yang sama sekali tidak dia cintai, dia dipaksa memasangkan cincin dan mencium kening perempuan yang Arka benci.
Baca selengkapnya
6. Selalu Memiliki Rencana Licik
Perlahan kelopak mata seorang perempuan yang masih berbalut selimut di atas kasur itu mulai terbuka. Dia menarik kedua tangannya ke atas, merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. "Aah, sepertinya aku tidur terlalu nyenyak."Entah apa yang terjadi padanya, seingatnya dia tadi malam masih duduk di sofa sambil berusaha menggoda Arka. Tapi tiba-tiba dia justru mengantuk berat, setelah itu Liora tak ingat apa yang terjadi selanjutnya pada dirinya.Mendadak suara pintu terbuka, Liora menoleh. Arka baru saja keluar dari kamar mandi, dengan mengenakan kaos dan celana selutut sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah dengan handuk.Melihat hal itu, Liora mengalihkan pandangannya menatap tubuhnya sendiri. Saat ini dia masih mengenakan piyama yang dia pakai tadi malam. Kancing baju yang tadinya Liora sengaja buka, kini sudah terpasang rapi. Dia juga tak merasakan ada yang aneh pada tubuhnya. Membuat Liora berpikir, sepertinya tadi malam Arka benar tak menyentuhnya."Kau sudah bangun?" t
Baca selengkapnya
7. Untuk Pertama Kalinya
Sejak tadi Liora hanya duduk di sofa ruang tengah, menunggu sang suami keluar dari kamar. Entah apa yang dilakukan Arka di dalam sana, Liora tak mempunyai aktivitas lain selain menunggunya. Dia mulai bosan, dan mengantuk. Membuat Liora semakin tidak suka tinggal di rumah itu."Ini masih hari pertama, tapi sudah seperti ini. Ah, aku semakin tidak suka dengan suasana rumah ini!"Kesal Liora, dia tak tahan lagi jika harus berdiam menunggu Arka keluar. Liora pun akhirnya memutuskan untuk menghampiri laki-laki itu, namun belum sempat Liora membuka pintu kamar Arka, laki-laki itu justru keluar dari dalam sana. Membuat Liora terperanjat kaget."Liora?""Ah, akhirnya kamu keluar juga. Apa yang kamu lakukan seharian di dalam kamar? Aku sejak tadi menunggumu." Arka mengernyit bingung. "Menungguku? Kenapa kamu menungguku keluar kamar? Aku tadi sedang membereskan barang-barangku."Liora menghela nafas kesal. "Andai saja kamu mengijinkan ku untuk satu kamar denganmu pasti aku bisa membantumu."Ark
Baca selengkapnya
8. Bisa Segalanya
Setelah selesai, Arka langsung menghidangkan makanan yang telah dia masak barusan. Liora yang sudah duduk di kursi makan, menatap makanan di hadapannya dengan sorot lapar."Wah, sepertinya enak sekali masakan kita hari ini!"'Masakah kita?' Arka menghela nafas pelan. Padahal sepenuhnya yang memasak adalah Arka. Tapi dia tak mau repot-repot protes pada Liora, dia juga harus menghargai usaha Liora yang sangat antusias dalam belajar memasak. Laki-laki itu kemudian duduk di kursi yang ada di samping Liora, dan mengambil nasi ke atas piringnya.Sedangkan Liora, dia lebih dulu mulai melahap masakan sang suami. Setelah masuk ke mulutnya, seketika dia takjub dengan rasa masakan tersebut. "Wah, ini enak sekali. Rasanya tidak kalah enak dengan makanan di restoran bintang lima." Liora menatap Arka dengan kagum. Dia memuji, "hebat sekali suamiku. Sudah tampan, seorang dokter, dan juga bisa memasak. Sepertinya aku tidak salah memilih suami."Arka masih memasang wajah datar, seakan tak peduli deng
Baca selengkapnya
9. Alasan Liora
Seperti apa yang telah Arka janjikan pada Liora kemarin, hari ini dia harus mengantar sang istri ke rumah orang tuanya. Sesampainya di sana, mereka di sambut beberapa pembantu, dan kedatangannya telah ditunggu David, ayah Liora. Tentu Liora sudah memberitahu ayahnya jika mereka akan ke rumah pagi ini."Ayah," panggil Liora saat melihat sang ayah tengah menyambut kedatangannya di ruang tengah. Pria paruh baya itu merentangkan tangan, saat putrinya menghambur ke arahnya. "Ayah, Liora sangat merindukan ayah."David tersenyum mendengar ucapan sang anak. Dia lalu melepaskan pelukan Liora. "Kamu sudah memiliki suami tapi tetap saja seperti anak kecil."Melihat hal itu, Arka jadi tahu jika Liora ternyata begitu sangat disayang oleh ayahnya.Tak lama, dua perempuan berjalan menghampiri keberadaan mereka. Tentu Arka tahu, mereka adalah ibu dan kakak Liora."Wah, Liora sudah datang."Raut Liora seketika berubah datar saat melihat keberadaan dua perempuan itu, dia kemudian kembali berdiri di sa
Baca selengkapnya
10. Menagih Janji
"Ayah."Pria paruh baya yang sejak tadi berdiri menikmati angin malam di teras rumah itu menoleh, lalu tersenyum saat melihat putrinya mulai menghampiri."Liora."Liora meluruskan pandangannya, sambil memasang wajah serius. Tadi saat di depan Arka dia sengaja berlaga sok manja pada David. Liora hanya tak mau Arka tahu, bahwa Liora sebenarnya tak pernah bisa akrab dengan keluarga termasuk ayah kandungnya sendiri. Semenjak David menikah lagi dengan Diandra, Liora mulai membenci ayahnya. Membuat Liora tak pernah merasakan lagi bagaimana hangatnya sebuah keluarga. Hal itu juga yang membuat Liora takut menikah, hingga memutuskan menutup hati untuk semua laki-laki. Liora takut jika dia gagal membangun sebuah keluarga dan membuat anaknya nanti merasakan apa yang saat ini dia rasakan. Jika bukan untuk memenuhi syarat mendapatkan jabatan CEO di perusahaan ayahnya, mungkin sampai saat ini Liora tetap menutup hati."Sebenarnya Liora ke sini bukan hanya untuk bertemu ayah, tapi Liora ingin menag
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status