Breaking News: Aku Jatuh Cinta

Breaking News: Aku Jatuh Cinta

last updateLast Updated : 2025-05-05
By:  Pena_sihirOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
112views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Renjana Ayudya, jurnalis muda yang hidup dalam tekanan keluarga, bertemu kembali dengan Sagara — kakak kelas yang dulu sering meremehkannya — saat meliput konferensi pers. Meskipun pria itu sudah menjadi CEO sukses, tetapi kelakuannya tidak berubah kepada Renjana. Oleh karena itu, Renjana tidak menyangka bahwa Sagara justru akan menjadi sosok yang terus muncul dalam setiap langkah kariernya, memperumit hidupnya dengan sindiran, persaingan, dan tekanan, seolah ingin menjatuhkannya lagi seperti masa lalu.

View More

Chapter 1

Bab 1 ~ konferensi pers

Langit abu-abu menaungi kota pagi itu. Gerimis tipis membasahi jalanan saat Renjana Ayudya turun dari bus, menenteng tas berisi buku catatan dan perekam suara.

Ditangannya, kartu pers tergenggam erat — tanda resminya sebagai jurnalis muda Sentra Media.

Hari ini, ia mendapat tugas pertamanya: menghadiri konferensi pers di Hotel Grand Marvell.

Sebuah langkah kecil, tapi bagi Renjana, ini berarti dunia.

Setibanya di kantor, Pak Arman, pemimpin redaksi, sudah menunggunya di meja.

Tanpa banyak basa-basi, pria itu menyerahkan map berisi rundown acara.

"Fokus ke isu utama. Dengarkan baik-baik. Jangan ragu bertanya,"katanya sambil menatap Renjana dengan serius.

Renjana mengangguk cepat. "Siap, Pak."

Beberapa menit kemudian, ia kembali keluar, melawan hembusan angin dingin yang menerpa wajahnya. Di dalam perjalanan menuju hotel, pikirannya sibuk membayangkan

berbagai kemungkinan: siapa saja yang akan hadir, apa yang harus ia tanyakan, bagaimana nanti ia menulis berita pertamanya.

Tiba di Hotel Grand Marvell, suasana sudah ramai. Jurnalis dari berbagai media

berlalu-lalang, membawa kamera, perekam suara, bahkan beberapa di antaranya sudah

menyiapkan siaran langsung. Renjana berdiri sejenak, mengamati suasana. Ada rasa kecil yang mengintip di hatinya, rasa cemas yang sulit ditepis.

Tapi ia menepis semua itu. Ia datang untuk belajar. Untuk membuktikan bahwa ia pantas berada di antara para pemburu berita ini.

Dengan langkah mantap, Renjana masuk ke ruang konferensi. Barisan kursi telah disusun

rapi. Di depan, meja panjang dengan papan bertuliskan "Konferensi Pers Isu Nasional 2025" berdiri tegak. Para narasumber tampak bersiap.

Renjana memilih duduk di baris tengah, membuka buku catatannya, dan menyiapkan perekam suara. Ia menarik napas dalam-dalam.

Dalam hitungan menit, acaranya akan dimulai.

Dan di sanalah ia — seorang jurnalis muda, siap merekam kisah pertamanya.

Renjana baru saja duduk ketika pandangannya menangkap sosok yang berjalan memasuki

ruangan. Tinggi, rapi, penuh percaya diri. Pria itu mengenakan setelan abu gelap yang

sempurna — dan wajahnya, tidak mungkin salah.

Sagara.

seorang CEO yang sukses di usia nya yang masih muda,saham di mana mana,kontak kerja terus berdatangan,hidupnya seakan tak ada lagi hambatan.

namun dia juga Kakak kelas renjana waktu SMA. Musuh lamanya.

Renjana sontak menegang. Dunia seakan mempermainkannya. — di antara banyak orang,

kenapa harus Sagara yang menjadi narasumber yang harus ia wawancarai hari ini?

pria itu menatap mata renjana tajam, berjalan mendekat ke arah nya dengan santai ,sebelum konferensi pers di mulai.

"Siapa sangka, gadis yang dulu selalu di ranking bawah sekarang mau mewawancarai aku,"

ucapnya, bibirnya melengkung tipis penuh sindiran.

Renjana terdiam. Napasnya tercekat sesaat, tapi ia segera menegakkan punggungnya. Ia tahu, di dunia ini, profesionalitas harus lebih tinggi daripada perasaan pribadi.

Tanpa mengubah ekspresi, Renjana menatap balik Sagara.

"Siapa sangka, orang yang dulu sibuk mengejek orang lain sekarang perlu wartawan untuk

memberitakan dirinya," balasnya pelan, penuh kontrol.

"maaf tuan,saya sedang bekerja dan berusaha profesional,mohon kerjasamanya ." lanjut renjana

Sagara menatapnya sekilas, alisnya terangkat. Seolah menantang.

Tapi sebelum percakapan itu berlanjut, pembawa acara memanggil semua narasumber ke depan. Suasana ruangan perlahan berubah menjadi lebih serius.

Renjana mengepalkan jemarinya di pangkuan. Ia berjanji dalam hati — tidak peduli siapa

Sagara sekarang, tugasnya tetap sama: mendapatkan berita terbaik.

Dan ia tidak akan membiarkan masa lalu menghancurkan langkahnya.

karena tak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama,terlebih menjadi seorang jurnalis adalah keinginan renjana dari dirinya masih kecil.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status