Share

Pernikahan Tak Diharapkan
Pernikahan Tak Diharapkan
Author: Dian Alfina

Bab 1. Pengantin Baru

Author: Dian Alfina
last update Last Updated: 2023-08-03 17:56:55

Delia Anastasya menghembuskan nafasnya pelan menatap pantulan dirinya di cermin.

Gaun putih panjang melekat di tubuh proporsionalnya membuat penampilannya malam ini begitu cantik. Hanya saja, semua terasa percuma karena Rafael Ardinata–calon suaminya–justru enggan menatap Delia.

Bahkan sebelum acara, Rafael mencekal tangannya keras untuk menunjukkan kebenciannya pada dirinya karena mengira perjodohan keduanya akibat permintaan Delia. Padahal, dirinya pun tak kuasa akan pernikahan itu.

Delia tak berani mengecewakan orang tuanya.

CEKREK!

Terdengar suara pintu terbuka.

Delia sontak menoleh dan menemukan sang ibunda, dalam balutan kebaya berwarna caramel yang sengaja dipilih bersama calon ibu mertuanya.

"Del, sebentar lagi kamu keluar, ya," ucap sang ibu cepat, “Rafael sudah selesai mengucapkan ijab kabul.”

Delia pun mengangguk–menahan degupan jantung yang semakin menggila.

Tak sengaja, ia melirik tangannya yang terdapat sebuah goresan luka dari Rafael.

Dengan cepat, ditariknya lengan gaunnya yang cukup panjang, sehingga luka itu dapat ditutupi meski terasa perih.

Delia menarik napas sebelum melangkahkan kaki menuju tempat akad berlangsung. “Aku pasti bisa.”

*****

"Sah!"

Terdengar gemuruh suara para tamu undangan–menandakan Delia kini resmi menjadi istri dari Rafael Ardinata.

Pertanyaannya, mampukah dirinya menjalani hari-hari setelah ini?

Dengan langkah gontai, Delia berjalan berpegangan erat pada lengan Mona, seakan meminta kekuatan.

Terlebih, saat ia menyadari Rafael hanya menatapnya datar di depan sana.

Tanpa sadar, tubuh Delia gemetar kala pria itu mendekatkan kepala ke telinganya, "Bagaimana? Semua sudah berjalan sesuai rencanamu, kan?" sinisnya.

Delia yang sejak tadi menunduk, menoleh sebentar.

Sejujurnya, ia tak tahu harus berbuat apa menghadapi pria yang sejak dulu dicintainya ini.

Delia akui, tujuh tahun yang lalu, ia sangat labil dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Rafael seutuhnya, hingga tak sengaja terlibat dengan kecelakaan yang membuat kekasih pria itu meninggal. Tapi, Delia tak pernah berniat melakukannya. Kekasih Rafael lah yang mengajaknya bertengkar di pinggir jalan, hingga tertabrak ….

Sayangnya, Rafael tak pernah mau mendengarkannya. Delia bahkan sampai menjauh dan trauma karena disalahkan begitu banyak orang. Namun, takdir mempermainkannya ….

Entah bagaimana, keduanya justru dijodohkan dan berakhir di pelaminan seperti ini.

Namun, tindakan Delia justru diterjemahkan lain oleh pria di hadapannya. "Kau tuli atau bisu?" desisnya tajam.

"Cukup Raf," lirih Delia. "Aku sedang tidak ada tenaga jika harus berdebat, aku lelah."

"Ck!” Rafael berdecih. “Wanita banyak drama macam kamu yang semua keinginannya harus terpenuhi, bisa lelah juga ternyata?"

“Kamu–”

Tanpa menunggu ucapannya, Rafael justru pergi entah ke mana.

Delia sontak menghela nafas pelan–berusaha untuk tetap tersenyum di hadapan tamu.

Hanya saja, setelah semua keluarga besar telah pulang, Rafael tetap tidak terlihat di mana pun.

Padahal, malam ini, orang tua Rafael sudah memesankan sebuah kamar hotel untuk pasangan baru itu menginap.

Dengan langkah berat dan menunjukkan bahwa ia baik-baik saja, Delia menuju kamar itu seorang diri.

“Hah,” lenguhnya lelah.

Perempuan itu memutuskan menuju kamar mandi–hendak mengganti gaun pernikahannya itu dengan baju rumahan biasa.

Namun, baru saja ia membuka resletingnya, ia mendengar suara pintu terbuka.

Segera, Delia menaikkan kembali gaunnya.

"Raf, apakah itu kamu?" tanyanya.

Hanya saja, tidak ada jawaban sama sekali.

Delia sontak keluar untuk memastikan apakah benar itu Rafael. Namun, ia justru terkejut menemukan pemandangan di depannya.

Suaminya itu tampak melirik Delia sebentar sebelum mencium wanita sexy yang tak dikenalnya sama sekali.

Tubuh perempuan itu gemetar. "Siapa dia, Raf?"

"Ini Gladis,” jawab Rafael tampak bangga memperkenalkan wanita di sampingnya, “kekasihku!”

Mendengar itu, Delia tertegun. Matanya tak lepas menatap suami dan wanita tersebut yang saling bermesraan di depannya.

"Hei, kau!" tunjuk wanita bernama Gladis itu mendadak ke arah Delia. "Untuk apa kau masih berdiri di situ? Keluarlah, aku ingin bersenang-senang dengan kekasihku!"

Deg!

Seorang istri terusir oleh kekasih dari suaminya sendiri? Delia pikir ini hanya akan terjadi di sinetron yang biasa Bibi di rumahnya tonton. Tapi, ternyata, ia juga mengalaminya…?

Hati Delia terluka. Tetapi, alih-alih menunjukkan amarahnya atas perbuatan Rafael, perempuan itu justru menghela napas, sebelum berkata, "Ya aku akan keluar."

Ia segera keluar dari kamar hotel tersebut meski tak tahu harus ke mana.

Yang Delia bisa lakukan hanyalah berjalan menyusuri lorong guna keluar dari bangunan megah tersebut.

Drrt!

Ponsel Delia berbunyi.

Segera, wanita itu mengambil dan membukanya. Ternyata, itu sang sepupu yang juga atasannya di kantor.

“Delia, kau sedang di mana?” ucapnya dengan khawatir, “Suamimu itu tak macam-macam denganmu, kan?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pernikahan Tak Diharapkan   Bab 15. Kesempatan Kedua

    Delia belum sepenuhnya mencerna apa yang terjadi dalam hidupnya, terlebih dengan keadaannya sekarang. Ia kembali di waktu kala dirinya duduk di bangku sekolah.Atau semua kejadian memilukan itu hanyalah mimpi semata? Tapi kenapa ia merasa sangat lama dan nyata, jika benar itu mimpi. Dengan sedikit linglung, ia turun ke bawah. Seketika langkahnya terhenti ketika mendapati sang kakak, turut bergabung di meja makan bersama kedua orang tuanya. Pemandangan yang sangat Delia rindukan."Kakak di sini?" beonya, tanpa sadar air matanya menetes.Hal tersebut membuat ketiga orang yang tengah menunggunya untuk sarapan melongo. Mereka dibuat bingung dengan Delia.Buru-buru ia menghampiri Delina, -sang kakak kemudian memeluknya erat. "Maafin aku ya kak," ujarnya sambil tergugu.Delina cukup kaget dengan tingkah Delia, sontak ia menarik Delia untuk melepaskan pelukannya, "Dek lepasin dong. Aku lapar, kamu apa-apain sih?"Kejadian naas saat sang kakak terpental dari motor masih membekas di kepala D

  • Pernikahan Tak Diharapkan   Bab 14. Apa Ini?

    Delia terkapar di dalam kamar mandi yang penuh darah, setelah pagi tadi ia mendapat tamparan dan jambakan dari Rafael. Karena laki-laki itu tidak terima ketika Delia menceritakan bahwa dirinya telah dipermainkan oleh mendiang Renata. Delia menceritakan bahwa sebenarnya Renata tidak mencintai Rafael, diam-diam gadis itu menjalin hubungan di belakang Rafael dengan Tristan -seorang kapten basket di sekolahnya dulu.Terpaksa ia membuka rahasia yang selama ini Delia pendam, saat jam istirahat Delia hendak pergi ke uks dan tidak sengaja ia melihat Renata sedang berciuman dengan Tristan. Delia kaget hingga menjatuhkan buku dan bolpoinnya. Mendengar itu Renata dan Rafael menyudahi aktifitasnya, kemudian Renata mengajak Delia keluar area sekolah. Renata mengancam Delia bahkan hendak mendorong Delia ke tengah jalan raya, tapi karena Delia mundur alhasil Renata yang jatuh dan tertabrak mobil dari arah belakang hingga menyebabkan wanita itu tewas.Namun kejujuran yang Delia ucapkan tidak membuat

  • Pernikahan Tak Diharapkan   Bab 13. Nasib Buruk

    Delia tidak menjawab, ia lelah. Kepalanya juga kembali pusing. Dia menyesal karena terlambat mengetahui niat jahat Rafael. Nasi sudah menjadi bubur, mau tidak mau Delia harus menjalani nasib buruk yang entah dia sendiri tidak tau kapan akan berakhir. Delia juga bingung, menderita yang bagaimana yang pria itu mau agar puas. Delia tidak akan tinggal diam, ia tetap akan melawan Rafael. Setidaknya meskipun dirinya tertatih melawan semua gemuruh di kepalanya, ia masih memiliki rasa ingin menjadi Delia dengan pribadi yang menyenangkan. Dulu ia hanya salah menjatuhkan hatinya pada iblis berwujud manusia dan berakhir seperti ini. Tetapi penyesalan itu tetaplah pernyesalan, tidak akan mengubah apapun dalam hidup Delia. Dalam benaknya ia tetap bertekad bahwa besok dirinya akan tetap bekerja. Apapun resikonya Delia tidak peduli, ia tau apa yang akan dilakukannya itu pasti menimbulkan amarah Rafael yang memuncak. Tapi biarlah, itulah tujuan Delia. Jika seandainya pun Rafael akan membunuhn

  • Pernikahan Tak Diharapkan   Bab 12. Topeng

    "Aku baik-baik saja, keluarlah aku ingin tidur," usir Delia. "Sialan kau memang Del, percuma saja aku mengkhawatirkanmu! Jadi khawatirkan dirimu saja sendiri sana!" Delia menyahut hanya dengan gumaman. "Tidak ada harga dirinya CEO di sini," cerocos Andrew lalu mengikuti perintah Delia. Andrew tidak benar-benar marah Delia, begitulah cara interaksi antara keduanya. Sebenarnya Andrew merasa ada kejanggalan pada Delia, sejak kapan wanita itu betah berada di kantor? Ia paling senang jika pulang lebih awal, tapi sekarang? "Lama-lama kepalaku pecah memikirkan Delia," monolog Andrew seraya turun ke bawah. Andrew tidak pulang ia akan menunggu Delia di coffe shop bawah. *** Pukul sembilan tepat Delia turun dengan wajah yang jauh lebih segar, tidur selama empat jam tanpa gangguan membuat semua energinya kembali penuh. Ia siap berperang dengan pikiran-pikiran jahatnya yang sering menyuruhnya untuk bunuh diri. Drt... Drt... Ponsel Delia bergetar membuyarkan lamunannya, dengan seg

  • Pernikahan Tak Diharapkan   Bab 11. Curiga Andrew

    "Del, apa semua baik-baik saja?" Tanya Andrew tiba-tiba. "Pernikahanmu berjalan semestinya 'kan?" Terdengar dari suaranya, Andrew sangat cemas pada Delia. Delia mengangguk, ia menarik sudut bibirnya ke atas membentuk sebuah lengkungan, "Semua baik. Jangan khawatir." "Kalau semuanya baik, tidak mungkin kau memintaku menjemput. Apalagi kau terlihat sangat panik tadi," Astaga ternyata Andrew seintens itu mengawasinya. Ia harus lebih pintar menyembunyikan apa yang terjadi sebenarnya. Delia hanya tidak ingin keluarganya kepikiran mengenai hidupnya bersama Rafael, ya meski sebenarnya Delia sudah mulai ingin menyerah. Ia kembali mencoba fokus mengecek dokumen-dokumen yang harus Andrew tanda tangani. Sebisa mungkin ia harus seperti Delia yang di kenal Andrew sebelum menikah dengan Rafael. Hampir saja dia lupa menutupi tangannya yang banyak goresan baru di sana. Buru-buru Delia menarik lengan kemejanya yang sedikit tersingkap. Namun rupanya Andrew tidak mengawasi sampai ke sana, memb

  • Pernikahan Tak Diharapkan   Bab 10. Delia Yang Malang

    Pemandangan Delia yang selalu tampak saat berada di apartemen adalah melihat suaminya dan selingkuhannya bermesraan. Mereka tidak memiliki rasa malu melakukan hal menjijikan di depan Delia. Seperti sekarang ini, mereka sedang menonton film di ruang tengah sambil berpelukan, sesekali mereka berciuman sangat mesra di sana. Delia saja jijik melihatnya, ia terpaksa ada di sana sebab Rafael memintanya membuatkan makanan dan menyiapkan beberapa snack untuk mereka berdua. Delia menyadari bahwa di sana, dirinya tidak lebih dari seorang pembantu. Entah sampai kapan semuanya akan berakhir. "Aku harus menyelesaikan semuanya," kata Delia lirih. Ia muak harus mendengar apa yang seharusnya tidak ia dengar. Tak butuh waktu lama dapur kembali bersih, Delia bergegas pergi ke kamarnya. Ia sudah tidak sabar untuk tidur, karena besok Delia harus bangun pagi. Aktivitasnya masih sama seperti hari-hari kemarin, membersihkan seluruh seluk beluk apartemen dan setelah itu ia akan kembali pergi ke kantor.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status