Dulu Membuangku, Sekarang Menangis
Sahabatku meninggal karena pendarahan hebat setelah melahirkan.
Julius berkata dia tidak ingin anaknya tumbuh tanpa seorang ibu.
Demi membalas budi sahabatku yang pernah menyelamatkan nyawaku, aku rela menjadi ibu anak itu.
Aku melepaskan karirku dan memilih menjadi ibu rumah tangga. Selama tujuh tahun lamanya aku mengurus kehidupan ayah dan anak itu.
Namun, hati Julius selalu dingin. Dia hanya bisa menunjukkan sedikit kelembutan di tengah malam saat berhasrat padaku.
Sesudah itu, yang aku terima hanya beberapa pil kontrasepsi.
Pada malam tahun baru, tenggorokanku terasa sakit. Ketika aku baru meminum pil itu, aku memuntahkannya.
Julius marah dan menuduh aku memiliki niat jahat.
Julius menghukumku dengan mengunciku di balkon terbuka dan membiarkan hujan membasahi tubuhku.
Jerry, anaknya, datang tergesa-gesa sambil membawa payung.
Namun, Jerry melewatiku dengan dingin dan memberikan payung itu pada pengasuh yang hendak keluar rumah.
Pada saat itu, aku memutuskan untuk pergi.