Share

tap 2

Aden dan Serlan berpamitan untuk pulang. Ardan dan Delima pun mengantarkan sampai ke teras rumah. Setelah mobil telah menjauh, barulah Ardan dan Delima masuk ke dalam rumah.

"Temen Kak Ardan pada lucu, ya. Suka ngelawak," ujar Delima sambil duduk ke sofa.

"Gitulah. Kadang eror otak mereka tu," sahut Ardan.

Delima tersenyum mendengar jawaban Ardan. Tampak Ardan jadi lebih ceria setelah bertemu teman-teman kantornya.

"Kak, tadi mama nelpon aku. Katanya, boleh engga kalo mama minggu depan main ke sini," kata Delima melaporkan tentang pembicaraannya dengan sang ibunda.

"Boleh. Kapan aja mau ke sini juga boleh," balas Ardan.

"Misal mama mau nginep, gimana?"

"Boleh aja. Tapi, harus kasih tau dulu. Soalnya mau engga mau, kamar yang kamu pakai akan dikasih buat mama tidur pas nginap," sahut Ardan.

"Kok gitu?" Delima tampak bingung.

"Kalo ketahuan kita tidurnya beda kamar. Pasti mama engga bakal suka. Kita cuma beruntung, engga ketahuan beda kamar pas di rumah kamu. Lagian, ada alasan kalo kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status