Share

56. Heartbreak

Author: Rinai Hening
last update Last Updated: 2025-11-25 11:29:45

"Yakin nggak mau diantar aja, Boss. Soalnya si Danu tadi pagi tanya apa boss bareng saya ke sananya," ungkap Yoshi saat mengekori Arya hingga ke halaman depan rumahnya.

Di Jakarta, Arya memang tinggal di rumah peninggalan sang nenek di daerah Gading Serpong. Tak sendirian memang, karena ada setengah lusin asisten rumah tangga, tukang kebun, penjaga keamanan sampai supir yang selalu siap siaga melayani bungsu Dwisastro yang dulunya terkenal manja dan banyak permintaan itu.

"Nggak perlu, Yosh." Arya melambaikan satu tangannya yang sudah membawa kunci mobil. "Kalau Danu tanya lagi, bilang aja gue lagi pengen sendiri!"

"Terus saya ngapain kalau nggak ngawal, Mas Boss?" Yoshi Belum berhenti mengekori langkah Arya sampai atasannya itu sampai di sebelah mobil.

Memutar bola matanya malas, Arya malah mengendik memberi kode agar Yoshi mundur beberapa langkah karena tubuhnya menghalangi bagian samping pintu mobil. "Ya ngapain kek, kalau nggak cari cewek, potong rumput atau nguras kolam ikan sana
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjerat Pria Masa Lalu   65. Insiden

    Arya mengacak rambutnya untuk kesekian kali. Membiarkan mahkota hitamnya yang biasa tersisir rapi, kini harus acak-acakan bak sarang burung lama tak ditempati. Semua karena Alisha, perempuan cantik itu kembali bisa menjungkirbalikkan hatinya tak menentu. Bukan dulu, bukan sekarang, ibu dari putrinya itu tetap saja menjadi magnet yang sanggup membuatnya nyaris gila karena dilanda asmara.“Apa susahnya sih, Sha nerima tawaran aku? aku cuma mau nemenin kamu sampai selesai gambar. Nggak lebih.” Arya mengatakannya dengan wajah memelas.“Aku nggak bisa konsen gambar kalau ada orang di sekitar aku, Ya. Jadi mending kamu pulang aja deh.” Alisha tak sepenuhnya berbohong, pikirannya memang sedang sulit berkonsentrasi sejak Arya mengutarakan rasa cemburunya pada Danesh beberapa waktu lalu. Tahu sendiri kan artinya cemburu?“Aku tunggu di depan kalau gitu?”Alisha memutar bola matanya malas. “Keras kepala! sana deh pulang aja,” serunya kembali mengusir.“Kalau aku balik duluan, kamu nanti pulangn

  • Terjerat Pria Masa Lalu   64. Mabuk

    Hampir lima belas menit berlalu, sejak Alisha berdiri menyandarkan bahu di daun pintu rumah kontrakannya. Bukan tanpa alasan, karena ia sedang tercenung sambil mengamati seseorang yang berdiri di balik pagar rumahnya yang memang tak terlalu tinggi.Arya Rivan Dwisastro, sudah beberapa menit pula pria itu berdiri di depan pagar dan memanggil namanya dengan suara lantang. Begitu Alisha membuka pintu, barulah Arya berhenti memanggilnya."Ada apa?" Alisha akhirnya melangkah mendekati pagar namun tak langsung ia buka pintu berbahan besi itu.Arya tak langsung menjawab, pria itu justru terlihat celingukan sambil mengamati tempat tinggal Alisha yang nampak sepi. Tak ada siapa pun selain mantan kekasihnya itu. Bahkan sosok Danesh yang dikatakan ibunya tadi tak ada jejaknya sama sekali. Jadi Arya sedikit lega karena perkataan Hanami tak terbukti nyata."Ya? Ada apa? mendadak banget ke sini?" ulang Alisha membuat Arya terkesiap."Kamu sendirian kan?"Pertanyaan Arya membuat kening Alisha berker

  • Terjerat Pria Masa Lalu   63. Mana Mungkin?

    Arya terperanjat bukan kepalang ketika baru saja tiba di rumah sepulang dari kantor harus berpapasan dengan sang mama yang juga baru keluar dari mobil. Dengan langkah cepat perempuan yang telah melahirkannya itu mendekati Arya. Tanpa senyum, tanpa sapa, karena yang terlihat hanya raut wajah kusut penuh tanda tanya saat perempuan berdarah Jepang itu berjalan cepat ke arahnya."Nyokap lo lagi di Jakarta, Ya?" Arya tak sendiri, pria di samping yang barusan mengajukan pertanyaan adalah Ronald. Sahabat baik yang kini juga menjadi partnernya menjalankan bisnis."Iya, baru selasa kemaren nyampe. Besok bokap juga dateng, ada meeting rutin pemegang saham besok lusa.""Sungkem dulu deh gue, siapa tau jadi dicomblangin sama keponakannya yang dari Jepang itu," seru Ronald hanya membuat Arya geleng-geleng kepala. Sudah paham bagaimana kedekatan sang mama dengan teman-temannya, Arya membiarkan saja saat Ronald berjalan cepat untuk menyambut Hanami."Tante Hana ke Jakarta dadakan ya? tau gitu bisa a

  • Terjerat Pria Masa Lalu   62. Belum MOve On

    "Mas Danesh kenapa jawab Bu Hana kayak gitu sih? abu-abu banget tau!" omel Alisha sambil mengaduk isi tasnya untuk menemukan kunci rumahnya."Emang sengaja gitu," kekeh Danesh tak peduli dengan wajah Alisha yang mulai manyun.Alisha menoleh sekilas lantas memutar bola matanya ke atas. "Biar apa coba?"“Ya biar mereka sedikit menyesal lah, karena anaknya udah pernah menyia-nyiakan kamu.”Senyum Danesh belum sepenuhnya menghilang dari wajah tampannya, terlihat sekali kalau pria itu menikmati bagaimana raut wajah Hanami beberapa menit yang lalu saat ia dengan entengnya menjawab.‘Kami belum menikah kok, Tante. Doakan secepatnya…’ Lengkap dengan senyum lebar saat Danesh gesit meraih pergelangan tangan Alisha agar perempuan cantik itu segera masuk dan tak mengelak kalimatnya terlalu cepat.“Iish … kan aku udah bilang, aku sudah berdamai dengan masa lalu, Mas. Kata psikiaterku nggak baik memelihara rasa sakit hati dan dendam terlalu lama.”Berpulangnya Magika yang secara tiba-tiba bisa dibi

  • Terjerat Pria Masa Lalu   61. Prasangka

    “Maaf ya kalau kedatangan saya yang mendadak bikin kamu kaget,” seru Hanami menepuk punggung tangan Alisha yang ada di atas meja makan.“Saya memang berencana ke Jakarta, tapi jadwalnya sengaja dimajukan karena Arya, hmm...”“Karena Arya sudah mengetahui tentang meninggalnya Magika satu tahun yang lalu?” potong Alisha begitu paham akan maksud kedatangan Hanami menemuinya seperti ini.Hanami yang mendengar kalimat Alisha sontak terdiam lantas menggeleng pelan. Bibirnya terbuka hendak mengutarakan sesuatu, namun kembali bungkam saat Alisha lagi-lagi mendahuluinya.“Nggak apa-apa, Bu." Alisha meremas kedua tangannya di atas meja. "Toh waktu itu memang saya sengaja nggak ngasih tau ke Bu Hana ataupun Arya," sambungnya lagi masih tertunduk.Hanami kembali mengusap punggung tangan Alisha. Mencoba memahami kecamuk hati perempuan muda di depannya ini. Ia juga tidak menyalahkan Alisha sepenuhnya karena tak memberinya kabar tentang berpulangnya Magika.Hanami justru tahu hal tersebut dari Riri,

  • Terjerat Pria Masa Lalu   60. Tamu

    Alisha sedang menekuri pekerjaannya ketika seseorang mendadak memanggil namanya sambil mengetuk meja dengan gerakan pelan. Begitu Alisha mengangkat kepala, ternyata sudah ada Adam, salah satu office boy di Less Giant."Iya kenapa, Dam?" tanya Alisha setelah menatap pemuda itu lekat."Ada yang nyari Mbak Alisha di depan. Sekarang lagi ngobrol sama Pak Yasir, makanya saya disuruh Bapak manggil Mbak Alisha ke sini.""Nyari saya?" pria bernama Adam itu mengangguk. "Siapa?"Sejak bekerja dan hidup mandiri di ibukota, sangat jarang Alisha mendapat kunjungan tamu yang bertandang ke kantornya langsung. Dulu sekali, Angga pernah mampir ke kantornya di jam kerja, itupun karena Alisha kehilangan kunci motor sehingga sang kakak susah payah membawakan kunci cadangan untuknya. Atau yang paling sering adalah Maya, sahabat terdekatnya sejak masa kuliah dulu, karena memang sahabatnya itu menjalin kasih dengan putra kedua Pak Yasir, pemilik Less Giant."Ibu-ibu gitu deh, Mbak. Ibunya Mbak Alisha mungki

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status