Share

8

"Ya! Pokoknya kamu harus cerai," seru David.

Lelaki itu melangkah pergi setelah mengatakan demikian. Sangat terlihat, jika dia sangat kesal. Sedangkan Dewi memandang putrinya dan langsung menarik Maira dalam dekapan.

"Udah, jangan mikirin itu dulu. Mendingan sekarang bantu Ibu, nanti kita jualan bareng," tutur Dewi.

Mendengar perkataan Dewi membuat Maira mengulas senyum kecil. Dia menganggukkan kepala lalu mulai melakukan pekerjaan lagi. Beberapa menit berlalu, akuirnya mereka selesai memasak.

"Akhirnya selesai juga, Bu."

Maira mengatakan itu seraya merenggangkan otot. Pegal karena lumayan lama bergelut di dapur. Wanita tersebut melihat Dewi yang memijat tangan.

"Sini, Bu! Biar aku aja yang mijit," seru Maira.

Wanita itu langsung menarik Dewi agar ikut duduk lesehan di lantai. Maira dengan telaten memijat Ibunya.

"Pasti Ibu pegel banget ya, ngaduk adonan yang lumayan banyak. Sini biar Maira pijat pake kekuatan cinta, biar gak pegel lagi," seloroh Maira.

Dewi yang mendengar pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status