"Dia hamil anakku," lanjut Mahendra pelan.Jantung Savita seolah berhenti berdetak, lalu kembali berdebar tak karuan. ‘Semua jelas sekarang,’ pikirnya. Walau begitu, tidak ada suara yang keluar dari mulutnya, hanya bibirnya yang bergerak pelan. Dadanya terasa sesak sekali bagaikan terhimpit batu. Dicobanya menarik napas pelan, akan tetapi malah semakin sesak. Pandangannya mulai berkunang. "Sejak kapan kalian berselingkuh?" Savita bertanya pelan. Mencoba menenangkan pikirannya yang kacau.Mahendra menggeleng pelan pada pertanyaan itu. "Kami nggak selingkuh, Savita,” jawabnya. “Saat itu, acara minum-minum karyawan. Aku sama Gita sangat mabuk, dan nggak sengaja kami melakukannya."Savita tersenyum miris. "Nggak sengaja katamu?" tanyanya tidak percaya. Pandangan matanya beralih pada Gita, yang langsung menunduk menghindari tatapannya. Savita mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuhnya. Ditahannya gejolak ingin menarik rambut Gita. "Kalian berdua ... menjijikkan," lanjut Savita saat
Last Updated : 2025-11-11 Read more