Pembantu Kesayangan Tuan Muda

Pembantu Kesayangan Tuan Muda

last updateHuling Na-update : 2023-09-11
By:  Indy ShintaKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
38 Mga Ratings. 38 Rebyu
284Mga Kabanata
95.9Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Dibalik sikapnya yang terkadang dingin, ternyata seorang William Subrata berhati hangat. Pria itu juga bahkan bersikap manis, membuat Jelita bahagia karena begitu diperhatikan dan disayangi. Akan tetapi, Jelita menyadari perbedaan kasta yang terbentang antar mereka kala William berniat menikahinya. Dia hanyalah pembantu, sedangkan pria itu majikannya. Apalagi William akan dijodohkan dengan perempuan dari kalangan pengusaha yang sederajat dengan keluarga Subrata. "Ini tak akan mudah bagi kita, Bang. Keluargamu bakal membenciku," ujar Jelita tahu diri, ia seperti duri dalam daging bagi keluarga Subrata. William tahu sekali apa yang dikatakan Jelita itu kebenaran, yang bahkan sudah terjadi di depan mata. Sanggupkah keduanya bertahan? Atau malah harus putus disaat sedang sayang-sayangnya?

view more

Kabanata 1

1. Korban yang Disalahkan

“Dasar, anak sialan! Sekarang kita jadi omongan orang sekampung gara-gara laporanmu ke polisi.”

“Bikin malu keluarga saja!”

“Puas kamu mencoreng muka keluargamu sendiri, hah?!”

Jeritan amarah bersahut-sahutan di sekitar Jelita. Semua orang menuding-nuding dirinya sambil melotot dan memakinya. Bahkan di antaranya ada yang sambil menggebrak meja dan menendang kursi. Mereka semua paman dan bibi Jelita sendiri.

“Kenapa kalian membelanya?” protes Jelita seraya terisak-isak kala ingatannya terlempar kembali pada hari kejadian. Malam itu dia sedang tidur saat bapaknya tiba-tiba memasuki kamar dan menindih tubuhnya, lalu menyelipkan tangannya ke dalam pakaian Jelita. Jelita menjerit kaget, tetapi mulutnya dibungkam dan  pakaiannya dirobek. Jelita melawan, tetapi dia ditampar berkali-kali hingga nyaris pingsan, bahkan bibirnya sampai berdarah. Kemudian lelaki yang seumur hidup dipanggilnya bapak itu memulai aksi cabulnya saat mengira Jelita sudah pingsan.

“Dia mau memperkosaku!” Jelita menjerit frustrasi karena tak ada yang membelanya. Tetapi bukan simpati yang ia raih, justru caci maki kian ramai menghujaninya.

“Bapakmu pasti cuma khilaf, maklumlah sudah lama menduda. Jangan-jangan di rumah kamu suka pakai rok mini atau celana pendek, makanya bikin bapakmu jadi mendadak lemah iman."

"Harusnya kamu pandai-pandai menutup aurat, sudah tahu bapakmu itu duda!”

“Gara-gara laporanmu ke polisi bapakmu mati!”

Ya. Orang yang nyaris memperkosa Jelita memang sudah mati dan baru saja dimakamkan. Dan kematiannya ini membuat adik-adiknya merasa dirugikan secara finansial. Sebab tak akan ada lagi sosok kakak yang suka membagi uang kapan pun mereka butuhkan. Maka kepada Jelita mereka tumpahkan seluruh kekesalan dan kemarahan.

“Kamu senang kan lihat bapakmu mati? Puas kamu sekarang?!”

Jelita gemetaran menerima omelan dari keluarganya, yang tak satupun berisi dukungan untuknya. Bahkan sarat tuduhan. Padahal jelas-jelas dirinya yang jadi korban, tapi kenapa malah dirinya yang disalahkan? Padahal Jelita sangat membutuhkan dukungan mereka saat ini, keluarga dekatnya sendiri.

Tiba-tiba saja ruangan berubah hening, semua orang mendadak diam, menyisakan suara tangis Jelita yang meringkuk di pojokan. Jelita yang merasakan keanehan itu mengangkat wajahnya, kini dia tahu apa yang sudah membungkam mereka semua.

Di sana, di pintu ruang tamu berdiri sosok Nyonya Cindy. Dia orang terpandang dan ikon kesuksesan di kampung ini. Pengusaha agrobisnis yang turut menggerakkan perekonomian di daerahnya. Sebagian besar orang kampung bergantung pekerjaan padanya. Dia sangat disegani. Meskipun demikian, Nyonya Cindy terkenal rendah hati dan merakyat, bahkan perempuan itu pernah datang melayat saat ibunya meninggal dulu dan memberikan sumbangan uang yang besar untuknya. Dan hari ini Nyonya Cindy datang lagi untuk melayat kematian salah satu mandor perkebunan kelapa sawitnya, yang tak lain bapaknya Jelita.

“Se-selamat datang, Nyonya.” Semua orang menunduk hormat pada sang tamu agung, menunda sejenak kemarahan mereka terhadap Jelita.

“Si-silakan masuk, Nyonya.” 

Seorang paman Jelita menggiring Nyonya Cindy agar duduk di kursi tamu. Tetapi perempuan kharismatik itu justru melangkah tegap menuju Jelita yang sedang menangis sambil menunduk. Nyonya Cindy kemudian membungkuk dan membelai pipi Jelita yang bersimbah air mata. Tangis Jelita pun kian menjadi saat Nyonya Cindy memeluknya.

“Kemasi baju-bajumu sekarang dan ikut ke rumahku." Nyonya Cindy berkata dengan datar namun tegas. Kemudian suaranya berubah meninggi saat dia melanjutkan ucapannya, "Tak kan kubiarkan orang-orang tak tahu diri dan tak punya perasaan ini meringsakmu seperti bajingan!"

Seketika semua paman dan bibinya menunduk ngeri saat Nyonya Cindy menatap mereka satu per satu dengan kilatan tajam. Andai matanya itu pedang, mereka pasti sudah terbelah dua sekarang.

Akhirnya ... ada orang yang menolong dan memihak Jelita. Nyonya Cindy jugalah orang yang menolong Jelita di malam itu. Kala Jelita kabur usai memukul keras-keras kepala bapaknya dengan senter yang ia raih dari atas nakas. Ia tersaruk-saruk keluar rumah dan berlari tanpa tujuan, tak berhenti sampai telapak kaki telanjangnya lecet-lecet dan berdarah. Jelita merapatkan piyamanya yang sobek dengan tubuh menggigil sambil menyeberang jalanan kampung yang gelap dan sepi. Tiba-tiba suara klakson dan ban mencicit yang direm mendadak menyentaknya di sebuah tikungan jalan, mengubah isak tangisnya menjadi jeritan panjang dan iapun pingsan. Saat membuka mata, Jelita sudah terbaring di kasur busa empuk yang nyaman. Sudah ada dokter pula yang merawatnya. Rupanya dia diselamatkan Nyonya Cindy yang tadi nyaris menabraknya di jalan.

“Ayo jujurlah. Katakan, apa yang terjadi padamu? Ada yang mencoba ... memperkosamu, misalnya?” desak Nyonya Cindy tanpa tedeng aling-aling, didorong kecurigaan yang besar melihat kondisi Jelita yang kacau dan menyedihkan malam itu.

Begitu Jelita terisak-isak seraya menyebutkan pelakunya, Nyonya Cindy langsung menelepon polisi. Perempuan itu punya nomor-nomor orang penting dan berkuasa di daerahnya. Dia bahkan menelepon langsung kepala polisi di wilayah itu. Sayang sekali, saat hendak diringkus bapaknya Jelita sudah kabur, kemudian dia ditetapkan sebagai buronan. Tapi sebulan kemudian mayatnya ditemukan mengapung di sungai dan Polisi mengatakan kalau dia mati bunuh diri.

***

“Kamu mau kerja di rumah anakku di Jakarta? Dia sedang butuh pembantu. Kamu kan pintar masak, itu bisa jadi nilai plus buatmu. Dia bakal menggajimu lebih tinggi. Mau?”

Entah kebetulan atau bagaimana, tawaran Nyonya Cindy bagai cahaya yang menerangi kegelapan hidup Jelita saat ini. Dia memang sangat ingin pergi dari kampungnya, meninggalkan seluruh keluarga yang memusuhinya.

“Mau, Nyonya.”

Nyonya Cindy kemudian mengajak Jelita menemui putera bungsunya yang sedang datang menginap.

“Sayang,” panggil Nyonya Cindy sambil berjalan mendekat ke sebuah meja di mana seorang pria terlihat serius mengamati apa yang sedang ditampilkan layar laptopnya.

Pria itu menoleh dan tersenyum kepada sang ibu, melirik Jelita sekilas lalu beralih lagi kepada Nyonya Cindy yang sedang bicara kepadanya.

“Kamu belum punya pembantu kan? Nah, Mami carikan buatmu yang jago masak biar makanmu terurus setiap hari.”

Pria itu mengerutkan kening, dia merasa tak pernah membahas soal kebutuhan asisten rumah tangga yang baru dengan ibunya ini. “Mam, zaman sudah canggih, aku bisa memesan makanan apa saja secara online, kapan saja dan di mana saja, Mami nggak usah khawatir soal makanku. Aku—“

“Jelita bisa masak apa yang biasa Mami masakin buatmu, yang nggak bakalan kamu dapati secara online. Mami udah sering makan masakan Jelita, dan Mami yakin itu cocok dengan seleramu,” cerocos Nyonya Cindy buru-buru memotong penolakan dari puteranya.

Pria itu menghela napas, dia tahu percuma saja mendebat sang ibu. Lagipula punya asisten rumah tangga yang jago masak itu bagus juga. Pria itupun mengangguk setuju dan membuat sang ibu tersenyum.

“Nah, kalau gitu ayo kalian kenalan dulu.”

Jelita memberanikan diri menatap pada seraut wajah tegas yang terasa melembut kepadanya, pada sepasang mata gelap yang dinaungi alis melengkung lebat sehitam arang. Untuk sejenak, tatapan pria itu terasa hangat dan menghanyutkan. Namun saat lelaki itu berkedip, ekspresinya sekonyong-konyong berubah seratus delapan puluh derajat. Entah ke mana perginya kehangatan tatapannya tadi. Jelita tak tahu di mana letak salahnya, bingung kenapa pria itu tiba-tiba menatapnya dengan sorot sebegitu tak sukanya.

Jelita mengulurkan tangan dan menyebut namanya, “Jelita.”

Sepasang mata pria itu menyorot dingin. Seulas senyum tipis yang tidak enak tersungging di sudut bibirnya. Disambutnya uluran tangan Jelita dengan acuh tak acuh seraya menyebutkan namanya, “William.” 

*** 

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

10
100%(38)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
38 Mga Ratings · 38 Rebyu
Sulatin ang Repaso
user avatar
Indy Shinta
Halo, teman-teman. Baca yuk novel author yang terbaru. Judulnya: "Pak Presdir, Istrimu sedang Bersama Tuan Mantan!"
2024-06-01 19:35:02
0
default avatar
Selvy
Can’t stop read Bagus, agak berbobot krn byk ilmu menarik di dlm nya Alur menghanyutkan KEREN DEH POKOKNYA
2024-02-27 09:12:05
1
user avatar
Indy Shinta
Halo, teman-teman. Baca yuk novel terbaru author, judulnya: "Dalam Dekap Hangat Bos Dinginku". Ditunggu :)
2023-12-01 19:25:00
1
user avatar
Lisa Roring
cerita yg sangat menarik, sampai beberapa kali dibca
2023-10-26 21:14:24
0
user avatar
Lisa Roring
sudah 2x.baca.....keren
2023-09-15 06:20:14
1
default avatar
Maya
Ceritanya bagus banget, selalu penasaran menunggu update babnya...
2023-09-12 07:01:39
2
user avatar
Gita Novianty
ini cerita terpanjang di novel ka indy, seru ceritanya bikin deg"an ada sedih nya juga terharu happy ending, semangat di cerita yg baru ya ka
2023-09-11 20:52:41
1
user avatar
nana
keren!! plot twis yg suka bikin susah nebakny. penokohan yg kuat dan detail
2023-09-11 16:53:26
2
user avatar
Sophia Setiawan
sedih udah tamat aja cerita nya... makasih byk kak Indy untuk karya2 yg sgt menghibur dan menginspirasi. semua karyamu "the Best" jadi makin cinta.. tetap sehat dan selalu semangat berkarya, mmuachh.. selalu menunggu karya2mu selanjutnya.
2023-09-11 16:03:55
1
user avatar
Risma Wati
sangat puas dengan alur ceritanya semoga thor bisa melahirkan cerita2 baru yg lebih menarik lagi.semangat thor...
2023-09-11 15:45:19
2
user avatar
Ulvie yana
kak author emg keren bgt klo bikin cerita ,berasa klo ini tuh real ...semangat kak
2023-09-11 15:30:22
1
user avatar
Habib Oppo
Novelnya bikin kecanduan sihhh..
2023-09-11 14:38:45
1
user avatar
Lisa Roring
Aouthor mantap... setiap bab punya kisah yg menarik shg selalu dinanti kelanjutannya
2023-09-11 14:09:56
1
user avatar
Gita Novianty
ceritanya makin seru kak indy emg keren
2023-09-04 15:19:10
1
user avatar
Sophia Setiawan
ceritanya makin seru... semangaat dan tetap sehat kak Author...
2023-08-15 18:34:36
2
  • 1
  • 2
  • 3
284 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status