Share

18. Missi Gagal

Seperti usulan Mas Fikri kemarin, hari ini aku sudah berada di depan rumah Mbak Ira dengan menenteng sebuah rantang berisi makanan yang tadi kumasak sebelum berangkat ke sini. Menurut Mas Fikri, ini pasti akan membuat Mbak Ira senang, pasalnya kakak iparku itu jarang-jarang masak. Sekalinya masak pasti menyuruhku. Beberapa hari ini aku memang tidak pernah lagi datang ke rumah ini. Setelah tempo hari mengetahui fakta bahwa aku bukan anak kandung Ibu Farida. Bahkan Bang Usman mengatakan aku anak haram.

Kuhela napas sebelum melangkah mendekati pintu. Mobil Bang Usman sudah tidak ada, pasti dia sudah berangkat ke kantor, sebab ini sudah jam 9 pagi. Kuperhatikan keadaan rumah yang tampaknya lengang. Anak-anak Mbak Ira juga pasti sedang sekolah.

Sepi sekali.

Apa Mbak Ira ada di rumah? Seperti biasa, aku menuju pintu samping, lalu mengetuk sambil mengucap salam. Meski ada bel di samping pintu, tapi sepertinya belum diperbaiki. Tempo hari kutahu bel itu rusak.

"Assalamu'alaikum."

Hening. K
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status