Share

14. William Mengamuk

Keyna duduk si samping ranjang hidrolik. Wanita itu mencerna ucapan William barusan. Secara tidak sengaja, tuannya itu mengatakan bahwa ia perhatian pada putra-putrinya hingga mengetahui jam tidur mereka.

“Sejak remaja, Fred memang senang bergadang. Ada saja yang dilakukannya. Aku membiarkannya karena hal itu tidak pernah mengganggu aktifitas rutin,” imbuh William.

“Oh. Itu sebabnya Tuan Muda Frederix begitu candu pada kopi. Mungkin karena beliau membutuhkan kafein tinggi untuk beraktifitas malam.”

“Kamu memperhatikan juga? Iya betul, Fred memang pecandu kopi. Seharian ia bisa meminum sampai lima gelas kopi bahkan kadang lebih.”

Mulut William begitu lancar menceritakan tentang putra sulungnya. Bagaimana Frederix lahir dan kemudian menjadi anak berprestasi di bangku sekolah. Hingga akhirnya suara sendunya terdengar saat mengenang putra sulungnya itu berpamitan untuk berkarir di luar negeri.

“Fred baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas. Aku sudah berencana memberikan sat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status