Pengawal Nona Muda

Pengawal Nona Muda

last updateLast Updated : 2024-09-21
By:Ā  wpwpOngoing
Language:Ā Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.8
24 ratings. 24 reviews
95Chapters
9.0Kviews
Read
Add to library

Share:Ā Ā 

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Benedict baru saja memulai hidup barunya setelah keluar dari penjara. Mencoba hidup seperti orang-orang pada umumnya, tapi takdir membawanya bertemu dengan seorang gadis dari keluarga kaya yang memaksanya untuk menjadi bodyguard. --------------------- Bekerja di keluarga Softucker adalah impian semua orang, meski hanya sebagai tukang kebunnya. Namun, Ben mendapatkan keberuntungannya dengan menjadi bodyguard putri keluarga terkaya di kota Rotterfort. Semuanya berjalan baik, hingga akhirnya satu per satu rahasia kelam di kota "terkutuk" Rotterfort dan keluarga Softucker terbongkar. Rahasia yang bisa menjungkir balikkan seluruh kehidupan di kota itu. --------------------- MATURE AND EXPLICIT CONTENT! SEMUA TOKOH, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA FIKSI BELAKA! READERS DISCRETION IS ADVISED!

View More

Chapter 1

No Longer A Prisoner

ā€œBenedict!ā€

Sipir penjara itu berulang kali mengetukkan tongkat jaganya ke jeruji penjara, sembari matanya tidak berhenti mengedar, menatap satu per satu narapidana yang sedang berada di lapangan penjara Blackford.

ā€œBenedict Cerg!ā€ ulangnya. ā€œPengacaramu datang,ā€ lanjutnya, saat seorang pria dengan jenggot tak terurus mendekat padanya.

ā€œAku tidak ada jadwal bertemu dengannya.ā€

ā€œBukan urusanku. Tapi pengacaramu ada di ruang tunggu.ā€

Benedict menghela napas sebelum akhirnya mengikuti langkar sipir penjara. Di sana, di tengah ruang tunggu, Nyonya Cassie Frost, pengacaranya yang berumur lebih dari setengah abad, tersenyum menyambutnya.

ā€œAku ada kabar baik untukmu. Duduklah!ā€

Nyonya Cassie membuka tas kerjanya, kemudian mengeluarkan sebuah map dan mendorongnya ke depan tubuh Ben.

ā€œItu adalah keputusan pengadilan yang memberimu remisi 15 tahun, karena sikap baikmu selama di sini. Kau tahu artinya?ā€

ā€œBesok aku akan keluar dari penjara ini,ā€ lirih Ben dengan tatapan yang masih fokus pada map di hadapannya.

ā€œBenar. Tapi sepertinya kau tidak senang mendengarnya?ā€

ā€œApa selama menjadi pengacaraku, dirimu tidak sedikit pun memahamiku?ā€ tanya Ben dengan senyum kecilnya.

ā€œJangan bertindak bodoh, Ben. Jangan sampai kau kembali ke penjara lagi. Setelah keluar dari sini, carilah pekerjaan dan hiduplah dengan baik.ā€

ā€œStatusku sebagai mantan narapidana tidak akan mengizinkan itu.ā€

Nyonya Cassie mengulurkan tangan untuk menggenggam tangan kiri Ben. Menepuknya pelan di sana, mencoba menyakinkan bahwa dirinya akan baik-baik saja setelah keluar dari penjara.

ā€œAku akan membantumu mencari pekerjaan yang cocok.ā€

ā€œTidak perluā€”ā€

ā€œAku memaksa,ā€ potong Nyonya Cassie. ā€œBaiklah, aku harus pergi, masih banyak kasus yang harus aku urus. Ini, hubungi aku kapan saja.ā€ ujarnya lagi seraya memberikan kartu namanya.

ā€œAnda baik sekali padaku.ā€

ā€œBen, aku tahu kau adalah pemuda yang baik.ā€

***

ā€œJangan kembali ke sini, dirimu terlalu baik untuk tinggal di tempat seperti Blackford ini.ā€

Ben tersenyum pada sipir yang mengantarnya hingga ke pintu keluar penjara. ā€œAku tidak janji,ā€ sahut Ben, kemudian melangkah pergi meninggalkan penjara Blackford yang sudah memerangkapnya selama 15 tahun.

15 tahun adalah waktu yang lama untuk Ben menghabiskan masa mudanya di sana, untuk satu kesalahan yang dilakukannya demi membela sang Ayah. Ben tidak akan pernah menyesali apa yang telah dilakukannya pada para bajingan itu. Bajingan yang datang ke rumahnya di saat dirinya terlelap, kemudian menyeret ayahnya keluar rumah dan beberapa hari kemudian, Ben menemui ayahnya di penjara. Seolah kenyataan itu belum cukup buruk, dua minggu kemudian, Ben mendapat kabar bahwa sang Ayah meninggal bunuh diri.

Langkah Ben berakhir di depan sebuah rumah sederhana yang sudah lama tidak terurus. Rumput liar sudah hampir setengah tinggi tubuh Ben, juga tanaman liar yang merambat di tembok dan pagar. Ben sedikit mendorong paksa pagar itu, kemudian melangkah menuju bagian samping rumahnya dan menemukan sebuah kotak kayu yang sudah lapuk. Dibukanya kotak itu dan Ben mengambil sebuah anak kunci pintu untuk masuk ke rumah.

Masih seperti dulu, seperti saat terakhir dia melihatnya.

Ben menarik kain-kain putih yang menutupi perabot rumahnya dan langsung duduk di salah satu sofa. Pandangannya jatuh pada sebuah bingkai foto berdebu yang kain penutupnya terjatuh. Di foto itu, Ben tersenyum di samping sang Ayah dan memamerkan ikan hasil pancingannya dari danau—itu adalah foto terakhirnya bersama Ayah. Betapa kerasnya Ben berusaha mengenyahkan semua kenangan bersama sang Ayah, kenangan itu justru semakin menyeruak masuk ke dalam alam pikirannya. Betapa keras pun Ben menuruti nasihat Nyonya Cassie, tapi hatinya masih menyimpan dendam pada semua orang yang menyebabkan hidupnya berakhir seperti sekarang.

Ben segera bangkit, dia tidak ingin berlama-lama merenungi nasibnya. Benar kata Nyonya Cassie, dia harus segera mencari pekerjaan yang layak. Namun, masalahnya Ben tidak memiliki keahlian apapun selain bela diri. Itupun dia dapatkan dengan berlatih bersama tahanan lainnya. Ben bergegas membersihkan rumah dan dirinya, lalu dia pergi ke sebuah kedai yang tak jauh dari rumahnya.

Pak Tua pemilik kedai itu masih terlihat sama, hanya sedikit penambahan warna putih di jenggot dan rambutnya. Saat tatap keduanya bertemu, Ben bisa melihat keterkejutan di mata sayu itu, ditambah sedikit air mata di pelupuknya. Pak Tua itu segera meninggalkan meja kasir, menyambut, dan memeluk Ben erat.

ā€œBagaimana kau bisa di sini? Apaā€”ā€

ā€œAku sudah bebas, Vernon.ā€

Vernon masih menatap tak percaya pada Ben—anak sahabatnya yang bertahun-tahun menolak kunjungan penjarannya. Kini, pemuda yang dulu sering bermain bersama putranya sudah kembali berdiri di hadapannya. Vernon tak kuasa menahan haru dan kembali memeluk Ben.

ā€œAku akan buatkan makanan favoritmu.ā€

ā€œDirimu masih ingat?ā€

ā€œTentu saja, makanan favoritmu adalah makanan favoritku dan ayahmu juga. Spageti.ā€

Ben tertawa mendengar kalimat Vernon dan langsung mengikutinya untuk duduk di kursi yang berada di depan meja bar.

ā€œBagaimana bisnis kedaimu?ā€

ā€œSemakin ramai.ā€

ā€œPeter?ā€

ā€œDia sudah menikah dan sekarang tinggal bersama istrinya, empat jam perjalanan dari sini.ā€ Vernon memutar matanya malas. ā€œMembuatku malas untuk ke rumahnya. Beruntung dua cucuku sangat manis, itu yang membuatku rela pergi ke sana setiap akhir pekan.ā€

Tak berselang lama, sepiring spageti yang masih mengepulkan asap dan segelas bir tersaji di depan Ben. Tanpa menunggu, Ben langsung melahapnya habis.

ā€œKau sudah menjenguk ayahmu?ā€

ā€œAku belum berani ke sana.ā€

ā€œKenapa?ā€

Ben mengambil gelas bir dan langsung menandaskannya. ā€œAku belum menjadi anak baik seperti yang diinginkannya. Pergi ke kampus, bekerja dengan memakai jas dan dasi, membelikannya mobil bekas atau ratusan kaleng bir.ā€

ā€œBen, ayahmu pasti mengerti dengan keadaanmu. Sekarang, fokuslah untuk masa depanmu.ā€

Ben mengangguk lemah dengan nasihat Vernon.

Suasana kedai sore itu tidak terlalu ramai. Hanya beberapa keluarga yang menikmati spageti buatan Vernon dan tiga orang supir truk yang kebetulan adalah teman Vernon. Ben masih tidak percaya dirinya berada di sini. Jika biasanya di jam yang sama dia akan berada di lapangan penjara Blackford bersama narapidana lainnya, bermain bola, kartu, atau sekedar duduk-duduk meratapi nasib. Kini, dia sudah selesai menyantap sepiring spageti lezat, bir dingin, dan menikmati ocehan anak-anak tentang sekolah mereka.

ā€œDi mana toiletmu? Cepat! Beritahu aku di mana toiletmu!ā€

Ben menoleh dan mendapati seorang wanita dengan napas terengah, membentak Vernon.

ā€œDi sana,ā€ jawab Vernon. ā€œDi sebelah kiri lorong.ā€

Tanpa sepatah kata, wanita itu berjalan tergesa menuju arah yang ditunjuk Vernon. Meninggalkan Vernon dan Ben yang saling menatap bingung melihat tingkah wanita asing berambut brunet itu.

ā€œMungkin dia ingin menangis, karena patah hati. Makanya dia butuh toilet,ā€ celetuk Vernon.

Baru saja Ben akan menanggapi, pintu kedai Vernon terbuka keras hingga menimbulkan suara yang membuat semua pengunjung termasuk Ben menoleh cepat. Dua orang pria dengan tubuh besar langsung menghampiri Vernon dengan menggebrak meja.

ā€œDi mana gadis yang memakai baju biru? Dia ke sini, kan?ā€

Vernon melirik sekilas pada Ben yang menggeleng. Ben tahu, bahwa gadis yang dimaksud dua pria ini adalah gadis yang baru saja selesai mebentak Vernon dan sekarang sedang berada di toilet.

ā€œSedari tadi aku berdiri di sini, tidak melihat gadis yang kau maksud,ā€ jawab Vernon tenang.

Dua pria itu membalikkan tubuh untuk menatap satu per satu pelanggan Vernon yang ketakutan. Kemudian salah satunya berjalan menuju lorong toilet. Ben langsung melompat turun dari kursinya dan mendahului langkah pria itu.

ā€œHei!ā€ protesnya.

ā€œMaaf, aku sudah tidak tahan,ā€ sahut Ben sambil kedua tangannya menutupi bagian selakangannya. ā€œAku punya masalah denganā€”ā€ Ben melirik selakangannya.

ā€œAku tidak peduli urusanmu!ā€ kesal pria itu, dan membiarkan Ben untuk berlalu.

Ben bergegas. Ketika sampai di depan toilet, pintunya terbuka. Ben buru-buru mendorong gadis itu dan membekapnya sebelum kalimat protes berhasil keluar dari mulutnya. Dengan sebelah tangannya, Ben langsung memutar kenop pintu dan menguncinya.

ā€œAda dua pria bertubuh besar di luar sedang mencarimu,ā€ bisik Ben. 

Mata gadis itu melebar.

ā€œKau sedang menghindari mereka, kan?ā€

Gadis itu mengangguk.

ā€œKalau begitu diamlah sampai Vernon menyuruh kita keluar.ā€

ā€œHei! Apa yang kau lakukan di dalam! Kau sedang berbicara dengan siapa?ā€ bentak si Pria asing itu sambil menendang pintu kamar mandi.

ā€œApa kau lupa? Aku punya masalah dengan katung kemihku! Aku berbicara dengan diriku sendiri. Aku takut ruang sempit, makanya aku berbicara dengan diriku sendiri agar tidak takut!ā€ balas Ben dari dalam kamar mandi, masih dengan posisi yang sama bersama gadis itu.

Suara pria itu tidak lagi terdengar. Sepertinya dia puas dengan jawaban Ben. Tak berapa lama kemudian, suara Vernon menggantikannya dan mengabarkan bahwa keadaan sudah aman.

ā€œAyo keluar!ā€ ajak Ben. 

ā€œTerima kasih,ā€ ujar gadis berbaju biru itu pada Ben yang sudah kembali duduk menikmati segelas bir yang telah diisi Vernon lagi. ā€œHei, aku bilang terima kasih padamu!ā€ ulangnya kesal.

Ben masih tak acuh dan menikmati birnya.

ā€œNona, dia sudah menerima ucapan terima kasihmu. Lebih baik tinggalkan dia sekarang, sebelum dua pria tadi kembali mencarimu di sini.ā€

ā€œNamaku Radella! Kau bisa memanggilku dengan Ella,ā€ ucap Ella sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat, tapi—lagi-lagi—tak diacuhkan oleh Ben. ā€œKau adalah orang paling aneh yang pernah aku temui! Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih dan berkenalan!ā€

ā€œNonaā€”ā€

ā€œKalau kau seperti ini, kenapa tadi menolongku, hah?! Kenapa ikut campur masalahku?ā€

Ben meletakkan gelas birnya, kemudian bangkit menuju pintu keluar.

ā€œHei! Kau mau ke mana?! Hei!ā€

ā€œMemanggil kembali dua pria tadi,ā€ sahut Ben sambil lalu.

ā€œTunggu!ā€ cegah Ella sambil menahan lengan Ben. ā€œBaiklah, aku tidak akan menganggumu lagi!ā€

Ella menghempaskan lengan Ben, kemudian dengan hentakan kaki keras dia berjalan keluar kedai.

ā€œDasar pria berengsek!ā€

Ben masih mendengar makian Ella dari parkiran.

ā€œDia hanya ingin berterima kasih, Ben.ā€

ā€œAku tidak perlu terima kasihnya.ā€

ā€œLalu kenapa kau menolongnya?ā€

ā€œDia terlihat seperti anak anjing yang butuh pertolongan.ā€

ā€œAnak anjing? Apa gadis itu selucu itu?ā€

Ben tersenyum mendengar sindiran Vernon. ā€œDia menakutkan.ā€

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
96%(23)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
4%(1)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
9.8 / 10.0
24 ratings Ā· 24 reviews
Write a review
default avatar
12345
Yang nyari lanjutan cerita ini authornya sudah publish full di karyakarsa guys. Pengawal Nona Muda dibikin series 1-3. Ini masih seri 1 dan sepertinya memang tidak dilanjutkan lagi disini, tapi gatau deh klo authornya berubah pikiran wkwkwk
2024-12-30 00:10:56
0
default avatar
12345
Yang nyari lanjutan cerita ini authornya sudah publish full di Karyakarsa. Pengawal Nona Muda dibikin series 1-3. Sepertinya disini memang ga dilanjutkan lagi.
2024-12-30 00:08:10
0
user avatar
mey Liend
kapan kelanjutannya? penasaran gmn ella dan ben??
2024-05-02 19:45:38
0
user avatar
Zaid Zaza
Keren Bangettt! Rugi kalau nggak BACAA novel dii bawah ini! Izin promo Thor. Yok mampir di novel, ROH KAISAR LEGENDARIS
2024-02-18 14:19:17
0
default avatar
Novela Novela
Seru ceritanya thor
2023-08-29 05:07:39
0
default avatar
rizqan tamami
Knp gak pernah up lagi
2021-10-19 20:12:23
0
default avatar
ratih
bagus! cepet ya upnya!
2021-07-12 07:42:48
0
default avatar
vanillalatte
yok bisa yok, upnya cepet!
2021-07-04 23:16:45
0
default avatar
anita p
semangat kak!
2021-07-04 23:13:53
0
default avatar
taratita89
setdah ... lama amat upnya
2021-07-04 23:10:45
0
default avatar
sendiana
ben jahat banget!
2021-07-04 23:08:06
0
default avatar
Life
kapan up lagi?
2021-07-04 23:04:55
0
default avatar
indah ap
butuh kipas bacanya šŸ˜‚
2021-07-04 23:02:07
0
default avatar
Ardian
nice, ditunggu upnya
2021-07-04 22:59:48
0
default avatar
Pia
kapan up lagi?
2021-07-04 22:57:41
0
  • 1
  • 2
95 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status