Zayla Oakley (18 tahun), gadis cantik dan lugu, yang harus menelan pil pahit setelah kepergian kedua orang tua angkatnya. Dia dibenci oleh kakaknya sendiri karena sudah menyebabkan kedua orang tua mereka meninggal. Arion Wesley (28 tahun), tanpa ragu menjadikan Zayla pembantu di rumahnya sendiri, dan tak segan pula ia menyiksanya. Di kampus pun, Zayla harus menerima ancaman dan tekanan dari kakak seniornya hanya karena seorang pria bernama Ansel Orlando. Pria yang sangat tertarik dengan Zayla karena merasa dejavu saat bersamanya. Sampai akhirnya suatu fakta terkuak begitu saja mengenai identitas Zayla beserta kedua orang tua kandungnya yang ternyata masih hidup di kota yang sama. Siapa sangka, sosok Ansel yang selalu mengawasi Zayla karena tertarik kepadanya, justru dialah kakak kandung gadis cantik itu sendiri. Semua kebenaran mulai terungkap satu persatu setelah Zayla menyerah dengan kehidupannya yang begitu kejam. Akankah ada cinta diantara Zayla dan Arion, setelah kesalahpahaman terpecahkan? Atau justru berpisah karena terhalang restu orang tua?
Lihat lebih banyakHappy Reading.
Suara sirene memenuhi jalan raya, yang mana terjadi kecelakaan tunggal. Sebuah mobil hitam menabrak pembatas jalan. Kedua penumpang langsung mati ditempat. Sedangkan satu orang lagi masih selamat. Seorang gadis cantik bernama Zayla Oakley, yang berusia 18 tahun, tak sadarkan diri di kursi belakang. bagian kepalanya terluka, tapi tidak parah. Anggap saja hari ini adalah keberuntungannya yang masih diberikan keselamatan oleh yang maha kuasa.Para korban terlah dibawa ke rumah sakit terdekat oleh ambulance dan tim dokter. Setibanya di sana, Zayla langsung ditangani oleh tim medis. Sedangkan kedua orang tuanya yang telah dinyatakan meninggal langsung di bawa ke ruang mayat. Pihak rumah sakit sudah menghubungi keluarga korban agar segera pergi ke rumah sakit.Seorang laki-laki tampan tengah berlari di Koridor rumah sakit. Guratan cemas terpampang nyata di wajahnya. Dialah putra pertama dari pasangan suami istri yang baru saja mengalami kecelakaan, sekaligus kakak dari Zayla. Tubuhnya bergetar tatkala petugas rumah sakit mengarahkannya pada ruang mayat, saat ia menanyakan keberadaan korban kecelakaan tunggal tersebut.Dadanya bergemuruh, tangannya bergetar, seolah tak mampu membuka pintu ruang mayat itu. Ia menepis segala pikiran buruk yang terlintas di benaknya. Ia berharap bukan kedua orang tuanya yang ada di dalam sana. Dengan langkah pelan, akhirnya laki-laki tersebut memasuki ruangan itu dengan jantung yang berdebar. Bahkan keringat dingin muncul di wajahnya.Deg.Debaran jantung menjadi tak terkontrol tatkala melihat sosok kedua orang tuanya di sana. Arion Wesley, laki-laki berusia 27 tahun itu meneteskan air mata begitu melihat orang yang paling ia sayangi terbujur kaku di atas brankar rumah sakit. "Ma, Pa. Kenapa kalian pergi ninggalin aku." Isak Arion dalam tangisnya. Hatinya benar-benar sakit atas kenyataan ini. Padahal beberapa jam yang lalu, mereka masih ber teleponan."Satu korban lagi ada di dunia IGD, Pak. Dia masih ditangani oleh tim dokter. Beruntung adik Anda masih selamat," ucap petugas yang berjaga di ruang mayat itu.Arion baru ingat bahwa kedua orang tuanya pergi bersama Zayla. Dengan cepat Arion keluar dari ruang mayat dan menuju ke IGD untuk melihat kondisi adiknya. Rasa marah dan benci mulai menggerogoti relung hati Arion. Andaikan Zayla tidak memaksa kedua orang tuanya untuk pergi bersamanya, maka kecelakaan ini tidak akan terjadi. Kedua orang tuanya pasti masih hidup.Arion memilih pergi dari sana dan meminta pihak rumah sakit untuk mengurus kepulangan jenazah kedua orang tuanya. Tanpa berpikir panjang, Arion akan segera memakamkan kedua orang tuanya ketika sampai di rumah. Biarlah Zayla tak melihat mereka untuk yang terakhir kalinya."Gara-gara kamu, mama dan papa jadi meninggal, Zayla. Aku tidak akan pernah memaafkan mu." Batin Arion terus menyalahkan Zayla. Menurutnya sang adik hanya pembawa sial bagi keluarganya. Dulu, saat mama dan papanya mengadopsi Zayla dari panti asuhan, Arion harus kehilangan sang nenek yang saat itu memang sakit parah.Ya, Zayla hanyalah anak pungut yang di adopsi dari panti asuhan Pelita Hati. Namun, Zayla tidak mengetahui akan hal itu. Karena Cassi dan Dario, kedua orang tua Arion, melarang anggota keluarganya untuk mengatakan fakta tersebut. Sebab mereka sangat menyayangi Zayla dan menganggapnya seperti anak sendiri.*****Zayla telah dipindahkan ke ruang VIP untuk pengobatan intensif. Lukanya memang tidak terlalu parah. Hanya saja pihak rumah sakit menjalankan sesuai dengan perintah keluarga korban. yaitu Arion. Walau bagaimana pun ia ingin adik angkatnya itu lekas pulih supaya bisa pulang dengan cepat.Perlahan Zayla membuka matanya. Hal pertama yang ia rasakan adalah, kepalanya berdenyut nyeri. Ia menyapu ruangan bernuansa putih itu. "Aku dimana?" Gumam Zayla sambil melihat jarum infus yang menancap di punggung tangannya.Seketika itu juga Zayla mengingat kejadian beberapa jam yang lalu. Dimana ia dan kedua orang tuanya dalam perjalanan ke mall. Namun, di pertengahan jalan Dario mendapatkan telepon dari seseorang. Setelah panggilan berakhir papanya itu memutar arah dan kembali ke jalan pulang. Dario menambah laju kecepatan mobil yang dikendarai sampai tidak memperhatikan jalan.Hingga akhirnya mobil tersebut lepas kendali dan menabrak pembatas jalan. Saat itu juga Zayla tidak bisa mengingat apapun lagi. Ia merasakan kepalanya dihantam oleh benda keras dan terasa pening. Sampai akhirnya Zayla benar-benar tak sadarkan diri."Mama, Papa." Seru Zayla dengan jantung yang berdebar. Ia mencabut jarum infus yang menancap di punggung tangannya secara paksa. Hingga mengeluarkan banyak darah. Namun Zayla seakan tak perduli dengan rasa sakit itu. Yang ia pikirkan adalah kedua orang tuanya.Zayla pergi ke ruang rawat lainnya untuk mencari keberadaan mama dan papanya yang mungkin saja tengah di rawat juga sama seperti dirinya. Ia sama sekali tidak berpikir bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal.Sampai akhirnya ada seorang dokter perempuan yang menghampiri Zayla. Dia adalah dokter yang menangani Zayla waktu berada di ruang IGD. "Siapa yang Anda cari, Nona?" tanya dokter tersebut dengan sopan. Ia sangat tahu siapa gadis cantik yang ada di hadapannya. Putri dari keluarga Wesley. Pengusaha terkenal di Amerika."Mama dan Papa saya dirawat di ruangan mana ya Dok?" tutur Zayla dengan wajah cemas."Apakah Anda tidak tahu kalau jasad tuan Dario dan nyonya Cassi sudah di bawa pulang oleh Tuan Arion," dokter yang bernama Mirna itu bertanya penuh selidik."Apa! Jasad?" ulang Zayla terkejut. Ia belum bisa mencerna ucapan dokter Mirna itu. Sebab ia merasa kedua orang tuanya masih hidup."Kedua orang tua Anda sudah tidak ada, Nona. Mereka langsung meninggal di tempat saat kecelakaan berlangsung," terang Mirna dengan mata sendu. Ia yakin kalau Zayla sama sekali belum mengetahui akan fakta itu."Enggak mungkin. Dokter pasti bohong 'kan? Mama dan papa saya masih hidup," tegas Zayla menolak fakta tersebut. Setelah itu Zayla berlari keluar dari area rumah sakit. Tujuannya adalah pulang ke rumah. Ia harus memastikan bahwa ucapan dokter Mirna tidak benar.Zayla menghentikan taksi yang kebetulan melintas di depan rumah sakit. Kemudian ia meminta sopir tersebut untuk mengantarkannya ke rumah. Dalam perjalanan pulang Zayla terus merapalkan doa, berharap mama dan papanya baik-baik saja di rumah. Mana mungkin mereka tega meninggalkan Zayla dengan cara seperti itu. Sungguh Zayla tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri jika sampai ucapan dokter Mirna benar.Sopir taksi menghentikan mobilnya di depan rumah besar yang mana telah banyak orang di sana dengan berpakaian serba hitam. Jantung Zayla berdegup sangat kencang, tatkala melihat kakaknya berdiri diambang pintu dengan sorot mata yang tajam. Jangan lupakan bengkak di matanya karena terlalu lama menangis selepas kepergian orang tuanya."Kak ...."Happy Reading. 2 tahun kemudian. "Mama Biel mau cucu," teriak bocah berusia 2 tahun setengah sambil merengek manja minta dibuatin susu. Logatnya masih belepotan dan dibuat buat cadel, padahal Gabriel sudah bisa mengucapkan huruf R, hanya saja bocah itu kadang manja dan berbicara seperti itu. "Iya, sayang. tunggu sebentar. Mama lagi ganti popok adik kamu," balas Zayla dari dalam kamar. Yeah, dia sudah punya anak lagi berjenis kelamin perempuan. "Mana biar aku yang ganti pokok si cantik, kamu temui Gabriel sebelum anak itu berulah," Arion mengambil alih pekerjaan sang istri yang belum selesai mengganti popok sang putri. "Makasih, Dear," satu kecupan mendarat sempurna di pipi Arion dari sang istri tercinta. Arion tersenyum lembut kepada bayi mungil nan cantik versi dirinya perempuan. Kedua anaknya mewarisi wajah Arion semua, Zayla hanya mengandung dan melahirkannya tanpa ada satupun anak-anaknya yang mirip dengannya. Gisella Arieta Wesley, nama yang cantik secantik wajah bayi mung
Happy Reading. Randy menatap sang adik yang baru pulang dari cafe depan setelah makan siang bersama dengan Johan. Wajah ibu hamil itu tidak menunjukkan ekspresi apa pun, seolah sudah mati rasa akan cinta. Ah, bukankah Laudya memang tidak pernah jatuh cinta selama ini? Kepada Rafly pun ia tidak merasakannya dan cuma sebatas partner ranjang saja. "Gimana?" cetus Randy bertanya kepada sang adik, ia sangat penasaran proses Johan mendekati adiknya tersebut. "Gimana apanya?" Laudya justru bertanya balik karena tak mengerti dengan maksud dari ucapan sang Kakak. "Acara makan siang tadi," Randy tidak langsung to the point, tangannya meletakkan lap meja yang sedari tadi ia genggam sehabis membersihkan tempat di sana karena sebentar lagi toko kue akan segera tutup. "Lancar," jawab Laudya sekenanya, ia tidak berpikir kalau pertanyaan sang Kakak mengarahkan pada hal lain bukan pada acara makan siang saja. Randy menghela nafas kasar karena sang adik tak kunjung mengerti maksud perkataannya, s
Happy Reading. Kota D. Laudya dan Randy sukses memulai hidup baru hanya berdua di sana. Kehamilan Laudya sudah berusia 3 bulan, dia sangat sehat dan bisa bekerja dari rumah dengan membuka usaha usaha kecil-kecilan, yaitu toko kue aneka rasa. Sisa uang pemberian dari Rafly masih sangat banyak, tetapi tidak Laudya pakai semuanya karena dipersiapkan untuk biaya persalinannya nanti. Sekarang tabungannya mulai menipis setelah membuka toko kue dengan biaya pembelian tanah yang cukup mahal. Meskipun mereka tinggal jauh dari kota besar, tetap saja apa-apa serba mahal. Itupun menghabiskan hampir semua tabungan yang Laudya punya. Sebagian kecil ia sisakan untuk calon anaknya nanti. Laudya memang berbakat di bidang pembuatan kue sesuai dengan kemampuannya selama ini. Sebelumnya dia juga bekerja di pabrik kue pie dan kek, sekarang dia tidak akan kesulitan jika membuka toko kue kecil-kecilan karena sudah berpengalaman di bidang tersebut. Akan tetapi, Laudya sedikit bimbang karena semakin bert
Happy Reading. Waktu berlalu sangat cepat, tak terasa sudah dua bulan dari kematian Juanda. Semua orang sudah kembali pada aktivitasnya masing-masing, begitu juga dengan Zayla yang kembali memasuki kuliah di fakultas yang sama dengan Serly. Kehadirannya di sana disambut hangat oleh teman-temannya di kampus. Mengenai Gabriel sudah ada Ririn yang menjaganya selama Zayla beraktivitas di kampus. "Aku seneng banget bisa menikmati suasana kampus walaupun di kampus yang berbeda. Tapi, di sini aku mendapatkan kenyamanan yang sangat luar biasa yang enggak aku dapatkan di kampus sebelumnya," ucap Zayla sambil menikmati suasana taman di belakang kampus. "Aku ikut bahagia, Zay. Ini adalah impianku dari dulu bisa satu kampus sama kamu," Serly tersenyum senang kepada sahabat sekaligus adik iparnya itu. "Uh, sayang banyak sama Kakak iparku yang cantik ini," pelukan hangat Zayla berikan kepada Serly, mereka berdua sama-sama bahagia akan hal itu. Takdir berpihak kepadanya sehingga tetap menyatukan
Happy Reading. Rula menangis histeris saat mengetahui bahwa Papanya sudah meninggal dalam keadaan mengenaskan. Sungguh hatinya sangat sakit, walaupun ia tahu orang seperti apa sang Papa, tetap saja tidak ada seorang anak yang membenci Papanya sendiri. Roger mendekati sang istri yang duduk di samping makam mertuanya. Padahal dia belum sempat bertatap muka dengan Juanda bahkan di hari pernikahannya sekalipun dia tidak bisa menghubunginya. Roger menyerahkan semuanya ke wali hakim saat melaksanakan acara pernikahan kala itu bersama Rula. "Jangan menangis, kasian anak kita," ucap Roger memperingatkan sang istri akan calon anaknya. "Kamu enggak tahu rasanya kehilangan orang yang paling kamu cintai di dunia ini. Papa adalah cinta pertamaku, bagaimana mungkin aku baik-baik saja setelah kepergiannya, apa kamu waras berkata seperti itu, huh!" akibat terlalu sedih, Rula marah-marah kepada suaminya sendiri dan salah mengartikan ucapan Roger barusan. 'Sabar Roger, hormon ibu hamil memang naik
Happy Reading. Jika kemarin adalah hari bahagia bagi Ansel dan Serly, sekarang adalah hari terbahagia bagi Zayla dan Arion. Sesuai yang telah direncanakan, mereka berdua melangsungkan acara resepsi pernikahan di sebuah hotel bintang 5 milik keluarganya sendiri di tengah-tengah kota. Tamu yang hadir melebihi banyaknya tamu Ansel dan Serly 2 minggu yang lalu, sekarang pengantin baru itu turut andil dalam pernikahan Zayla dan Arion. Bahkan mereka lah yang meng-handle semua persiapan acara tersebut. Semua anggota keluarga mengucapkan selamat kepada sang pengantin baru, yeah anggaplah begitu walaupun mereka sudah lama resmi menjadi pasangan suami istri. Sekarang hanyalah pesta perayaannya yang digelar sangat mewah. "Aku enggak nyangka bisa hidup bersamamu," ucap Arion tak melepaskan genggaman tangannya kepada sang istri. "Aneh ya, Kak. Kita dibesarkan sebagai Kakak dan Adik, eh sekarang malah jadi pasangan suami istri," balas Saya terkekeh kecil. "Andaikan Mama sama Papa masih ada, me
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen