Toxic Relationship

"Bu Adele, maksud Anda proses pernikahannya tetap berjalan seperti rencana semula, tapi pengantinnya akan diganti dengan orang lain? Begitu, ya?" Menghadapi tatapan bingung dari staf, Adele sama sekali tidak ragu. Dia langsung mengangguk. "Benar. Pernikahan tetap digelar setengah bulan lagi seperti rencana awal. Semua materi pernikahan yang perlu diubah akan saya serahkan dalam beberapa hari ke depan." "Baik. Lalu ... apakah saya perlu menghubungi Pak Darren untuk memberitahukan hal ini ...." "Nggak perlu!" Belum sempat lawan bicaranya menyelesaikan kalimat, Adele langsung memotong dengan nada tegas dan sedikit emosional. Saat melihat ekspresi kaget dari staf itu, dia berusaha menenangkan diri dan menjelaskan dengan lebih lembut. "Dia cukup sibuk. Untuk urusan pernikahan selanjutnya, cukup langsung dengan saya saja." Pernikahan ini adalah hadiah terakhir yang ingin diberikan Adele untuk Darren. Berhubung karena ini hadiah, tentu saja baru terasa mengejutkan kalau diberikan di saat terakhir.

Suamiku, seorang hakim, demi menyelamatkan cinta pertamanya yang menderita gagal ginjal, diam-diam dia memutuskan untuk mengambil salah satu ginjalku dan memberikannya padanya. Aku mencoba menjelaskan kepadanya bahwa aku sendiri mengidap gagal ginjal, dan jika satu ginjalku lagi diambil, aku pasti akan mati. Namun, suamiku justru berteriak penuh kebencian, “Lolly sudah sakit parah, tapi kau masih saja cemburu dan berebut perhatian! Apa kau nggak punya hati?!” Di bawah keputusan sepihaknya, aku dipaksa menjalani operasi transplantasi ginjal. Pada akhirnya, kondisiku semakin memburuk. Aku menghembuskan napas terakhirku di sudut rumah sakit yang sepi, sendirian, tanpa ada yang peduli.

"Bu Libby, sebaiknya kamu tetap tanda tangan perjanjian cerai ini. Kalau nggak, aku susah mempertanggungjawabkannya pada Pak Mike." Pengacara pribadi Mike, Chairil, berdiri di depan Libby dengan ekspresi cemas. Di tangannya tergenggam satu eksemplar perjanjian cerai yang masih baru. Ini adalah ke-33 kalinya Mike meminta cerai darinya. Pertama kali, Libby memanjat ke rooftop, melompat turun, dan satu kakinya patah. Kedua kali, Libby menggunakan pisau kecil untuk mengiris arteri besar di pergelangan tangannya. Darah segar memenuhi setengah kamar mandi. Ketiga kali, Libby menenggak satu botol penuh obat tidur, lalu menjalani cuci lambung selama tiga hari di rumah sakit. .... Setiap kali, dia menggunakan kematian untuk memaksa Mike berkompromi. Namun kali ini ... dia tiba-tiba merasa lelah.

Aku adalah pemalsu seni terbaik sekaligus ahli intelijen di Kota Luminara. Dan aku jatuh cinta pada pria yang memiliki segalanya, Ketua Dante Ardhana. Selama sepuluh tahun, aku adalah rahasianya, senjatanya, dan kekasihnya. Aku membangun kerajaannya dari bayang-bayang. Kupikir dia akan menikahiku. Bagaimanapun, setiap malam dia berada di kota ini, dia selalu bersamaku, tenggelam dalam kenikmatan. Dia akan berbisik bahwa aku miliknya, bahwa tak ada orang lain yang membuatnya merasa sebahagia itu. Namun, kali ini, setelah selesai denganku, dia mengumumkan bahwa dia akan menikahi putri mafia Negara Silvara, Sabrina Rahardian. Saat itulah aku sadar... Aku bukan kekasihnya. Aku hanya pemuas tubuhnya. Demi aliansi, demi Sabrina, aku dikorbankan. Dia membiarkan aku mati. Jadi aku menghancurkan setiap bagian dari hidup yang pernah dia berikan padaku. Aku hanya butuh satu telepon ke ayahku di Kota Aurea. Lalu aku menghilang. Namun, ketika Dante yang memiliki Kota Luminara tidak menemukan mainan kesayangannya… dia jadi gila.

Kaya mo bang tiisin ang araw-araw na kasama ang lalaking pinaka-kinaiinisan mo? Yung tipong pagpasok mo pa lang sa opisina, madilim na mukha niya agad ang bubungad sa’yo? Yannie Sanchez, isang dedicated na secretary, ay labis na naiinis sa boss niyang si Xanthy Torres—ang seryoso, istrikto, at laging galit na CEO ng isang malaking kumpanya sa Asia. Para sa kanya, ito ang epitome ng "toxic boss" na palaging sumisira sa araw niya. Pero paano kung may dahilan pala sa likod ng kanyang ugali? Isang lihim ang matutuklasan ni Yannie—isang sikreto na magpapabago sa tingin niya kay Xanthy. Mula sa inis, unti-unti siyang nakaramdam ng awa at kagustuhang protektahan ito. Ngunit sa isang hindi inaasahang pangyayari, kinailangan niyang lumayo—hindi alam ni Xanthy na nagdadala siya ng kanilang anak. Pagkalipas ng limang taon, muling nagkrus ang kanilang mga landas. Sa pagkakataong ito, pipiliin pa rin ba niyang protektahan ito? O oras na para harapin ang nakaraan at isama siya sa hinaharap na para sa kanilang dalawa?

The book narrates the emotional entanglements between Judy, a graduate of a prestigious university, and Lewis, the president of Caler Corporation, as well as their interactions with other characters in their orbit. Judy finds herself unexpectedly involved with Lewis and, fearing retaliation, decides to leave. She encounters confusion while sorting out her resume, which results in a misunderstanding with a male colleague. Subsequently, she is transferred to the secretarial department and, despite her bewilderment and apprehensions, elects to seize the opportunity. Susan, who has been a good friend to Judy, embarks on a relationship with Lewis while impersonating Judy, but their romance is anything but smooth sailing. Complications arise when Susan's original boyfriend appears at the company, igniting a series of misunderstandings and disputes. Amidst these trying circumstances, the friendship between Susan and Judy is put to the test. Despite the tumult, they ultimately reinforce their bond, providing mutual support as they courageously face the multitude of challenges life throws their way.

Eva Brooks, a 25-year-old woman, was set up by her best friend. Her fiancé broke up with her and demanded compensation for allegedly cheating on him. Eva had a one-night stand with the richest CEO in Dominic City, Ethan Owen. He was arrogant and offered her a job as his secretary. As his secretary, Ethan couldn't shake his fondness for Eva. He became obsessed with her, worrying that she was cheating on him. He broke up with his fiancée to become engaged to Eva, but will his fiancée let him go? Will Eva accept a relationship with her boss? Find out.

Veronica devoted three years of her life to Chase Pemberton… the only man she had ever loved since her childhood. Even her toxic, hard-to-please father approved of their relationship, and for a while, she believed she had won in her life. But her world comes crashing down when she finds out that Chase is sleeping with many other women, and he even calls Veronica a ‘boring maid’ who doesn’t turn him on anymore. As if that heartbreak isn’t enough, her toxic father sides with Chase and pressures her to win back the man who literally cheated on her. Drowning in despair and convinced she has nothing left to live for, Veronica stands on the edge of a rooftop, ready to end it all… until the Ashford brothers arrive at the right moment and save her life. The Ashford brothers, known as the 'billionaire brothers', are extremely handsome and dangerously irresistible… they become her strength. With their help, Veronica begins to rebuild her life independently, and fights with her rivals… And proves her worth to the world that once mocked her. But then, a new storm brews within her heart… as she finds herself caught in an irresistible ‘love triangle’ with the billionaire brothers who equally desire her. Two hot 🔥 brothers! “Can she choose between one of them without breaking the heart ❤️ of another?” One choice could make her. One betrayal could break her. And one forbidden love could change everything. 💎 This story promises: ❤️🔥 A scorching love triangle between two billionaire brothers. 🏛️💼 High-stakes family, business, and betrayal drama. 👑✨ The rise of a fierce, independent heroine who claims her power.

Hal pertama yang dilakukan Lily Ginanjar setelah menghadiri pemakaman kakak laki-laki Yoga Ferdian adalah mengajukan gugatan cerai pada suaminya yang sudah menikahinya selama tiga tahun. Alasannya adalah karena semua orang di Keluarga Ferdian menuntut Yoga meneruskan garis keturunan dua keluarga sekaligus, yaitu memberikan keturunan bagi kakaknya yang baru saja meninggal. "Lily, orang tuaku mengancam akan gantung diri dan mogok makan untuk memaksaku melakukan ini. Aku nggak punya pilihan. Lagi pula, aku dan kakak iparku cuma akan menjalani program bayi tabung. Nggak akan terjadi apa-apa. Kenapa kamu begitu ngotot mengajukan gugatan cerai?" Mendengar kata-kata Yoga, Lily pun memejamkan matanya. Hatinya terasa seperti ditusuk. Air mata yang sudah lama ditahannya, akhirnya jatuh juga. "Yoga, kita ini suami istri. Apa kamu nggak merasa kalau semua ini benar-benar konyol?" Pria yang dicintainya akan memiliki anak dengan wanita lain. Betapa konyolnya itu!

Bagi dunia, aku adalah Nyonya Wardana, ratu tak tersentuh di sisi sang raja mafia Newara, Elias Wardana. Namun, aku tahu suamiku tidak pernah mencintaiku. Hatinya selalu menjadi milik Harvana Diansyah. Istri dari keponakannya. Setelah keponakannya itu "kebetulan" meninggal, Elias membawanya masuk ke dalam rumah besar kami. "Aku hanya ingin merawatnya dengan lebih baik," katanya. Versi "merawat" menurutnya adalah mengusir seorang pria dari pesta hanya karena berani menggoda Harvana, lalu membuatnya hamil. Elias senang memujiku di depan umum, seolah aku adalah istri sempurna baginya. Aku memang begitu. Aku membantu membangun kerajaannya. Akulah yang tersenyum dan bersikap ramah. Aku membuat kasino miliknya bersinar, sementara dia menyembunyikan Harvana seakan perempuan itu sesuatu yang suci. Karena semua pujian itu, salah satu musuhnya menjadikanku sasaran. Mereka menculikku. Mengirimkan pesan penuh darah dan ancaman kepada Elias. [ Menjauhlah. Tinggalkan Newara. Atau istrimu yang cantik bakal mati. ] Tentu saja, Elias tak memilih untuk mundur. "Tunggu saja," katanya lewat telepon. "Mereka nggak akan menyakitimu, Noelle. Kamu itu sandera. Bertahanlah sampai Harvana melahirkan. Lalu aku akan datang menjemputmu." Delapan bulan aku ditahan di lubang kotor, kelaparan, dipukuli, dihina. Pemimpin geng itu memperkosaku berulang kali. Namun tetap saja, Elias tak pernah datang. Akhirnya, aku berhasil kabur saat mereka semua mabuk. Pulang, hanya untuk menemukan anak kembarku tidur di kamar pembantu, makan sisa-sisa makanan, sementara Elias terlalu sibuk mengadakan pesta untuk bayi barunya. Aku tidak mencarinya. Aku hanya membawa anak-anakku dan menghilang.