Share

12 Dicurigai

Author: Miss_Pupu
last update Last Updated: 2025-06-23 14:48:20

Kamila sampai mendongak terkejut. Lantas keadaan seperti apa yang Jennifer inginkan dari anaknya?

Kondisi Daffa yang ternyata semakin membaik nyatanya tidak membuat Jenifer senang. Ibu tiri Daffa itu malah terlihat marah pada Kamila.

"Memangnya harus kondisi seperti apa yang Mama inginkan dari Daffa? Bukankah tadi Daffa bilang kondisinya mulai membaik dan itu cukup bagus bukan?" Kamila sengaja menyindir Jenifer. Jelas karena dia tahu khasiat dari obat yang diberikan Jenifer tempo lalu, itu bukanlah obat melainkan racun.

"Sudahlah, Kamila. Tugasmu di sini hanya untuk mengurus Daffa, kamu tidak usah ikut campur dengan urusan yang lain, saya tidak suka itu." Jenifer maju 2 langkah lebih dekat dengan Kamila. "Saya mau lihat obat yang kemarin. Kalau memang kamu memberikan obat itu kepada Daffa, isinya sudah pasti berkurang," tantangnya setelah itu.

Kamila resah. Degup jantungnya terasa lebih kencang. Ia berusaha mengatur nafas agar terlihat tenang.

"Kenapa kamu diam saja? Kamu takut keboh
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak di Pangkuan Pria Lumpuh   13 Mencari Keadilan

    Saat ini Kamila sudah berada di atas pusara almarhum papanya.Ingin sekali Kamila menangis di sana, mencurahkan rasa pilu yang melanda hati. Dia ingin mengadu, urung dilakukannya.Kamila yakin almarhum papanya sudah melihat apa yang tengah dia alami saat ini. Kamila mengusap nisan papanya. Dia sangat merindukan kasih sayang dan pelukan dari papanya. Tapi semua itu tidak bisa lagi didapatkan. Ia hanya mampu menahan luka dan air mata di hati.Setelah papanya tiada, Kamila merasa tidak ada lagi tempatnya untuk bersandar.Yang mampu Kamila lakukan saat ini adalah, menjadi manusia terbaik sesuai dengan yang diajarkan oleh papanya. Kamila juga selalu mendoakan almarhum papanya."Pa, Kamila pulang dulu ya. Aku akan kembali lagi nanti. Papa yang tenang di sana, Kamila akan baik-baik saja."Setelah itu, Kamila mengangkat kedua telapak tangannya. Dia berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk papanya.Di tempat pemakaman itu Kamila tidak sendirian. Ada satu bodyguard berwajah sangar yang menemani

  • Terjebak di Pangkuan Pria Lumpuh   12 Dicurigai

    Kamila sampai mendongak terkejut. Lantas keadaan seperti apa yang Jennifer inginkan dari anaknya?Kondisi Daffa yang ternyata semakin membaik nyatanya tidak membuat Jenifer senang. Ibu tiri Daffa itu malah terlihat marah pada Kamila."Memangnya harus kondisi seperti apa yang Mama inginkan dari Daffa? Bukankah tadi Daffa bilang kondisinya mulai membaik dan itu cukup bagus bukan?" Kamila sengaja menyindir Jenifer. Jelas karena dia tahu khasiat dari obat yang diberikan Jenifer tempo lalu, itu bukanlah obat melainkan racun."Sudahlah, Kamila. Tugasmu di sini hanya untuk mengurus Daffa, kamu tidak usah ikut campur dengan urusan yang lain, saya tidak suka itu." Jenifer maju 2 langkah lebih dekat dengan Kamila. "Saya mau lihat obat yang kemarin. Kalau memang kamu memberikan obat itu kepada Daffa, isinya sudah pasti berkurang," tantangnya setelah itu.Kamila resah. Degup jantungnya terasa lebih kencang. Ia berusaha mengatur nafas agar terlihat tenang. "Kenapa kamu diam saja? Kamu takut keboh

  • Terjebak di Pangkuan Pria Lumpuh   11 Aneh

    Kamila merasa ada yang aneh. Apoteker sahabatnya itu tidak mungkin berbohong. Tapi apakah Jenifer yang telah berbohong?Lalu, untuk apa Jenifer meracuni anaknya sendiri? Kamila tak bergeming. Mengenai obat itu hanya dia sendiri yang mengatur. Dia memilih membuat ramuan dari rempah-rempah, tanpa sepengetahuan Jenifer."Permisi, Pak Daffa." Kamila berdiri di ambang pintu kamar Daffa yang sudah terbuka. "Mohon izin untuk memberikan obat dari nyonya besar." Dia beralasan. Padahal obat dari Jenifer sudah disembunyikannya dengan rapi."Saya tidak mau." Daffa menolak dengan ketus."Tapi, Saya hanya menjalankan tugas dari nyonya besar. Kalau tidak dilaksanakan, saya akan dihukum oleh Nyonya," ucap Kamila bagaikan seorang pembantu saja, padahal dia adalah istri Daffa Azriel. Tanpa meminta izin pun, sebenarnya dia sudah seharusnya mengurus suaminya. "Saya mohon, Pak. Izinkan saya mengurus kamu," ucap Kamila dengan mimik memelas.Bagaimana Daffa tidak luluh, dia melihat Kamila nampak pucat. Mu

  • Terjebak di Pangkuan Pria Lumpuh   10 Nyonya Besar Pulang

    Suara langkah kaki memasuki kediaman Daffa Azriel. Jenifer—ibunda Daffa baru saja tiba dari luar negri.Wanita paruh baya itu membuka kacamata hitam yang bertengger di hidungnya."Kenapa rumah terasa sepi sekali?" Jenifer merasa aneh. Dia mencari beberapa orang pembantunya yang tak terlihat dalam pandangan. "Ijah, Susi, Kokom!" panggil Jenifer seraya meletakkan tas mewah branded-nya di atas meja.Tak ada yang menyahut. Kecuali driver yang turut serta masuk ketika mendengar suara panggilan Jenifer."Permisi, Nyonya. Pembantu di rumah ini sedang dipulangkan oleh Tuan Daffa." Pria berseragam serba hitam itu melapor pada majikannya. "Oh my God! Kenapa tidak beritahu saya? Lalu siapa yang akan membereskan rumah ini?" Jenifer nampak keheranan."Sepertinya pekerjaan mereka sedang digantikan oleh Nona Kamila," terang sang driver lagi.Jenifer mendengus. "Ada-ada saja kelakuan Daffa. Tapi ya sudahlah, wanita kampung itu memang pantas menerima hukumannya." Jenifer melanjutkan langkahnya menu

  • Terjebak di Pangkuan Pria Lumpuh   9 Dihukum Lagi

    "Kenapa, Pak?" Tangan Kamila bergetar. Rasa takut tiba-tiba menyeruak dalam benaknya.Tanpa terlebih dahulu menjawab. Daffa mengambil sebuah asbak beling berwarna transparan di atas meja. Di lemparkannya asbak itu ke sembarang arah hingga,Prang!!!Asbak itu pecah, berserakan di atas lantai.Kamila sampai tersentak. Napasnya seketika memburu kencang."Sudah pernah saya katakan, saya benci pembohong!" Daffa berbicara dengan hardiknya."Bo-bohong tentang apa lagi?" Kamila gugup."Kamu baca hasil tes pemeriksaan itu!" Daffa melemparkan selembar hasil tes pemeriksaan yang baru saja ia baca, kepada Kamila.Hasilnya sangat jelas, negatip. Kamila dinyatakan bersih dari penyakit HIV AIDS berbeda dengan yang dikatakan Melia kemarin lusa.Sebenarnya Kamila tidak heran, sebab dirinya sadar akan kondisi kesehatannya. Tapi, setelah membaca surat hasil tes pemeriksaan itu dia jadi tahu, kalau tempo lalu dia telah melakukan pemeriksaan tes HIV AIDS.Bibirnya gemetar. Kamila bingung harus beralasan a

  • Terjebak di Pangkuan Pria Lumpuh   8 Pemeriksaan Ulang

    Melia terlihat percaya diri. Gadis berusia 18 tahun itu masih tak mau beranjak dari sofa ruang tamu kediaman Daffa Azriel. Ia masih bertekad ingin mengacaukan kebahagiaan Kamila. Adik tiri Kamila itu memang tak rela melihat Kamila lebih beruntung darinya.HIV AIDS? Kamila sampai menaikan kedua alisnya tatkala mendengar itu. Kamila yang mengetahui dari balik dinding penyekat, berdoa dalam hatinya, semoga adiknya itu berhasil membuat Kamila lepas dari Daffa. Kamila mengira, sang adik tiri tengah berusaha menyelamatkannya."Apa buktinya?" tantang Daffa setelah itu."Ada kok." Melia langsung merogoh tas kecil yang menggantung di bahunya. Ia mengambil selembar kertas dari dalam tasnya. Kertas itu, Melia sodorkan pada Daffa."Ini buktinya."Daffa mengambil kertas yang diberikan Melia. Itu adalah kertas sebagai bukti hasil pemeriksaan dari laboratorium.Dari mana Melia mendapatkan itu?Entahlah, karena kertas itu sampai membuat Daffa terlihat menahan emosi."Kamu bisa pergi dari rumah saya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status