Pukul 18.34, Lira terbangun di kamarnya sendiri, dengan suasana hati buruk. Dia ingat jelas apa yang terjadi pagi tadi. Setelah Annalise membawanya keluar dari rumah kaca, Lira tidak berhenti menangis sampai satu jam lamanya. Perasaan jijik, terhina, dan amarah, bergelora lebih kuat daripada yang pernah dirasakannya saat pertama kali datang kemari. Lira pikir pria dewasa seperti William tidak akan memiliki nafsu kepada bocah sepertinya, tetapi itu semua keliru. Sekarang hanya ciuman bibir, bagaimana dengan di masa mendatang kelak? Apakah William akan memperkosanya? Suara ketukan dari pintu memecah ratapan Lira. Gadis itu bangun dengan lesu dari kasur tepat ketika Annalise masuk, kali ini memberitahu bahwa makan malam telah siap. “Aku tidak mau makan,” kata Lira tanpa repot-repot memandang mata Annalise. “Nona, ini perintah. Anda punya target untuk menaikkan berat—”“AKU TIDAK PEDULI, KAU DENGAR TIDAK!” bentak Lira. Annalise nyaris melompat terkejut mendengar teriakan itu, sementa
Terakhir Diperbarui : 2025-10-19 Baca selengkapnya