Zimba merupakan sosok wanita yang banyak disukai kaum pria karena parasnya yang cantik dan juga mahasiswi terpintar di kelasnya. Zimba dikenal sangat cuek dan jutek. Zimba mempunyai tiga sahabat dekat yang siap selalu bersamanya ketika di kampus. Zimba sangat antusias untuk belajar demi menggapai cita-citanya akan tetapi Zimba selalu mendapat masalah yang bertubi-tubi. Zimba selalu memendam semua, membuat dirinya habis pikir sehingga melalukan hal-hal negatif. Di sisi lain Zimba juga memiliki sifat aneh yang datang sejak masa lalu menimpanya. Zimba masih tetap kuat karena pertemuanya dengan laki-laki yang selalu mensupportnya. Pertemuan itu berawal dari hasrat menjadi cinta dan kasih sayang... Apakah juga nanti berakhir dengan pinangan???
Lihat lebih banyakTidak seperti biasanya Zimba telat masuk kelas karena sedang macet di perjalanan. Zimba dihukum oleh dosennya untuk bernyanyi. Zimba yang tidak pintar bernyanyi, teman satu kelasnya menertawai Zimba karena suaranya fals membuatnya sangat malu.
Zimba menarik nafas pelan-pelan memfokuskan dirinya untuk segera belajar. 30 menit sebelum pergantian jadwal mata kuliah, Pak Xasel selaku dosen mereka memberikan tugas kelompok. Teman-teman Zimba saling berebutan masuk ke kelompoknya. Zimba dikenal orang sangat pintar dan jenius di kelasnya. Zimba juga merupakan sosok wanita yang banyak disukai kaum pria karena kecantikanya. Zimba pun mencari kesempatan dengan liciknya sengaja memilih teman yang mengejeknya tadi. Pada jam istrahat Zimba menjumpai Pak Xasel untuk meminta arahan karena belum paham dengan materi yang disampaikan alasan terlambat. Pak Xasel sangat sibuk sehingga tidak bisa membantu Zimba. Zimba berinisiatif memberikan flashdisk untuk memindahkan file materi dari dosen tersebut. “Untuk apa fd? kan bisa dikirim melalui ….” Tanya Pak Xasel. Zimba langsung bergegas pergi karena jam istrahat sudah selesai. Zimba dan teman satu kelasnya pergi menuju perpustakaan karena dosen berikutnya sedang berhalangan hadir. Suasana perpustakaan yang hening, sunyi dan lembab membuat Zimba semakin fokus belajar diiringi dengan musik headset di telinganya. Di tengah keseriusan Zimba membaca buku tiba-tiba Romi mencabut headset Zimba, mereka mendengar lagu bersama. Zimba memiliki jiwa tempramen memukul kepala Romi dengan buku. “Kau mau mati?” Ucap Zimba ketus kepada Romi dengan muka kesal. “Maaff Zim” Tanpa merasa bersalah. “Waktu kita masih banyak dari pada main-main, kita diskusi kelompok saja.” Ajak Zimba kepada Romi. “hemmmmmm, ya ya ya…” Jawab Romi. “Ajak kemari Bob dan Irwan.” ….. Diskusi mereka tidak siap karena waktunya tidak cukup. Zimba menyarankan untuk melanjutkan di rumah Romi pada hari Sabtu sore. Sepulang dari kampus Zimba membeli ikan dan sayur di pasar. Sisa uang Zimba hanya Rp 200.000 pertahanan satu bulan menunggu kiriman dari kampung. Zimba memilih ikan dan sayur paling murah. Zimba jalan kaki ke kost untuk berhemat. Sesampainya di kost Zimba memasak ikan dan sayur setelah itu Zimba istrahat sebentar karena badanya sangat lelah. Nada dering hp Zimba membuatnya terbangun. Zimba melihat panggilan dari Pak Xasel membuka notif chat di wa. “Segera kamu ambil fdnya ke kantor saya.” Ucap Pak Xasel di chatnya. Zimba sempat kebinguan melihat waktu sudah pukul 19.30 wib kampus sudah tutup. Zimba segera memesan grab. Sesampainya di depan gerbang kampus Zimba meminta izin kepada satpam untuk mengambil barang yang ketinggalan. Satpam memperbolehkan karena mahasiswa masih banyak di lingkungan kampus. Kantor Pak Xasel ada di lantai dua. Zimba sempat merinding karena tidak ada sama sekali orang. Hanya lampu lorong yang nyala sementara ruangan semua gelap gulita, tetapi ada satu ruangan yang lampunya remang-remang karena menggunakan lampu belajar, pintu yang sengaja terbuka sedikit. Zimba memasuki ruangan tersebut dan menutup kembali pintunya. Pak Xasel sedang duduk di depan laptopnya. Zimba mendekati Pak Xasel melihat apa yang sedang dilakukan di depan laptonya ternyata melihat isi dari fdnya. Hasrat Pak Xasel melihat Zimba datang dengan seksi yang sebelumnya sudah berdandan di bawah lorong menggunakan pakaian piyama warna merah. Pak Xasel semakin sange dan tidak bisa tertahan lagi. Dia pun langsung menarik Zimba duduk di atas pangkuanya dan meremas payudara Zimba. Pak Xasel membisikkan kepada Zimba untuk mempraktikkan aksinya seperti di video fd. Zimba semakin menggairahkan Pak Xasel membuat nafsunya semakin memuncak. Pak Xasel tidak tahan lagi dengan godaan Zimba menjilat buah pisangnya. Pak Xasel ingin memulai aksinya memasukkan buah pisangnya. Tiba-tiba Zimba mendorong Pak Xasel. “Hukumlah siswa mu tanpa mempermalukanya!” Bisik Zimba dengan sinis. “Maksud kamu apa Zim?” “Permainan ini akan berakhir di sini saja!” “Kamu tidak bisa pergi begitu saja. Kamu harus memuaskan saya dulu.” Menarik tangan Zimba ke pelukan Pak Xasel. “Jika kamu ingin dipuaskan kamu harus pergi mencari pelacur.” Bisik Zimba sambil tertawa. Zimba meninggalkan ruangan itu dan mengambil fdnya kembali, meninggalkan Pak Xasel sendirian. Zimba mengganti pakaiannya di lorong. Gerbang kampus sudah tertutup, Zimba sempat kebinguan untuk mencari jalan keluar. Zimba baru teringat ada jalan tikus di belakang kantin. ….. Hari ini Zimba tidak masuk kuliah karena hari Sabtu tidak ada jadwal. Zimba membereskan kamar kostnya yang sangat berantakan, tidak sempat membenahinya karena sibuk dengan tugas-tugas kuliah. Zimba memasang musik untuk menghilangkan kebosananya. Bukan hanya membersihkan tempat tinggalnya tetapi juga merawat dirinya memakai masker pada wajahnya, menggunting kuku, serta mencukur bulu-bulu yang ada di ketiaknya. Setelah semua beres Zimba segera mandi, pukul 11.30 wib akan pergi ke rumah Romi. Zimba memilih memakai baju crop top dan celana pendek sepaha. Zimba berdandan sangat cantik membuat Bob sempat gagal fokus saat menjemputnya. “Tumben kamu berpakaian terbuka Zim?” Tanya Bob. “Hari ini cuaca sangat panas membuat aku kegerahan jika memakai baju yang tertutup.” Ucap Zimba. “Oh iya juga sih. Naiklah ke motor, kita langsung berangkat saja. Romi dan Irwan sudah menunggu kita di sana.” …. Romi dan Irwan juga sangat terkejut melihat penampilan Zimba tidak seperti biasanya. Zimba dan Bob sangat penasaran dengan kekayaan keluarga Romi. Mereka berdua baru pertama kali bertamu ke rumah Romi. Rumah yang megah dan besar membuat Zimba dan Bob sangat terpukau. Romi mengajak mereka ke lantai dua ruang khusus belajar. Romi sudah menyiapkan segala jenis cemilan dan minuman untuk mereka. Zimba yang masih melihat-lihat sekeliling lantai dua sedangkan Bob dan Irwan asyik memakan cemilan sembari main game. “Kamu pakai saja jaket ini.” Ucap Romi. “Untuk apa?” “Aku lihat kamu tidak nyaman dengan pakaianmu.” “Tidak apa-apa. Aku nyaman kok. Cuaca juga sedang panas sekali.” “Di sini dingin. Kita menggunakan AC kok.” Romi memakaian jaketnya ke Zimba. “Ohh yah Rom. Tadi aku lihat dari jendela kamar mu ada pria berenang di siang bolong. Siapa yang berenang di jam segini?” Tanya Zimba. Romi tertawa “Hahahaha. Abang aku. Dia memang suka seperti itu Zim seperti orang kurang waras. Mau ikut berenang juga?” “Tidak perlu. Kita mulai saja diskusinya.” Di tengah kesibukan mereka diskusi. “Tadi pagi aku pergi ke kampus karena ada urusan organisasi. Ada gossip dari cleaning service kita. Katanya Pak Xasel tidak pulang ke rumah. Dia tidur di kampus.” Ucap Irwan dengan mulutnya yang lantam. “Apa?” Serentak Bob dan Romi seakan-akan tidak mempercayai gosip Irwan “Serius loh. Katanya Pak Xasel mungkin sedang berantam dengan istrinya. Makanya tid…” Zimba Memotong perkataan Irwan. “Nanti menggosip, selesaikan dulu pekerjaanmu.” “Fokus.. fokus… ratu kita nanti marah.” Ucap Irwan. Selama berjalanya waktu. Diskusi mereka sudah tuntas. Berhubung karena malam minggu, Romi mengajak mereka makan dulu sebelum pulang. Irwan berinisiatif untuk buat acara manggang-manggang saja. Zimba pun setuju dengan Irwan sedangkan Bob tidak bisa ikut karena sudah janjian dengan pacarnya. Mereka bertiga turun ke bawah menyiapkan semua bahan-bahan untuk panggangnya. Romi mengajak memanggangnya di pondok santai dekat kolam berenang. Zimba dan Irwan sangat senang dengan keputusan Romi. Mereka membawa semua bahan dan peralatanya ke sana. ........Zimba termenung seandainya Morgan hadir pasti akan semakin seru lagi. Sampai kapan kerinduannya itu terus tertahan. Zimba tidak sadar sudah meminum beberapa gelas sampai kepalanya sudah mulai pusing. Irwan dan Romi masih asyik berjoget. Ini kesempatan besar untuk pria gatal itu menggodanya. Zimba tidak memberontak tetapi tertelan dengan godaan pria licik itu. "Kamu lagi kesepian yah???" Kata pria itu menyodorkan minuman ke Zimba. "Kamu????? Kamu siapa????" Zimba sudah mabuk. "Aku di sini mau menolong mu." Pria itu mengajak Zimba ke tempat lain. "Kita ke mana?" "Ke tempat paling nyaman." Pria itu membawa ke tempat khusus di mana para laki-laki dan wanita sedang mabuk-mabukan dan juga bermain-main kuda-kudaan. Pintu terbuka. Kumpulan mereka sangat terpana, kali ini mangsanya berbeda sangat mulus, cantik dan montok. Zimba diletakkan di tengah para laki-laki untuk menggodanya diajak minum sampai benar-benar mabuk jika bisa sampai pingsan. Berjalannya acara salah sa
Zimba merasakan belaian itu di seluruh tubuhnya. Nafsu Zimba sangat berapi-api ia juga membalas belaian itu ke Morgan. Mereka beradu cumbu mesra. Saatnya mereka akan beradu adegan. Bunyi-bunyi itu sangat nyaring terdengar. Zimba membuka matanya ternyata semua itu hanya mimpi. Zimba sangat berharap itu semua nyata. Zimba mengelus-elus wajah Morgan lewat ponselnya untuk melepas kerinduan. Untuk memulai aktivitasnya Zimba mandi terlebih dahulu. Kebiasaan di kostnya dulu setiap hari libur selalu merapikan tempat tidurnya. Zimba sudah terbiasa walau tinggal di rumah Morgan tetap jiwa itu melekat. Pagi yang cerah sangat cocok memasak pancake. Zimba mencari semua bahan-bahan yang dibutuhkan di kulkas dan lemari. Zimba mengerjakan semua dari pada mengajak mereka berdua nanti malah menambah pekerjaan lagi. Sedikit melelehkan tetapi Zimba sangat senang dalam hal memasak. Setelah pencakenya matang Zimba melanjutkan membuat susu. Semua sudah kelar Zimba membangunkan Romi dan Irwan. Mer
Ibu Bob sangat berharap Zimba berjodoh dengan anaknya. Sampai sekarang Ibunya masih salah paham terhadap Zimba dan Bob. Ibunya berpikir mereka pacaran. “Kapan kalian berdua minta restu sama Ibu? Selagi Ibu masih hidup.”“Restu apa mama? Tanya Bob.(Ibunya melirik ke Zimba.)“Mama jangan salah paham. Kami hanya sebatas teman saja.”“Ibu sudah ada calon menantu yang lain. He he he he.” Zimba tertawa supaya tidak tegang.“Siapa?”(Bob sudah membuat gerak-gerik untuk tidak diceritakan tentang pacarnya akan tetapi Zimba tetap membahasnya.)“Bob belum mengenalinya sama Ibu?” Lanjut Zimba.“Belum. siapa nak?.”"Ada Bu. Mahasiswa kam..." Bob menyumpal mulut Zimba untuk tidak melanjutkan perkataannya."Yah sudah tidak usah dilanjut." Ibunya menghentikan mereka.Bob masih belum ingin memperkenalkan pacarnya ke orang tuanya. Bob tidak ingin memberikan kekecewaan yang menurut dia itu masih dini untuk diberitahukan. Bob ingin orang tuanya hanya memandang kefokusannya dalam proses kuliah.....Mer
“Keren bangattttt.” Irwan tidak sabar membuka kotak kadonya. “Tas Hermes???” Irwan shok.“Yang ulang tahun siapa? Yang unboxing siapa?” Ibunya menarik telinga Irwan.“Iya iya Maaf mama.”“Oh iya. Ini anak pertama tante.” Memperkenalkan ke Zimba.Mereka saling salaman. Romi tidak perlu lagi karena sudah saling kenal. Jiwa kegatalan Zimba merana melihat saudara Irwan juga tak kalah dengan kagantengannya. “Kalian pasti sudah lapar kan? Tante tadi ada masak rendang sama ayam gulai.”“Tidak perlu repot-repot Tan. Kami tidak bisa lama-lama mau pergi ke rumah teman lagi. Orang tuanya lagi datang dari kampung jadi mau silaturahmi juga ke sana. Kamu ikut enggak?” Romi mengajak Irwan.“Ikutlah. Aku sekalian ke rumah Romi lagi nginap yah Ma. Tunggu dulu aku ganti baju” Irwan masuk ke dalam kamarnya.“Kalau begitu tante bungkus saja. Biasanya kamu suka rendang masakan tante.” “Iya. Tidak apa-apa Tan.”Ibu Irwan menyiapkan ke dapur. “Bagaimana pekerjaanya bang? Lancar?” Tanya Romi ke Ari abangn
Romi masih tetap membujuk Zimba agar tidak pulang.“Sampai besok saja kamu menemani aku. Nanti sore pekerja pulang karena besok libur.” Romi mengembalikan tas Zimba ke dalam kamar.“Kamu tinggal memerintahkan mereka. Sini tas ku.” Merampas tasnya.“Aku sudah bilang. Tidak perlu merasa bersalah. Pergi bukan jalan satu-satunya melupakan masalah ini. Kamu ngerti enggak??” Romi mengeluarkan sifat dewasanya.“Kamu tidak bisa pergi selama abang ku belum datang.” Tegas Romi lagi.(Zimba menangis.)“Sudah. Kamu tidak usah menangis.” Memeluk Zimba.“Hari ini kita lupakan saja Lebih baik kita memikirkan hari esok saja.” “Tumben kamu dewasa.” Zimba memukul pelan dada Romi.“Kamu istrahat saja. Nanti malam kita pergi ke rumah Irwan sekaligus ke tempat Bob.”“Ngapain ke sana?” “Mau kasih kado buat mama Irwan. Orang tua Bob kan sudah sampai, kita juga harus menyapanya. Aku mau istrahat juga yah.” Romi kembali ke kamarnya.……Sore menjelang malam pun tiba. Romi terbangun karena pembantu menggedor
Hari ini hari yang sangat membosankan. Zimba menyuguhkan susu dan roti untuk sarapan mereka. Romi sedang berenang Zimba pun membawanya ke sana. Cuaca yang gerah Zimba ingin ikut melompat ke kolam namun Zimba sedikit trauma dengan tragedi tenggelam.Romi sudah membujuk agar ikut saja nanti akan dibantu. Zimba masih tetap tidak mau. Semakin mendengar deruan air Zimba semakin ingin beranjak. Zimba pun mengganti pakaiannya ke rumah. Zimba hanya berenang di pingir-pinggir kolam yang terdangkal karena semakin ke tengah kolam akan semakin dalam. Romi memegang tangan Zimba melatihnya berenang. Pelan-pelan Romi membawa ke area terdalam kolam. Jika Zimba yang tenang tidak memikirkan hal negatif yang dapat mencelakainya semua bisa dilalui. Zimba heran kenapa dirinya bisa. Romi membanggakan dirinya semua berkat bantuannya. Zimba lagak berani sendiri berenang ehhhh masih belum jauh dirinya hampir tenggelam. Jika Romi tidak cepat menggapai tangannya bisa saja dia nyungsep.“Jangan berlagak pinta
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen