Om Duda vs Bujangan

Om Duda vs Bujangan

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-20
Oleh:  Nasyifa KiraniTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
75 Peringkat. 75 Ulasan-ulasan
109Bab
10.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Ini bukan kisah lelaki pengangguran yang tiba-tiba menjadi orang kaya raya, tetapi ini kisah seorang lelaki dingin, tetapi sebenarnya dia bucin kepada satu gadis kembang desa bernama Arunika Gayatri. Dia harus bersaing dengan Irwansyah---bujangan tulen yang pintar memasak. Rino ingin mendapatkan cinta sejati dari gadis yang dia cintai. Rino Syahril duda keren dan kaya tujuh turunan dan tujuh tanjakan. Memiliki masa lalu pahit karena diselingkuhin istrinya. Namun, hal ini tidak membuat Rino jatuh terperosok ke jurang apalagi harus meratapi nasibnya. Lelaki tersebut memiliki pedoman tentang wanita yaitu mati satu tumbuh seribu. Menjadi duda keren menarik perhatian para wanita. Dia dikelilingi wanita cantik yang tebar pesona kepadanya. Ikuti kisah Rino selanjutnya? Sebucin apa dia kepada gadis pujaan hati? Apakah Rino akan mendapatkan Arunika?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Kenyataan Pahit

20 Desember 2020

Nampak sumringah sekali sembari membawa kue tart ulang tahun istimewa untuk pujaan hatinya, langkah lelaki berperawakan tinggi itu dan memiliki jambang tipis terburu-buru masuk ke dalam rumah.

Dia berderap mengelilingi tiap ruangan, termasuk ke dalam kamar dan berharap jika perempuan yang dia rindukan ada. Akan tetapi, tidak ada. Hanya ada senyap memeluk keramaian.

Rino Syahril pengusaha batu bara. Dia menaruh bokongnya di kursi tempat santai jika lelaki itu membutuhkan sebuah pijatan di salah satu sudut kamar singgasananya. Sesekali Rino mengembuskan napas kasar dan menaruh kue tartnya.

Lantas tangannya terulur merogoh ponsel yang ada di dalam saku celana bahan.

Sorot matanya menajam saat mengetahui bahwa ponsel sang istri tidak aktif. Rino berniat ingin memberikan kejutan kepada Dewi---istri tercinta hari ini berulang tahun karena lelaki itu baru saja pulang dari Singapura untuk menyelesaikan pekerjaan. Satu bulan Rino meninggalkan Dewi.

Pikiran lelaki itu mengawang seperti ada filem dokumenter yang diputar kembali di hadapannya.

Kala itu. Dewi sangat sedih dan tidak mau melepaskan pelukan dari Rino. Wanita itu tidak mau ikut karena beralasan takut naik pesawat terbang.

Di bandara sebelum pergi Rino mengecup puncak kepala sang istri dengan penuh cinta setulus hati. Nampak sekali dari sorot mata Rino yang meneduhkan kepada Dewi.

“Jangan lama-lama,” lirih Dewi manja seraya menggelayut tangannya di leher Rino.

Maklum mereka berdua masih pengantin baru. Pernikahan mereka genap tiga bulan dan ini adalah hari pertama Rino meninggalkan Dewi di kota J.

“Iya, kamu juga jaga diri baik-baik. Saya akan selalu menghubungimu,” jawab Rino menyulam senyum manis.

“Mas, aku akan setia menunggumu,” bisik Dewi.

Tok, tok, tok!!!

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Rino dan dia menoleh kepada Bibi Mimin---pembantu rumah tangga. Rino pun melempar senyum dan berdiri.

“Maaf, Pak Rino. Saya mau izin pulang kampung. Anak saya mau wisuda,” tutur Bibi Mimin.

“Oh, silakan. Bi, anaknya sudah besar, yah. Nggak kerasa sudah selesai kuliahnya. Oh yah, Dewi pergi ke mana?”

Tampak raut wajah Bibi Mimin kebingungan menyembunyikan sesuatu. Bola matanya berputar tidak mau berserobok dengan Rino.

Hal ini membuat Rino curiga dan dia mendekati Bibi Mimin memangkas jarak.

“Bi, ada apa?” tanya Rino keheranan sembari menurunkan sebelah alis kirinya.

“Anu, Tuan. Maaf. Saya harus mengatakan hal ini. Kalau ibu Dewi sudah tiga hari tak pulang ke rumah,” balas Bibi Mimin masih dalam posisi menundukkan wajahnya.

“Dia ke mana?” tanya Rino terkejut.

Bibi Mimin menggelengkan kepala dan lekas undur diri pamit pulang dengan langkah lebar beranjak meninggalkan Rino yang berdiri mematung di ambang pintu kamar.

Dia masuk kembali ke dalam kamar dan menutup pintu. Tukai kakinya berderap mendekati ranjang. Rino merebahkan tubuhnya, lalu sambil menghubungi semua teman Dewi.

Namun sayangnya, tidak ada yang tahu di mana Dewi berada saat ini? Rino mengacak-acak rambutnya sendiri, frustasi karena tidak biasanya Dewi seperti ini sampai mematikan ponsel. Rasa khawatirnya mulai menggantung di benak pikiran. Ada juga curiga membalut hatinya, tetapi ditepis oleh Rino.

Saking lelahnya dari perjalanan jauh. Rino memutuskan untuk menunggu Dewi untuk memejamkan mata sesaat dan berharap sang istri akan segera pulang secepatnya. Dia pun menguap, rasa kantuk sudah menggelayuti kelopak mata lelaki itu hanya dalam hitungan detik saja, Rino sudah pulas tertidur.

Sayup-sayup terdengar suara ponsel berdering. Rino terbangun dan dia lekas mengangkat telepon tersebut yang ternyata dari Dewi.

“Halo.” Rino baru menjawab sepatah kata. Dewi sudah berceloteh seribu kata, beralasan ponselnya tidak ada sinyal karena berada di Puncak ada acara dengan teman-temannya.

Sontak Rino terbelalak saat mendengar penjelasan dari Dewi. Tampak sekali perempuan itu berbohong. Padahal Rino sudah menghubungi semua teman Dewi. Tubuh lelaki itu membeku terdiam belum bisa membalas ucapan Dewi.

Bak disambar petir lelaki tampan berkulit putih itu. Ada hal yang membuat Rino tercengang adalah suara sang istri sangat jelas seperti berada di depan pintu. Lekas Rino berlari kecil langsung masuk ke dalam lemari baju, tidak berpikir panjang lagi.

Betapa terkejutnya Rino saat melihat Dewi bergandengan tangan dengan lelaki lain berperawakan kurus dan berkulit sawo matang. Dia menyorot tajam melalui celah-celah lemari yang bergaris-garis seperti ventilasi jendela tampak jelas sekali Rino mendapatkan siaran langsung perselingkuhan Dewi.

Kedua tangan Rino mengepal saat lelaki lain mulai beraksi menjamaah tubuh Dewi sang istri yang sangat disayanginya. Kini Dewi sudah tidak berpakaian. Pakaian mereka tercecer di lantai.

Brugh!!!

Rino meninju lemari. Amarahnya meluap sampai ubun-ubun.

Dewi terbelalak dan lelaki itu pun terkejut saat melihat Rino sudah berdiri tegak dan gagah dengan tatapan menajam bak harimau yang akan merobek mangsanya.

Mereka berdua langsung meraih pakaian masing-masing.

“Oh, begitu kelakuanmu!” bentak Rino berkacak pinggang.

“Mas Rino, ini bukan yang seperti yang Mas pikirkan?” elak Dewi yang sudah berpakaian dan menghambur mendekati Rino.

Dewi memangkas jarak. Rino beringsut mundur dan tangannya mengibas tidak mau dipegang oleh Dewi yang terus saja menampilkan wajah tidak berdosa dan pasang wajah belas kasihan seimut mungkin.

“Saya melihat pakai mata sendiri. Nggak pakai mata telur sapi! Apa yang mau kamu proteskan lagi?” Rino membentak Dewi dengan nada tinggi.

Perempuan itu menoleh kepada lelaki yang duduk tenang di tepi ranjang. “Forguso, ngapain kamu masih di sini? Pergiiiiiii!” Dewi mengusir lelaki yang baru dia kencani satu bulan.

“Aku tak akan pergi dari sini. Kita saling mencintai,” balas Forguso menyulam senyum seolah-olah menantang Rino.

“Lebih baik kamu pergi. Jangan buat masalah ini semakin rumit,” keluh Dewi.

“Dewi, saya tak butuh cinta palsumu. Tunggu saya di meja sidang perceraian,” sambung Rino sambil melangkah lebar beranjak pergi dari kamar tersebut.

Perempuan berkulit putih itu mengejar Rino, lalu dia menghadang sambil merentangkan kedua tangannya. Menghalangi jalan Rino.

“Maaf aku khilaf.” Bibir memakai gincu berwarna merah itu mulai melontarkan penyesalan.

“Khilaf adalah kesalahan yang diakui karena salah satu kali. Tapi, jika kesalahan itu berulang-ulang bukan khilaf namanya. Kamu justru doyan menikmati indahnya selingkuh. Tiga hari tak pulang ke mana? Argh, kamu main sama lelaki itu ‘kan!” Rino mencengkal lengan Dewi begitu erat. Semarah-marahnya Rino, lelaki itu tidak melakukan kekerasan.

“Aku bisa jelasin. Aku kesepian.” Dewi lolos menjawab itu seperti tidak ada beban sama sekali.

“Kalau begitu kamu bukan wanita baik-baik dan saya menyesal menikah denganmu,” sahut Rino melerai pegangannya dan melewati Dewi. Berderap keluar rumah.

Dewi terhenyak dan dia terduduk lesu menyesal karena telah menghianati kepercayaan Rino.

Sementara itu Rino mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Marah dan kecewa menjadi satu. Harusnya ini hari saling merajut kerinduan, tetapi yang dia dapati adalah penghianatan.

Lelaki itu menghentikan mobilnya di tepi jalan. Tempat itu sangat sepi hanya pohon-pohon tinggi menjulang memanjakan mata. Rino sengaja datang ke taman tersebut untuk menenangkan pikiran yang kalut. Dia turun dari mobil dan melangkah lebar masuk ke taman dan mendekati danau.

Tangan lelaki itu terulur mengambil batu dan merutuk diri sendiri karena tidak bisa menjadi suami yang baik. Bisa-bisanya Dewi selingkuh hanya dengan alasan karena kesepian.

Sungguh klise sekali jika perceraian terjadi karena satu kata yaitu kesepian.

“Saya kurang apa, Dewwiiiiii?!!!” teriak Rino sekencang-kencangnya meluapkan emosi yang bergemuruh di dada.

Dia terduduk menyentuh tanah dan membeku seraya mendongak ke langit merutuki wanita yang disayanginya memberikan sejuta kekecewaan. Sorot matanya menajam.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(75)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
75 Peringkat · 75 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Simpananmu
Wah, gak nyesel bukanya. Ceritanya keren dan gak bertele-tele. Ditunggu season 2 nya, yah...
2023-03-10 13:36:52
0
user avatar
Ursa Mayor
Ending yang happy.
2022-01-25 18:43:36
2
user avatar
ANATA MEGA
Waah konfliknya keren, sekali baca langsung dapat feel-nya...
2021-12-08 08:57:07
2
user avatar
Nasyifa Kirani
Halo apa kabar semuanya? Kalian sebagai pembaca om duda ini. Mau jadi tim mana? Tim Arunika atau tim Gisel?
2021-11-20 20:45:30
2
user avatar
rizky kiky
Baru baca bab awal udah menarik ceritanya. .........
2021-11-07 18:03:39
1
user avatar
anisa salsabila
Ciye jadi nikah juga. Selamat patah hati
2021-11-02 20:42:14
0
user avatar
anisa salsabila
Wulandari mendingan tenggelamin ke laut. Ibu macam apa yang pilih kasih.
2021-11-02 20:41:46
0
user avatar
anisa salsabila
Mau kamu apa sih Dewi ganggu mulu Rino. Nyebelin banget
2021-11-02 20:40:48
0
user avatar
anisa salsabila
Gisel kasihan wkwkwk kagak dianggap sebagai calon istri. Kasihan
2021-11-02 20:40:14
0
user avatar
anisa salsabila
Thor, semangat aku padamu
2021-11-02 20:39:38
0
user avatar
anisa salsabila
Terus up dong kalau bisa 2 bab atau empat bab sekaligus. Biar ga digantung atau ditinggali lagi sayang2nya
2021-11-02 20:39:06
0
user avatar
anisa salsabila
Kayaknya nih si Rino lawan si Forgusooo. Nih alurnya benar2 sulit ditebak. Bikin penasaran yang baca.
2021-11-02 20:38:13
0
user avatar
anisa salsabila
Rino buat gue aja. Patah hati kan Gemesh bacanya. sebenarnya tuh Arunika cinta ama siapa?
2021-11-02 20:37:12
0
user avatar
Jeslyn
Brondong emang mengoda tapi, duda lebih menawan
2021-10-30 21:20:54
1
user avatar
Reiyna Nisa
Keren lah hahahhaha mati satu tumbuh seribu. Lanjut
2021-10-30 19:36:51
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
109 Bab
Kenyataan Pahit
20 Desember 2020Nampak sumringah sekali sembari membawa kue tart ulang tahun istimewa untuk pujaan hatinya, langkah lelaki berperawakan tinggi itu dan memiliki jambang tipis terburu-buru masuk ke dalam rumah.Dia berderap mengelilingi tiap ruangan, termasuk ke dalam kamar dan berharap jika perempuan yang dia rindukan ada. Akan tetapi, tidak ada. Hanya ada senyap memeluk keramaian.Rino Syahril pengusaha batu bara. Dia menaruh bokongnya di kursi tempat santai jika lelaki itu membutuhkan sebuah pijatan di salah satu sudut kamar singgasananya. Sesekali Rino mengembuskan napas kasar dan menaruh kue tartnya.Lantas tangannya terulur merogoh ponsel yang ada di dalam saku celana bahan.Sorot matanya menajam saat mengetahui bahwa ponsel sang istri tidak aktif. Rino berniat ingin memberikan kejutan kepada Dewi---istri tercinta hari ini berulang tahun karena lelaki itu baru saja pulang dari Singapura untuk menyelesaikan pekerjaan. Satu bulan Rino meninggalk
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-15
Baca selengkapnya
Bercerai
Dua minggu kemudian.Lelaki berperawakan tinggi itu berdiri di depan rumah bercat putih tulang. Lalu dia melanjutkan langkahnya. Setelah masuk ke rumah yang berdesain Eropa tampak Raffi Suradin---kakek Rino melempar senyum lebar sudah duduk di kursi. Kedatangan Rino memang sudah ditunggu sedari tadi.“Kau yakin mau bercerai?” tanya Raffi yang sudah tahu kabar itu dari pengacara keluarga.“Iya, Kek,” jawab Rino menyulam senyum penuh keyakinan.“Tapi, Dewi itu adalah amanat dari ibumu. Apakah kamu tak akan memberikan kesempatan kedua untuknya?” tukas Raffi yang mengingatkan bahwasanya pernikahan Dewi dan Rino adalah sesuai permintaan Dahlia---ibu Rino sudah meninggal.“Kek, saya sudah menunaikan amanat itu menikah dengan Dewi. Lantas jika salah satu dari kami yang salah, maka tak ada ampunan lagi atau tak ada kesempatan kedua,” hardik Rino tegas.“Ibumu baru meninggal satu tahun. Tapi, rasa
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-15
Baca selengkapnya
Duda Keren
“Bagaimana keadaan kakek saya?” tanya Rino melihat Raffi terbaring di tempat tidur dengan ukuran king size.“Rino, kakekmu mengalami serangan jantung. Untungnya segera ditangani dan saya kebetulan ada di tempat yang sama dengan Pak Raffi.” Dokter yang usianya kepala tiga menjadi dokter pribadi Raffi yang mempunyai penyakit jantung dan darah tinggi.Rino mengembuskan napas lega mendengar kondisi sang kakek yang baik. Dia sempat berpikir aneh-aneh saat di mobil. Tidak terbayang jika dia harus kehilangan Raffi. Lelaki itu sangat menyayangi kakeknya. Kemudian Rino duduk di tepi ranjang dan mengusap wajah Raffi begitu lembut.“Rino,” lirih Raffi sembari membuka matanya perlahan.“Kakek, istirahat dulu. Kenapa Kakek harus datang ke acara pembukaan lukisan yang ada di Kemang?” dumel Rino menatap sendu lelaki berambut putih tersebut.“Kakek suka seni.”“Kondisi Kakek harus diperhatika
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-15
Baca selengkapnya
Datang ke Kampung Sukasari
Di tepi jalan-jalan, banyak ditanami pohon-pohon menjulang tinggi memanjakan mata, seperti pohon pinus yang berfungsi sebagai penyerapan air ketika musim hujan. Di pagi hari udara di daerah pegunungan itu sangat dingin sekali. Udara di sana masih bersih dan segar. Lelaki berhidung bangir itu berdiri di tepi jalan dan ia mengembuskan napas panjang. Satu lolos kata yang keluar dari mulut Rino adalah kata sejuk karena belum banyak bercampur dengan polusi. Bahkan embun dan kabut masih menutupi hijaunya daun-daun. Suara burung burung yang berkicau terdengar sangat indah bak menyambut kedatangan Rino. Iya, lelaki itu sengaja pergi dari rumah pagi-pagi buta tanpa sepengetahuan sang kakek. Pemandangan alam yang indah, sejauh mata memandang tampak terdapat gunung yang tinggi, besar, dan biru. senyum lelaki terbit melihat pemandangan pedesaan. Sungguh jauh berbeda dengan di kota. Lalu-lalang kendaraan dan gedung-gedung tinggi. Kini yang Rino lihat sepanjang perjalanan adalah p
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-16
Baca selengkapnya
Perselisihan
PerselisihanKedatangan Rino di kampung Sukasari itu menjadi buah bibir para gadis yang terpesona oleh ketampanan dan kegagahan Rino saat lelaki itu dibawa jalan-jalan ke pasar malam oleh Tomi.Suasana di tempat itu ramai. Riuh orang-orang berjalan lalu-lalang. Bianglala pun menjadi magnet bagi yang baru datang ditambah dengan lampu-lampu warna-warni bak pelangi mengundang decak kagum. Banyak pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya untuk mencari sesuap nasi. Rino menyisir setiap sudut pasar malam yang selalu ada di malam minggu. Dia mengulas senyum saat melihat anak-anak raut wajahnya terpancar sumringah bermain riang karena permainan di pasar malam itu beraneka ragam.Tomi meminta Rino agar menunggunya di dekat bianglala karena Tomi ada kepentingan mendadak panggilan alam. Maka lelaki berhidung bangir itu berdiri bergeming sembari melihat orang-orang berpasangan naik bianglala.Namun, tiba-tiba seseorang meneriakinya maling. Sontak Rino terkesiap d
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-16
Baca selengkapnya
Jatuh Cinta
"Argghhhhhhh, diam. Jangan bohong." Wulandari memelotot sembari memukul lengan Rino oleh sapu. "Hayo, ngaku!!" lanjutnya cerocos. Suara Wulandari yang cempreng membuat Tomi terbangun dan lelaki itu terkesiap terkejut melihat Rino yang sedang dipukuli oleh Wulandari, lekas lelaki itu berlari kecil menjadi penengah meraih sapu yang hendak melayang ke lengan Rino. Rino berdiri bergeming tanpa protes atau pun melawan. Mata lelaki tersebut menajam ke arah Arunika. Sorot tatapannya penuh kebencian. Bisa-bisanya Wulandari menuduh Rino menghamili Arunika. Bahkan Rino tidak mengindahkan ucapan Tomi, dia lebih fokus menatap nyalang Arunika yang menunduk sambil meremas-remas baju. Sampai Tomi menepuk pundak Rino dan lelaki tersebut melirik sekilas kepada sang sahabat. "Saya tak menghamili Arunika," ucapnya tegas. "Tuh, Ibu Wulandari. Kalau ngomong itu dijaga jangan seperti petasan itu mulut
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-17
Baca selengkapnya
Punya Saingan
Punya Saingan“Buka saja,” ucap Sri melempar senyum manis dan rambut pirangnya yang kerap kali dikucir satu, kini digerai. Biasanya pun pakaian Sri kemeja atau kaus serta memakai celana levis atau celan pendek. Namun, kini Rino sedikit tercengang melihat perubahan Sri yang menjadi feminim memakai rok selutut dan baju atasan. Gadis itu baru pulang main dari rumah temannya.Rino mengulum senyum tipis ketika membaca surat undangan tersebut. Inisialnya bukan A nama calon pengantin perempuannya, dia menghela napas lega sembari menatap teduh Sri.“Maksudmu berikan undangan ini apa?” tanya Rino mengernyit.“Om, mau nggak temenin Sri ke undangan sebagai pasangannya,” jawab gadis itu tanpa basa-basi langsung mengajak Rino.Sri kerap kali memanggil Rino dengan sebutan Om, entah kenapa Sri pun merasa nyaman bila berada di dekat Rino dan gara-gara Rino pun gadis tersebut ingin merubah penampilannya. Makanya hari ini penampil
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-18
Baca selengkapnya
Perjuangan Pertama
Perjuangan PertamaSri memegangi lengan Rino begitu erat. Gadis itu sesekali berteriak sekencang-kencangnya saking kagetnya melihat penghuni rumah hantu. Meski sudah tahu jika itu manusia yang berpura-pura menjadi manusia, tetapi tetap saja bisa membuat jantung Sri dan Rino mencelos dari tempatnya. Rino memasang wajah datar tidak tampak ketakutan hanya terkejut bila tiba-tiba muncul hantu tanpa muncul di depannya.Tiga puluh menit mereka berdua belum menemukan pintu keluar masih berkeliling mencari pintu karena banyak gangguan dari penghuni rumah hantu itu yang menggoda.Brugh!!Rino seperti menabrak punggung seseorang karena sudah masuk ke area zona gelap, tantangan terakhir agar menemukan pintu keluar.“Argh, siapa kamu?” bentak suara wanita yang sudah tidak asing lagi bagi Rino.“Arunika,” tegur Rino lembut.“Kakak,” sambung Sri sambil tangannya mengibas seakan mencari sosok sang kakak.&l
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-19
Baca selengkapnya
Perjuangan Kedua [Pura-pura Menjadi Pacar]
Pukul sebelas siang. Rino baru turun dari mobil sudah menjadi sorotan orang banyak. Apalagi saat ini Sri menggandeng tangan lelaki itu sambil menampilkan barisan gigi putihnya. Mereka berdua berjalan bersisian memasuki area resepsi pernikahan. Rino memasang wajah semanis mungkin agar Sri bahagia. Hari ini dia benar-benar harus berakting menjadi pacar sehari gadis tersebut.Sri mengajak Rino untuk menaiki panggung pelaminan dan mereka mengucapkan selamat bahagia kepada pasangan pengantin yang berbahagia.“Mateng, nih,” sapa pengantin wanita melempar senyum kepada Sri.“Bukan mateng lagi. Ini namanya rezeki nomplok,” balas Sri terkekeh kecil sembari menggelayut mesra di bahu Rino, menyandarkan kepalanya di bahu lelaki itu. Sri tidak peduli dengan penilaian orang atau teman-temannya yang penting dapat membawa pasangan tampan dan mapan itu yang ingin ditonjolkan oleh Sri agar teman-temannya tidak mengejek jika gadis itu kelamaan menjadi jomlo
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-20
Baca selengkapnya
Perjuangan Ketiga ( Jadi Miskin)
Untungnya Rino dapat menepis serangan dari lawan dan ia memberikan tendangan seribu kepada lelaki itu. "Jangan ganggu dia!!" bentak Rino sembari memelotot.Mereka pun langsung lari terbirit-birit meninggalkan tempat. Rino yang sudah ahli taekwondo, baginya menghadapi para pemuda itu hal mudah yang sulit saat ini adalah merebut hati si gadis bunga desa itu.Arunika melempar senyum kepada Rino dan lelaki berjas hitam itu pun segera menolongnya. "Terima kasih," ucap Irwansyah."Sama-sama, ayo saya antar sampai rumah." Rino menjawab seraya melengkungkan senyum manis.**Mereka bertiga turun dari mobil. Di depan rumah bercat abu-abu itu tampak Maria---ibu Irwansyah sedang menyapu teras dan wajahnya mendadak berubah cemas di kala melihat Irwansyah terluka, wanita paruh baya itu menghambur menghampiri."Ada apa ini?" tanya Maria."Bu, kami tadi dihadang oleh pemuda yang jail," jawab Arunika."Ya ampun, mereka nggak ada ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-22
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status