Antara Cinta dan Dendam

Antara Cinta dan Dendam

Oleh:  Yulita Lestari  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Peringkat
23Bab
600Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kecantikan tidak selalu membuat seseorang jatuh cinta. Paras yang dimiliki Rafaela justru membangkitkan dendam seorang pengusaha tampan bernama Wilson. Entah dendam apa yang dimilikinya, padahal mereka sebelumnya tidak pernah saling kenal. Akibat dendam itu membuat orang terdekat Rafaela sekalipun harus terluka. Bahkan apapun yang Rafaela perbuat selalu membangkitkan amarah untuk pria kejam yang ternyata punya masalalu kelam. Lalu bagaimana jika Rafaela harus menikah dengan Wilson untuk penebusan dendam terhadap kesalahan yang tidak pernah Rafaela perbuat? Dengan begitu Wilson kuasa berbuat apapun. “Kenapa harus aku yang membayarnya? Sementara aku sendiri juga merupakan korban. Cari saja dia sampai ketemu. Setelah itu aku ingin melihat rupa yang mirip denganku itu, agar aku bisa marah!”

Lihat lebih banyak
Antara Cinta dan Dendam Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Dinah Paramita
Thor,diterusin dong ceritanya smp selesai. Bagus ini ceritany
2024-04-17 06:11:23
0
user avatar
Isni abg
Kasihan Rafaela hiks
2023-09-15 21:47:09
0
23 Bab
Harta dan Tahta
Dia Rafaela Amanda Defila, matanya sembab, rambutnya acak-acakan serta kancing blousenya sudah tidak lagi sesuai kegunaannya karena sudah berjatuhan ke lantai akibat tarikan paksa di tubuh bagian depan. Sementara di sampingnya berdiri seorang pria merapihkan bajunya kemudian kembali memakai celananya agar rapih seperti sebelum masuk lift. Parasnya yang tampan tidak sebagus hatinya yang ternyata tidak berperasaan. Bisa-bisanya dia mengambil kesucian seorang gadis yang bahkan baru saja diterima sebagai asisten pribadinya.“Terimakasih, Sayang. Aku puas sekali! Tapi ... ini baru permulaan.” Mengusap pipinya dengan lembut, namun gadis itu berpaling dengan kasar.“Saya akan melaporkan Tuan karena sudah melecehkan!” ancam gadis itu memeluk lututnya dengan tubuh gemetaran.Bukannya takut, pria itu malah menyeringai. “Silahkan saja, Nona. Tapi ingat ... uang berada di atas segalanya. Aku bisa balik melaporkanmu, bahkan membuat keluargamu hancur!” Wilson langsung keluar dari lift tanpa mem
Baca selengkapnya
Keluarga Satu-satunya
Sejak pulang kerja Dorny begitu cemas, hari sudah petang tapi Rafaela justru belum ada di rumah. Padahal Rafaela sudah berpesan kalau kerja di sana sebelum pukul 5 sore sudah pulang. Bahkan ini sudah pukul tujuh malam. Dorny belum sempat membersihkan tubuhnya yang bau bahan bangunan karena menyusul adiknya.Ia tidak tahu keadaannya sekarang, menelponnya oun percuma, nomornya tidak aktif. Padahal tadi siang Rafaela masih memberi kabar gembira bahwa dia sudah diterima dan langsung bekerja. Pria itu mengendarai motor sederhana yang bahkan ia membelinya saat Rafaela lulus SD.“Rafaela ...” Dorny buru-buru turun meliht Rafaela hanya duduk tidak jauh dari gedung Perusahaan Wilss-Group sambil memeluk lututnya.“Kakak ... hiks ... hiks ...” Rafaela lega sekali, Dorny datang menjemputnya. Ia segera membawa adiknya pulang karena hari sudah malam.“Apa yang terjadi? Kenapa penampilanmu begini?" Dorny cemas dengan kondisi adiknya yang berantakan.“Aku gak papa, Kak. Bosku menyuruhku lembur m
Baca selengkapnya
Kejujuran yang Menyakitkan
Dorny mengeratkan pelukannya meski seluruh tenaga yang tersisa Rafaela gunakan untuk berontak. Sebagai seorang kakak, sedih mendengar penuturan adiknya jika ingin mengakhiri hidup. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada Rafaela. Yang ia tahu, Rafaela gadis yang kuat. Meski orang selalu menghina keadaan mereka berdua, Rafaela tetap tidak pernah menyerah dan membuktikan dia bisa meski materi tidak mencukupi. Saat dia berhasil membuktikan pada orang-orang yang selalu menghinanya, Rafaela justru begini.Seluruh tenaga Rafaela terkuras habis, tidak hanya lelah terus meronta, dia juga kelelahan karena terlalu banyak menangis. Kini Rafaela sudah sedikit lebih tenang, saat Dorny melepaskan pelukannya gadis itu tidak bisa lagi menyembunyikan kesedihannya. “Dimana Rafaela yang kuat seperti biasanya, hm ...?” Menangkup kedua pipinya dengan lembut.Rafaela yang sejak semalam selalu enggan menatap kakaknya, kini terlihat sorot kesedihan yang mendalam.“Apa Kakak mau memaafkanku kalau aku punya salah
Baca selengkapnya
Cinta Lebih Kakak Angkat
Rafaela panik karena Dorny tidak kunjung kembali, dia langsung keluar rumah. Ia hampir saja kehilangan separuh nafasnya, tapi melihat Dorny sedang mengobrol di depan rumah Rafaela melega.“Kakak, itu uang apa? Mau dibawa kemana motor Kakak?” tanya Rafaela bingung motornya Dorny dibawa orang.Dorny menghampiri Rafaela, “Motor itu dijual dan kita pergi naik bus. Nanti kita bisa beli lagi. Ayo masuk!” Rafaela tidak bicara lagi, dia hanya menurut saja.“Ayo cepat! Kita tidak boleh terlalu lama di rumah ini.” Dorny seolah takut akan sesuatu. Rafaela rupanya juga mengalami ketakutan yang sama, ia takut Wilson atau orang suruhannya datang. ketakutan itu melanda ketika rasa trauma yang ia dapat.Mereka berdua langsung keluar rumah menuju halte yang jaraknya sekitar 200 meter. “Kakak yakin masih ada mobil yang lewat?” tanya Rafaela memeriksa waktu di layar ponselnya.“Bus terakhir jam 9 tiba. Besok mungkin kita sudah sampai. Di sana Kakak akan bekerja jadi pelayan lestoran. Teman Kakak sudah m
Baca selengkapnya
Kabur yang Sukses
Perlahan-lahan matanya terbuka setelah ia pingsan dengan obat bius. Manik matanya berlarian pada ruangan yang baginya sangat asing.“Dimana aku?” bisiknya dengan kepala berdenyut. Mengingat kejadian yang menimpanya membuat ia bergegas lari dari ranjangnya. Menarik gagang pintu yang terkunci.Suasana jadi gaduh karena dia bangun. “Buka pintunya!” teriak Rafaela tidak ada sahutan. Rasanya tidak mungkin Wilson akan mengeluarkan Rafaela secara cuma-cuma.Ia mencoba cara lain, yaitu membuka tirai yang ternyata jendela itu terdapat teralis yang kuat. Dia akhirnya duduk dengan perasaan buntu.Pintu terbuka ia fikir Wilson. Jika iya, Rafael akan menghujatnya langsung. Seorang wanita paruh baya dengan seragam pelayan.“Ini sarapan anda, Nona.”“Ya ...” sahutnya dengan singkat. Ini menjadi kesempatannya untuk bisa keluar karena pintu terbuka. Wanita itu panik ketika Rafaela berlari secepat mungkin.Rumah itu besar sekali hingga Rafaela tidak tahu harus keluar lewat mana. Sementara semua orang m
Baca selengkapnya
Menelusuri Jejak
Sudah satu bulan sejak kepergian Rafaela dari rumah, temannya berusaha menghubungi bahkan mendatangi rumahnya dan tidak menemukan Rafaela dimanapun.“Kamu kok murung seperti ini? Sahabatmu belum memberi kabar?” tanya Wilson menggenggam lembut tangan calon tunangannya.“Iya ... aku takut terjadi sesuatu padanya.”“Hmm ... begitu.” Wilson juga sedang mencari keberadaan wanita itu dimanapun. Seluruh kota sudah ia telusuri tapi tidak ada tanda-tanda keberadaannya.“Kamu tidak suka ya kalau aku terus memikirkan sahabatku?” Wajah kekasihnya itu semakin masam.“Kata siapa? Aku ikut sedih karena posisi sekretaris kembali kosong dan harus seleksi kembali.”“Lalu aku harus mencari informasi keberadaannya kemana? Nomornya saja sudah tidak aktif.”“Aku akan membantumu mencari keberadaannya. Bagaimana?”Graci megangguk, “Aku hanya ingin nanti saat pesta pertunangan kita dia ada di dekatku. Ah ... aku khawatir dengan keadaannya.”Wilson memeluk Graci, “Dia pasti baik-baik saja, Sayang.” May
Baca selengkapnya
Cinta Palsu
 “Jangan tinggal di rumah lamamu. Kamu tinggal di rumahku saja ya!”“Karena dia asistenku, aku memberinya tempat tinggal.” Padahal Wilson yang mengurung Rafaela.“Aku tidak menyangka kamu sangat perduli pada sahabatku. Terima kasih buat kebaikanmu, Sayang!” Graci bahagia sekali. Tidak hentinya berterima kasih pada calon tunangannya.“Berarti aku kembali bekerja di kantormu?” Raut Rafaela begitu masam.“Siapa bilang kamu sudah berhenti! Kamu sudah dikontrak 2 tahun, Nona.”Rafaela sampai melupakan ini. “Apa di sana kamu tidak betah? Kalau Rafaela mengundurkan diri apa yang akan terjadi?”Wilson mendelik pada Rafaela yang gugup. “Ehm ... mungkin karena aku baru kerja sehari. Padahal Pak Wilson sangat ramah padaku begitu juga teman-teman yang lain. Aku hanya merasa tidak enak kepada mu dan kepada beliau yang terlampau baik.”“Itu bukan apa-apa. Ini s
Baca selengkapnya
Tersangka Satu
“Ini soal kamu dan Wilson. Aku melihat tadi Wilson mengikutimu di toilet,” ucap Graci terus terang. Dia tidak mau hal ini merusak semuanya suatu saat.Deg ...‘Apa Graci melihat aku dan Wilson di sana?’ Rafael tidak siap memberikan penjelasan apapun padanya. Ia bahkan tidak bisa melanjutkan langkah, begitupun Graci yang ingin sahabatnya berterus terang.“Kalian mau sampai kapan ada di situ?” suara khas dari Wilson berteriak di ujung lorong.“Ah ... kami keasyikan mengobrol!” seru Graci pura-pura terlihat bahagia.“Kita bicara setelah acara perjanjian pertunangan selesai! Di parkiran,” bisik Graci sembari berlari ke arah Wilson dan langsung menggenggam tangannya.Acara terakhir yaitu makan-makan. Rafaela lebih banyak diam daripada mengobrol dengan beberapa teman yang juga Graci undang. Bagi mereka sikap Rafaela jadi aneh, bahkan diam-diam ada yang menyebutnya sombong. Teman kerja Wilson jika ada di sana, beberapa teman baru Rafaela lebih tepatnya.Setelah acara makan, semua orang si
Baca selengkapnya
Hasrat di Waktu Genting
Hasrat di Waktu Genting...“Kamu tidak akan bisa lari!” Sayangnya Wilson lebih dulu menarik tubuh Rafaela dan membungkam mulutnya. Lalu memaksanya masuk ke mobil. Wilson langsung meninggalkan tempat itu.Rafaela benar-benar kembali masuk penjara. Gadis itu terus berontak untuk minta dilepaskan ketika memasuki apartemen yang asing baginya, karena Wilson sepertinya berencana akan memindahkannya di sini awalnya sejak bertunangan dengan Graci.Gadis itu terus saja berontak Wilson kehilangan kesabaran. Dia terus memaksa tubuh mungil nya hingga ke kamar dan menghempas tubuhnya kasar di atas ranjang.“Kamu terlalu susah diatur!” Rafaela berusaha bangkit. Tapi sayangnya pandangan Wilson semakin gelap karena sikap Rafaela yang baginya justru membuat perasaannya membara.“Lepaskan!” Tapi Wilson tidak terpengaruh dengan kata-katanya. Percuma saja Rafaela memberontak, tenaganya pun tidak sebesar tenaga Wilson yang perasaannya membara.“Kamu terus saja membuatku marah, dan akan mengatakan tenta
Baca selengkapnya
Motif Misterius
Motif Misterius...“Percuma saja. Kita hanya perlu  mengetahui motif Graci sampai bunuh diri ...” Zizara kembali mendekati meja kerja Wilson. “Kamu sudah mengkhianatinya? Berselingkuh?”Jantungnya tiba-tiba saja berpacu kencang dengan wajah yang sangat kaget.Tatapan Zizara yang mengintrogasi benar-benar membuat Wilson berusaha keras mengalihkannya.“Mana mungkin? Jangankan berselingkuh, apakah selama ini aku selalu bermain-main dengan wanita?”Zizara menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Benar juga. Meski bisnis gelapmu itu masih jalan tapi kamu masih perjaka.” Dia melihat jam cantik di tangannya. “Ya sudah terserah kamu saja.” Berbalik badan dan pergi.Ruangan senyap setelah Zizara pergi, “Dia memang ayahnya Vanesya, tapi karena kesalahannya dia harus berhadapan langsung denganku.” Diam-diam Wilson tidak rela jika ada pria yang menyakiti saudari satu-satuny
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status