Short
Perjalanan Menuju Cinta Sejati

Perjalanan Menuju Cinta Sejati

By:  Chelsea KailaKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
11Mga Kabanata
3.2Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Selama tujuh tahun aku menjalin hubungan tanpa status dengan Handi Wenas, dan dia juga tidak pernah berpikir untuk menikahiku. Kini, dia memutuskan untuk menikahi putri keluarga konglomerat Barata. Hanya ada satu syarat dari mereka, yaitu agar Handi melepaskan untaian gelang manik-manik cendana yang selalu dipakainya. Handi hanya terdiam tanpa ekspresi dan berkata dengan tenang, "Itu cuma benda biasa, aku juga sudah bosan memakainya." Lalu dengan santai dia melemparkannya dari balkon ke loteng di sebelah. Kebetulan, loteng itu terbakar, dan tidak ada yang menyangka aku akan nekat masuk untuk mengambil gelang manik-manik cendana itu. Kemudian, seorang netizen mengungkapkan bahwa gelang manik-manik cendana itu aku dapatkan dengan berlutut di Candi Dharma pada saat hujan deras.

view more

Kabanata 1

Bab 1

Saat membawakan kopi ke balkon, aku mendengar Handi dan Chintia yang sedang mengobrol.

"Cuma sebuah gelang manik-manik cendana saja, kenapa kamu benci banget?"

Handi menyulut sebatang rokok sambil memicingkan matanya, melihat Chintia.

"Aku memang nggak suka barang-barang seperti itu. Aku nggak mau kalau nanti setelah menikah, aku lihat benda itu setiap hari."

Chintia memegang segelas anggur merah, mendekat sambil tersenyum tipis.

"Atau mungkin, calon suamiku tersayang, sebenarnya nggak rela?"

Aku terdiam, tanpa sadar aku menahan napas, menunggu reaksi Handi.

Bagaimana reaksinya, ya?

Sepertinya dia terpaku.

Alisnya berkerut, tangan kirinya tanpa sadar menyentuh pergelangan tangan kanannya.

Sejenak, aku kira dia akan menolaknya.

Ternyata dia hanya mengerutkan dahinya, lalu berkata dengan nada datar.

"Ini cuma barang biasa, aku juga sudah bosan."

Setelah itu, tanpa ragu dia melemparkan gelang itu ke arah loteng di samping balkon.

Aku menggigit bibir bawahku dengan keras, rasa perih mulai terasa dan bibirku berdarah.

Namun, yang aku rasakan hanya sakit hati yang begitu tajam, dan kepedihan yang mendalam menyiksa pikiranku.

Gelang manik-manik cendana itu adalah hadiah yang aku beri untuk Handi.

Tahun lalu, proyek properti yang diinvestasikan oleh perusahaan Handi bermasalah, dan para investornya kabur ke Asia Tenggara.

Demi perusahaan, Handi membawa orang untuk mengejar mereka ke Asia Tenggara, tetapi di sana dia malah dikhianati.

Selama tiga hari penuh, kami sama sekali tidak bisa menghubunginya.

Polisi juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Aku panik, mencari cara di internet, sampai akhirnya aku menemukan informasi yang mengatakan bahwa berdoa di Candi Dharma itu sangat ampuh.

Aku buru-buru ke Tibera semalam, berjalan menaiki tiga ribu anak tangga batu menuju Candi Dharma, dan setiap langkahku diiringi dengan sembah sujud.

Waktu itu sedang musim hujan. Hujan turun deras, aku berdoa sepanjang malam di luar, dan keesokan harinya akhirnya aku mendapat kabar bahwa dia kembali dengan selamat.

Sebelum pergi, aku meminta seutas gelang manik-manik kayu cendana dari seorang penunggu di candi itu.

Katanya, gelang itu bisa melindungi seseorang agar tetap aman, sehat, dan segala urusannya lancar.

Setelah kembali, aku sendiri yang memakaikan gelang manik-manik itu di pergelangan tangan kanan Handi.

Sejak saat itu, dia tidak pernah melepasnya.

Saat itu, orang-orang di sekitar tidak tahu apa isi pikiranku.

Selama bertahun-tahun, Handi tidak pernah mengakui keberadaanku di depan umum. Orang-orang juga hanya tahu bahwa aku sekretaris utama yang mengurus segala hal kecil untuknya.

Melihat Handi melemparkan gelang manik-manik cendana itu tanpa ragu, Chintia tersenyum lebar.

Seketika, aku hampir tidak bisa bernapas.

Ternyata, doa yang dengan tulus aku panjatkan bisa begitu saja dibuang tanpa rasa beban?

Tiba-tiba, entah dari mana, tercium bau menyengat.

Secara spontan Handi berteriak memanggil seseorang.

Tak lama kemudian terdengar suara dari pengurus rumah tangga.

"Ada korsleting listrik di loteng, dan terjadi kebakaran kecil. Aku sudah menghubungi pemadam kebakaran. Keadaannya nggak parah, nggak apa-apa."

Kami yang ada di balkon langsung menengok ke arah loteng.

Ternyata benar, mulai terlihat ada asap.

Chintia menutup hidungnya sambil mengeluh.

"Kapan semuanya bisa beres? Bau banget!"

Tidak sempat bicara dengan mereka, aku buru-buru menuju loteng.

Chintia memandangi aku dengan tatapan bingung, kemudian bertanya kepada Handi.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
lisa lisa
Kasihan kamu, Handi. Tapi, itu karena kebegoanmu sendiri. Untungnya, Jeffry adalah pria yang sangat baik. Handi mungkin tulus, tapi dia salah memperlakukan wanitanya. Menyesal tiada berguna.
2025-01-05 01:29:28
1
11 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status