Darlene dirawat di rumah sakit selama sebulan. Setiap malam, dia selalu bermimpi.Dalam mimpinya, Kenward datang menjenguknya di rumah sakit. Pria itu menemani di sisi ranjangnya siang dan malam, tersenyum lembut sambil mendengarkan suara bayi di dalam perut.Setiap kali terbangun, air mata Darlene selalu membasahi wajahnya. Anak itu ... sudah tiada. Sementara itu, Kenward bahkan tidak pernah sekali pun datang menjenguknya.Katanya dia sedang dinas ke Negara Mikara, tetapi dia sempat menyuruh asistennya, Saka, datang dua kali mengantarkan bunga mawar merah muda segar, sekaligus melunasi biaya pengobatan.Beberapa kali Darlene ingin memberikan bunga-bunga itu kepada perawat, tetapi setiap kali niat itu sampai di bibir, dia urungkan. Akhirnya, dia memilih bersin setiap hari daripada membuangnya.Kandungannya baru berumur dua bulan, jadi aborsi itu tidak terlalu terasa secara fisik. Namun, kebiasaan Darlene mengelus perutnya tidak bisa hilang.Setiap kali dia teringat bahwa di sana dulu p
더 보기