DISELINGKUHI ADIKNYA DINIKAHI KAKAKNYA

DISELINGKUHI ADIKNYA DINIKAHI KAKAKNYA

last updateLast Updated : 2025-04-12
By:  FaelelfaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
44Chapters
545views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Betapa nestapanya Laura, saat cinta tulusnya selama tujuh tahun dibalas dengan pengkhianatan oleh kekasihnya sendiri. Mencoba melepaskan segalanya, malah membuat Laura terbangun tanpa menggunakan sehelai pakaian di sebuah kamar bersama seorang pria tak dikenal. Tapi siapa sangka, pengkhianatan itu juga membawa Laura ke jenjang pernikahan bersama CEO tempatnya bekerja, dan ternyata dia adalah kakak dari mantan kekasihnya!

View More

Chapter 1

Pengkhianat!

"Aah ... sssh ..." Suara desahan dan nafas memburu terdengar di sebuah kamar hotel.

Terlihat kedua insan sangat menikmati permainan panas mereka, tanpa menggunakan sehelai pakaian.

"Lagi, Sayang. Ini begitu nikmat ..." Terdengar kembali suara desahan, di telinga seorang wanita yang sedang berdiri di pintu kamar.

Wanita menggunakan dress putih itu sudah berdiri sejak 30 menit yang lalu, ia hanya bisa menahan suara tangisannya.

"Rey, apa kamu yakin Laura nggak bakal mengetahui semua ini? Kamu gak akan menyesal selingkuh darinya?"

"Santai saja, aku pandai dalam hal berbohong," ujar Rey dengan lantang. "Aku nggak mungkin pacaran dengan wanita yang memiliki trauma terbesar dalam hidupnya. Bukan jadi senang, dia akan menjadi beban dalam hidupku!" Lanjutnya.

Air mata dari wanita yang bernama Laura itu mengalir semakin deras, tetapi ia hanya menangis dalam diam tanpa mengeluarkan suara.

Laura Agnes Cleopatra adalah kekasih dari Rery Geffrey Edric, mereka berpacaran sudah tujuh tahun dan Laura begitu mencintai Rey.

Tetapi di malam ulang tahunnya, Rey memberikan kado yang terburuk dalam hidup Laura, yang jelas akan diingat terus olehnya.

"Seharusnya aku yang bertanya kepadamu, apakah kamu nggak takut persahabatan kalian hancur?" tanya Rey.

Wanita yang berada di atas tubuh Rey itu tertawa cukup keras. "Sahabat? Aku hanya ingin berteman karena dia pintar, dia juga terlalu polos untuk bisa dimanfaatkan!"

Tangan Laura terjulur menyentuh gagang pintu kamar, dan dengan gerakan cepat, ia langsung membuka pintu kamar, menimbulkan bunyi yang begitu keras dan membuat kedua sejoli itu langsung terkejut.

Bergegas, Laura memberikan sebuah tamparan ke wajah wanita yang selama ini ia anggap sebagai sahabatnya, membuat kedua pasangan itu terkejut.

"Laura!" panggil Rey.

"Sedang apa kamu di sini?" Rey langsung berdiri dan menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.

Laura melangkah mundur ketika melihat Rey maju ke arahnya, namun ia tak gentar.

"Seharusnya aku yang tanya kepadamu! Apa yang kamu lakukan bersama Emily, Rey!?" tanya Laura lantang, sembari mengepalkan tangannya dengan kuat, berusaha menahan amarah.

Rey meraih tangan Laura dengan cepat. "Kita harus bicara," pinta Rey.

Dengan kasar, Laura menepis tangan Rey. "Tentang apa?" tanya Laura dengan tatapan penuh kebencian. "Fakta bahwa kamu menipuku? Atau kamu membodohiku? Dalam hati, aku tahu bahwa kamu sebenarnya tak mencintaiku, tapi ini... bukan begini caranya, Rey. Ini menjijikan!" tegasnya.

Laura akhirnya meledak. Wanita itu sudah tak kuasa menahan perilaku pria yang selama ini  masih ia percaya. Laura mengepalkan kedua tangannya, berusaha menahan air matanya. "Berkat perselingkuhan bodohmu ini, tujuh tahun hidupku denganmu telah menjadi mimpi buruk dalam sekejap!" 

Karena sang pria tak menunjukkan sedikitpun reaksi, Laura pun maju selangkah dan menatap Rey dengan tajam. "Jika begini caranya, biar kutunjukkan padamu rasanya kehilangan segalanya." 

Mendengar gaduh di depan pintu, seorang wanita yang sedari tadi berbaring di ranjang pun keluar dan menghampiri, Laura. Itu adalah Emily, sahabatnya yang kini menikam Laura dari belakang.

Wanita itu berjalan ke arah Laura dan Rey yang masih berhadapan. Namun, begitu ia datang, tangannya melingkar sempurna pada lengan Rey. "Heh, Laura. Seharusnya kamu itu sadar diri, kenapa Rey sampai selingkuh!" tegas Emily.

Laura menatap Emily dengan tajam. "Aku tak bicara denganmu, Emily. Kalian berdua sama saja, seperti sampah bertemu dengan sampah." tegasnya.

Rey mendorong tubuh Laura menjauh. "Jangan berteriak di hadapan Emily. Memangnya kamu bisa berikan aku apa? Gandeng tangan? Memangnya kita hidup di zaman baheula!?" Rey melangkah maju ke arah Laura.

Plak!

Tak kuasa, Laura akhirnya menggunakan tangan kecilnya untuk menampar mantan pacarnya.

"Maaf jika aku bukan wanita murahan seperti Emily yang bisa kamu mainkan sesuka hatimu!" 

Laura tidak pernah menyangka, Emily Evadne Jolie yang sudah dianggap sebagai saudara sendiri oleh Laura, begitu tega menusuknya dari belakang.

Selama ini, Laura berpikir hubungan mereka bertiga baik-baik saja, bahkan Emily begitu senang jika melihat Laura dan Rey bersama.

Tetapi di balik kesenangan itu ada racun yang Emily simpan, sahabatnya diam-diam selingkuh dengan Rey dan selama ini mereka hanya melakukan drama di depan Laura.

"Kamu sebut aku wanita murahan? Apa kamu lupa? Kamu itu terlahir dari rahim seorang wanita penghibur!"

Detik itu juga, Laura merasakan jantungnya berdetak semakin cepat, emosi sudah benar-benar membuncah di dadanya. Sahabatnya sendiri, membawa-bawa ibu Laura, yang membangun kembali memori buruk di kepalanya. 

"Emily!" teriak Laura. "Jangan menyebut nama ibuku dengan mulut kotormu!" lanjutnya.

"Bukankah benar yang dikatakan Emily, ibu kamu saja ditemukan tewas di sebuah kamar hotel tanpa menggunakan–"

"Berhenti! Aku tak ingin berurusan dengan kalian lagi!" tegas Laura.

Wanita cantik itu langsung pergi dari sana dengan air mata yang terus saja mengalir tanpa henti.

Masa lalu ibunya kembali teringat jelas di dalam pikirannya. Di malam itu, seorang petugas polisi menghubunginya dan mengabarkan bahwa sang ibu telah ditemukan tewas di sebuah kamar hotel bersama seorang pria dalam keadaan tak memakai sehelai benangpun.

Sementara Laura, harus merasa sedih dan menanggung malu di saat yang bersamaan. Keluarganya hancur ketika sang ayah ditahan karena kasus korupsi dan sang ibu yang bunuh diri karena overdosis obat terlarang.

Karena Laura terus berlari, dan tak tahu ingin kemana, Laura akhirnya menghentikan langkah kakinya di sebuah bar dalam hotel. Dengan tatapan kosong, ia masuk ke dalam dan duduk di depan meja bar.

"Kenapa jadi seperti ini?"

Wanita cantik itu selalu berharap, jika kehidupan keluarganya hancur, setidaknya kehidupan percintaannya baik-baik saja.

Laura selalu membanggakan Rey, apa yang pria itu inginkan selalu Laura berikan. Bahkan, ia juga membiayai kuliah sang kekasih.

Karena hubungan mereka tidak pernah direstui oleh kedua orang tua Rey, hal itu membuat Rey keluar dari rumah dan tinggal di apartemen milik Laura.

"Apakah yang aku berikan selama ini kurang? sampai-sampai dia tidur dengan wanita lain, bahkan sahabatku sendiri?" gumam Laura sembari menatap segelas alkohol yang ia pesan.

Sudah lebih dari empat tahun sejak Laura terakhir menyentuh minuman alkohol, tetapi saat ini, jelas ia membutuhkannya. Ia ingin melupakan segalanya.

Tanpa berpikir panjang Laura meneguk minuman dengan rasa pahit tersebut.

Laura hanya ingin menikmati malam ini dan menghilangkan semua rasa sakit hatinya, ia tidak ingin menangis hanya untuk seorang pria seperti Rey.

Hilang kendali, Laura terus memesan minuman, hingga tak sadar, dirinya meneguk satu botol alkohol sampai habis.

Kepalanya terasa begitu pening, ia tidak bisa menatap dengan jelas. Merasa lelah, Laura pun bergegas. Tangannya bergerak mengambil beberapa lembar uang di dalam tas dan memberikannya kepada bartender.

Sembari berjalan sempoyongan, Laura perpegangan dengan dinding, berusaha tetap sadar. 

Akhirnya, Laura membuka pintu kamar, lalu menguncinya. Wanita itu bergegas menuju kasur. Tapi, kakinya justru tersandung. "Siapa yang menaruh lemari di sini? Sejak kapan isi dalam apartemen ini berubah?" tanya Laura.

Tanpa menyalakan lampu dan rasa mabuk yang begitu berat, Laura membuka pakaiannya, menyisakan pakaian dalam saja. 

Ia kemudian naik ke atas kasur dan masih minum dari botol minuman yang sedari tadi di tangannya. "Kenapa gulingnya bisa berbentuk seperti ini?"

Tangannya bergerak memegang sesuatu di depannya, ia terkejut ketika tubuhnya ditarik hingga ia berdiri dengan tegak.

Bukankah itu Rey? 

"Heh, Rery Geffrey Edric! Kamu menguntit aku? Aku sudah bilang, aku gak mau berurusan lagi dengan kam-- hmph!"

Kala Laura belum sempat menyelesaikan kalimatnya, sebuah bibir membungkamnya, dan menciumnya dalam. Detik itu juga, Laura terlarut dalam permainan bibir dan juga sentuhan halus dari pria itu.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

default avatar
arinasri29
Awalan cerita yang diberikan dengan ketegangan antara Laura dan Rey
2025-02-25 07:48:00
2
44 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status