เข้าสู่ระบบ東京都当麻町ではお人よしの鶴葉下照光さんに対して人々の陰湿ないじめが続き鶴葉下さんは町はずれの塔にこもった。 街の人たちは塔を包囲し嫌がらせを繰り返す。 そのとき、大黒天ことマハー・カーラの一族であり、赤の女神、マハー・カミラが出現。 町の人々を殺戮。 塔を血の如く赤く染めた。 半世紀後、幽霊塔に近づく人もいない現代。 心優しい少年、上杉悠馬の前に、美しく残忍な赤の女神、マハー・カミラが現れた。 「森に近づく者がいないため、奪う命もなく退屈していた。お前を五十年ぶりの生贄とする」 あでやかな死の笑い。 悠馬を生贄にすることしか考えていないマハー・カミラ。 果たして悠馬は、ホラーをハッピーエンドのラブコメに変えられるか!
ดูเพิ่มเติม“Apa dia yang kalian maksud?” Seorang pria bertubuh tambun dan berkepala botak, sedang mengelus dagunya, menatap lurus gadis cantik di sana.
“Benar. Bagaimana? Apakah om tertarik? Aku jamin dia masih segel,” terang wanita dengan rambut coklat tergerai lurus, sambil tersenyum penuh kemenangan.Pria itu memindai tubuh molek gadis cantik bernama Valerie di sana, dengan tatapan lapar. Ia menelan ludah dan menjilat bibir, lalu menyunggingkan seulas seringai buas.“Oke, aku mau. Bawa dia ke kamarku. Aku akan memberikan bayaran setelah aku selesai dengannya.” Pria itu meletakkan kembali gelas di tangannya, dengan tatapan intens yang masih tidak lepas dari Valerie.Dua wanita cantik yang memiliki hubungan darah itu tersenyum puas. “Deal!”“Aku tunggu dia di kamarku. Tak sabar rasanya mengarungi kenikmatan bersamanya.”Sepeninggalan pria tua itu, keduanya mulai beraksi. Salah satunya mengambil bungkusan obat perangsang dari dalam tas kecil, mencampurkannya ke dalam salah satu gelas minuman. Sementara yang lainnya langsung menarik tangan Valerie yang saat itu tengah menata minuman di atas nampan.“Ikut aku!” teriak Berry sambil melebarkan kedua matanya.“Aku sedang bekerja, Kak!” protes Valerie saat dirinya dibawa keluar ruangan. Ia berusaha melepaskan cengkeraman Berry, tetapi tenaga wanita yang dipanggil kakak itu, lebih mendominasi.“Minum ini!” Cherry pun membuka paksa mulut Valerie agar mau menelan minuman yang sudah dicampur obat perangsang, sedangkan Berry menahan kedua tangannya supaya tidak memberontak. Valerie yang tidak mengantisipasi hal itu, langsung tersedak dan berusaha memberontak. Namun, dua wanita yang memiliki keterikatan keluarga itu, seolah tidak peduli dan terus memaksa, hingga lebih dari separuh minuman keras itu berhasil masuk ke dalam tubuh Valerie.Cherry dan Berry menyeringai puas melihat Valerie tampak tidak berdaya.“Sekarang ikut kami!”“Aku harus bekerja! Lepaskan aku!”Valerie berusaha melepaskan diri saat tangannya ditarik paksa menuju lift.“Ini juga bagian dari kerjaanmu, Bodoh!” Dua wanita itu terus memaksa Valerie.Ketika lift berdenting terbuka, Valerie kembali memberontak dalam cengkeraman dua saudaranya. Gadis itu merasa ia harus pergi menjauh karena mereka pasti punya rencana jahat terhadapnya. Dengan sisa-sisa kesadaran, Valerie menginjak kaki keduanya lalu mendorong mereka dengan kuat hingga terjatuh.“Argh, gadis sialan!” Keduanya berteriak bersamaan dan Valerie berhasil berlari keluar dari lift.“Mau ke mana kamu sialan! Kemari!” Cherry terus berteriak memanggil Valerie yang terus berlari menyusuri lorong hotel yang sepi.“Ayo, Kak. Cepat kejar. Jangan sampai rencana kita berantakan. Atau kita tidak akan mendapatkan uang itu!” desak Berry.“Aku juga lagi berusaha, Bodoh!” sentak sang kakak sembari memukul kepala adiknya.Valerie terus berlari menyusuri lorong-lorong kamar mewah itu untuk mencari tempat persembunyian. Ia bahkan tidak tahu jelas berada di mana sekarang.Gadis itu merasakan tubuhnya memanas. Ada dorongan dari dalam dirinya yang membuat Valerie mendambakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.Di tengah-tengah itu, ekor matanya menangkap bayangan kedua saudaranya yang masih terus mengejar dirinya. Semakin mendekat, ia merasa semakin terdesak.Panik, Valerie yang tak sengaja melihat sebuah kamar yang pintunya sedikit terbuka, langsung masuk ke dalamnya tanpa berpikir panjang.“Sialan! Ke mana dia?!”Valerie yang sudah mengunci pintu dengan rapat masih bisa mendengar makian Cherry di luar.Gadis itu mulai gelisah saat rasa panas itu semakin menjalar dan merenggut akal sehatnya.“Aduhh... ahh... kenapa rasanya panas sekali di sini.” Valerie meracau tak terkendali. Ia mengipasi wajahnya dengan tangan sambil berjalan sempoyongan mencari air. Mendadak ia merasa sangat haus.“Siapa kau berani-beraninya masuk ke kamarku?!”Valerie terkejut mendengar suara seorang pria yang tengah duduk di tepi kasur.“Pergi!” usir pria itu dengan suara serak. Ia tampak memejam sambil memijat pelipisnya. Keadaannya sama kacaunya dengan Valerie.Valerie tak bisa menahan diri saat gelombang hasrat itu semakin membara dalam dirinya.“Tu-tuan… tolong aku...” rintih Valerie sambil menggigit bibirnya untuk menahan lenguhan. Rasa panas yang tak tertahankan membuat Valerie bergerak melepaskan satu persatu kancing kemejanya.Pria itu menghela napas gusar. Wajahnya memerah dengan tatapan yang tidak fokus. Ia mencoba menekan hasrat liar yang perlahan mulai mencekiknya lehernya saat menatap tubuh molek Valerie yang terpampang nyata di hadapannya.Ia lantas menggeleng, berusaha berpikir jernih. “Pergi!” usirnya sekali lagi saat Valerie berjalan mendekat ke arahnya.“T-tuan… tolong sentuh aku....” Valerie kembali meracau, tidak sadar dengan apa yang ia ucapkan. “Panas sekali… aku tidak tahan lagi…” Valerie terus merengek dengan nada yang justru membangkitkan sisi kelelakian pria mabuk tersebut.Rintihan dan rengekan gadis asing itu terdengar seksi, semakin mengikis kewarasannya. Namun, ia berusaha tetap sadar. Pria itu berdiri, hendak mengusir Valerie dengan tangannya sendiri.Tanpa disangka, Valerie tiba-tiba menabrak tubuhnya dan mencium bibirnya.Pria itu terpaku sejenak, berperang dengan akal sehatnya. Namun, tubuhnya bereaksi sebaliknya. Dorongan hasrat dalam dirinya tak lagi terbendung, hingga akhirnya membuncah dalam bentuk lumatan panas. Ia membalas ciuman Valerie, lebih dalam, lebih liar dan lebih menuntut.Kini permainan panas itu beralih didominasi oleh pria itu.Suara erangan terputus-putus keluar dari bibir Valerie, membuat hasratnya semakin menggila, menuntutnya untuk mendorong tubuh perempuan itu ke atas ranjang, lalu dengan cepat ia menindihnya.“Kau yang memulai,” ujar pria tampan tersebut dengan suara dalam. Gairahnya sudah memuncak dan tak akan bisa dihentikan oleh siapapun.“Tolong…” rintih Valerie di tengah cumbuan yang memabukkan. “Aku ingin…”Suara gadis itu terdengar begitu seksi di telinganya. Tanpa membuang waktu, lelaki itu membuka seluruh pakaiannya dan membiarkannya berserakan di lantai. Ia merunduk dan mulai menikmati hidangan indah dan nikmat yang sudah tersaji di depan mata.Tak ada suara apapun selain desahan dan erangan yang keluar dari bibir Valerie saat lelaki itu bermain-main di puncak dadanya. Pria itu mendominasi seluruh tubuhnya, menjamah titik-titik sensitifnya, tak ada yang terlewat sedikitpun.Hasrat terus naik membabi buta, seolah membakar keduanya. Pria itu menghirup aroma tubuh Valerie pada ceruk lehernya, sambil memposisikan dirinya di tengah tubuh Valerie yang tampak sudah siap menerimanya.“Aaah.... sakit!” Valerie memekik kesakitan saat merasakan benda asing itu memasuki inti tubuhnya.Pria itu menghentikan gerakannya sejenak, merasakan punggungnya perih akibat cengkeraman Valerie. Ia menunggu sampai gadis itu mulai bisa menerima miliknya di bawah sana.Melihat sepasang mata Valerie yang berair membuat pria itu menunduk dan mempertemukan bibir mereka lagi, seolah tidak membiarkan Valerie tenggelam dalam rasa sakit.“Ngh…” Valerie mulai kembali melenguh. Rasa sakitnya mulai tergantikan nikmat akibat permainan lihai pria di atasnya.Pria bertubuh atletis itu terus bergerak, sampai akhirnya Valerie lupa akan rasa sakit dan tak nyaman yang tadi ia rasakan. Tubuhnya mulai rileks dan merespon gerakan sensual pria tersebut tak kalah bergairah.Keduanya terus bergerak seirama, menyatu dalam hasrat yang tak berkesudahan…***Sinar matahari membias melalui celah jendela yang sebagian tak tertutup gorden, mengganggu tidur Valerie.Gadis itu membuka mata dan mengerjap beberapa kali. Ia tampak kebingungan melihat kamar mewah yang terasa asing. Detik berikutnya, ia membulatkan kedua matanya saat mendapati sosok pria gagah tidur di sebelahnya.“Ya Tuhan... apa yang terjadi...” Valerie memekin tertahan, lalu menelan ludah gugup saat mengenali pria yang masih terlelap itu. “Tu-tuan Anderson...” lirihnya dengan suara gemetar.Pria ini adalah Max Anderson, pemilik acara jamuan bisnis mewah tempat ia bekerja semalam!Valerie mengubah posisinya menjadi duduk. Sepasang matanya bergerak menyapu sekitar. “Bagaimana aku bisa berada di sini?” gumamnya lalu melihat keadaan tubuhnya yang dipenuhi tanda cinta. “Apa yang sudah kulakukan?!”Pertanyaan itu membuat ia berusaha mengingat kejadian semalam. Namun, kepalanya terasa berdentam menyakitkan membuat ia tak bisa berpikir dengan jernih.Valerie gemetar ketakutan. Max Anderson adalah Presdir Anderson Corp. yang sangat disegani. Dia bukan orang sembarangan! Jika apa yang terjadi semalam terendus media, bisa dipastikan itu akan menjadi skandal besar yang menggemparkan. Apa kata publik jika seorang pria yang memiliki kekuasaan tertinggi menghabiskan malam dengan seorang pelayan rendahan?Bisa-bisa Valerie yang terkena imbasnya!Panik, gadis itu merasa harus segera pergi sebelum pria itu bangun. Ia hendak turun dari ranjang, namun pangkal pahanya terasa sangat nyeri.“Aww... sakit sekali…” Valerie menggigit bibir karena takut suaranya membangunkan pria itu. “Perih...” rintihnya ketika salah satu kakinya akhirnya berhasil menapak ke lantai.Tertatih-tatih, gadis itu memunguti baju yang berserakan di lantai dan memakainya dengan tergesa.Valerie harus pergi secepatnya! Dia tidak ingin terlibat lebih jauh dengan Max yang terkenal tidak mengampuni siapapun yang berbuat kesalahan.Saat Valerie berjingkat-jingkat menuju pintu keluar, suara bariton yang tajam tiba-tiba terdengar.“Mau ke mana kau?”お話は50年前に赤の森の惨状を目撃した一宮金太さんのエピソードに移ります。 一宮金太さんのお父さんはマハー・カミラに襲撃されて殉職しました。 それから半世紀経ったいま、一宮金太さんは自営業を営みながら、消防団の団長を務めていたのです。 その頃、新聞やテレビは、不思議な日本人の集団について伝えていました。 総勢百人以上の老若男女からなるメンバーで、その中心にいるのは髪の毛のふさふさした紳士でした。 「鶴葉桂」という名前でした。 ただ一部の人々のいうところでは、その紳士の髪型は不自然なところがあるのでカツラではないかということでした。 この不思議な日本人の集団については、人気司会者の宮根さんのワイドショーでも取り上げられたほどです。 ヨーロッパやアジアなどの名所を観光し、高級ホテルで豪華なディナーを楽しんでいたのです。 この集団が突然、京都に現れ、京都嵐山の高級旅館を借り切って宿泊していました。 昼は京都観光を楽しみ、夜は旅館の大宴会場で大騒ぎをしていたのです。 一宮金太さんが突然、一通の手紙を受け取ったのはその頃のことでした。<父より 金太よ。 突然だが、お前にもう一度、会えることとなった。 これまでのお前の苦労を思うと父も胸が痛い。 だがわたしは、お前が自費出版した『自分史』を読んだよ。 父として息子のお前を誇りに思うよ。金太! 『負けばかりの人生だったと人は笑うかもしれない。 だが自分は、この人生を後悔していない。 わたしは声を大にして自慢したい』 ありがとう。金太。 だが少しはお前も幸福を味わってもよかろう。 わたしを尋ねてきてはくれないか 鶴葉さんという人たちと共に、京都嵐山の旅館に宿泊している。 頼むから来て欲しい> 封筒には京都までの交通費として十万円が入っていました。 金太さんは半信半疑で、京都嵐山の高級旅館を訪れました。 すると父親の紀夫さんが、昔のままの姿で旅館の受付に現れたのです。 父親に案内された畳敷きの和室に案内されました。 窓から美しい山景色を眺めながら、ふたりは芋棒などの名物料理を味わいました。 亡くなったはずの父親が再び自分の前に現れた。 自分はこんなにも老いさらぼえているのに、父親は別れたときのままの姿なのです。 一体、これは夢なのだろうか? 金太
バス停。 次のバスが来るまで十分くらい。 僕、スマホを取り出す。 バス停にたったひとり。 回りには田園が広がる。その奥に僕が一週間過ごした赤の塔が見える。 バス停にたったひとり。 だけど人の気配を十分感じてた。 マハー・カミラさんって神様だけど、時々、子どもみたいな失敗するんだもの。「春奈ちゃん。うん!いまから帰るね。すぐ春奈ちゃんの家に行く」 人の気配がだんだん近づいてくる。 春奈ちゃんの声、わざとスピーカーで流してみる。「ユウちゃん。相談だけどね」 なんだかウキウキした声が聞えてきた。「わたしの家に住まない。両親も認めてくれた。ユウちゃんさえよければ、正式に婚約したいの」 そんなこと言って……。聞いている人がいるのに。「婚約は、いますぐでなくてもいいけど……。とにかく今夜は、わたしんちに泊まって。頭のおかしい赤の女神が、またユウちゃんにひどいことしないか心配だからね」 激しい息遣いが聞えてくる。間違いなく怒ってる。「明日、学校休んでお寺にお祓いに行こうよ。二度と変な神様にひどい目に遇わされないようにね。だいたい神様なんていってるけど、ただのヘンタイおばさんじゃない」 またスマホが消えた。 すぐ後ろにマハー・カミラさんがいた。 さっきからいるって分かってましたけれど……。「ユウはお前のような悪党の顔は二度と見たくないと、わたしに助けを求めてきた。さらばだ」 春奈ちゃんの怒りの声もすぐ聞こえなくなった。 マハー・カミラさんったらスマホ返してくれなかった。 僕を後ろから抱きしめる。 次の瞬間。 十分前と同じように、赤の塔の一室にいた。 マハー・カミラさんに後ろ手に縛られた。僕はされるがままにしていた。 もしかしたらこうなることを、心のどこかで願っていたのかもしれない。「やめる!」 マハー・カミラさんったら、僕の体を自分に向けさせる。「ユウちゃんはね。ずっとこの塔でわたしと一緒にいるんだから。分かった?」 おごそかに宣言。「ユウちゃんが言うことを聞かなければ、春奈と家族は皆殺し。日本は一日で滅びることになる」 そうですよね。 だから僕って、ここにいなきゃいけないんですよね。 僕の目から涙が流れた。 マハー・カミラさんったらね。僕が悲しんでるって思ったんだ。 困ったように顔をしかめた。「
塔の一室。 マハー・カミラさんと僕が向かい合って立ってる。 マハー・カミラさんはおなじみの赤いブレザーの制服姿。 僕らの間にはたくさんの紙袋。 いくつもの有名デパートの名前が印刷されてる。「このシャツは一着三万したんだからね」 マハー・カミラさんが突然、可愛らしい口調に変わった。 紙袋の中身をひとつひとつ説明して、ブランドものだということ、高価だったことを詳しく説明してくれた。「ぜんぶユウちゃんの家に送っておくけど、忘れちゃだめだよ」 マハー・カミラさんが僕の肩に手を置く。「ぜんぶわたしが買ったんだからね。ストーカーでお節介の春奈じゃないからね。忘れるないで」「はい」「帰ったからといって、わたしのこと忘れないで」「はい」「神は人間と恋が出来ない。そんなの不公平だよ」 マハー・カーラさんの声って、だんだん小さくなっていった。 「じゃあ、バス停までわたしが瞬間移動させるから。ちょっと待ってて」 マハー・カミラさんが部屋を出て行く。 僕、黙って見送る。 スマホを立ち上げた。 ロック画面って、春奈ちゃんと僕の2ショット。 黙ってスマホの画面見ていた。 ふいにスマホが宙に浮いた。 いつの間に入ってきたんだろう? 後ろにマハー・カミラさんの姿。 右手に僕のスマホ、握ってる。 スマホの電源を切って僕に返す。「一週間に一日、金曜日。授業終わったらわたしのとこに来てね。バス停に着いたらすぐ迎えに行くから」 えっ?急にそんなこと。 でも僕、おとなしくうなずいていた。「はい。週に一日でしたら」 マハー・カミラさんがイライラしたように叫ぶ。「やっぱり二日にして。月曜日と金曜日。必ず来て」 血走った目。 僕、おとなしくうなずいた。それしかないみたい。「はい。週に二日でしたら」 マハー・カミラさんが首を大きく振る。 不機嫌な顔で部屋中歩き回る。 最後に僕のところへ戻ってくる。 腕をしっかりつかまれる。「やっぱり三日にして。月曜日と水曜日。金曜日。必ず来て。約束だよ」 どんどん帰宅の条件、変わってきている。「覚えておいて。わたしがこの塔の外に出たら必ず日本に異変が起こる。やがて動乱になる。わたしのパワーのこと、ユウちゃんは知ってるもんね」「はい」「ユウちゃんがいるから、わたしのパワーがプラスの方向に調整
シャンデリアが明るく輝く大きな宮殿。 赤い光が横切ります。 赤い髪をなびかせ、赤い顔に赤いドレス。赤のミニスカートから赤くスラリとした脚を伸ばし赤いブーツを履いたマハー・カミラでした。 宮殿の明るい照明にけげんそうな顔をしています。 もっとけげんそうな表情になったのは、黒い頭巾をかぶり、宝物の入った大きな袋を背に打ち出の小槌を手にしたマハー・カーラの姿を見たときでした。 二メートルくらいの背の高さとなり、優しくて頼もしいナイスミドルの表情も、マハー・カミラを驚かせたのです。「伯父上」 マハー・カミラが膝をついて挨拶します。「一体、これは?」「つまりだな。イメチェンだ」 マハー・カーラが珍しく口ごもったのです。「クビラの賢弟に勧められた。つい今しがた、日本から帰って来た聖徳太子殿の意見でもある。『人間と友人になる必要はない。だが強きをくじき、弱きを助ける厳しくても頼りがいのある神であるべきだ』 全く、その通りかと思う。だいたいお前たちはな。そのな。マハーの神の考えを誤解しておるぞ」 マハー・カーラは気まずそうな顔を向けてきます。「あのな!わしはな。人間たちにこう申したかったのだ。己の欲望のためにマハーの神の力を頼りたいなら厳しい修行をせよ」 マハー・カーラの説明にマハー・カミラは耳を傾けます。「例えばだ。なんの修行もせずに己ひとりの栄耀栄華を願い出るような輩は虫が良すぎるというものだ。そのような者には厳しく神罰を与える」「もっともでございます」「だが世のため、他人のために神の力を借りたいなら、我ら神は無条件で助けよう。わしは人間にはだれでも厳しくせよと申したことはない」「おっしゃる意味、よく承知致しました」「しかしだ。いまはわしの教育方針を心より反省している。お前が多くの無辜の民を傷つけた責任はわしにもある」 マハー・カミラは恐縮して頭を下げ、恭順の意を示します。 「中国、日本で広まった大黒天のイメージは、わしにふさわしくないと考えていた。だがな。よくよく考えると、心の正しい人間には頼もしい神であるべきかもしれぬ」「確かにその通りでございます」「これからは、このかっこうでいく。聖徳太子殿が、わしのイメチェンにいろいろ協力してくれた」 宮殿の中に美しい歌声が流れました。