Share

Pawang Nilam

Ini malam sebelum besok ijab-kabul. Mau dengar genderang hati kedua mempelai? Begitu tadi sore suara lantunan ayat suci Al-Qur’an terdeengar, tangan Nilam gemetaran. Aura dingin dan keringatnya saling berebut keluar. Meskipun acara resepsi di gedung, acara ijab di masjid, rumah harus berisi selamatan. Setidaknya itu naluri budaya sebagai orang Jawa. Bayu tetap memakai adat tersebut.

“Kak, aku gemeteran dengernya.” Eliana memeluk sang adik ipar untuk menenagkannya.

“Tenanglah! Kakak bantu di depan, ya? Kamu santai saja di sini. Bentar lagi temen-temenmu datang.” Eliana keluar dari kamar Nilam. Belum juga dia sampai di depan, suara rentetan klakson terdengar. Terlihat di sana para ojol sudah berbaris dengan jaket kebanggan mereka.

“Kawan-kawan, kita berburu gratisan di rumah Bos Bayu!” teriak salahs satu sehingga di jawab setuju oleh kawan-kawan mereka. Elana menutup wajahnya. Untu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Noer Hasanah Maulana
cerita nya bagus banget lanjut terus thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status