DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati

DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati

Oleh:  Nandar Hidayat  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
20 Peringkat
119Bab
28.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Danurwenda, pendekar muda yang sedang menanjak namanya dihadapkan pada pembunuhan berencana yang menjebak dirinya. Di saat sedang berjuang memulihkan nama baiknya, Danurwenda terlibat jalinan asmara dengan seorang putri senapati yang ternyata menyimpan sebuah rahasia. Bagaimana cara Danurwenda membersihkan namanya? Lalu rahasia apa yang ada pada putri senapati? Cover : buatan sendiri menggunakan ibis paint x. Simak kisahnya.

Lihat lebih banyak
DANURWENDA - Rahasia Putri Senapati Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
CahyaGumilar79
Salam dari Sang Pendekar Lembah Naga, sukses selalu kak
2023-06-09 19:28:20
0
user avatar
Martimbul siregar
lanjutkan kang, sekalian promosi ya kang, mampir ya sahabat di pedang Penguasa Kegelapan
2023-05-23 10:18:21
0
user avatar
Aldho Alfina
Lanjutkan thor. "Penguasa Dewa Naga" mampir
2023-04-09 22:16:50
1
user avatar
ACANKUN
Mantap lanjutkan thor, sekalian Izin promosi di sini, jangan lupa untuk berkunjung di Legenda Kitab Surgawi Makasih thor.
2023-03-18 11:07:24
1
user avatar
Erda Nianur
bgs ceritanya thor saling follow thor
2022-10-26 04:48:18
1
user avatar
Hwat703
Penggemar cersil jaman KPH bisa mampir ke ... Pendekar Seruling Sakti. Ditunggu dukungannya ya Kak ... Semangat Thor....
2022-10-12 14:20:14
1
user avatar
Bebby
Salam dari Kirana PENDEKAR SERIGALA PUTIH
2022-07-21 15:41:31
1
user avatar
Zhu Phi
Semangat thor Salam dari Penguasa Kristal Naga
2022-07-02 12:20:25
1
user avatar
Armin Satimin
Maju terus
2022-06-28 12:39:31
1
user avatar
Zhu Phi
Numpang promote kang Ksatria Naga Phoenix Cerita silat, fantasi, kerajaan, dan petualangan yang dijamin seru Kalau berkenan mampir ya kang untuk review nya Terima kasih
2022-06-03 19:14:11
1
user avatar
Aldi pga
Numpang promo kak, mampir ke novel legenda Galuh Tapa, kali aja ada yang mau membaca tulisan sederhana ini, ditunggu ya kak.
2022-05-29 19:09:01
1
user avatar
Joe Parman
great story salam dari Candaka Pendekar Naga Biru
2022-04-17 17:45:50
1
user avatar
Hakayi
Mantaaaap! lanjutkan kisanak!
2022-04-09 15:40:40
1
user avatar
A.R. Ubaidillah
Keren ceritanya Salam dari 'Cundhamani (Panah Api)
2022-04-07 18:01:51
1
user avatar
Kebo Rawis
Asyik, pendekar dari si Kuning sudah pindah kemari. Selamat datang, Kisanak. Semoga betah ......
2022-02-06 14:17:38
1
  • 1
  • 2
119 Bab
1. Sebuah Permintaan
Seekor kuda tampak berlari melintasi jalan yang membelah belantara rimbun. Di atas hewan tunggangan ini, seorang lelaki setengah baya agak berdiri mengapit punggung kuda jantan tersebut. Kedua tangannya menggenggam erat tali kekang.Wajahnya menyiratkan kecemasan. Keringat sebesar biji jagung menetes di dahi. Dia tampak terburu-buru. Bukan karena dikejar waktu, tetapi sedang menyelamatkan diri dari kejaran beberapa orang yang memburunya.Sementara itu, tiga orang yang wajahnya ditutupi topeng terbuat dari kayu tipis, berkelebat dari pohon ke pohon menggunakan ilmu meringankan tubuh. Mereka mengejar si penunggang kuda.Dua orang di kanan dan satu lagi di kiri jalan. Hebatnya, meski kuda berlari begitu kencang, mereka bertiga mampu mengejar bagaikan elang yang terbang sambil meliuk-liuk.
Baca selengkapnya
2. Dijebak
Danurwenda berjungkir balik satu kali ke depan lalu balik badan.Tepp!Tepp!Dua tangannya berhasil menjepit dua anak panah kecil, tetapi ternyata yang datang bukan hanya itu. Puluhan senjata lainnya melesat menyerbu Danurwenda.Kontan saja Danurwenda tolakkan dua kaki ke tanah sehingga tubuhnya melenting ke atas sambil berputar. Segelombang angin menghempas dari badan si pemuda.Werrrr!Puluhan anak panah kecil berpentalan ke segala arah karena tidak mampu menembus gelombang angin yang merupakan pertahanan pelindung Danurwenda.Danurwenda sudah mendarat dengan selamat, tatapannya begitu awas mencari si penyerang yang tidak menampakkan diri."Gelo, tidak ada orangnya!"Kalau dilihat dari senjata tadi, sudah pasti si penyerang ini masih satu komplotan dengan orang bertopeng tadi."Hei, tunjukan wujudmu atau kau makhluk yang tak punya wujud?"Beberapa saat Danurwenda menunggu serangan susulan, tapi tidak data
Baca selengkapnya
3. Ilmu Hampang Awak
Dalam waktu singkat Danurwenda sudah dikepung belasan prajurit bersenjata lengkap. Tidak ada celah untuk kabur kecuali melawan.Sedangkan dia tidak ingin melawan, sebab dia tidak merasa bersalah. Tetapi untuk bicara baik-baik pun tidak ada gunanya. Semua prajurit ini pasti akan menuruti perintah atasannya.Lalu Danurwenda melihat ke langit-langit, hanya itulah jalan satu-satunya untuk menerobos ke luar. Dalam situasi seperti ini dia tidak bisa bertingkah konyol seperti sebelumnya.Maka ketika beberapa senjata tombak menderu ke arahnya, Danurwenda tolakkan kaki ke lantai kuat-kuat sehingga tubuhnya meluncur ke atas menjebol atap rumah yang terbuat dari 'welit' atau rumbia.Brass!Trakk!Serangan tombak beradu sesama temannya sendiri. Sebagian prajurit sudah berlari keluar mengejar Danurwenda.Pendekar muda itu mendarat indah di halaman belakang rumah. Ternyata di sini ada barak prajurit. Dia salah mengambil langkah.Tadinya dia
Baca selengkapnya
4. Prabarini
Beberapa senjata tampak berseliweran ke atas mengejar sosok Danurwenda yang berkelebat sambil membopong gadis yang menjadi incaran perampok.Tetapi semuanya tidak ada yang menemui sasaran. Lalu kawanan perampok ini segara mengejar. Sayangnya Danurwenda sangat cepat berkat Ilmu Hampang Awak. Sosoknya langsung lenyap dan para pengejar kehilangan jejak.Si gadis merasakan jantungnya melayang ketika mendapati dirinya seolah terbang. Dia juga terpesona menatap wajah si pemuda yang cukup memikat hati.Entah kenapa hatinya langsung percaya kalau di pemuda hendak menolongnya. Padahal belum mengenalnya. Mungkin karena Danurwenda tidak menutup wajahnya, jadi bukan bagian dari kelompok perampok itu.Setelah jauh dari kejaran perampok, Danurwenda mendarat dengan indah lalu menurunkan gadis yang digendongnya."Aku kira mereka tidak akan menemukan kita, di sini sudah aman!"Danurwenda mengajak si gadis duduk di bawah pohon rindang. Angin berhembus pelan t
Baca selengkapnya
5. Penculik
Tujuh orang bertopeng seperti memukul dinding batu. Tenaga yang sudah terlanjur dilepaskan tidak bisa dihentikan.Akibatnya bagaikan burung terbang menabrakkan diri ke tebing, hancur tubuh sampai ke tulang-tulangnya.Begitu juga yang dirasakan ketujuh orang bertopeng. Tangan mereka yang terkena hantaman jurus Benteng Seribu retak sampai ke tulang. Ketujuhnya terlempar lalu jatuh bergulingan."Hahaha … sekarang kalian jadi manusia cacat!" ejek Danurwenda.Kalau sudah begini apa lagi yang diandalkan. Ibarat burung kalau sayapnya patah sebelah, maka tidak bisa terbang.Akhirnya mereka memilih mundur. Danurwenda sudah berdiri gagah di samping Prabarini. Sedikit peluh terlihat menetes di dahi.Prabarini menarik nafas lega setelah situasi menjadi aman. Gadis ini tidak berhenti mengagumi kepandaian Danurwenda."Mari kita lanjutkan!" ajak Danurwenda.Tanpa bertanya lagi Prabarini mengikuti langkah Danurwenda di sebelahnya.
Baca selengkapnya
6. Pukulan Awan Seribu
Serentak puluhan prajurit langsung mengepung ke sekeliling bangunan, tetapi sayang sosok Danurwenda sudah lenyap di kegelapan malam. "Kurang ajar, dia lagi!" bentak Sutasena menyesali tidak bisa menangkap Danurwenda. "Segera edarkan kabar bahwa Danurwenda telah menculik putri senapati, sebagian yang lain tetap cari dia, mungkin saja masih sembunyi di sekitar sini!" "Baik!" Karena Sutasena anaknya Senapati Mandura, maka untuk sementara dia menggantikan posisi ayahnya sampai turun senapati baru. Sementara itu, Danurwenda langsung membawa jauh Prabarini ke tempat yang tersembunyi. Walaupun gelap, tetapi Danurwenda mampu melihat dengan mengerahkan tenaga dalam ke bagian mata. Untuk kedua kalinya Prabarini merasakan digendong yang menurutnya ada sensasi seperti terbang saat Danurwenda melesat menggunakan Ilmu Hampang Awak. Setelah dirasa cukup aman, akhirnya Danurwenda mendarat dengan mantap. Prabarini masih keenakan dalam gendongan si pemu
Baca selengkapnya
7. Racun Pepengeng
Orang-orang bertopeng bagai terlempar ke bawah. Prabarini menyaksikan dengan menahan napas. Ilmu Danurwenda yang satu ini cukup dahsyat.Diam-diam gadis putri senapati ini semakin mengagumi Danurwenda.Akan tetapi ada satu orang bertopeng yang masih bertahan. Kuda-kudanya begitu kuat bagaikan tertanam ke tanah. Sementara kedua tangannya memukul setiap gumpalan awan kecil.Desss! Desss!Danurwenda terperangah melihatnya, lalu dia hentikan Pukulan Awan Seribu. Para lelaki setengah baya yang berjumlah lima orang juga sudah berdiri di belakang si pemuda."Kau yang terhebat di antara mereka rupanya!" ujar Danurwenda.Satu orang bertopeng yang tersisa ini membuat gerakan menguatkan diri, lalu sosoknya menerjang ke arah Danurwenda. Senjata goloknya berkelebat cepat.Wutt!"Jepitan Jari Dewa!" seru Danurwenda dengan sedikit menyeringai.Tapp!Dua jari tangan kanan Danurwenda berhasil menjepit bilah golok tepat waktu, sehi
Baca selengkapnya
8. Pertarungan Di Perempatan
Orang tinggi besar ini menunjukkan muka dingin. Kedua matanya menyorot seperti elang. Hawa sakti memancar kuat dari tubuhnya."Aku Bardasora, senapati pengawal Rahyang Sempakwaja. Akan menangkapmu, pembunuh Senapati Mandura!"Danurwenda pikir tidak bisa tawar menawar dengan si tinggi besar ini. Senapati pengawal bernama Bardasora ini pasti tidak akan menerima penjelasan tentang pembunuhan Senapati Mandura."Dan juga, kembalikan Putri Prabarini!"Si pemuda hampir lupa bahwa dia juga dituduh sebagai penculik putri Senapati. Dia melirik sejenak ke arah gadis itu."Tidak perlu basa-basi, kau tahu sendiri, bukan?" Ucapan Danurwenda ini jelas merupakan tantangan.Derrr!Bardasora menghantamkan gagang tombak ke tanah sampai menimbulkan getaran. Hawa sakti semakin menyeruak seolah hendak mengikat tubuh Danurwenda.Namun, bukan Danurwenda kalau tidak bisa melawan serangan tak kasat mata ini. Bardasora pun sudah menduganya, si pemuda ini memang bukan pendekar rendahan.
Baca selengkapnya
9.Ilmu Napak Tilas
Sepasang petani itu tampak ketakutan sampai terlihat gemetar. Walau tidak terlihat wajahnya, tapi tiga orang bertopeng ini bertindak menekan mereka."Ampun, Ki Sanak. Kami tidak membawa apa-apa karena ladang kami belum panen!" Si petani lelaki memelas. Wajahnya sudah penuh peluh."Iya, Den. Kami hanya merapikan kebun kami. Lihat saja, tidak ada yang kami bawa!" timpal istrinya."Bohong, kalian pasti sudah menjualnya. Berikan kepeng hasil penjualannya!" Bentak salah satu orang bertopeng.Sring!Tiga golok sudah mengancam jiwa sepasang petani ini. Wajah keduanya semakin seputih kapas. Mereka saling pandang seolah sedang berdiskusi."Ayo cepat keluarkan, atau nyawa kalian sebagai gantinya!"Akan tetapi sepasang petani ini menjadi kelu. Bingung dan takut. Apa yang harus mereka lakukan? Sedangkan mustahil kalau melawan."Ah, habisi saja mereka lalu ambil kepengnya!" teriak si topeng yang lain.Kemudian dua di antaranya segera m
Baca selengkapnya
10. Pengalaman Pertama
Tidak lama kemudian lewatlah dua orang lelaki menunggang kuda yang berjalan pelan. Pakaian mereka tampak sederhana seperti rakyat biasa, tapi kuda yang ditunggangi terlalu mewah untuk orang kasta rendah.Tubuh keduanya terlihat tegap dan gagah, wajah bersih memancarkan kewibawaan. Jelas mereka bukan rakyat jelata, tapi orang berpangkat di istana."Kau kenal mereka?" tanya Danurwenda setelah melihat sinar mata Prabarini ketika menatap dua orang tadi."Mereka keluarga istana,""Oh..."Danurwenda memang mempunyai teman yang mempunyai jabatan di kerajaan Galuh, tapi bukan berarti tahu tentang keluarga istana."Yang sebelah kanan adalah Sang Jalantara alias Raden Amara, putra bungsu Prabu Wretikandayun. Yang satu lagi kakaknya Rahyang Jantaka!""Rupanya putra raja, apa mereka juga turun tangan demi membalas kematian ayahmu?""Entahlah, tapi sepertinya mereka ada urusan lain. Mana mungkin kematian ayahku sampai melibatkan mereka. Oh,
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status