Kontrak Cinta Sang Muhallil

Kontrak Cinta Sang Muhallil

Oleh:  Inoeng Loebis  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Peringkat
48Bab
3.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Habibie Burhanuddin. Lelaki miskin dari kalangan jelata. Bersua Arini Ayunda Permaisuri--perempuan yang telah ditalak tiga oleh suaminya, yaitu Ilham Arya Penang. Ilham merupakan teman Burhan semasa kecil. Burhan menikah siri dengan Arini. Agar Arini bisa rujuk kembali dengan Ilham Meli Imeldani--Ibu Ilham begitu menyayangi Arini sebagai menantu satu-satunya. Ia ingin Arini segera kembali lagi rujuk dengan Ilham. Satu-satunya jalan agar Arini kembali pada Ilham adalah dengan menyetujui Arini menikah muhallil (kontrak) dengan Burhan. Di tengah proses perjalanan kontrak pernikahan, Arini depresi. Mengakibatkan hormon pengolah rasa bahagia hilang dari tubuhnya. Burhan tiba-tiba tidak mau menceraikan Arini. Lelaki itu mencoba menyembuhkan istrinya. Bagaimana kisah mereka. Apakah Ilham mampu mempertahankan Arini dan kembali ke pangkuannya. Bagaimana nasib Burhan? Kepalang, ia diam-diam jatuh cinta pada Arini. Sanggupkah dirinya yang miskin mendapatkan cinta Arini? Meskipun nikah Muhallil. Burhan wajib memberi nafkah bhatin pada Arini. Inilah satu-satunya cara agar Arini tidak melupakannya. Berhasilkah sosok Burhan? Jika Burhan berhasil bagaimana nasib Ilham? Siapa sebenarnya bocah bernama Satya? Mengapa darahnya sama dengan Ronald-- ayah Ilham? Apa benar Rian, putra bungsu Jansen Kamandanu seorang homo? Lalu, mengapa ia jatuh cinta juga pada Arini? Selamat Membaca Para Readers.

Lihat lebih banyak
Kontrak Cinta Sang Muhallil Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Eka Sa'diyah
semangat kakak
2022-08-31 17:39:09
1
user avatar
Inoeng Loebis
Ayuk Baca. Banyak hikmah in sya Allah
2022-08-23 22:21:59
2
48 Bab
Perhatian Pertama
"Jadi nama kamu Habibie Burhanuddin, seorang lelaki yang sama sekali tidak punya harga diri?" tanya Arini sinis, pada pemuda yang menunduk memeluk plastik kresek berisi kotak makan.Burhan mengangguk, menatap Arini sekilas, lalu menunduk lagi. Hanya sekilas kelopak itu mengembang--memancar bagai blitz kamera, yang ditatap justru menyorot tajam--memindai mangsa.Meletakkan plastik hitam di sampingnya, memasang sepatu, mengikat dua tali yang masih berjalin satu, Arini menahan tali sepatu agar tidak terikat sempurna.Burhan kepalang. Kekuatan lelakinya menguap walau sekadar menepis tangan Arini. Lelaki itu hanya menunduk, membuang wajah ke sebelah kanan.Arini masih setia dengan tarikan garis bibirnya, berada di sebelah kiri, mengejek pemuda bernama Burhan. Burhan sekuat daya menetralisir aliran darahnya agar terlihat biasa.Lelaki mana yang tahan dengan godaan baju dengan belahan tepat di bagian dada. Arini seperti sengaja mempermainkan lelaki yang ada di depannya."Apa sebagai lelaki
Baca selengkapnya
Bibit Cinta
"Kau Benar-benar tidak selera melihatku, Banci! apa aku kurang cantik di matamu?"Burhan terbelalak. Baru saja tapak kakinya mendarat di depan pintu. Ia Mendapati Arini dengan lingerie super seksi. Make up tebal dengan alis diukir sembarangan. "Nyonya, apa Nyonya sudah makan? saya akan siapkan segera," ucap Burhan bergidik. Naluri kelelakiannya sekuat tenaga berusaha ia tahan. Wanita di hadapan tidak seperti perempuan kebanyakan. "Kau suamiku, Bukan? mengapa kau tidak ingin menyentuhku. Apa kau jijik?"Arini menarik Burhan, menempel erat ke tubuhnya. "Apa yang kau lakukan, Nyonya?""Apa tubuhku penuh dengan korengan? Katakan hei pria impot---t--ten, kau bahkan tidak ingin sekedar menggandeng tanganku. Di mana-mana istri menyambut suami dengan cium tangan dan memeluknya, apalagi Amrik bisa langsung melumat bibirnya."Wanita itu melebarkan mata. Tersenyum menggoda. Memaksa tubuh Burhan menempel erat di tubuhnya."Nyonya!""Mengapa? Mengapa kau harus takut? aku ini istrimu, apa kau sa
Baca selengkapnya
Di mana Ibumu?
"Ini namanya Berlian, yang ini Intan dan yang kecil Menik." Burhan menyiapkan teh hangat untuk Arini. Memperkenalkan satu persatu adiknya. "Assalamualaikum Kakak," salim Berlian meraih tangan Arini. Disusul adik-adik Burhan yang lain."Panggilnya Nyonya, bukan Kakak." Burhan melotot pada Berlian. Arini malah tersenyum."Biarkan mereka memanggil dengan apapun, tidak salah, panggil nama juga bagiku sah-sah saja. Kenapa kamu yang sewot," cibir Arini pada Burhan."Ini teh--nya, Nyonya. Silakan diminum!" ucap Burhan pelan. Menunduk, masih melirik adiknya tanda tak suka, Burhan takut Arini merasa tidak dihargai.Berlian yang tidak tahu menahu urusan abangnya dan Arini, mencelos, mencibir mengejek Burhan, merasa menang--sudah dibela Arini.Berlian ke dapur menyiapkan keripik pisang ke dalam pinggan. Menaruhnya di depan Arini. "Kak Arini masih muda gini, masa dipanggil nyonya, jelek, ah." Berlian protes pada Burhan.Berlian, intan dan Menik berdiri sejajar, bersandar pada dinding. Seperti
Baca selengkapnya
Bersua Mertua
"Apa Nyonya mau menemui ibu saya?""Ternyata lebih pintar Menik daripada kamu," ketus Arini arogan. Tersenyum licik."Nyonya tidak bisa menemui ibu saya sekarang, beberapa menit lagi Pak Ilham akan datang, saya tidak mau ada kesalahpahaman di antara kita. Mungkin bisa lain kali. Ibu saya di rawat di rumah sakit umum. Sore atau malam, Nyonya bisa menjenguknya. Sekarang saya antar Nyonya pulang.""Saya akan minta izin supaya kamu hari ini libur, izin urusan itu--gampang. Kalau cuma izin diri kamu--aku bisa. Kenapa tidak bisa kulakukan minta izin dari Ilham. Apalagi cuma sekelas Franve.""Nyonya," ucapnya terbata."Assalamualaikum, sayang. Izinin si jadul gak masuk kerja, ya. Aku mau jenguk Bu Dena." Jeda sejenak."Oke sayang, bye."Burhan memutar bola matanya. Arini kerap berubah-ubah dalam satu waktu. Mendadak menelpon Ilham, bersayang-sayang hanya demi dirinya. Terkadang jutek, kadang diam-diam menangis.Baiklah. Aku akan mencari tahu, ada apa denganmu? Aku akan segera menyembuhkan lu
Baca selengkapnya
Muhallilku Cemburu
Waktu beranjak menuju sore. Arini kembali pulang ke rumah tipe sederhana itu. Berlian menjaga Dena.Wajah tampan nan rupawan lebih dulu menyambut mereka, Arini dan Burhan, di depan pintu, siapa lagi kalau bukan mantan suaminya. Arini hendak membuka pintu berbahan asal Jepara unik dan klasik.Ya, Ilham merenovasi semua ornamen rumah kecil menjadi besar dan artistik. Lelaki di depan mereka tersenyum merentang tangan. "Apa kabar Arini sayang? Kenapa istriku ini semakin cantik setiap hari, aku sudah tidak sabar kita kembali rujuk dah tidur seranjang."Ilham melingkarkan tangannya di pinggang Arini. Hendak mengecup kening sang mantan istri.Namun sayang, tangan wanita yang sedang menelan kesumat itu, menepis pelan lingkaran kuat di pinggangnya."Kita belum suami istri, Ilham. Kamu harus ingat, aku sekarang berstatus istri Burhan. Dan belum disentuhnya secuil pun. Jangan bilang kau sudah berpindah keyakinan, karena dalam Islam tidak sah menikah jika berniat bercerai. Jika sedari awal Burhan
Baca selengkapnya
Muhallilku Keren
Villa eksotis di sebuah bukit permai, di kelilingi hutan alami, jalan masuk sudah tertanam paving blok menuju villa, kiri kanan ditanami mawar merah yang batang pohonnya tergunting dan susun rapi. Sungguh pemandangan sangat indah. Bangunan bermode kuno menjulang di antara pondokan kecil mirip saung sekitar lima bangunan segala sisi terhampar mengelilingi Villa dengan ungu mendominasi. Suara ramai tawa riuh terdengar dari dalam Villa, menandakan sedang berlangsung acara spektakuler di dalamnya, mengingat pemilik Villa tersembunyi di antara hutan natural itu adalah Keluarga Jansen Prakash Kamandanu Penang. Salah satu konglomerat di sebuah provinsi metropolitan. Malam ini Kakek Jansen Prakash ulang tahun pernikahannya. Pemilik sebuah perusahaan fashion terkenal, pemilik ribuan distro merk ternama itu sedang membaca daftar pembagian bagi hasil harta. Beberapa perusahaan ditangani dan dikelola oleh putra bungsunya bernama Rian Prakharsa Penang, membuat Rian besar kepala. Seorang putra bai
Baca selengkapnya
Kesumat
Meli dan Ronald sangat paham bagaimana watak Ilham. Tidak suka bekerjasama, emosian, ego tinggi. Tidak ingin terlihat lemah. Makanya Ilham akrab dengan perusahaan Franve, karena itu satu-satunya perusahaan yang tidak terlibat bisnis dengan keluarga Penang. "Arini," suara bariton seseorang menyapa. Meli dan Ronal saling pandang. Rian mencebik licik. Berlalu sebelum Arini berbuat lebih mengerikan. "Awas kalau sampai terjadi sesuatu pada lelaki tadi, lehermu taruhannya," ancam Arini pelan tapi tajam tepat ke telinga Rian sebelum Ilham datang mendekat. Rian mematikan power ponselnya setelah celotehan Karin panjang lebar. Mengapa juga keponakannya itu jadi terkesan menyukai Burhan?Bukan cuma Rian yang kesal, tapi Arini tak kalah sinis menatap kesal pada Karina.Rian.tidak jadi menelpon anak buahnya. Ia berdecak gusar. Ancaman Arini ternyata berefek. Manusia yang tadinya hendak menonton gratis drama adu jetos.terutama anak-anak Arya, Bagas dan lainnya. Mundur teratur. Kibasan tangan Rian
Baca selengkapnya
Perjalanan Talak
"Kamu terlambat mengatakan maaf. Sakit itu sungguh sadis mengoyak dan mengobrak abrik jantung ini." Retina perempuan itu mengambang. Nanar menahan air mata. Ingatannya melayang setiap slide kejadian demi kejadian sebelum akhirnya talak tiga sah secara agama antara ia dan Ilham. Slideshow perjalanan sebuah guncangan arasy berawal, dari sebuah kesalahan yang tak diniatkan. Semua peristiwa demi peristiwa bermain-main di kepala Arini. Jangan coba-coba menyalah dengan hukum Allah, karena Allah SWT sebaik-baik pembuat makar. Mata Arini memejam lagi. Gambaran masa-masa jatuhnya talak menyerbu ingatannya. "Kau ingat, Arini. Aku Ilham Arya Penang, walau mama dan papiku tidak cocok dengan keluarga Jansen, tapi, aku adalah cucu laki-laki satu-satunya." "Terus, tujuanmu apa mengatakan itu padaku?" "Baiklah, bukankah kau meminta talak dariku?" "Ya, mana? Katakan sekarang juga, talak aku! ayo talak!" "Dasar keras kepala! apa sama sekali tujuh tahun tidak berbekas dari ingatanmu tentang kita
Baca selengkapnya
Petaka Pertama
Ilham dipecat, padahal ia salah satu pewaris perusahaan. Tentu saja hal yang tidak masuk akal. Faktanya lelaki itu memang dipecat. Semua permainan dari Rian si ambisius.Paman kandung Ilham itu dibantu Mira untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. *Kehadiran Mira yang direncanakan Rian, telah berhasil mengacaukan rumahtangga Arini dan Ilham.Wanita tak tahu diri itu acap kali mengganggu kenyamanan Arini di rumahnya sendiri, sejak Ilham mengiyakan tentang kesepakatan kerjasama di Franve.Mira sengaja melontarkan kalimat-kalimat bagai penggosok perkakas keluar dari bibirnya untuk Arini setiap mengantar tugas dari Pram untuk Ilham."Tanya saja sama suamimu. Kami berdua sering ketahuan bersama, Pak Rian cemburu padanya, kau tau, Arini? Putra bungsu keluarga Penang itu sangat mencintaiku. Ia lebih memilih aku daripada keponakannya. Makanya Ilham dipecat dari Perusahaan Plastik Penang. Aku kasian padanya, tak tega hidupnya yang biasa bergelimang harta harus dicemooh para kolega sendiri. K
Baca selengkapnya
Aku Ini Istrimu
Cerai adalah bom yang mengguncang Arasy.Kata yang paling Allah laknat adalah cerai. Jika ada solusi lain, mengapa harus bercerai? Emosi, bujukan setan, rayuan hormon egoisme telah menang melawan gumpalan kecil bernama hati. Petaka pertama di rumahtangga Arini-Ilham. (Ada yang cerai. Apa aku harus potong tumpeng?)Status baru memenuhi beranda Mira. Arini melotot tak percaya. Belum lima menit dari ia keluar rumah, Mira sudah mengetahui. Bertabungan talak seharusnya membuat Ilham berhati-hati. Sebab setan, iblis ada di mana-mana. Akhirnya kabar talak itu pun sampai ke telinga Mira. Wanita itu bahagia bukan main, selama ini sangat penasaran karena tidak pernah berhasil menggoda Ilham. Kesempatan baginya telah datang, dengan berani, ia datang ke rumah Ilham. Kebahagiaan menyelimuti hati Mira, demi mendengar tabungan talak rasanya ia sanggup memindahkan Monas ke Kalimantan saja. Setelah sebelumnya Mira tahu betul rumahtangga incarannya itu sedang tidak baik-baik saja sejak kedatangan
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status