Share

Bab 392

Author: Elenor
Prof Raka tidak tahu tentang perseteruan antara Clara dan Vanessa, jadi dia mengikuti kata-kata Prof Mavi dan berkata, "Iya, kami sedang bahas beberapa perkembangan baru. Bu Vanessa kan juga belajar Kecerdasan Buatan. Semakin banyak orang artinya semakin banyak ide. Bu Vanessa silakan bergabung."

Vanessa mendengarnya dan berkata, "Oh..."

Sambil berbicara, dia menatap Clara.

Setelah selesai, sebenarnya Clara ingin pergi, tetapi dia tidak dapat menahan pertanyaan antusias dari Prof Mavi dan Prof Raka, jadi dia duduk dan terus mengobrol dengan mereka.

Sekarang setelah Vanessa ada di sini, dia menemukan kesempatan untuk pergi.

Dia berdiri dan berkata, "Sudah siang. Saya masih ada urusan lain dan harus pergi dulu. Pak Edward, Prof Raka, Prof Mavi, kita ngobrol lagi lain kali ya."

Selain makalah Clara, beberapa perusahaan di industri ini mulai membuat beberapa terobosan teknologi. Ketika berbicara dengan Clara tadi, dia langsung memahami inti dari terobosan teknologi itu.

Percakapan mereka t
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (36)
goodnovel comment avatar
valentia
clara memang paket komplit
goodnovel comment avatar
Shachie
betulll bangettt
goodnovel comment avatar
Yani Suryani
orang yg pikirannya gak maju dan iri dengki gak akan bisa melihat kebenaran yg dia pikirkan hanya ingin merendahkan orang lain, padahal belum tentu dirinya sendiri lebih hebat dari orang yg selalu direndahkan orang yg begitu akan jatuh dng sendirinya tanpa orang menjatuhkan
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 463

    Agar orang lain tidak melihat kejanggalan di wajahnya, Vanessa berusaha bersikap normal dan aktif berpartisipasi dalam percakapan Edward, Dani, dan Gading.Malamnya, ketika Vanessa pulang, Diana dan Nenek Sanjaya sedang duduk mengobrol di sofa.Melihatnya sudah pulang, Diana sambil memakan semangka, bertanya padanya, "Kak, apa Nenek Anggasta sudah sadar?"Vanessa menggelengkan kepalanya dan berkata, "Belum.""Oh iya? Kalau begitu, kapan dia akan sadar?"Vanessa menggelengkan kepalanya.Mendapat jawaban itu, Diana dan Lily mengerutkan kening.Mereka tahu tentang kondisi Nenek Anggasta tak lama setelah dia dilarikan ke ruang gawat darurat.Karena Nenek Anggasta jatuh sakit, Edward memutuskan untuk menunda urusan perceraian selama beberapa hari, jadi dia segera memberi tahu Vanessa hal itu.Perceraian memang bukan hal yang baik bagi banyak orang. Nenek Anggasta sedang sakit parah, memang tidak pantas bagi Edward dan Clara untuk tetap mengurus perceraian mereka sekarang.Oleh karena itu, m

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 462

    Memikirkan hal itu, Gading sebenarnya ingin sedikit bergosip, tetapi melihat Elsa dan pelayan ada di sana, dia pun mengurungkan niatnya karena merasa tidak pantas untuk mengobrol soal seperti itu.Edward dan Dani sama-sama memiliki urusan penting. Jadi, setelah menjenguk Nenek Anggasta, Dani dan Gading tidak tinggal lama di rumah sakit.Namun, mereka sudah lama tidak makan bersama.Jadi sebelum pergi, Gading berkata, "Kalau kalian punya waktu, gimana kalau kita makan bareng nanti malam?"Edward dan Dani serempak berkata, "Oke."Edward sibuk mengurus pekerjaannya di rumah sakit seharian. Sore harinya, Sinta datang untuk menggantikannya, dan dia pun pergi ke restoran yang telah dipesan Gading.Elsa sudah pulang ke kediaman Keluarga Hermosa pada siang hari.Jadi, Edward pergi ke restoran sendirian pada malam hari.Ketika dia tiba di restoran, Dani dan Gading sudah tiba. Vanessa adalah orang terakhir yang tiba.Setelah mendorong pintu hingga terbuka dan memasuki ruangan, Edward menoleh dan

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 461

    Clara hendak bicara ketika Edward duluan berkata, "Mamamu sedang sibuk kerja, jangan ganggu Mamamu dulu."Elsa langsung cemberut, dia merasa tidak senang dan menatap Clara.Clara berkata, "Mama ada rapat di kantor, dan harus pergi ke perusahaan lain untuk membahas urusan pekerjaan. Kalau ajak kamu, agak susah. Lain kali saja, ya."Mendengar Clara mengatakan itu, suara Elsa terdengar lesu, tetapi akhirnya dia melepaskan pegangannya. "Iya..."Nenek Anggasta belum juga sadar, dan tidak ada yang perlu dibicarakan antara Nenek Hermosa dan Edward, jadi ketika Clara pergi, Nenek Hermosa juga mengikutinya.Setelah memasuki lift, dia berkata dengan suara tenang, "Dia bukannya takut Elsa akan mengganggu pekerjaanmu, tapi dia takut Elsa akan dikenali dan hubungan kalian bisa ketahuan, ‘kan?"Clara mengerti maksudnya.Jika kabar bahwa dia dan Edward adalah suami istri resmi dan belum bercerai tersebar, Vanessa akan menjadi orang pertama yang terdampak buruk.Demi melindungi Vanessa, Edward tentu s

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 460

    Kapan Nenek Anggasta akan sadar pun masih belum pasti.Clara menunggu di rumah sakit bersama yang lainnya selama lebih dari satu jam. Melihat Nenek Anggasta belum juga bangun, Sinta berkata kepada Clara dengan suara tenang, "Kamu pulang saja dulu. Aku akan mengabarimu kalau Ibu bangun atau ada kabar lainnya."Clara menatap Nenek Anggasta yang terbaring di tempat tidur dengan alat bantu ventilator, melihat ponselnya, lalu berkata, "Ini masih sore, aku mau tunggu di sini saja."Mendengarnya mengatakan hal itu, Sinta tidak mengatakan apa-apa lagi.Dustin dan Maya juga tidak pergi.Clara menunggu di sana hingga sekitar jam sebelas malam. Setelah mendengar dokter mengatakan bahwa kondisi Nenek Anggasta sudah mulai stabil, tetapi dia tidak akan sadar secepat itu, dia akhirnya kembali untuk beristirahat.Lebih dari satu jam setelah Clara pergi, Edward dan Elsa tiba di rumah sakit. Edward sudah tahu bahwa Clara telah mengunjungi Nenek Anggasta di rumah sakit.Dia dan Sinta memutuskan untuk tin

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 459

    Setelah Clara dan Bu Yuni pergi, dia terdiam kaku tak bergerak di dalam mobil untuk waktu yang cukup lama.Hingga setelah Rita yang sudah menunggu di restoran, menyadari dia belum juga datang setelah cukup lama, dan meneleponnya, barulah dia tiba-tiba tersadar.Setelah menutup telepon dan memasuki restoran, Rita melihat wajahnya terlihat aneh dan bertanya, "Ada apa? Apa kamu nggak enak badan?"Vanessa menggelengkan kepalanya. "Nggak apa-apa."Nada suaranya sangat ringan, seolah-olah seseorang telah menguras seluruh tenaganya. Dia tampak sedikit linglung. Seluruh tubuhnya tampak tidak fokus dan hilang arah.Rita pun mengerutkan kening melihat keadaannya.…Setelah makan malam, Clara langsung kembali ke rumah. Tak lama kemudian, dia menerima pesan dari Edward.[Aku ada urusan mendesak di Kota Gama. Setelah sampai Marola, aku baru bisa balik ke ibukota setelah dua atau tiga hari.]Clara menatap pesan itu, menarik napas dalam-dalam. Suasana hatinya menjadi sedikit kesal.Namun, mengingat d

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 458

    Setelah membaca balasan pesan Edward, Clara hanya mengabaikannya, tidak membalas sama sekali.Malam harinya, Clara pergi makan bersama keluarganya.Setibanya di restoran, dia meminta keluarganya untuk masuk terlebih dahulu sementara dia mencari tempat parkir.Setelah memarkir mobil, dia keluar sambil membawa tasnya. Tapi dia tidak menyadari bahwa mobil yang diparkir di sebelahnya adalah milik Vanessa.Vanessa baru saja menerima panggilan saat itu, setelah menutup telepon, dia melihat Clara.Setelah Clara mengunci mobil, dia hendak berjalan menuju restoran. Pada saat itu, dia tiba-tiba mendengar seseorang memanggilnya, "Clara sayang?"Hanya ada satu orang yang akan memanggilnya seperti itu, yaitu istrinya Prof Nian, Yuni Frimawan.Clara terkejut. Ketika dia berbalik, dia benar-benar melihat Bu Yuni, seperti yang diduganya.Vanessa awalnya ingin keluar dari mobil, dan pintu mobilnya juga sudah setengah terbuka. Tapi ketika melihat Bu Yuni, dia juga terkejut.Bu Yuni bukan hanya seorang a

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status