Turun Ranjang (Menikahi Adik Ipar)

Turun Ranjang (Menikahi Adik Ipar)

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-30
Oleh:  Anita RTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9
9 Peringkat. 9 Ulasan-ulasan
32Bab
21.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

(Sudah TERBIT) ISBN : 978-602-429-559-2 Nayla Arinza rela mengorbankan impian dan cita-citanya menjadi seorang arsitek. Ia juga rela mengorbankan cintanya kepada sang kekasih, Revano Satria, demi memenuhi permintaan terakhir kakaknya. Setelah melahirkan putri pertamanya, kondisi Aleya sangatlah kritis. Sebelum meninggal dunia, ia menyuruh sang adik untuk menikahi suaminya dan merawat anaknya. Abyan Raffasya, pemilik perusahaan properti terbesar di Jakarta. Ia menikahi Nayla hanya karena desakan dari keluarganya. Selama menikah, Abyan tidak pernah memperlakukan Nayla sebagai istrinya. Berbagai usaha telah Nayla lakukan untuk meluluhkan hati sang suami. Namun, tidak membuahkan hasil karena Abyan masih belum bisa melupakan Aleya bahkan setelah tiga tahun kepergiannya. Kota Yogyakarta dan keindahannya, menyeret Nayla kembali ke masa lalu. Ia dipertemukan kembali dengan sang mantan yang sudah menjadi senior arsitek di Amerika Serikat. Cinta mereka pun kembali bersemi. Sampai akhirnya takdir menghadapkan Nayla dengan dua pilihan, antara mempertahankan rumah tangganya atau kembali kepada cinta pertamanya. Lalu siapakah yang akan ia pilih? Untuk pemesanan melalui IG penulis @_anita.rai

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1 : Kepergian Aleya

Siang itu cuaca tampak tidak bersahabat. Gumpalan awan hitam menghiasi dada langit. Sang bayu pun bertiup semakin kencang, membuat daun-daun kering dan kelopak bunga kemboja yang telah layu berjatuhan ke tanah. Tak lama kemudian, titik-titik air hujan pun turun membasahi bumi. Sepertinya semesta turut berduka dan menangisi kepergian Aleya, istri yang sangat Abyan cintai.

Pria tampan berusia tiga puluh dua tahun itu masih berdiri tegak menatap gundukan tanah merah yang dipenuhi rangkaian bunga di hadapannya. Ia sama sekali tidak beranjak dari sana. Walaupun wajah dan pakaiannya sudah mulai basah tersiram hujan, ia tidak peduli.

Gurat-gurat kesedihan terpancar jelas di raut wajah Abyan. Walaupun ia berusaha tetap tegar di hadapan semua orang, tidak dapat dipungkiri kalau ia begitu kehilangan.

Tuhan, kenapa secepat ini Engkau ambil istriku? Aku masih sangat membutuhkannya. Begitu juga dengan putri kami, Airin. Dia baru saja melihat dunia ini, tapi Engkau tega mengambil ibunya.

Tanpa terasa, air mata Abyan menetes berbaur dengan air hujan yang membasahi wajahnya. Kejadian di rumah sakit kemarin masih terekam jelas dalam ingatan.

Sebelum melahirkan, Aleya diketahui mengalami pre-eklampsia, yaitu tekanan darah tinggi pada masa kehamilan. Menurut dokter yang menangani, pre-eklampsia yang dialami Aleya tergolong berat karena trombositnya sangat rendah.

Dihadapkan pada situasi yang sulit, Aleya tidak bisa berpikir terlalu banyak. Belum lagi kondisi psikologisnya turut terpengaruh. Sementara Abyan berpikir agar operasi Caesar dijalankan ketika kondisi istrinya sudah benar-benar kuat. Namun, saat itu tiba-tiba Aleya kejang yang merupakan efek dari pre-eklampsia-nya, sehingga sudah tidak ada pilihan lain selain operasi.

Semula operasi yang dilakukan pada tengah malam itu berjalan dengan lancar. Abyan dan ibu mertuanya sangat bersyukur. Dokter yang menangani juga merasa senang, karena baik ibu maupun bayi berhasil diselamatkan. Hasil pemeriksaan setelah operasi pun menunjukkan kondisi napas dan jantung ibu, maupun bayi terbilang bagus. Selain itu, kekhawatiran akan pendarahan berlebih saat operasi juga tidak terjadi.

Pada saat itu, tidak pernah terlintas atau terbayang di benak Abyan dan ibu mertuanya kalau Aleya akan pergi meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya. Namun, nyatanya takdir berkata lain. Ketika dini hari, kondisi Aleya mulai menurun. Dia mengalami komplikasi dari pre-eklampsia yang mengarah ke HELPP Syndrome, yaitu komplikasi serius akibat tekanan darah tinggi selama kehamilan. Organnya banyak yang kena karena itu.

Abyan dan ibu mertuanya begitu panik. Melihat kondisi Aleya yang semakin memburuk, membuat mereka ketakutan dan terjaga sepanjang malam.

“Bertahanlah, Sayang. Demi anak kita. Aku mohon,” bisik Abyan dengan kelopak mata yang sudah berair. Ia sama sekali tidak melepas genggamannya dari tangan Aleya yang terbaring lemah menahan sakit.

“Aku akan bertahan, Mas. Aku enggak akan pergi sebelum melihat putriku,” sahut Aleya sambil terisak. Butiran kristal bening tidak berhenti mengalir dari sudut matanya.

Dada Bu Saida kian sesak. Wanita paruh baya yang sejak tadi berdiri di samping ranjang putrinya itu tidak mampu membendung air matanya lagi. Ia menyeka bulir bening yang berjatuhan menodai wajahnya dengan sehelai sapu tangan yang sejak tadi digenggamnya. Dalam hati tidak putus-putus ia mendoakan keselamatan Aleya.

Pukul delapan pagi, seorang suster muda yang memakai pakaian serba hijau dan berhijab masuk ke ruang rawat Aleya sambil menggendong bayi.

“Selamat pagi, Bu Aleya, ini bayi Ibu. Saya sudah memandikannya. Tolong segera disusui ya, Bu!” ucap suster itu dengan ramah, lantas meletakkan bayi perempuan yang digendongnya itu ke dalam box bayi.

“Terima kasih, Suster,” sahut Aleya lirih. Wajah dan bibir wanita berusia dua puluh delapan tahun itu terlihat sangat pucat. Ia tidak bisa tidur semalaman karena menahan sakit yang teramat sangat di bagian perutnya. Namun, begitu melihat putrinya, rasa sakit itu seolah menguap begitu saja.

Bu Saida pun menggendong cucunya. Cucu pertama yang sangat ia idam-idamkan selama ini. Bayi perempuan berbobot tiga kilogram itu terlihat sangat cantik dengan kulit seputih susu, hidung mancung, bulu mata yang lentik, serta rambut yang hitam legam dan lebat. Perlahan ia mengecup pipi tembam bayi itu sebelum diserahkan kepada ayahnya.

“Alhamdulillah ya Allah, akhirnya Engkau memberi kami putri yang sangat cantik dan lucu,” ucap Abyan dengan mata yang berkaca-kaca saat menggendong putrinya untuk pertama kali.

Rasa haru sekaligus bahagia membuncah dalam dada Aleya saat melihat pemandangan di depan mata. Sudah lama sekali ia mendambakan seorang anak. Akhirnya Tuhan mengabulkan doa-doanya setelah tiga tahun usia pernikahannya dengan Abyan.

Abyan pun meletakkan bayi itu di sisi pembaringan istrinya. Aleya menggigit bibir bawah untuk menahan rasa perih di bagian perutnya. Ia berusaha sekuat tenaga untuk memiringkan tubuhnya dan menyusui buah hatinya.

Air mata Aleya kembali menetes saat bayi itu mulai menyusu dengan kuat di payudaranya. Wanita yang memakai jilbab instan berwarna mocca itu begitu terharu. Walaupun ia tahu umurnya tidak akan lama lagi, tetapi ia bersyukur kepada Allah karena masih diberi kesempatan untuk melihat dan menyusui putrinya.

“Mas, kasih nama bayi kita Airin ya, Mas! Aku sangat menyukai nama itu,” desis Aleya sembari menatap Abyan yang saat itu berdiri di sampingnya.

“Iya, Sayang. Aku juga suka nama itu,” sahut Abyan sembari memaksakan senyumnya.

Selesai menyusui, Aleya pun menciumi wajah bayinya secara bertubi-tubi untuk menumpahkan kasih sayangnya yang begitu besar. Seolah-olah ia tidak akan punya kesempatan lain untuk menciumnya.

“Sayang, semoga kelak kamu tumbuh menjadi anak yang salehah, cantik, dan pintar,” desis Aleya dan langsung diamini oleh suami dan ibunya.

Setelah kenyang menyusu, Airin tertidur dengan pulas. Bu Saida mengambil cucunya itu dan meletakkannya kembali ke dalam box bayi.

Aleya perlahan meraih tangan kanan suaminya, lantas menggenggamnya erat. “Mas, aku minta maaf ya, Mas, kalau selama ini aku punya salah sama kamu. Aku titip Airin. Tolong jaga dia baik-baik!” ucap wanita itu getir.

“Kamu ngomong apa, Sayang? Kamu enggak boleh bicara seperti itu! Kamu enggak akan ke mana-mana!” seru Abyan sembari menggelengkan kepalanya perlahan.

“Mungkin waktuku sudah enggak banyak lagi, Mas.”

“Jangan pergi, Aleya! Jangan tinggalkan Ibu!” tukas Bu Saida yang sudah berdiri di samping Aleya sembari menyeka air mata yang kembali membanjiri wajahnya.

“Bu, Aleya juga minta maaf sama Ibu.” Aleya pun beralih menggenggam tangan ibunya. “Maafin Aleya kalau selama ini Aleya belum bisa membahagiakan Ibu.”

Bu Saida menggeleng lemah. “Tidak, Aleya. Selama ini kamu selalu berusaha membahagiakan Ibu. Kamu anak yang berbakti.”

Aleya menarik kedua ujung bibirnya.

“Oh ya Bu, kenapa Nayla dan yang lainnya belum datang? Aku ingin sekali bertemu mereka, Bu.”

“Mungkin mereka masih di jalan. Tadi Ibu sudah menelepon adikmu.”

Aleya mengangguk pelan. Ia berharap masih bisa bertemu dengan adik, ayah, dan juga keluarga dari sebelah mertuanya sebelum pergi. Aleya bisa merasakan, seolah-olah malaikat maut sudah semakin dekat dan bersiap untuk mencabut nyawanya. Ia sudah tidak punya banyak waktu lagi.

“Mbak Aleya!” Tiba-tiba pintu terbuka dan sosok Nayla muncul dengan napas terengah-engah. Gadis berusia dua puluh tiga tahun itu habis berlari maraton dari tempat parkir sampai ruang rawat kakaknya.

Aleya tersenyum lega saat melihat sosok Nayla. Gadis berambut ikal dan panjang itu pun berhambur menghampirinya. Disusul oleh ayah, kedua mertua, dan juga adik iparnya dari belakang.

“Mbak Aleya baik-baik saja kan, Mbak? Aku takut sekali waktu Ibu meneleponku tadi. Kata Ibu kondisi Mbak Aleya ngedrop,” tanya Nayla dengan panik.

Aleya pun menggenggam tangan adiknya, lantas berkata, “Nay, Mbak minta maaf ya, kalau selama ini Mbak punya salah sama kamu.”

“Apa yang Mbak Aleya katakan? Jangan menakutiku, Mbak!” Air mata Nayla pun jatuh tanpa permisi. Ia merasa seolah-olah kakaknya itu akan pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.

“Nay, Mbak titip Airin ya. Tolong kamu jaga dan rawat dia! Anggap dia seperti putri kandungmu sendiri! Mbak yakin, kamu adalah orang yang paling tepat untuk menjadi ibu sambungnya.”

“Apa maksud kamu, Sayang?” potong Abyan tiba-tiba. Dia tidak mengerti kenapa Aleya menitipkan bayi perempuan mereka kepada Nayla.

Aleya pun mengalihkan pandangannya ke arah suaminya. “Mas, kamu mau ‘kan menikah sama Nayla?”

“Apa?” Mata Abyan membulat sempurna. Begitu juga dengan Nayla. Semua orang yang ada di ruangan itu sangat syok mendengar ucapan Aleya.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
binar senja
ini ceritanya masih lengkap kah?
2022-06-23 13:15:11
1
user avatar
June Lee
arti sebuah perbedaan
2022-03-20 13:04:17
1
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-29 08:14:21
0
user avatar
Ilamy Harsa
semangat Qaq Anita...
2021-08-04 14:11:07
1
default avatar
Hannah Southwell
Minimum typo, kak. Tulisannya rapi banget, enak dibaca. BTW, saya belajar sesuatu, lho, dari novel kakak.
2021-08-04 06:37:14
1
user avatar
Mommy Audy
semangat thor.. ditunggu kelanjutan ceritanya...
2021-08-03 21:31:34
1
user avatar
Anita R Channel
Jangan lupa vote, berikan rate bintang lima dan komentarnya ya! Tengkyuu~ ......
2021-07-26 00:00:53
2
user avatar
Anita R Channel
akhirnya novel perdana muncul juga ke permukaan.. selamat membaca 😊
2021-07-22 20:28:35
4
user avatar
achmad jaynudin
kurang asik, seharusnya Nayla punya anak dan memberi kejutan pada orangtuanya
2021-08-29 11:58:49
0
32 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status