All Chapters of Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik: Chapter 41 - Chapter 50
186 Chapters
Bab 41 - Reuni Kelas
Tanpa terasa, waktu reuni kelas sudah hampir tiba. Karena letak kedai Si Tampan tidak terlalu jauh dari Hotel JW Marriott, Ian tidak mau repot mengemudikan Pagani-nya. Ia memilih untuk tetap mengendarai becak motor kesayangannya ke lokasi reuni.Hotel JW Marriott sendiri adalah salah satu hotel bintang lima terbaik di Surabaya, dekorasinya sangat mewah. Masakan di sini juga mahal, dan tentu saja rasanya enak. Oleh sebab itu banyak yang menggunakan Hotel JW Marriott sebagai lokasi pertemuan bisnis.Dengan becak motornya, Ian masuk ke area Hotel JW Marriott. Saat ia memarkirkan becak motornya, petugas keamanan yang berjaga menyambut Ian dengan ramah. Padahal Ian sudah mempersiapkan diri seandainya petugas tersebut menghentikan Ian dan mengusirnya. Kalau sampai itu terjadi, Ian jadi punya alasan untuk tidak mengikuti acara reuni, dan dengan tenang mempersiapkan salad untuk Lisa.“Ini sungguh aneh …” gumam Ian sambil membalas senyuman petugas keamanan itu.Ketika Ian berjalan ke lobi, dua
Read more
Bab 42 - Pamer
“Tenang saja, petugas keamanan di hotel ini sangat ramah. Becak motorku pun diperbolehkan masuk dan mendapat slot parkir yang strategis,” ucap Ian tidak terlalu peduli.Jawaban Ian ini tentu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan Yanto. Dia berharap Ian akan malu-malu menjawab tentang keadaannya saat ini. Namun ternyata, Ian bersikap sangat biasa, seolah-olah Ian tidak peduli dengan semua kesulitannya.Kecewa atas sikap Ian yang tidak sesuai dengan perkiraannya, Yanto mengalihkan pembicaraannya. “Akhir-akhir ini, lapangan pekerjaan semakin sempit, jadi sangat sulit untuk mencari pekerjaan. Meski begitu, aku mendengar bahwa Guntur telah mendapat pekerjaan yang menjanjikan. Dia telah berhasil membeli rumah dan mobil, serta memiliki gaji yang cukup besar. Dia sungguh hebat,” ucapnya sambil melihat ke arah Guntur.Perkataan Yanto ini membuat banyak wanita di ruangan tersebut menoleh ke arah Guntur. Mereka semua sedikit penasaran dengan kisah hidup Guntur yang telah sukses.Guntur terseny
Read more
Bab 43 - Tertampar Keras
Ramainya suasana ruangan, membuat Ian tidak mendengar apa yang dibicarakan Lili dan Yuliani. Untungnya, Ian tidak menjelaskan lebih lanjut lokasi rumah dna juga luasnya. Jika Ian menjelaskannya secara detail, Lili dan Yuliani pasti akan langsung memarahinya, menuduhnya sedang berbohong. Tentu saja, jika itu terjadi, Ian tidak peduli dengan apa yang mereka katakan.Sementara Yanto dan Guntur, mereka tidak terlalu memperhatikan aktivitas Ian. Mereka asyik makan sambil terus memamerkan harta yang telah mereka raih. 15 menit kemudian, suara ketukan pintu memecah keramaian di ruangan tersebut. Dari balik pintu kayu coklat, seorang wanita cantik berambut panjang masuk dengan blazer abu-abunya, bersama pria berkebangsaan arab Arab dan wanita berkebangsaan Amerika.Melihat identitas orang yang masuk, Ian berdiri dan menyapanya. “Adel, silahkan masuk,” senyumnya.“Tuan Ian, maaf mengganggu acara Tuan,” ucap Adel sedangm sedikit menunduk. Adel lalu mulai memperkenalkan dua orang pria dan wani
Read more
Bab 44 - Perubahan Sikap
Melihat Lili dan Yuliani tercengang dengan wajah kosong, orang-orang lainnya pun paham, bahwa Ian telah menerima uang sewa sebesar 600 juta rupiah yang telah dijanjikan wanita bule tadi. Uang 600 juta dan surat kontrak tadi, sudah cukup membuktikan bahwa Ian memiliki properti di perumahan Sutra Land.Guntur memandang Ian dengan tatapan penuh keterkejutan. “Ian, sejak kapan kamu sesukses ini? Meski begitu, kamu tetap rendah hati! Jujur saja, aku tidak akan pernah sanggup membeli rumah di perumahan Sutra Land meski aku menabung sebalam sepuluh tahun! Kamu benar-benar mengalahkanku.”“Rumah di perumahan Sutra Land bukanlah sesuatu yang mampu dibeli oleh orang biasa. Ian, bagaimana kamu bisa begitu kaya?” tanya seorang wanita dengan mata berbinar.Banyak wanita mengelilingi Ian dan memandangnya dengan heran. Mereka semua tahu tentang latar belakang keluarga Ian, yang ayahnya hanya seorang buruh tani. Tapi, fakta bahwa Ian memiliki rumah Ian bernilai 20 miliar rupiah, itu adalah hal baru ba
Read more
Bab 45 - Tercengang
Screaming Eagle Cabernet adalah anggur premium yang diproduksi oleh Screaming Eagle Winery and Vineyards, sebuah perkebunan anggur di California yang terkenal dengan produksi anggur berkualitas tinggi dan harga yang sangat mahal. Anggur ini dibuat dari varietas Cabernet Sauvignon, Merlot, dan Cabernet Franc yang ditanam di Napa Valley, California. Anggur Screaming Eagle Cabernet paling mahal adalah anggur buatan 1992 bernilai 6 miliar rupiah satu botolnya. Anggur ini menempati peringkat pertama sebagai anggur paling mahal di dunia. Dan sekarang, ada enam botol anggur termahal dunia itu berada di depan mata semua peserta reuni kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Gondang, Nganjuk.“Aku tak menyangka bisa melihat anggur paling mahal di dunia secara langsung. Jika satu botolnya bernilai enam miliar rupiah, bukankah berarti enam botol di sini memiliki nilai total 36 miliar rupiah?!” gumam Guntur tidak percaya.“Siapa yang memesan anggur ini?! Apa kalian bercanda? Saya tidak memesan anggur jenis
Read more
Bab 46 - Takut Gelap
Lili, Yuliani, Guntur dan Yanto memandang Ian yang sudah tertidur. Mereka tak menyangka, selain memiliki kedai yang ramai, Ian juga seorang pemegang 20% saham JW Marriott. Mereka lalu mulai memuji Ian lagi yang masih tertidur. Banyak wanita yang tersenyum, senang atas semua pencapaian Ian.Yuliani memandang Ian dan merasa sedikit bersalah. ‘Ian sangat luar biasa. Bahkan dengan harta yang dia miliki, dia masih mau berinisiatif untuk menyapanyaku di pasar tempo hari. Tapi sayang, karena dia waktu itu mengendarai becak motornya, aku memilih untuk mengabaikannya. Jika aku punya kesempatan, aku harus meminta maaf padanya.’Hal yang sama juga terjadi pada Lili. Dia baru menyadari betapa bodohnya dia. Saat ini, dia benar-benar mengagumi dan menghormati Ian. Ian adalah pemegang saham terbesar kedua di sebuah hotel bintang lima bertaraf internasional. Dia juga memiliki rumah di Sutra Land. Dan yang tidak kalah penting, Ian sangat tampan. Bohong jika Lili tidak tergoda.Lili memandang Ian. Pipi
Read more
Bab 47 - Ke Rumah Lisa
“Aku … masih takut …” Lisa mengangguk pelan. Tubuhnya terasa sedikit bergetar. “Aku di sini bersamamu, Lisa. Tidak ada yang perlu kamu takutkan.” Ian tersenyum hangat, mengusap rambut panjang Lisa dengan lembut. Aksi Ian ini, membuat Lisa menjadi sedikit tenang. Tak lama kemudian, suara perut keroncongan terdengar samar, memecah kegelapan alam.malam.Pipi Lisa memerah. “Aku lapar,” ucapnya dengan nada sedih. Lisa sejak awal memang berniat untuk makan malam di kedai Si Tampan, sehingga membuatnya belum makan sama sekali sejak sore.“Tapi aku tidak bisa memasak dengan kondisi seperti ini,” jawab Ian sambil memikirkan jalan keluar. Ia sendiri tidak tega pada Lisa yang kelaparan.“Ba-bagaimana jika kamu pergi ke rumahku?” Suara Lisa terdengar sedikit malu-malu. “Tidak ada seorangpun di rumah saat ini.”"Pergi ke rumahmu?" Jantung Ian berdegup kencang. Apalagi, saat ini dada Lisa menempel erat di lengannya, membuat Ian berpikiran sedikit kotor.“Aku ingin makan salad buatanmu,” jelas Lisa,
Read more
Bab 48 - Grand Master Lin
Ian perlahan membuka matanya, merasa pusing dan bingung. "Di mana ini?" gumamnya, mencoba memahami lingkungan asing di sekelilingnya.Saat pandangannya mulai fokus, Ian menyadari bahwa dirinya tengah berada di sebuah gudang. Tempat itu tampak terbengkalai, dengan debu tebal menutupi setiap permukaan dan sinar matahari yang redup menembus celah-celah di atap yang rusak.Sebuah kursi tua dan berkarat menjadi penahan tubuh Ian, tali kasar melilit pergelangan tangan dan kakinya, membuatnya sulit bergerak. Di sekelilingnya, benda-benda lama dan usang berserakan, seperti peti kayu yang sudah lapuk, drum minyak kosong, dan tumpukan kardus yang sudah lama tidak tersentuh.Suasana gudang itu hening, hanya suara gemerisik tikus dan tetesan air dari atap yang bocor yang terdengar. Bau lembab dan minyak mesin mengisi udara, membuat Ian sedikit merasa mual.Ian mencoba menggerakkan tangannya yang masih terikat. Dari percobaan ini, Ian merasa ia dapat dengan mudah melepaskan diri dari ikatan itu. I
Read more
Bab 49 - 1 Vs 51
Dengan mata terbelalak, Ian melihat bayangan tombak batu yang mengejutkan mendekat. Seolah-olah waktu berhenti, Ian segera mengaktifkan kemampuan Akselerasi. Seketika itu, dunia di sekelilingnya berubah menjadi lukisan gerak lambat, termasuk tombak batu yang seolah-olah meluncur dalam sirup tebal.Ian yang dulu mungkin akan merasa tombak itu masih bergerak cepat, meski dalam keadaan Akselerasi. Namun, dengan AGI yang kini mencapai 62, ditambah dengan dorongan Akselerasi yang meningkatkan kecepatannya hingga 50%, Ian sekarang bergerak seperti bayangan. Kecepatannya hampir menyentuh ranah Grand Master Bela Diri.Tanpa berpikir dua kali, Ian melepaskan diri dari belenggu tali yang melilit tubuhnya. Seperti ular yang melepaskan kulitnya, Ian merobek tali itu hanya dengan kekuatan fisiknya. Dalam sekejap, Ian melompat ke belakang, menghindari tombak batu yang seolah-olah bergerak lambat itu.Saat kakinya menyentuh tanah, waktu kembali berjalan seperti biasa. Tombak batu itu menembus udara,
Read more
Bab 50 - Grand Master Lin Turun Tangan
Ian berdiri tegak di tengah gudang terbengkalai yang redup. Kaki kanannya menindas kepala Agus yang telah terpisah dari tubuhnya, seolah-olah dia adalah raja yang baru saja mengalahkan musuhnya dalam pertempuran. Matanya yang tajam menatap 48 pria berjas hitam yang tersisa, seolah-olah dia sedang menantang mereka untuk maju."Kalian lah berikutnya," ucap Ian dengan suara yang rendah dan penuh ejekan. Kata-katanya menggema di gudang itu, seolah-olah Ian adalah singa yang sedang mengaum di tengah hutan.Para pria berjas hitam itu merasa amarahnya memuncak. Sebagian besar dari mereka adalah mantan anggota kepolisian dan pasukan khusus. Mereka merupakan pria-pria yang memiliki harga diri seperti gunung yang menjulang tinggi. Mereka merasa terhina, seolah-olah Ian telah menampar wajah mereka dengan kata-katanya. Hal itu membuat mereka semua lupa, bahwa Ian telah membunuh ketiga murid Grand Master Lin sendirian.“Beraninya kau mengejek kami! Kau akan membayar semua ini!" teriak salah satu d
Read more
PREV
1
...
34567
...
19
DMCA.com Protection Status