แชร์

Masa Lalu Datang Kembali

ผู้เขียน: Ratu Coblak
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-02-21 15:01:25

Suasana hening sesaat ketika semua mata tertuju pada perempuan dengan wajah babak belur. Petir tiba-tiba saja menggelegar di saat langit malam yang dipenuhi bintang. Angin kencang mulai berembus, mengibaskan rambut panjang Shena yang tergerai.

“Aryan, maafkan aku,” isak perempuan yang sedang menatap Aryan dan Shena.

Shena menatap Aryan juga perempuan itu berulang kali. Pegangan tangan suaminya kini mulai melemah, perlahan menurun lalu terlepas.

“Sisil, kenapa kamu di sini?” tanya Aryan dengan sedikit bergetar seperti menahan tangis.

Prisilia segera berlari menghampiri Presdir MnM itu sambil berurai air mata. Tanpa ragu dia merengkuh Aryan di depan Shena yang notabenenya adalah istri sahnya.

“Aryan maafkan aku sudah melukai hati juga meninggalkanmu. Aku khilaf karena memilih Dion menjanjikan bisa hidup sebebas burung di angkasa. Nyatanya dia dengan tega memukul berulang kali. Namun, aku sudah tak sanggup lagi dan lari darinya. Ternyata Tuhan mempertemukan kita kembali,” jelasnya dengan suara parau dan terbata.

Aryan hendak melepaskan pelukan wanita itu. Namun, tangannya seolah tertahan. Shena menatap suaminya juga Prisil. Skleranya memerah dengan bola mata membulat sempurna. Tangannya mengepal kuat, menahan gejolak perasaan yang tidak bisa dijelaskan.

“Nana, jangan menangisi lelaki! Jangan menangisinya!” batin Shena menguatkan perasaannya yang terluka.

Baru saja ada setetes obat menyentuh hatinya, tetapi obat itu malah membuat luka semakin bernanah. Meskipun dia tidak pernah menyukai Aryan, harapan untuk membina rumah tangga bersamanya itu besar. Namun, rasanya hal itu tidak akan terwujud.

“Bodoh, mau sampai kapan kamu menonton drama konyol ini Shena! Cepat pergi dari sini!” gumam Shena.

Shena memutar tubuhnya perlahan. Untuk apa dia terus berada di bumi yang sama dengan dunia Aryan Mahendra dan Prisilia. Perempuan itu meneruskan langkah dan membiarkan Aryan bersama dengan cinta sejatinya.

“Nana, sudah kubilang jangan ikut dengannya. Kembali padaku,” teriak Alan sembari mengulurkan tangan.

Shena menoleh ke arah Alan, menatapnya dengan penuh kecewa. Cintanya dulu memang besar, tetapi rasa kecewa lebih membuncah. Shena tidak menghampiri Alan dan berusaha melanjutkan langkahnya, tetapi Aryan segera meraih pergelangan tangan yang terayun.

Shena membeku saat tangan hangat itu menggenggamnya begitu erat. Secerca harapan timbul di dalam benaknya, seakan mengembalikan senyum yang hampir saja musnah dari hatinya. Jantung Shena berdebar sangat kecang, ditambah lagi saat mendapati Aryan menatap ke arahnya bukan Prisilia.

“Jangan pergi!” tahan Aryan tegas.

Prisilia melepas tangannya, dia merasakan Aryan tidak menanggapi sama sekali. Bahkan membalas pelukannya pun tidak. Kedua bola matanya menangkap jelas jika Aryan sedang memandangi Shena dengan tatapan khawatir. Persis seperti waktu dulu ketika bersamanya dulu, lelaki hangat dan penuh cinta.

“Shena maafkan aku. Ayo kembali bersamaku, tidak perlu bertahan dengan lelaki seperti dia,” ajak Alan yang kini mendekat ke arah Shena.

Shena menepis tangan Aryan lembut. Kepalanya menunduk lemas, dia tidak bisa mengharapkan sesuatu yang tidak akan pernah menjadi miliknya. Hidup bersama Alan pun bukan pilihan baik. Lelaki yang belum selesai dengan masa lalu tidak akan membuatnya bahagia.

Tidak mau kesempatannya kembali dengan Aryan pupus, Prisilia memegang wajah Aryan dan membuatnya saling bertatapan. “Aryan, semua ini Dion-lah penyebabnya!” ungkap Prisilia dengan jelas.

Perkataan Prisilia bak petir yang menyambar hati Shena, hangus seketika. Kepala Shena menggeleng keras, menolak semua yang dikatakan wanita itu.

“Tidak! Kakakku tidak mungkin berani memukul wanita!” bantah Shena penuh keyakinan.

“Diam!” bentak Aryan.

Bentakan Aryan membuat Shena semakin yakin bahwa kapalnya tidak akan berlabuh. “Kamu yang diam!” balas Shena dengan penuh emosi.

Aryan tersentak mendengar Shena berani membalas. Selama ini dalam pikirannya Shena adalah perempuan yang lemah dan akan tunduk di depannya. Aryan kembali menarik pergelangan lengan Shena lebih erat.

“Lepas!” Shena berusaha menepis tangan Aryan yang menggenggamnya erat. Namun, genggaman itu semakin erat seolah tidak ingin lepas.

“Kamu harus tanggung jawab, Shena!” bentak Aryan kembali dengan tatapan seolah ingin menerkam ke arah Shena.

“Kenapa aku harus tanggung jawab? Salahmu karena tidak bisa menjaga kekasihmu dengan baik. Salahmu juga sudah memilihku jadi istri. Jangan limpahkan kesalahanmu kepadaku!” kesal Shena dengan napas yang terengah. Rasanya semua emosi meluap begitu saja saat Aryan terus menuduh.

Prisilia hanya menatap Shena dengan kasihan sekaligus kecewa. Dia pikir Aryan tidak akan pernah menikahi gadis manapun dan tetap setia pada cinta pertamanya.

“Aku tidak menyangka kamu sudah menikah, Aryan. Kupikir cinta ki—“ Prisilia mencoba meneruskan kata-katanya tetapi Aryan langsung memotong.

“Hidup terus berjalan, Sil,” jawab Aryan. Lelaki itu terlihat mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang.

Alan mencoba mengambil kesempatan untuk membuat perasaan Shena semakin goyah. Lelaki itu membantu Shena melepaskan diri dari Aryan. Perasaannya pun tidak senang melihat Shena mulai berpaling ke lelaki lain. Perempuan yang penurut dan tidak pernah menolak permintaannya sedikit pun walau itu berlebihan, tidak boleh jatuh ke siapapun.

“Shena, aku tidak akan membiarkan kamu menderita dengannya. Ayo kita pergi,” ajak Alan sambil meraih jemari Shena cepat.

Aryan kembali melayangkan bogem mentah ke pipi Alan. Tidak mungkin dia melihat pemandangan wanita yang ada di sisinya pergi ke pelukan lelaki lain.

“Kamu tidak boleh pergi!” tahan Aryan kembali. Kali ini dia menarik lengan Shena begitu kuat sampai istrinya masuk ke pelukannya.

Pelukan Aryan terasa begitu hangat dan erat. Shena tertegun sementara waktu dengan pikiran menerawang.

“Bolehkah aku berharap sedikit saja?” batin Shena.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Pembalasan Manis Istri Lugu Presdir   Lelaki Yang Tiba-Tiba Hadir

    Suasana di lantai lima apartemen tersebut terbilang sepi. Belum ada terlihat penghuni yang berkeliaran di sekitar sana. Isak tangis Shena terdengar begitu lirih memenuhi selasar apartemen tersebut. Terdengar suara langkah sepatu pantofel yang berjalan semakin mendekat.Shena tidak mau mengangkat kepalanya. Dia terlalu takut jika itu adalah Aryan. Meskipun suaminya, rasanya masih berat untuk melihat wajahnya saat ini. Namun, aroma wood yang melekat kuat di tubuh Aryan tidak tercium saat ini.“Hei, kamu tidak apa-apa?” tanya suara bariton yang begitu familiar di telinga Shena.Shena mengangkat kepalanya, mencoba membuka mata dan melihat siapa yang berada di hadapannya kini. Meskipun matanya kurang jelas karena dipenuhi air mata, tetapi dia masih bisa mengenali orang itu adalah Edward. Lelaki itu menurunkan lututnya lalu mengusap wajah Shena tanpa ragu.“Hah,” jawab Shena.

  • Pembalasan Manis Istri Lugu Presdir   DeJavu

    “Brian cepat berikan laporan keuangan dan penjualan kita sekarang!” Aryan yang baru saja datang ke kantor langsung menyalakan komputernya. Dia segera melihat grafik penjualan selama setahun belakangan ini.“Baik Pak,” jawab Brian yang segera mengambil berkas laporan keuangan dan penjualan selama setahun belakangan ini.Aryan segera mencari file tentang statistik penjualan dan juga keuangan. Beberapa reject dari bahan mentah hingga barang jadi yang tertolak karena produk tidak sesuai dengan permintaan. Matanya berkunang-kunang saat melihat begitu banyak barang reject meskipun masih memberikan keuntungan tetapi tidak banyak.“Brian, kenapa pengeluaran bulan ini besar? Saya tidak pernah menyetujui proyek pembuatan pakaian ini. Kenapa sekarang proyek ini terlihat membengkak sedangkan penjualan masih dibawah margin?” tanya Aryan.Brian melihat di tabletnya file

  • Pembalasan Manis Istri Lugu Presdir   Archi Mulai Bertindak

    Sejak pengakuan perasaan Aryan, hubungannya dengan Shena semakin membaik. Terakhir kali saat di pantai, mereka menghabiskan malam panas bersama diiringi dengan deburan ombak yang menggema di seisi cottage-nya. Saat bangun pagi, pipi Shena merona kemerahan. Dia merasa malu pada dirinya sendiri.Malam itu dirinya menjadi liar, seperti burung yang baru dilepaskan dari sangkar. Shena meliuk, mendesah semakin menggila saat Aryan memperlakukannya begitu lembut. Kali ini Aryan sudah tidak mempedulikan apapun. Dia ingin membina rumah tangga yang harmonis dengan Shena.“Aku akan memenuhi janji yang pernah kuucapkan saat kau pergi dari kamar itu. Aku akan menjadikanmu milikku dan tidak akan kubiarkan kau lepas,” gumam Aryan yang sedang menikmati lahan tersembunyi milik istrinya.Sinar mentari mulai memasuki kamar bernuansa industrialis milik Aryan. Kelopak mata Shena mulai terbuka perlahan saat s

  • Pembalasan Manis Istri Lugu Presdir   Jangan Katakan Pisah

    Hubungan Alan dan Clara mulai tidak baik. Clara cemburu melihat Alan yang seolah mencoba mendekati Shena lagi. Perempuan itu semakin membenci Shena yang bertindak seperti wanita lugu tetapi nyatanya dia mahir memainkan perasaan lelaki.“Alan, kapan pernikahan kita segera dilaksanakan? Kamu tahu kan aku sedang hamil,” desak Clara sembari mengusap perutnya.Alan yang sedang membaca laporan seketika mengangkat kepalanya. Dia menatap tajam ke arah selingkuhannya itu. Napasnya terdengar berat dan tangan mulai mengepal.“Hamil? Kalau begitu kita lakukan USG sekarang juga,” tantang Alan yakin.Clara menelan salivanya kasar. Sudah pasti bualannya itu tidak akan mempan untuk Alan. Mereka adalah pasangan tukang ngarang handal yang sering membuat korbannya hancur.“Kenapa kamu enggak percaya sama aku? Kita melakukannya sering, Alan. Hampir setiap malam kamu tanam benih, kena

  • Pembalasan Manis Istri Lugu Presdir   Percaya Padaku

    “Astaga!” Shena menutup mulut dengan tangannya.Aryan segera mendorong tubuh Prisilia. Dia tidak mau Shena salah paham dengan kelakuan mantan kekasihnya itu.“Apa-apaan ini!” Aryan mendorong tubuh Prisilia dan langsung menutup pintu kamar dan menguncinya.Shena tidak terkejut melihat Sisil melakukan tindakan seperti itu. Sejak awal pun dia memang berniat untuk merebut hati Aryan. Namun, kali ini Aryan dengan tegas mengeluarkannya dari kamar. Ada perasaan senang di hati Shena, mungkin suaminya benar-benar tulus ingin berubah.“Aku bisa jelaskan, Shena.” Aryan bergegas memegang kedua bahu istrinya.Shena mengangguk, “Sudahlah.”Aryan mengembuskan napas lega. Dia merangkul dan membawa Shena pergi ke meja makan untuk menikmati sarapan bersama. Mereka duduk di tepian jendela dengan pemandangan cantik yang disuguhkan oleh Tuhan untuk insan di bumi.Tangan Aryan mengusap dan mencium jemari istrinya. “Terima kasih sudah percaya padaku.”Sinar mentari mulai menyinari tempat mereka berada. Caha

  • Pembalasan Manis Istri Lugu Presdir   Kita Perbaiki Hubungan Ini

    Shena membeku, tidak bisa berkata-kata lagi. Matanya seperti ditaruh irisan bawang merah. Ungkapan ini tidak pernah dirinya dengar dari bibir Alan. Kisah cinta mereka hanya berawal dari pernyataan suka tanpa ada getaran seperti saat ini. Mata Shena dan Aryan saling beradu, menatap begitu dalam dan syahdu. Perlahan langit semakin menunjukkan warna aslinya. Taburan bintang mulai menghiasi langit kota. Suasana menggelap, tetapi secerca sinar temaram memberikan siluet indah di tempat itu. “Pembual!” umpat Shena mencoba mengalihkan suasana yang membuatnya terhanyut. Aryan tidak terpancing kata-kata provokatif Shena. Dia tahu, mana ada orang yang percaya dengan ucapannya setelah memaki dengan kasar. “Terserah, mau percaya atau tidak. Aku sengaja membawamu ke kantor, mengenalkan kepada klien dan investor hanya untuk memberitahu kepada seluruh dunia kalau aku memilikimu. Caraku memang tidak seindah rayuan Romeo atau Deni Cagur, tapi inilah aku.” Hati perempuan mana yang tidak terenyuh den

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status