BATAL NIKAH

BATAL NIKAH

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-01
Oleh:  FavreaaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
30Bab
564Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Pernikahan yang sudah didepan mata harus batal sepihak karena calon suaminya ternyata sudah menghamili wanita lain, yang merupakan adiknya sendiri, Yaya harus hidup dalam kesedihan setelah pengkhianatan Rian. Berharap dukungan keluarga, Yaya seolah tidak dipedulikan, semua hanya memperdulikan adiknya yang sudah merusak pesta pernikahannya, Apakah yang akan Yaya lakukan setelah kejadian ini? Akankah dia bisa kuat menerima takdirnya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

BAB 1

Yaleora Yaya atau yang lebih akrab di panggil Yaya, sedang sibuk dengan persiapan pernikahannya yang sudah di depan mata. Satu bulan lagi dia dan Rian akan naik ke pelaminan. Persiapan sudah hampir tujuh puluh persen.

Hari ini Yaya janjian bertemu dengan kekasih atau calon suaminya itu saat pulang kerja. Dia ingin mengajak Rian mengambil undangan yang baru saja selesai di cetak.

Seluruh tabungan hasil kerjanya selama tiga tahun ini telah terkuras untuk persiapan pernikahan mereka. Yaya tak pernah menuntut Rian untuk membayar semuanya. Dia lebih banyak menggunakan uang pribadi. Baginya pernikahan untuk berdua dan dengan uang berdua juga.

"Sayang, kamu nanti yang jemput aku atau kita bertemu di percetakan aja?" tanya Yaya saat menghubungi sang kekasih.

"Maaf, Sayang. Sepertinya hari ini aku tak bisa menemani kamu. Pekerjaanku sedang banyak. Aku harus lembur," jawab Rian di seberang sana.

"Kalau begitu biar aku saja yang jemput sendiri. Kamu jangan terlalu capek dan ingat makan, Mas," ujar Yaya.

"Ya, Sayang. Maafkan aku," ucap Rian pelan.

"Tak apa, Sayang. Kamu jangan merasa bersalah begitu. Kamu sibuk kerja bukannya selingkuh'kan," balas Yaya.

Tak ada jawaban yang Rian berikan atas ucapan gadis itu. Yaya ingin segera mematikan sambungan telepon mereka, karena takut mengganggu waktu kerja sang kekasih.

"Sayang, sudah dulu ya. Jangan lupa makan dan jangan terlalu capek. Kesehatan lebih penting dari pada uang, Mas," ujar Yaya.

"Kamu juga jangan lupa makan. Jika kamu capek, besok saja jemput undangannya, Sayang. Sekali lagi maafkan aku," balas Rian.

"Santai saja, Sayang. I love you," kata Yaya.

"Love you too," balas Rian.

Rian lalu mematikan sambungan ponselnya dengan Yaya. Dia menarik rambutnya frustasi. Seperti sedang banyak beban pikiran.

"Kapan kamu akan jujur dengan Kak Yaya, Mas. Aku mau tanggal pernikahan yang kamu sepakati dengannya dijadikan untuk pernikahan kita. Biar kita tak perlu mengurus apa pun lagi. Semua yang telah kamu dan Kak Yaya urus, itu buat pernikahan kita saja!" ucap Ellen.

"Beri aku waktu Ellen. Tak mudah mengatakan semuanya. Aku harus menjaga perasaannya Ellen. Dia pasti akan syok mendengar pembatalan pernikahan kami" jawab Rian.

"Ini bukan alasan kamu untuk lari dari tanggung jawab'kan? Ingat Mas, di perutku ini ada anakmu. Aku tak mau setelah perut ini gede baru menikah. Pokoknya aku mau tanggal pernikahan kamu dengan Kak Yaya dijadikan untuk pernikahan kita!" seru Ellen.

"Apa itu tak keterlaluan, El. Setelah aku nanti membatalkan pernikahan kami, aku menikahi kamu tepat di hari kami berencana untuk menikah. Itu tanggal jadian kami dulunya," balas Rian.

"Jika Mas tak berani mengatakan semuanya, biar aku saja yang bicara langsung dengan Kak Yaya. Dia harus tau secepatnya jika kamu tak akan pernah menikah dengannya!" seru Ellen.

Ellen lalu berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari restoran itu. Rian juga ikut berdiri. Jalannya lebih cepat karena ingin mengejar wanita itu.

Sampai di halaman restoran, dia menahan tangan Ellen agar tak berjalan lebih jauh lagi. Rian menariknya untuk duduk di bawah pohon.

"Biar aku yang bicara dengan Ellen. Aku harap kamu bersabar sedikit saja. Aku tak akan lari dari tanggung jawab!" seru Rian.

"Aku tunggu secepatnya, jika dalam seminggu ini kamu tak juga mengatakan hal sebenarnya pada kak Yaya, aku yang akan mengatakannya!" ancam Ellen.

"Baiklah, aku akan mengatakan dalam minggu ini juga," balas Rian.

"Aku tunggu janjimu!"

Ellen lalu berdiri dan berjalan menuju jalan raya. Menghentikan angkot yang akan membawanya kembali ke rumah.

***

Sampai di rumah dia langsung masuk ke rumah tanpa memberikan salam. Saat akan masuk ke kamarnya, dia melihat Yaya yang sedang menyusun undangan pernikahannya.

Ellen yang awalnya ingin beristirahat di kamar jadi mengurungkan niatnya. Dia masuk ke kamar sang kakak. Duduk di tepi ranjang dengan pandangan tajam ke arah undangan yang berserakan di lantai.

"Apa Kak Yaya sudah yakin akan menikah dengan Mas Rian?" tanya Ellen dengan suara ketus.

Pertanyaan Ellen membuat gadis itu menjadi terkejut. Dia membalas tatapan adiknya itu dengan tatapan teduh dan senyuman yang menawan.

"Kenapa kamu bertanya begitu, Dek? Tentu saja kakak sudah yakin akan menikah dengan Mas Rian. Kamu jangan kuatir, walau aku nanti telah menikah, aku akan tetap datang ke rumah ini untuk melepaskan rindu padamu," jawab Yaya.

"Apa Kakak yakin jika Mas Rian mencintai Kakak?" tanya Ellen lagi.

Mendengar pertanyaan Ellen kali ini, Yaya jadi terdiam. Dia menghentikan kegiatannya menyusun undangan. Menatap adiknya dengan pandangan menyelidik. Dari tadi Ellen selalu meragukan pernikahannya.

Yaya jadi curiga jika adiknya mengetahui sesuatu. Mungkin dia takut untuk mengatakan. Namun, Yaya berharap semua itu hanya perasaannya saja. Jangan sampai apa yang dia pikirkan itu benar adanya. Dia lalu berdiri dan mendekati Ellen yang duduk di ujung ranjangnya.

"Dek, apa kamu mengetahui sesuatu mengenai Mas Rian?" tanya Yaya mulai curiga.

"Tanyakan saja sendiri dengan Mas Rian."

Ellen lalu berdiri. Dia takut keceplosan kalau terus berada di dekat sang kakak. Rian bisa marah dan tak percaya dia lagi.

Adiknya Ellen itu berjalan menuju ke luar kamar. Tentu saja hal ini membuat kecurigaannya makin bertambah. Sampai di ambang Ellen membalikan tubuhnya menghadap sang kakak.

"Jangan terlalu percaya pada pria!" ucap Ellen.

Yaya terdiam mendengar ucapan adiknya. Dia takut jika Rian memang tak setia. Namun, dia berusaha menepis pikiran buruknya. Kembali dia mencoba menyibukkan diri dengan undangan tersebut.

Setelah menempelkan nama orang yang dia undang, Yaya naik ke ranjang mencoba memejamkan matanya. Namun, lagi-lagi ucapan adiknya terngiang.

Yaya lalu mengambil gawainya dan mencoba menghubungi sang kekasih, tapi tak diangkat juga. Dia makin berpikiran jelek.

Saat matanya akan terpejam terdengar nada pesan masuk. Yaya membuka matanya kembali dan melihat gawainya. Ingin tahu siapa yang mengirimkan pesan. Ternyata dari sang kekasih yang mengatakan jika dia ingin bertemu saat pulang kerja besok. Ada yang ingin disampaikan.

Membaca pesan tersebut membuat pikiran Yaya jadi makin berpikiran buruk. Apa lagi saat dia membalas pesan sang kekasih menanyakan apa yang akan di bahas, gawai pria itu sudah tak aktif.

Hingga siang ini, gawai sang kekasih belum juga aktif. Beberapa pesan menanyakan tempat mereka bertemu hanya centang satu. Hingga menjelang jam pulang kerja, barulah Rian membalas. Dia menyebutkan nama sebuah kafe.

Sepulang kerja, dengan mengendarai motornya, Yaya menuju kafe yang Rian sebutkan. Sepanjang perjalanan jantungnya berdebar. Dia tak tahu kenapa jadi begini.

Sementara itu di dalam kafe, Rian menunggu kedatangan Yaya dengan gelisah. Tak kalah dengan gadis itu, jantungnya juga berdetak lebih cepat.

"Bagaimana ya caranya untuk mengatakan jika pernikahan kami dibatalkan?" tanya Rian dengan dirinya sendiri.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
30 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status