Setitik Nila

Setitik Nila

last updateLast Updated : 2025-03-12
By:  KaniethaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
25 ratings. 25 reviews
75Chapters
24.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Hanya karena Nila terlahir dari hubungan di luar nikah dan tidak pernah tahu siapa ayahnya, ia diminta mengakhiri hubungan dengan sang kekasih. Permintaan itu menghancurkannya. Nila menyerah pada cinta, memilih untuk tidak lagi membuka hatinya demi menghindari luka yang sama. Namun, hidup tidak pernah sesederhana itu. Ketika hati terusik oleh kesempatan yang tak terduga, Nila harus menghadapi pertanyaan yang selalu ia hindari, benarkah ia bisa menjalani hidup tanpa cinta? Karena nila setitik, rusak sùsu sebelanga. Namun, bagaimana jika nila itu adalah cinta?

View More

Chapter 1

SN ~ 1

“Langsung saja,” ucap Deswita tanpa basa-basi. Suaranya tenang, dengan senyum kecil yang mengembang di sudut bibir. Namun, ada ketegasan dingin di balik sorot matanya saat menatap gadis yang duduk berseberangan dengannya saat ini. “Tolong tinggalkan Arif.”

Nila membeku di tempat duduknya. Berusaha memberi senyum dan tetap tegar, kendati ucapan ibu dari kekasihnya terasa seperti badai yang menyergap, di tengah keheningan sebuah kafe yang pagi ini tampak lengang.

“Tapi kenapa, Tante? Apa saya, selama ini—”

“Vanila.” Deswita memotong, masih dengan senyumnya. “Saya baru tahu tentang latar belakang keluargamu. Karena itu, saya yakin kamu bisa mengerti dengan permintaan saya barusan.”

“Tapi—”

“Ini semua demi kebaikan dan masa depan Arif.” Deswita kembali memotong ucapan gadis itu. “Coba bayangkan kalau kalian menikah dan nggak ada nama ayahmu tertulis di undangan? Ditambah, waktu ijab kabul nanti semua undangan pasti akan tahu kalau istri Arif dan satu-satunya menantu keluarga Adiningrat ternyata ... anak hasil ...”

Deswita berdehem dan sengaja tidak meneruskan ucapannya. Ia justru meraih gelas lemon tea-nya lalu menyesapnya perlahan. Namun, matanya tetap terpaku pada Nila, seolah menunggu gadis itu menyerah tanpa perlu berkata banyak.

“Tante, saya nggak bisa memilih untuk dilahirkan dari rahim siapa dan orang tua yang bagaimana.” Nila tertunduk. Berusaha mengontrol tremor yang sudah merayap di ujung jemari. Ia menggenggam erat tali tas di pangkuan, seolah itu adalah satu-satunya hal yang bisa membuatnya tetap tegar.

“Itu benar,” kata Deswita tetap tenang, tetapi penuh tekanan. Ia meletakkan gelasnya lebih dulu, baru melanjutkan ucapannya. “Kita memang nggak bisa memilih di mana kita dilahirkan. Tapi kita bisa memilih bagaimana kita menjalani hidup. Dan saya harap, kamu bisa memilih jalan yang nggak akan membawa masalah untuk hidup Arif ke depannya.”

Nila mengangkat pandangannya, menatap Deswita dengan mata yang mulai mengabur. “Apa salah saya, Tante?”

Deswita tersenyum kecil. “Nggak ada yang salah denganmu. Tapi, kebanyakan orang di luar sana hanya melihat dari siapa kita, dari mana kita berasal, dan apakah kita sesuai dengan standar mereka. Itu yang harus kamu mengerti.”

“Dan kenapa kita harus menuruti standar mereka?” Nila berusaha untuk tidak meninggikan intonasi bicaranya. Matanya berulang kali berkedip, agar tidak ada air mata yang tumpah membasahi pipi.

“Karena seperti itulah hidup,” jawab Deswita dengan mengangkat singkat kedua bahu. “Ada nama baik, reputasi, dan prinsip yang tetap harus dijaga dan dipertahankan demi kebaikan bersama. Khususnya demi kebaikan Arif ke depannya. Kamu pasti mengerti dengan omongan saya, kan?”

Nila menghela panjang. Mencoba meredam rasa sakit yang terus merongrong hati. Jemarinya mengepal di pangkuan, tetapi pandangannya tetap ia arahkan ke meja. Kembali mencerna semua perbincangan yang belum bisa ia terima.

“Mas Arif ... bagaimana dengan ... apa Tante juga sudah minta dia jauhin saya?” tanya Nila setelah kembali menghela.

“Kamu nggak perlu khawatir dengan Arif,” jawab Deswita. “Dia itu anak yang berbakti dan selalu menurut apa kata bundanya.”

“Oh ...” Nila mengangguk pelan, tetapi penuh keraguan. Ia sangsi, Arif benar-benar melepasnya begitu saja. Sebagian hatinya ingin percaya, tetapi sebagian lain tahu, cinta saja sering kali tidak cukup melawan tembok yang terlalu tinggi seperti ini.

“Sudah, jangan dipikirkan terlalu jauh,” Deswita menambahkan, suaranya terdengar ringan, tetapi tajam. “Saya yakin kamu cukup dewasa untuk memahami posisi ini. Semakin cepat kamu melepaskan, semakin baik untuk kalian berdua. Putus cinta itu biasa. Yang namanya luka, cepat atau lambat juga pasti akan sembuh dengan sendirinya.”

“Bagaimana ... kalau saya nggak mau melepaskan mas Arif?” tanya Nila ragu. Berharap semua ini hanyalah ujian semata, untuk membuktikan rasa cintanya pada Arif.

“Kamu yakin?” Satu sudut bibir Deswita tertarik kecil dengan ekspresi remeh. “Apa kamu pikir, Arif akan memilihmu daripada keluarganya?”

Nila terdiam. Kata-kata Deswita bagai pukulan yang telak, tetapi ia berusaha keras menahan ekspresinya agar tidak runtuh di depan wanita itu.

“Nila ada satu hal yang harus kamu pelajari di sini,” lanjut Deswita sembari bersandar dengan perlahan. “Carilah pasangan yang selevel denganmu supaya kalian bisa saling mendukung, bukan saling membebani.”

“Saya nggak pernah membebani mas Arif selama ini.” Nila membela diri. “Saya—"

“Bagaimana dengan nanti?” buru Deswita menyela. “Bagaimana kalau statusmu itu nantinya menjadi beban dan bulan-bulanan di tengah keluarga besar Adiningrat? Di lingkungan kerja Arif? Apa kamu nggak pernah memikirkan perasaan Arif ke depannya?”

Nila menggigit bibir bawahnya, menahan gejolak yang bergemuruh di dadanya. “Tapi, mas Arif mencintai saya, Tante. Dan saya juga mencintai dia.”

Deswita tersenyum tipis. “Cinta?” Ia menghela kecil. “Vanila, cinta itu bukan jawaban untuk segalanya. Setelah menikah, cinta bisa terkikis oleh banyak hal, dan saat itu terjadi, yang tersisa hanyalah realita. Realita yang kamu sendiri belum tentu siap menghadapinya.”

“Tante—”

“Suatu saat kamu juga akan menjadi seorang ibu.” Deswita meraih tas yang sejak tadi berada di meja. Ia berdiri dengan elegan lalu berkata, “Dan saat itu tiba, kamu akan mengerti kenapa saya mengambil keputusan ini,” lanjutnya masih dengan suara lembut tetapi tegas. “Tugas seorang ibu bukan hanya mencintai, tapi juga memastikan anaknya nggak akan hancur oleh pilihan yang salah. Jadi, putuskan semua hubungan dengan Arif mulai detik ini.”

“Bagaimana kalau saya nggak mau?”

Lagi-lagi Deswita tersenyum tipis. “Maka saya sendiri yang akan menemui ibumu,” ucapnya tanpa ragu. “Dan ... pikirkan baik-baik perasaan ibumu kalau saya mengungkit masa lalunya yang kelam itu. Jadi, sebelum semuanya menjadi lebih rumit, saya harap kamu tahu apa yang harus dilakukan. Mengerti?”

Nila mengangguk pelan, tanpa bisa membantah. Semua hal yang menyangkut ibunya, akan selalu membuat perasaan Nila tidak menentu. “Mengerti ... Tante.”

“Oke! Kalau begitu saya pergi dulu,” pamit Deswita dengan senyum puas. “Senang bekerja sama denganmu Vanila Wicaksana. Dan ... jangan sampai saya harus datang ke rumah ibumu. Permisi.”

Nila menatap nanar pada punggung Deswita yang pergi menjauh. Langkahnya memang tidak lagi terdengar, tetapi kepergian itu meninggalkan beban yang tidak mampu Nila lepaskan.

Nila menarik napas panjang, berusaha menahan perasaan yang berkecamuk di dadanya. Tangannya gemetar saat meraih ponsel dari tas. Ia menatap layar sejenak, lalu menekan nama yang selalu menemani hari-harinya selama dua tahun ini. 

“Halo, Mas,” ucapnya dengan suara yang terdengar serak. Tidak ada kehangatan atau intonasi manja seperti biasanya. “Kamu di mana? Aku... perlu bicara. Sekarang.”

~~~~~~~~~~~ 

Hula, Mba beb ...

Setelah bertegang ria dengan Anggun, sekarang kita beralih ke yang agak ringan dulu biar nggak stress 🫣🫣🤭🤭

Hepi riding ~~~~~

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
96%(24)
9
4%(1)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
25 ratings · 25 reviews
Write a review
user avatar
Siti Rahmah
Wah dah lama gak baca novel kak nit ni
2025-04-17 18:10:55
1
user avatar
Indri saputra
selalu the best deh ceritanya ......
2025-03-13 05:27:10
1
user avatar
Maryam Albaar
selalu menarik cerita2nya yg ringan sampai yg berat semua slalu bikin penasaran dn greget.. sukses slalu mba beb..
2025-03-12 20:40:45
1
user avatar
Hnn Kbd
selalu bagus cerita Othor satu ini
2025-03-12 18:06:41
1
user avatar
Aulia Wantasen
cerita yg menarik, ringan,
2025-03-04 06:46:27
1
user avatar
Kursus Bisnis online
Sudah tayang novel terbaru.... Makasih kak Kanietha....
2025-03-03 20:14:48
1
user avatar
alenia
akhirnya nemu karya barumu lg kak... Makasih yaa
2025-03-02 22:34:06
1
user avatar
Maria Adjah
sedikit menguras emosi... walau agak ringan dari novel² mbak kanita yg lain nya... tapi tetap alurnya selalu buat penasaran... selalu suka buku² yg d tulis mbak kanita... semangat terus mbak kanita menulis buku² yg lain... aq selalu menunggu karya karya mu yg terbaru mbak...
2025-03-02 11:21:46
1
user avatar
Aku Sendiri
bagusssss dan bikin senyum2 sendiri
2025-03-02 04:20:42
1
user avatar
herka ratri
aah... kenpa tahu tahu udah 43 bab, padahal bolak balik kutengok belum ada cerita baru.. cuusslah marathon...
2025-02-22 13:49:04
1
user avatar
Wulan
karyanya oke
2025-02-21 09:48:16
1
user avatar
Ani Maryani
ceritanya sangaaat menarik dan bikin gregeeeet,,,
2025-02-18 08:36:16
1
user avatar
Meilia
baru kali ini q baca karya mba yg lagi on going, karena sebelumnya q baca yg UD end, tapi baru baca awal aja Uda nyandu pengen terus .. suka sama alurnya, gaya bahasa , tema ny juga menarik dn g bikin bosen... d tunggu typ hari update an nya mba, mg pak djiwa sama nila happy ending pokoknyaa harus.
2025-02-18 08:00:23
2
user avatar
ciproet
akhirnya ada yang baru..... seperti biasa,cerita dari kak kanietha selalu bikin penasaran,bagus dan ga bertele².
2025-02-15 07:41:25
1
user avatar
wit
pasti suka dong....
2025-02-14 02:13:49
1
  • 1
  • 2
75 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status