Hoffen

Hoffen

By:  Errenchan  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
30 ratings
99Chapters
10.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ketika ranking komiknya terjun bebas dalam semalam, Trisha terpaksa membuka diri untuk terjun ke dalam dunia penulisan Romance. Namun, apa yang harus dia lakukan ketika dirinya sama sekali tidak berpengalaman dalam hal tersebut? "Besok pagi lo interview buat jadi asisten aktor. Pastikan kalau lo keterima! Karena semua itu bisa jadi bahan buat kelanjutan komik lo," "Van, tapi–" "Gue enggak menerima protes apa pun! Lakukan semua itu kalau lo gak mau dipecat, Trisha!" *** "Lo siapa?" "Perkenalkan, saya Trisha, asisten baru di sini." "Asisten? Gue enggak butuh! Lo gue pecat! Sekarang keluar dari ruangan ini!" "Wajah doang tampan, tapi kelakuan lebih parah dari iblis!" This cover was drawn by Mingming

View More
Hoffen Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Secret.Vee
Trisha lucu 💕💕
2021-06-03 13:39:48
2
user avatar
Dayat_eMJe
walah udah panjang banget ini chapternya kak .. keren kak .. 😍😍
2021-06-02 23:44:49
2
user avatar
Ray Basil
Sukses selalu kk
2021-06-02 21:39:18
2
user avatar
CahyaGumilar79
Cerita yang bagus dan menarik menurutku.. 🌟🌟🌟🌟🌟🌟
2021-06-02 11:29:08
2
user avatar
Indraqilasyamil
Crazy upnya dong kak author yang baik hati
2021-05-01 06:50:07
3
user avatar
kunkimmm
Kereeen ih, covernya juga menggoda banget. Semangat lanjutnya kaak
2021-04-28 14:43:05
3
user avatar
MerryZumer
Seru, seru, seru...mantappp. lanjut donk😍😍
2021-04-28 14:27:38
2
user avatar
BabyElle
Yaah sayangnya belom punya koin 🤧🤧 pdhl pengen lanjut bacaa 😢
2021-04-28 11:40:13
2
user avatar
Novica Ayu
Ceritanya seruuu.... bikin ketawa... neext
2021-04-28 11:26:58
2
user avatar
Love Hm
Baru bab pertama ud bikin greget
2021-04-28 10:49:28
2
user avatar
Senja
Ceritanya lucu dan unik
2021-04-28 10:24:07
2
user avatar
Ainin
Seru banget, tapi aku langsung greget. Semangat Kak 😍
2021-04-28 10:20:53
2
user avatar
HENY PU
baru baca langsung emosi...
2021-04-28 10:19:47
2
user avatar
Authoring
Cerita, alurnya bagus sekali, kak. Dapat salam dari >> My Girl is mine
2021-04-21 23:07:54
2
user avatar
Hm_14
Ceritanya gemesin bgt
2021-04-19 17:06:43
2
  • 1
  • 2
99 Chapters
Awal Dari Permasalahan
“Editor Vanda, kepala editor mencarimu,” ucap Cris yang baru saja keluar dari ruangan kepala editor. Vanda hanya menganggukkan kepalanya dengan senyuman tipis. Dia meletakan tas di meja, lalu kembali berjalan menuju ruang kepala editor. Tok … Tok … Tok …“Masuk!” Vanda meraih engsel pintu dan membukanya dengan perlahan. Dia tersenyum pada Revalina, kepala editor yang memanggilnya, lalu berjalan mendekati wanita itu.“Bu Reva mencari saya?” tanya Vanda hanya untuk sekedar basa-basi. Revalina menganggukkan kepalanya.“Silahkan duduk.”Vanda langsung duduk di hadapan Revalina. Dia sebenarnya tahu apa yang akan dibicarakan oleh kepala editornya. Revalina meletakan amplop coklat di meja, lalu mendorongnya ke Vanda. “Ini adalah royalti Trisha dari penerbit, dan itu menjadi roy
Read more
Harus Hiatus!
Vanda langsung memberikan sebuah amplop coklat, dan itu membuat Trisha membuka matanya lebar dengan senyuman yang memperlihatkan gigi.“Dari penerbit?” tanyanya memastikan.“Iya, dari siapa lagi?”Trisha langsung memeluk amplop itu dengan ekspresi bahagia. Karena kebetulan dia sangat memerlukan uang untuk membayar uang sewa."Itu ... royalti terakhir dari penerbit," ucap sang editor.Trisha yang mendengar kabar itu seketika berekspresi datar. “Terakhir? Kenapa? Penerbit nggak mau cetak lagi komik gue?” tanya Trisha yang masih tidak percaya dengan ucapan sahabatnya.Wanita itu menggelengkan kepalanya. “Kepala editor tadi bilang kalau penerbit mau menerbitkan komik dari studio lain. Dan gue masih ada berita buruk buat lo. Mau dengar sekarang atau nanti?” tanya Vanda dengan nada berhati-hati.“Masih ada berita buruk?” Wanita bertubuh sedikit gemuk itu kaget, dan melihat ke arah
Read more
Awal Pertemuan
Vanda menatap Trisha dengan tatapan tidak percaya. Apa yang selama ini ada di pikirannya itu cuma adegan bertengkar dan pembunuhan saja?“Kalau kita suka sama cowok, jantung akan berdebar waktu dekat sama cowok itu.”“Berdebar?”Vanda mengangguk. “Apa sejak dulu jantung lo nggak pernah berdebar kalau dekat sama cowok?"Trisha terlihat mengingat-ingat sembari menggigit bibir bawahnya. “Jantung berdebar … Oh! Gue inget, jantung gue selalu berdebar setiap gue lihat Ryo ada di televisi. Itu berarti gue … suka sama Ryo?” tanya Trisha dengan bersemangat.Lagi-lagi Vanda kembali menghela nafas sambil tersenyum paksa. Dia terlihat bingung bagaimana cara memberikan pengertian tentang rasa suka pada Trisha."Udah, jangan bahas itu. Lupakan saja! Gue ada referensi lain buat lo,” ucap sang editor yang membuatnya kembali menoleh.“Apa?”“Bentar.”Va
Read more
Sebuah Ide
Belum juga ia membalas uluran tangan itu, dengan cepat sang lelaki menarik tangannya kembali.“Talinya,” ucapnya yang membuat Trisha mendadak canggung.“O-oh, talinya. Ini.” Trisha memberikan tali yang dia pegang pada sang lelaki dengan senyuman kikuk.Dia mengambil alih tali yang dipegang Trisha, lalu menggendong tubuh Shiro. “Apa lo harus gue gendong gini biar nggak lari lagi? Dasar merepotkan!” omelnya pada Shiro. Trisha menahan tawanya dengan merapatkan kedua bibirnya.“Ayo, pulang,” ujarnya pada Shiro. Namun, saat lelaki itu hendak melangkah, Shiro meronta meminta diturunkan dari gendongannya. Karena kekuatan Shiro lebih besar, lelaki itu kehilangan keseimbangan, dan tak sengaja sedikit mendorong tubuh Trisha.Bruk!Tubuh lelaki itu terjatuh tepat di atas badan Trisha yang sedikit lebar. Wanita yang tiba-tiba terjatuh itu pun hanya bisa merintih pelan karena kepalanya terkena batu pantai.
Read more
Tidak Yakin
"Lo juga bisa gambar lelaki di cerita ini sangat tampan! Jadi … luka di siku lo …” ucapan Vanda terhenti dan melihat ke arah luka yang ada di siku Trisha. Bahkan gambar plester pada gambarnya itu sama persis dengan plester yang menempel di sikunya.Trisha tersenyum malu dengan menggigit bibir bawahnya, dan itu membuat Vanda semakin tersenyum lebar. “Jadi ini beneran kisah cinta yang nyata?” tanya Vanda yang hanya dijawab satu anggukan oleh Trisha.“Jadi, lelaki ini dan luka lo di siku …”“Semuanya nyata,” jawab Trisha dengan senyuman kikuk. “Se-selain itu … wajah aslinya jauh lebih tampan dibandingkan yang ada di gambar,” jelas Trisha dengan malu-malu.Vanda tersenyum lebar. Dia tak menyangka bahwa teman dekatnya itu akan mengalami hal ini, karena dia sangat tahu bahwa Trisha sering canggung saat bersama dengan orang lain. Vanda beranjak dari duduknya dan langsung merangkul Trisha.“Sha, sepertinya lo harus berusaha lebih mulai dari sekarang. Lo nggak b
Read more
Menghapalkan Semuanya
“Ha? Orang itu tinggal di sini, kan? Bukan di Jepang ataupun China? Dia bukan tokoh beda dimensi, kan? Dan … dia belum mati, kan? Masih hidup? Bukan … Ryo, kan?” cecar Ran dengan rentetan pertanyaan.“Bukan, Ran. Dia benar-benar orang, dia masih hidup, dia bukan dari dimensi lain, dan tentu saja dia … bukan Ryo! Kenapa jadi bawa-bawa Ryo? Dia aktor, mana mungkin dia mau ketemu sama gue yang gemuk ini?”Ran menghela napas panjang menatap Trisha. “Kenapa sama cewek gemuk? Emang cewek gemuk bikin negara ini bangkrut? Enggak, kan?”“Pokoknya gue harus diet!”Ran terkekeh pelan sambil menggelengkan kepalanya, karena kalimat seperti itu sudah ratusan kali diucapkan oleh Trisha.Mereka berdua pun saling berbincang membicarakan banyak hal. Mulai dari Trisha yang harus membuat komik genre romansa, bertemu dengan lelaki tampan yang kini menjadi tokoh utamanya, sampai pekerjaan Ran.Ia juga menceritakan masa sulitnya di kantor, bahkan Trisha terkejut saat me
Read more
Menjadi Asisten
Setelah memakan waktu dua jam, Trisha sudah ingat point penting informasi yang ada di data ini. Wanita itu meletakan ponsel di meja sambil menguap dan merenggangkan ototnya yang agak terasa kaku.“Namanya ribet banget. ya,” gumam Trisha saat kembali melihat biodata itu. Trisha mencoba untuk mengingat semuanya tanpa melihat ke layar ponsel. “Nama dia Severino, umur dua puluh empat. Dia alergi seafood, suka kopi, dia—“ Ucapan Trisha terhenti karena menguap dengan lebar sambil mengucek matanya.Dia melihat jam yang ada di layar ponsel. “Udah jam satu, waktunya tidur,” ucap wanita itu seraya bangkit dari duduknya, lalu melangkah menuju kamar untuk mengistirahatkan otaknya yang lelah.***                         Pagi pukul tujuh, Trisha membuka matanya perlahan karena mendengar ponselnya yang be
Read more
Berbeda Dengan Kemarin
 “Udah sampai?” tanya Trisha yang kembali melihat ke layar ponsel.“Lo masih mau lanjut main game? Kita udah—““Iya, iya, ini udah selesai, kok!” ucap Trisha menyela ucapan Vanda sambil memasukkan ponsel ke dalam tasnya.Vanda menarik napas panjang sambil tersenyum, lalu mengembuskan dengan perlahan. Mereka melepas sabuk pengaman dan keluar mobil bersamaan.Bola mata Trisha bergerak dari bawah sampai ke atas mengamati gedung besar yang ada di hadapannya. Dia tidak menyangka kalau tempat agensi aktor itu sebesar ini. Jantungnya mendadak berdegup kencang dan tak sabar bertemu dengan lelaki tampan yang pernah dia temui itu.Dia juga tidak menyangka kalau langkah kakinya akan menginjak ke dunia entertainment. Padahal, dia dulu sangat menentang untuk masuk ke dunia ini. Tapi, kini dia berubah pikiran. Dia merasa senang meskipun hanya menjadi asisten. Bukankah kalau dia diterima bisa bertemu dengan aktor tam
Read more
Tidak Sesuai Ekspetasi
“Ayo masuk,” ucap wanita itu sembari masuk ke dalam ruangan, disusul oleh Vanda dan Trisha di belakang.Wanita itu mempersilakan mereka duduk dengan ramah. Trisha sangat kagum pada wanita yang ada di hadapannya itu. Dia terlihat sedikit lebih tua dari Vanda, tapi wajahnya terlihat sangat mulus. Badannya juga terjaga, sangat ideal.“Kamu Trisha?” tanya wanita itu melihat ke arah Trisha.Trisha tersenyum dan menganggukkan kepalanya canggung. Wanita itu juga ikut tersenyum dan langsung mengulurkan tangannya di hadapan Trisha “Selamat,” ucapnya yang membuat Trisha bingung dengan arti uluran tangan itu.Trisha menoleh ke Vanda seakan bertanya maksud wanita itu, sedangkan Vanda hanya menjawab dengan satu anggukan dan menyuruhnya untuk membalas uluran tangan itu. Trisha menggigit bibir bawahnya dengan membalas uluran tangan itu dengan ragu.“Saya Zhui Consina, kamu bisa panggil saya Kak Ina atau Kak Z
Read more
Kesabarannya Sudah Habis
“Lo tuli? Gue udah usir lo, kenapa masih di sini?” tanya Sev pada Trisha. Lelaki itu melirik sekilas dengan lirikan mata tajamnya.Trisha masih bungkam dan takut salah dengan jawabannya, karena di situasi seperti ini, jawaban apa pun yang dia berikan akan tetap salah di mata Sev. Sedangkan, lelaki itu berdiri dari duduknya dengan tersenyum miring dan tertawa meremehkan. Zhui masih diam memperhatikan Sev.“Selain tuli, lo bisu?” tanya Sev yang membuat Trisha membuka matanya lebar.Kesabaran Trisha sudah menipis, dia tidak sanggup menghadapi lelaki menyebalkan itu. Trisha pun melangkahkan satu langkah untuk berdiri di samping Zhui, menatap Sev dengan tatapan malas.Trisha menghela napas panjang dengan menarik bibirnya membentuk senyuman paksa. “Gue tuli atau bisu, apa urusannya sama lo? Gue di sini mau kerja jadi asisten lo, bukan teman berantem!”“Lo … jadi gini sikap asisten sama majikannya, ha?!&rdq
Read more
DMCA.com Protection Status