Menikahi Musuhku

Menikahi Musuhku

By:  Denny Lumban Gaol  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
501 ratings
39Chapters
6.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Maudy Angelia tidak pernah menyangka akan terjebak pernikahan kontrak dengan Marcel Baret, musuh bebuyutannya sejak SMA. Tawaran yang diberikan oleh CEO muda yang tampan itu membuat Maudy yang sudah terdesak terpaksa menandatangani kontrak. Akan tetapi, Marcel ternyata hanya ingin menguasai gadis itu dan menuntaskan dendam masa lalu. Mampukah Maudy menjalani kehidupan pernikahan (palsu) dengan pria paling dibencinya?

View More
Menikahi Musuhku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Lo Gue
ditunggu kelanjutannya kak
2024-02-22 10:34:37
0
user avatar
Agus Irawan
hai kak mampir juga ke Novelku. judul "Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan
2023-04-03 21:48:18
0
default avatar
Slowly Selo
Bukan pengalaman pribadi kan?
2022-06-04 00:35:13
2
user avatar
Destrywan Marito Parapat
Semangat, Bu.
2022-04-14 21:19:46
3
user avatar
Laransa Simatupang
Ceritanya bagus dan menarik
2022-04-14 21:02:59
3
user avatar
Vivian Ester Panggabean
Ceritanya sangat menarik.
2022-04-14 18:59:04
4
user avatar
Theresya Situmeang
Ceritanya Sangat Menarik
2022-04-14 18:40:00
3
user avatar
Putrii Sihitee
Ceritanya Sangat Menarik
2022-04-14 17:33:07
2
user avatar
Kevin Gultom
Ceritanya Menarik!
2022-04-14 16:13:37
2
user avatar
Lastiur Sipahutar
Ceritanya sangat menarik.
2022-04-14 15:57:17
2
user avatar
Paskah(◍•ᴗ•◍)❤
ending ceritanya bagus & menarik!
2022-04-14 15:53:32
2
user avatar
Deswita Manullang
ceritanya menarik
2022-04-14 15:15:57
2
user avatar
Johannes Pandiangan
ceritanya menarik!!
2022-04-14 15:14:55
2
user avatar
Christo POERBA
Ceritanya bagus
2022-04-14 15:08:16
2
user avatar
Joel Sagala
Ceritanya menarik dan membuat pembaca terbawa suasana alur cerita.
2022-04-14 15:04:33
2
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 34
39 Chapters
Chapter 1 ALYSA
Chapter 1 ALYSA "Kak Maud! Ayo! Aku sudah siap, nih," ujar Alysa Angelika. Maudy tersenyum mendengar nada suara adiknya yang begitu ceria. 'Syukurlah! Sepertinya, kesehatannya semakin baik,' pikirnya.  Perempuan bernama lengkap Maudy Angelia itu berharap adiknya akan segera pulih setelah demam tinggi kemarin. Dia sangat khawatir karena adiknya memang termasuk orang yang mudah sakit sejak kecil. Yang pasti, adiknya tidak boleh terlalu lelah. Nah, setelah gajian sekaligus merayakan bonus bulanan yang didapatkannya, hari ini Maudy ingin membelikan Alysa pakaian yang disukainya sebagai hadiah ulang tahun. Kemudian, tentu saja mereka akan jalan-jalan berdua. "Bawa ini!" Maudy memberikan botol minum berwarna biru muda ke tangan adiknya yang usianya berjarak sangat jauh darinya. Bayangkan saja, adiknya lahir saat dia sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.
Read more
Chapter 2 MUSUH LAMA
Chapter 2 MUSUH LAMA "Kamu tidak berubah, ya?" Suara itu memecah konsentrasi Maudy yang duduk di taman rumah sakit. Dia sedang berusaha menghubungi orang-orang yang belum sempat dihubungi sejak kemarin malam. Sayangnya, dana yang terkumpul hanya lima juta rupiah padahal rencananya operasi akan dilaksanakan besok. "Siapa?" Maudy menjawab dengan ogah-ogahan. Setelah menoleh sekilas, dia langsung mengarahkan pandangannya kembali ke layar ponsel. Ada hal lain yang jauh lebih penting baginya. "Sesibuk itukah sampai-sampai aku tidak dipedulikan? Adikmu bagaimana?" tanya orang itu lagi. Pria dengan pakaian kerja itu mendekat dan duduk di depan Maudy.  Mau tidak mau, gadis itu akhirnya memberikan sedikit perhatian kepada pria yang telah terang-terangan mengusiknya itu. "Oh, sopir, eh, maksudku Anda yang kemarin membantu kami, ya?" Maudy berdiri dan menundukkan k
Read more
Chapter 3 LAMARAN EKSTRIM
Chapter 3 LAMARAN EKSTRIM Maudy merasa sangat lega. Operasi adiknya berjalan lancar. Adiknya sudah keluar dari kamar bedah, meskipun belum siuman. Kata dokter, semua baik-baik saja dan akan selalu dipantau dua puluh empat jam.  Maudy meluncur ke rumah sakit setiap ada kesempatan. Meskipun dia masih kebingungan mencari pinjaman untuk melunasi biaya operasi adiknya.  Hati Maudy sakit sekali. Bagaimana bisa adiknya yang tidak tahu apa-apa harus menderita penyakit seperti itu. Dia yang miskin juga harus memikirkan biaya operasi yang angka-angkanya fantastis seolah bukan uang sesungguhnya. Ini masih operasi kecil. Dokter bilang, selama transplantasi jantung belum dilakukan, bisa saja operasi-operasi akan dilakukan setiap keadaan adiknya memburuk.  "Tetapi, kamu tenang saja! Biasanya, jika berjalan dengan baik, operasi ini akan mempertahankan kondisi adikmu tetap sehat d
Read more
Chapter 4 HARI PERNIKAHAN
Chapter 4 HARI PERNIKAHAN Taksi online itu melaju dengan kecepatan sedang. Maudy duduk di kursi belakang dengan airmata berderai. Sebanyak dua kali, supir taksi itu melirik prihatin kepada Maudy. Akhirnya, dia memutar musik untuk menyamarkan isak tangis perempuan itu.  Lagu yang baru saja diputar itu bercerita tentang hidup bahagia bersama orang yang dicintai, tetapi perasaan gadis itu malah semakin terluka dan tangisannya semakin hebat. Sebenarnya, musik atau lagu jenis apa pun yang didengarnya sekarang akan berubah menjadi lagu kesedihan setelah tiba di tentakel otaknya. Sebenarnya, sudah lama sekali, dia pernah memimpikan pernikahan. Setelah diingat-ingat lagi, ya, dia pernah menjadi perempuan normal yang memimpikan pernikahan.  Impiannya sangat sederhana. Dia ingin menjadi wanita yang sempurna dengan menikah dengan pria yang mencintai serta dicintainya dengan mengun
Read more
Chapter 5 HONEYMOON
 Chapter 5 HONEYMOON Maudy terbangun dan menyadari dirinya berada di tempat yang tidak dikenal. Ini bukan kamarnya! Ini juga bukan rumah sakit. Namun, mengapa dia terbaring di lantai dan hanya beralaskan sehelai selimut? Kamar ini terlihat acak-acakan dan sepasang gelas wine serta gelas wine yang kosong tergeletak tidak beraturan di atas meja.  Perempuan itu berdiri dengan sedikit terhuyung lalu melihat ke arah tempat tidur yang kosong. Pakaian pria tergeletak rapi di sana. Pakaian Marcel?  Ugh, kepala Maudy sedikit pusing. Dia mencari cermin di sekeliling ruangan dan ternyata menemukan sebuah cermin besar di dinding. Cermin itu hampir menutupi satu sisi dinding ruangan ini. 'Wah, ini sih cermin sultan!' Maudy membatin. "Mataku bengkak sekali? Pantas aku sulit untuk membukanya!" gerutu perempuan itu sambil mengamati matanya yang sembab.
Read more
Chapter 6 SENYUM MAUDIVES
Chapter 6 SENYUM MAUDIVES  Sepeninggal Marcel, Maudy memakan banyak kuliner khas Pulau Male sepuasnya. 'Kuliner Maldives memang luar biasa,' pikirnya.  Dia berharap kegiatan memanjakan lidah ini akan mampu menelan sebagian rasa dongkolnya terhadap laki-laki angkuh itu. "Dia pasti berpikir bahwa semua bisa diukur dengan uang. bukan? Dia tidak berubah," gerutu Maudy kesal. "Ugh, aku malah teringat masa lalu. Bodohnya aku sempat tergoda sedikit pada ketampanannya tadi pagi. Itu benar-benar penyamaran dari iblis yang tersembunyi. Iblis yang tersembunyi di balik wajah itu suatu saat mungkin akan menerkam ku. Hi...!" Maudy mengoceh dan bergidik sendirian. Wanita itu tidak tahu mau apa lagi di sini. Semua yang pernah direncanakannya tentang perjalanan dan petualangan ke luar negeri sejak dia masih duduk di bangku sekolah terasa tidak menarik untuk dilakukan. Semua rusa
Read more
Chapter 7 PENGANTIN BARU, RUMAH BARU
Chapter 7 PENGANTIN BARU, RUMAH BARU Drrt! Maudy menatap sejenak ke layar ponselnya yang dihiasi wallpaper matahari tenggelam. Setelah menghadapi kemarahan dari teman satu kantornya tadi pagi, dia memutuskan untuk mengaktifkan nada getar ponselnya. Dia lalu memasukkan kembali ponsel itu ke dalam tasnya. Namun, baru saja benda itu tersimpan di balik tas berwarna hitam, sebuah getaran merambat ke permukaan tas dan menyentuh tangannya.  Maudy menghela napas. Dibukanya lagi resleting tasnya dan mengambil benda persegi panjang itu. Gerakannya terhenti setelah melihat nama yang tertera di layar. Maudy ingin mengabaikan panggilan itu, tetapi dia ingat betul bahwa itu melanggar kontrak secara terang-terangan. Bisa saja memang ada hal penting yang akan disampaikan Marcel padanya. "Halo!" Perempuan itu menyapa lawan bicaranya dengan nada sedik
Read more
Chapter 8 MASUK KANTOR
Chapter 8 MASUK KANTOR Keesokan harinya, pagi-pagi benar, Maudy langsung berangkat ke kantor. Sebenarnya, seluruh badannya terasa penat. Namun, ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Wanita yang memiliki tinggi badan 155 cm itu merasa beruntung karena Marcel tidak benar-benar datang seperti pemberitahuannya di telepon kemarin sore. Jadi, dia bisa berbaring sepuasnya. Setibanya di kantor, tubuhnya langsung dihenyakkan ke atas kursi kerjanya yang lumayan empuk. Baru izin beberapa hari, rasanya Maudy sudah sangat merindukan tempat kerjanya ini.  Dia sangat senang duduk di kursi kerjanya yang menghadap pemandangan luar gedung yang luas. Sepatu hak tingginya dilepas lalu kakinya diluruskan sebentar ke atas permadani yang hangat. Maudy tersenyum. Dinikmatinya suasana ini sepenuh hati. Wah, tidak disangka, tiba-tiba saja dia sedikit mengantuk. Apakah kar
Read more
Chapter 9 LEKAS SEMBUH, ALYSA
 Chapter 9 LEKAS SEMBUH, ALYSA Hanya berkisar kurang lebih sepuluh menit, angkutan umum yang dinaiki oleh Maudy hampir tiba di kawasan rumah sakit. Bangunan putih itu sudah terlihat menjulang tinggi dari kejauhan.  Untunglah Rumah Sakit Mitra Sehat berdiri di pusat kota sehingga tidak menyulitkan untuk dijangkau dengan angkutan umum. Letaknya yang strategis dan jaraknya yang dekat dengan tempat tinggal maupun kantor sangat menguntungkan bagi Maudy.  Tet. Teeett. Bunyi klakson mobil bersahut-sahutan. Udara panas dan jalanan yang macet sepertinya membuat semakin sulit mengontrol emosi. "Minggir Kau, ah!Kau tidak tahu kalau jalan ini jalan umum? Bertelepon pula di jalan raya." Maudy terkejut dan takut mendengar suara makian sopir angkutan yang membawanya. Padahal, wajah sopir yang menjadi lawannya sama-sama san
Read more
Chapter 10 PULANG
Chapter 10 PULANG Marcel baret duduk di sofa sambil menahan kemarahan yang menggelegak dalam dirinya. Pesan dari Jod membuatnya geram.  Dasinya sudah dilonggarkan sejak tadi. Kegerahan yang dirasakannya tentunya bukan karena setelan jas hitam yang dikenakannya.  Ditatapnya asisten Jod yang bernama Teddy berdiri mematung dengan wajah pucat. Jika bisa, laki-laki berkacamata dan bertubuh ceking itu mungkin ingin segera menghilang saja dari sini. "Hei! Kamu yang di sana!" Tangan Marcel yang menyatu di bawah dagunya yang terlihat kuat. "Ya, Tuan Marcel?" Sebisa mungkin, Teddy menahan ketakutannya.  "Sebenarnya, sepenting apa urusan ini sehingga aku harus menunggu tuanmu?" "Maaf, Tuan. Sa... saya kurang tahu," kata Teddy gemetaran. "Maaf, sekali lagi." Marcel menghela napas lalu berdiri t
Read more
DMCA.com Protection Status