Katakan padaku kalau dia ini adalah anakku!" tegas Sagara dengan sorot mata nyalang itu, ia terus menuntut jawaban yang pasti dari mantan istrinya, Tiara. Nafas Tiara tertahan, dadanya terasa amat sesak saat mantan suaminya melontarkan pertanyaan itu, kedua tangannya mengepal kencang, ia berusaha mengumpulkan keberanian untuk terus melanjutkan kebohongan yang menyakitkan ini. "Dia bukan anakmu! Dia anak Rangga," tegasnya, dengan mata yang berkaca-kaca. Dulu Tiara sangatlah mencintai mantan suaminya, Sagara. Namun naas kebahagiaan pernikahan yang baru dijalani selama setahun lebih, harus berakhir dengan penuh air mata. Sagara telah melakukan tindak KDRT terhadapnya, hingga Tiara sudah tidak tahan lagi dan memilih bercerai. Namun semesta mempertemukan mereka kembali, tentu saja oleh sang buah hati yang disembunyikan. Apakah mereka akan bersatu kembali setelah bercerai ?? Akankah Tiara memilih tetap setia kepada Rangga suami keduanya, walaupun memiliki anak dari Sagara.
View MoreMalam ini merupakan malam yang sungguh menegangkan. Di sebuah rumah megah dan mewah terdengar suara jeritan seorang wanita. Kedua tangannya di ikat kebelakang, matanya di tutup. Ia berdiri diam, sambil menahan rasa sakit di kedua betisnya.
. . "Aaakkhh...!!!" Ia berteriak kesakitan, saat betis itu di pecut kembali dengan tali ikat pinggang. "Menangis lah lebih keras hahahaha...!!! Konyol sekali kamu malah ingin kabur, padahal aku sudah membelikan semua barang mahal untuk kamu. Dasar istri tidak tahu diri....!!!" "Tak...!!!" Sagara kembali melecut betisnya. "Hiks....Sakit....tolong hentikan huhuhuhu..." Tiara menangis dan memohon agar penyiksaan ini di hentikan. "Rasakan....!!!" namun Sagara malah semakin menjadi-jadi, tidak berhenti ia terus menyakiti Tiara sang istri yang tidak berdaya. . . Para pelayan yang menyaksikan kejadian menyedihkan ini, hanya bisa menutup telinga, mata, dan mulut mereka. Sudah selama 3 bulan sejak pernikahan kilat terjadi, Tiara terus menerima perlakuan keji dari suaminya yang kaya raya namun sangat emosional. Sagara seorang pria muda berumur 30 tahun, namun wajahnya tampak lebih muda dari umurnya. Sagara lahir dari keluarga dari konglomerat Mahendra, perusahaan Mahendra sangat terkenal di Indonesia hingga ke mancanegara. Sedangkan Tiara hanyalah seorang gadis dari keluarga biasa. Umurnya masih terbilang muda, ia berumur 20 tahun. Setelah lulus SMA Tiara tidak memilih kuliah seperti para temannya. Bukan karena keluarganya miskin tapi karena Tiara bukanlah anak yang pintar secara akademis. Dari pada membuang jerih payah kedua orangtuanya, Tiara lebih memilih bekerja membantu mereka mengelola rumah makan Sunda. Tapi dari sanalah sebuah keberuntungan terjadi pada dirinya. Kisah cinta antara Sagar dan Tiara dimulai, siang itu kebetulan ban mobil mewah milik Sagara tiba-tiba kempes ditengah jalan. Ayah Tiara kebetulan sedang lewat, lalu menawarkan bantuan pada Sagara yang kebingungan. Akhirnya Sagara masuk ke dalam rumah makan, lalu ia duduk menunggu, sembari ban mobilnya di perbaiki. Saat itulah Tiara datang menawarkan minum dan makan, pada seorang pria muda tampan yang asing. Kemudian keduanya mata mereka saling beradu, bibir mereka saling tersenyum mengembang. Tanpa merasa ragu lagi Sagara langsung menanyakan nama dan nomor hp Tiara. Sejak itulah mereka sering berkomunikasi, bahkan kadang Sagara sengaja datang jauh-jauh ke rumah makan milik orangtuanya hanya untuk menemui Tiara. Waktu terus mengalun, hingga hubungan berpacaran mereka sudah berjalan selama 3 bulan. "Tiara Menikahlah denganku...." ajak Sagara. Ia berlutut di hadapan Tiara. Deg..!! Tiara mengerjap mata. Malam ini sang kekasih mengajaknya makan malam spesial di sebuah tempat mewah. Saat sedang tengah makan, tiba-tiba saja Sagara berdiri, berjalan mendekat lalu berlutut dihadapannya, perlahan ia mengeluarkan sekotak dari dalam saku. Cincin berwarna emas, dengan batu berlian besar yang berkilau, terlihat sangat mahal. Wanita mana yang tidak akan tergiur dengan kemewahan yang akan ditawarkan oleh pria tampan ini. "Tapi mas..., kita ini baru berpacaran selama tiga bulan. Rasanya aneh sekali tiba-tiba mas... melamar aku mendadak kayak begini." Tiara merasa ragu menerima lamaran dari kekasihnya yang dianggap sempurna oleh semua orang, terutama oleh kedua orangtuanya. "Honey..., apa yang membuat kamu ragu denganku. Kalau kamu menikah denganku hidupmu akan terjamin. Kamu gak perlu lagi lelah bekerja. Aku juga akan membelikan kedua orangtuamu sebuah tempat yang lebih luas untuk mereka mengelola restoran dan mengembangkan bisnis mereka, aku juga mau membiayai pendidikan kuliah adikmu." Sagara terus membujuk Tiara. "Iya mas kamu sangat baik dan murah hati, menjalin hubungan denganmu membuatku merasa jadi wanita yang paling beruntung. Tapi apa keluarga kamu bisa menerima keluarga aku yang sederhana ini, kamu tahu kan mas. kehidupan yang kita jalani berbeda jauh." ujar Tiara sambil menatap sendu kekasihnya. Mana ada Cinderella di dunia nyata, itu hanya ada dalam dongeng, itulah yang Tiara rasakan saat menjalani hubungan asmara dengan Sagara, sudah pasti keluarga Sagara tidak akan suka menerimanya sebagai menantu dan akhirnya malah memaksa Sagara untuk putus dengannya. Sejenak Sagara diam, dan memikirkan semua perkataan Tiara itu. "Baiklah sayang, lusa aku akan memperkenalkan kamu kepada kedua orangtuaku, aku yakin mereka pasti akan senang menerima kamu sebagai menantu." ujar Sagara dengan sangat yakin. Kilat keraguan muncul dihati Tiara, namun apa daya kalau Sagara sudah memaksa. Tidak ada yang bisa ia lakukan. Pacarnya ini memang suka sekali memaksakan kehendak. "Baiklah mas, aku mau menikah dan menjadi istrimu." Jawab Tiara sambil tersenyum manis. Andai saja ia bisa memutar kembali waktu, Tiara tidak akan menerima lamaran Sagara. Sungguh keputusan yang bodoh, yang sangat bodoh....., Keputusan salah ini telah membawa Tiara kedalam sebuah jerat pernikahan yang menyakitkan, Sagara bukanlah suami yang baik, pria tampan ini telah tega menyiksa istrinya secara metal dan fisik. Bersambung.......Tut....Tut...Tut....Tut. suara alat rekam jantung di rumah sakit, Roger terbaring lemah di ranjang rumah sakit, untuk bernafas saja butuh tabung oksigen, pelan-pelan ia membuka kelopak matanya, lalu melihat sekeliling. Matanya membulat saat melihat sosok mantan istrinya duduk di sebelah sedang menatapnya sinis, "Ini di rumah sakit!! Apa Anakku sudah di tangkap polisi? Apa yang sebenarnya terjadi?" ucapnya pelan menatap Grace mantan istrinya. "Kamu ini!! Semakin tua malah semakin jahat!! Tega sekali kamu, ingin memenjarakan putramu sendiri, apa kau sudah tidak waras...!! Mau membunuh menantu juga cucumu!!" umpat Grace dengan kemarahan membuncah. Ingin sekali ia mengakhiri kehidupan si tua bangka yang sedang tidak berdaya ini, agar tidak lagi-lagi mengganggu kehidupan pernikahan putranya. "Apa maksudmu! Sagara tidak jadi dipenjara!" ujarnya dengan suara parau. BUGH...!! Grace memukul perutnya dengan keras Tit....tit....tit.....tit....tit!!! Alat rekam jantung langsung b
Mobil sedan di laju dengan kecepatan tinggi, Alfred berupaya sampai secepatnya mungkin di rumah sakit terdekat. Tiara menggigit bibirnya, mencoba menahan rasa sakit yang semakin intens. "Aaaggh... Sakit sekali." pekik Tiara, berkeringat sangat banyak. Sagara pun panik, ia terus menggenggam erat tangan Tiara. "Tenang, Honey, sebentar lagi akan sampai..." ucap Sagara dengan suara penuh ketegangan, hatinya terus berdebar-debar. Alfred memacu kendaraan menuju rumah sakit dengan hati yang cemas namun penuh harapan. Sepanjang perjalanan, Tiara menggenggam tangan Sagara erat, mencoba mencari kenyamanan dalam sentuhan suaminya. ***** Malam ini, Rangga, tengah menjalani shift malam di rumah sakit. Akhir-akhir ini baik pekerjaan dan hubungan dengan sang istri sedang berjalan dengan baik, Rangga bisa lembur seperti dulu, karena Sonya mulai sering menemani putrinya. Namun tiba-tiba telepon dari ruang perawatan datang. Kring... Kring... Kring... "Dokter Rangga!! Kami membutuhkan
"Teganya paman! Kenapa berbuat seperti ini!! dasar penghianat!!" teriak Tiara, saat di bawa paksa oleh paman Alfred untuk masuk ke dalam bangunan istana Roger. "Ssstt... Maafkan paman Tiara, paman terpaksa melakukan ini semua, tolong jangan melawan dan banyak bergerak, ingat kondisi bayi dalam perutmu." ujar Alfred mengingatkan. "Hiks hiks hiks." Tiara terus menangis, berharap sang paman bisa menolong suaminya. Eh!! dirinya malah terjebak, ternyata paman Alfred kembali berpihak pada ayah mertuanya yang bejat, dan itu semua ia lakukan demi harta kekayaan yang dijanjikan oleh Roger. Sangat tidak di sangka-sangka jerat harta kekayaan memang bisa mengubah hati dan pikiran seseorang yang tadinya baik jadi nekad. Sambil menahan Tiara di ruangan lain, Alfred menghela nafas panjang, saat ini Tiara sangat membencinya, namun ya... terpaksa ia lakukan, hanya untuk sementara waktu, kalau bukan karena Sagara yang merancang semua rencana ini, ia tidak akan mau terlibat lagi dengan rencana ja
Kediaman Roger yang bagaikan sebuah istana kerajaan, pilar-pilar menjulang tinggi di sepanjang lorong pintu masuk rumahnya, suasana gelap dan dingin, tidak ada kehangatan di rumah ini. Tuk...tuk...tuk. Suara tongkat Roger, karena kondisi kesehatan yang semakin memburuk kini dirinya harus berjalan dengan menggunakan tongkat. Lalu keempat bodyguard bertubuh besar mengikutinya di belakang, dua diantaranya sedang menggotong tubuh putranya yang masih pingsan. "Beraninya dia mengelabui ku selama ini, dasar anak tidak tahu diuntung!!" pekiknya sembari memasuki sebuah ruangan kamar. Bruk...!! Tubuh Sagara di jatuhkan di lantai, Roger duduk di kursi sambil memandangi putranya dengan perasaan marah, sudah lama ia menahan diri untuk merasakan momen ini, kalau bukan karena Alfred ia tidak akan menahan dirinya. Beberapa saat... Sagara mulai membuka kelopak matanya pelan-pelan, saat kesadarannya kembali, ia mengerejap berkali-kali mencoba menetralkan penglihatannya. Sungguh terkejut
Waktu berlalu cepat, kini usia kandungan Tiara mulai memasuki usia 9 bulan, perutnya sudah sangat besar, ia menikmati masa kehamilannya dengan damai bersama suami, satria dan keluarganya. Layaknya sebuah keluarga yang bahagia tanpa ada gangguan. "Halo adik cantikku..., jangan lama-lama di dalam, kamu tidak pegal di dalam sana, pasti sempit kan, lebih baik temani kakakmu main puzzle disini..." celoteh Satria, terus saja berbicara pada adiknya sambil mengelus perut ibunya. "Sabar nak, bulan depan, adikmu baru keluar dari perut mama, sayang." Tiara tertawa geli, gemas sekali melihat tingkah lucu Satria yang penuh semangat menyambut adik perempuannya. "Satia udah gak sabar mama, bosen main sendirian terus, papa juga sibuk kerja, mama juga gak bisa temani Satria main gara-gara dedek bayi masih di dalam perut," keluh Satria, mengerutkan dahi. "Sabar ya Nak, Papa kamu lagi ada proyek besar, kalau kamu bosan kamu kan bisa ajak teman sekolahmu main kesini atau kamu main ke rumah dia, na
BUGH...!! BUGH...!! BUGH...!! Sagara dan Rangga saling baku hantam. "Hentikan aduh!!" teriak Tiara yang panik, mau melerai tapi takut, karena dirinya sedang hamil. "Huhuhu, huaa...hiks." Satria menangis sambil memeluk ibunya. Sonya segera mencari petugas hotel, meminta bantuan agar ada yang memisahkan mereka. "Apa sih masalahmu!" kedua tangan Sagara menahan kepalan tangan Rangga yang mau mendarat di wajahnya. Rangga yang tidak menyerah menjatuhkan diri, lalu keduanya berguling-guling di lantai. BUGH!! Kali ini Sagara berhasil menghajar balik Rangga. Rangga terhuyung lalu berusaha berdiri, "Kamu gak pantas, untuknya...!!" teriak Rangga, menatap Sagara dengan penuh kebencian. "Apa hak-mu melarang Tiara rujuk lagi denganku, terimakasih kamu sudah berselingkuh, aku dan Tiara jadi bisa menikah!" umpat Sagara. "Aaagghh!!" teriakkan kekesalan Rangga membuncah, dengan cepat menyerang balik orang yang paling ia benci. "Uugghh...!! Sagara berhasil menangkis pukulan, n
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments