Hati yang Tak Direstui

Hati yang Tak Direstui

last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-10-07
โดย:  Senja Arunaยังไม่จบ
ภาษา: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 การให้คะแนน. 2 ความคิดเห็น
16บท
187views
อ่าน
เพิ่มลงในห้องสมุด

แชร์:  

รายงาน
ภาพรวม
แค็ตตาล็อก
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป

คำโปรย

Drama

Mahasiswa

Sad Ending

Cinta itu sederhana, tapi kadang dunia yang membuatnya rumit. Nura, seorang gadis berhijab yang lembut dan penuh kasih, jatuh cinta pada Arthur—lelaki yang selama ini selalu ada untuknya. Perhatian kecil, tawa bersama, dan doa-doa dalam diam membuat hati mereka saling tertaut. Namun, satu hal yang tak bisa mereka lawan: perbedaan keyakinan. Hubungan yang mereka bangun dengan tulus, justru menjadi luka ketika keluarga mulai menentang. Nura dihadapkan pada pilihan antara mencintai Arthur atau menjaga restu orang tua dan agamanya. Arthur pun terjebak dalam dilema, antara memperjuangkan Nura atau merelakan demi kebahagiaan gadis yang ia cintai. Di bawah derasnya hujan, mereka pernah berjanji untuk tetap bersama. Tapi akankah cinta mampu bertahan jika restu tak pernah diberikan? “Hati yang Tak Direstui” adalah kisah tentang cinta yang indah, tapi penuh luka—tentang ikhlas, doa, dan keberanian untuk melepaskan demi kebaikan yang lebih besar.

ดูเพิ่มเติม

บทที่ 1

part 1

_Hujan dan semesta selalu punya caranya sendiri untuk mempertemukan dua hati.. walau pada akhirnya tak ada jaminan pasti bahwa pertemuan itu diciptakan untuk terus bertaut dan selalu bersama_

Hari itu, hujan turun dengan derasnya, seolah enggan memberi jeda pada siapa pun yang sedang terburu-buru.

Di bawah atap kecil perpustakaan, seorang gadis berdiri dengan wajahnya yang gusar. Payungnya tertinggal di rumah, dan satu-satunya yang bisa ia lakukan hanyalah menendang-nendang ujung sepatunya dengan kesal, sambil merutuki betapa menyebalkannya hujan yang datang tanpa pemberitahuan.

" hffft.. kapan sih hujannya reda? bisa-bisa aku ngga dapet tiket kereta deh.. aaah siaal banget sih hari ini mana payung pake ketinggalan segala" gerutu Nura, nama gadis itu..

Sampai akhirnya, tanpa di duga seseorang muncul di sisinya.

Seorang pria dengan kaos lengan panjang bergaris abu-abu, lengan baju nya yang sedikit tergulung, rambut basah, dan sepasang mata indah yang menatap tenang. Di tangannya, sebuah payung hitam terlipat—seolah memang ditakdirkan untuk ia buka pada waktu yang tepat.

“Mau pulang ya? Kalau nunggu hujan reda, bisa-bisa kamu beneran nggak dapet kereta lho,” ucapnya dengan nada tenang.

Nura tersentak, menoleh, lalu membalas gugup, "oo..eh hmm iya juga sih. Eeh? kamu siapa? ko bisa tau kalo aku lagi buru-buru takut ketinggalan kereta?" seolah baru saja disadarkan dari lamunannya.

Dan seketika pria itu membuka payungnya, lalu mengulurkannya dengan singkat, “Tenang..tenang aku bukan orang jahat atau pervert ko, cuma nggak sengaja aja tadi denger kamu lagi ngomel wkwk.. Ohiya kebetulan aku juga mau ke stasiun nih, mau bareng?” sebuah jeda kecil tercipta. Jeda yang sederhana, tapi cukup bikin jantung Nura berdegup 1000x lebih cepat daripada suara hujan yang jatuh ke tanah.

"Mm.. boleh deh"

Di bawah payung hitam itu, mereka akhirnya melangkah beriringan. Dua orang asing, dipertemukan oleh derasnya hujan, tanpa sadar menuliskan episode pertama dari kisah yang kelak akan sulit mereka lupakan.

...

Langkah mereka pelan, menyusuri trotoar yang mulai tergenang. Payung hitam itu tampak terlalu kecil untuk menaungi dua orang, sehingga mau tak mau jarak di antara mereka jadi begitu dekat.

Sesekali, bahu mereka saling bersentuhan. Nura berusaha menggeser diri, tapi pria di sampingnya dengan tenang sedikit memiringkan payung, memastikan hujan nggak mengenai dirinya.

“Kalau jalan jangan terlalu ke pinggir, nanti baju kamu bisa basah,” ucapnya ringan, tanpa menoleh.

Ada kehangatan dalam nada suaranya— emang nggak berlebihan sih, tapi nggak tau kenapa cukup untuk bikin Nura jadi menunduk malu, menyembunyikan rona yang tiba-tiba merayap di pipinya.

Di sekitar mereka, kota bertransformasi. Genangan air hujan memantulkan sinar lampu jalan yang berpendar kuning, menciptakan bayangan yang terasa sendu, ditambah lagi bunyi air yang jatuh bagaikan musik latar yang tak pernah berhenti, menutup dunia luar, menyisakan hanya mereka berdua di bawah payung itu.

..

Di antara suara hujan dan langkah pelan mereka, Arthur akhirnya membuka percakapan.

“Kamu mahasiswi Universitas Sanjaka juga ya?” tanyanya, suaranya terdengar hangat, menembus derasnya hujan.

Nura sontak menoleh, agak kaget, sebelum menjawab gugup, “O-oh iya… aku Nura, dari Fakultas Musik. Kalo kamu?”

Arthur tersenyum tipis. “Hai, kenalin aku Arthur Chedric dari Fakultas Hukum.” jawabnya sambil menyodorkan tangan tanda perkenalan yang kemudian disambut oleh Nura.

Ia terdiam sejenak, lalu menambahkan dengan nada kagum, “Keren juga ya kamu ambil fakultas musik. Jarang lho ada yang berani ngambil jurusan itu, ya kebanyakan sih yang aku kenal mereka ambil jurusan kaya manajemen, ekonomi gitu.. hmm kayanya kamu nih satu-satunya kenalanku yang dari fakultas musik” katanya sambil sedikit terkekeh

Nura menunduk, nggak bisa menyembunyikan senyumnya.

"Iya kayanya hehe. Kamu juga keren, ngambil jurusan hukum"

"Makasih, kita sama-sama keren kok" kedua nya tersenyum

...

Langkah mereka masih beriringan, ditemani percakapan singkat yang masih terasa canggung. Sesekali Nura menanggapi dengan tawa kecil, sesekali Arthur melontarkan komentar ringan yang membuat gadis itu lupa pada gusarnya beberapa menit lalu.

Sampai akhirnya, cahaya neon dari papan stasiun terlihat di kejauhan. Orang-orang bergegas, beberapa menenteng koper, sebagian lain masih sibuk antri di loket , tapi hampir semuanya larut dalam hiruk-pikuk sore yang basah ini.

Arthur memperlambat langkahnya, menyesuaikan dengan langkah Nura.

“Ra, kereta kamu jam berapa?” tanyanya, dengan suara yang tetap tenang.

“Jam 17.30, Thur.” jawab Nura sambil melirik papan jadwal.

Arthur mengangguk pelan. “Kebetulan sama. Tapi… jalurnya pasti beda, kan? wkwk”

Hening sesaat tercipta. Cuma suara hujan yang terdengar menetes dari pinggiran atap stasiun.

Mereka berdiri di depan peron, payung hitam yang tadi menaungi, sudah dilipat rapih oleh pemiliknya. Nura tahu, sebentar lagi mereka harus berpisah. Ada rasa aneh yang hinggap—bagaimana bisa seseorang yang baru ia kenal terasa begitu dekat dalam hitungan menit?

“Kalau emang semesta yang bikin kita ketemu, aku yakin suatu saat pasti kita bakal ketemu lagi” ucapnya pelan, nyaris seperti gumaman.

Nura terdiam. Bibirnya hendak membuka, tapi nggak ada kata yang bisa keluar, jadi ia urungkan. Akhirnya dia cuma bisa mengangguk kecil sebagai jawaban, menahan sesuatu yang tiba-tiba mengganjal di dada.

Kereta mereka diumumkan hampir bersamaan. Dan di sana, di antara ramainya stasiun, langkah mereka akhirnya terpisah.

Nura menuju jalurnya, dan Arthur juga menuju jalurnya sendiri. Tepat sebelum benar-benar hilang dalam kerumunan, Nura sempat menoleh sekali lagi.

Arthur pun juga menoleh pada waktu yang sama.

Sejenak, seakan dunia berhenti berputar. Hanya tatapan singkat, lalu keduanya kembali berjalan.

Dan di atas sana, hujan yang tak kunjung reda menjadi saksi, bahwa setiap pertemuan—betapapun singkat—selalu menyimpan kemungkinan yang tak bisa ditebak.

แสดง
บทถัดไป
ดาวน์โหลด

บทล่าสุด

บทอื่นๆ

ถึงผู้อ่าน

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

ความคิดเห็น

user avatar
Jw Hasya
Aku suka genrenya.
2025-10-13 14:34:43
0
user avatar
Cerita Tina
Semangat kak.. Aku tunggu up ceritanya ...
2025-10-13 14:32:20
0
16
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status