Share

PGK 14.b

“Saya merasa sangat senang atas kedatangan kalian,” ujar Om Handri.

“Undangan ini sangat mendadak, Tuan. Saya benar-benar kaget mendengarnya.”

“Lihat, Raida. Bukankah anak-anak kita sangat cocok?”

“Tetap saja saya kaget. Daffa sudah saya anggap anak sendiri.”

Tante Sovia berdecak. Wanita yang mengangkat dagunya tinggi-tinggi itu melempar pandangannya dari Mama. Ih, aku gemas sekali melihat gayanya. Kenapa dia terlihat tidak suka pada Mama?

“Awas saja kalau ujung-ujungnya mereka pura-pura lagi.”

“Ya kalau tidak percaya lebih baik jangan, lah. Asal jangan pake alesan lagi untuk mengembalikan apa yang harusnya menjadi milikku.” Kak Daffa melihat maminya dengan tatap tak suka.

Oh, jadi begitu hubungan mereka. Aku baru tahu. Dulu pernah bertemu saat ikut Kak Mandala menghadiri acara kantor. Kupikir hubungan mereka biasa saja.

“Sudah, jangan rusak keindahan malam ini. Sebaiknya kita makan dulu.”

Dua chef itu membawa nampan-nampan menu dengan gerak begitu ringan. Hanya butuh beberapa detik,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status