DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN

DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN

Oleh:  Nova Irene Saputra  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
30Bab
3.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Entah apa yang ada dalam pikiran Yuda hingga tega meninggalkan Nayla di hari pernikahan mereka. Bagaimana nasib Nayla? Apa alasan Yuda pergi di hari bahagianya bersama Nayla?

Lihat lebih banyak
DITINGGALKAN DI HARI PERNIKAHAN Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
30 Bab
Ke mana Yuda?
🏵️🏵️🏵️“Ke mana mempelai laki-lakinya?” Pertanyaan itu yang dilontarkan saudara dari pihak Papa dan Mama kepadaku.Duniaku terasa berhenti saat mengetahui Mas Yuda tidak kunjung menunjukkan diri saat resepsi pernikahan kami akan dimulai. Aku tidak mengerti, kenapa laki-laki yang mengaku sangat mencintaiku tersebut tega melakukan sesuatu yang sulit diterima akal dan pikiran. Apa ia tidak menghargai hubungan suami istri yang baru resmi kami sandang?Aku tidak percaya dengan apa yang Mas Yuda lakukan saat ini, sama sekali tidak mencerminkan sikap yang ia tunjukkan sejak dulu. Aku tidak ingin percaya dengan apa yang terjadi. Aku berharap bahwa ini hanyalah sebuah mimpi buruk.Ternyata ini bukan mimpi, tetapi benar terjadi. Mas Yuda kini tidak berada di sampingku. Ia telah pergi meninggalkan acara yang telah lama kami nantikan. Ia tidak menepati janji untuk tetap setia mendampingiku hingga akhir hayat.Aku tidak mengerti apa yang ada dalam pikiran Mas Yuda. Ia dengan tega meninggalkanku
Baca selengkapnya
Siapa Wanita yang Bersama Yuda?
🏵️🏵️🏵️Sehari berlalu setelah kejadian menyakitkan itu. Sekarang, aku lebih memilih mengurung diri di kamar karena tidak sanggup menunjukkan wajah di depan semua orang. Aku sempat berpikir untuk tetap mengakhiri semua penderitaan ini, tetapi niat itu aku urungkan.Aku kembali mengingat wajah Papa dan Mama. Jika aku mengakhiri hidup, mungkin bukan jalan keluar yang akan kuberikan kepada mereka, tetapi penyiksaan. Apakah mereka sanggup menyaksikan putri tunggalnya pergi untuk selamanya?Aku berusaha bangkit dan mencoba untuk menerima kenyataan pahit ini. Namun, pertanyaan terus terlintas dalam pikiranku, apa yang akan aku lakukan selanjutnya? Bagaimana caranya menghadapi orang-orang di sekitarku? Apakah mereka akan mengerti?“Nay, buka pintunya, Sayang. Kamu nggak boleh seperti ini terus, kamu harus makan.” Terdengar suara Mama dari balik pintu kamarku.“Nay ingin sendiri, Mah.” Aku tetap dengan jawaban yang sama seperti sebelumnya.“Dari semalam kamu belum makan. Mama nggak mau kala
Baca selengkapnya
Mual yang Menakutkan
🏵️🏵️🏵️Aku tetap menunggu sampai waktu itu tiba, di mana Mas Yuda akan memberikan diriku kebebasan penuh karena aku tidak ingin terikat lagi dengannya. Status pernikahan yang telah kudapatkan saat ini, tidak berarti lagi.Mas Yuda tidak memiliki tanggung jawab sama sekali. Ia lebih memilih pergi dengan wanita lain saat dirinya akan bersanding di pelaminan denganku. Sungguh, semua ini masih tidak dapat kuterima, terlalu pahit untuk dirasakan.“Kenapa kamu masih kelihatan lemas, Sayang? Kamu udah makan?” Mama selalu memberikan perhatian penuh kepadaku.“Nay udah makan, kok, Mah.” Aku berusaha tersenyum di depan wanita yang telah melahirkanku itu.“Kenapa kamu masih pucat?” tanya Mama sambil mengusap pipiku.“Nay merasa mual, Mah. Mungkin masuk angin karena akhir-akhir ini telat makan.” Rasa mual ini benar-benar menyiksa.“Jangan menyiksa diri seperti ini, Sayang. Untuk apa kamu memikirkan seseorang yang tidak mengingatmu sama sekali? Dia nggak pantas untuk ditangisi.” Aku mengerti ba
Baca selengkapnya
Pertemuan Tak Disengaja
🏵️🏵️🏵️Tiga bulan yang lalu, aku telah menciptakan kesalahan yang sangat besar. Aku dan Mas Yuda telah berbuat sesuatu yang tidak pantas, kami melakukan hubungan terlarang. Saat itu, tidak ada beban sama sekali karena aku yakin kalau Mas Yuda pasti akan bertanggung jawab.“Kamu ikhlas, Sayang?” tanya Mas Yuda kepadaku kala itu.“Iya, Mas. Tapi kamu janji nggak akan ninggalin aku.”“Aku tidak akan pernah meninggalkanmu karena aku mencintaimu. Aku selalu berharap agar kamu menjadi ibu dari anakku.” Mas Yuda mengucapkan janjinya saat itu.Aku tidak sanggup membayangkan jika apa yang dikatakan Mas Yuda akan menjadi kenyataan. Bagaimana caranya aku menjelaskan semuanya kepada Papa dan Mama? Aku sekarang baru ingat, telah tiga bulan lamanya, tidak kedatangan tamu istimewa.Apakah aku hamil? Aku tahu kalau saat ini rasa cinta yang ada dalam hatiku masih ada untuk Mas Yuda. Aku belum mampu mengeluarkannya dari hati dan pikiran. Apalagi setelah aku menyerahkan diri kepada laki-laki itu.“Ki
Baca selengkapnya
Dua Garis Merah
🏵️🏵️🏵️Aku menyusuri jalan sambil mengingat apa yang telah aku saksikan tadi di depan mata. Aku masih merasa seperti mimpi mengingat datangnya penderitaan bertubi-tubi. Aku tidak mampu membendung air mata yang telah menganak sungai.Aku ingin berteriak dan mengatakan pada dunia kalau saat ini, aku merasa menjadi wanita paling menderita. Laki-laki yang sangat aku cintai ternyata hanya ingin memberikan kehancuran dan penderitaan yang amat mendalam kepadaku.Mas Yuda telah melupakan semua janji yang pernah ia ucapkan. Ia tidak ingat lagi betapa besar pengorbanan yang kulakukan untuknya. Ia sama sekali tidak menghargai penyerahan diriku.Saat ini, aku tidak dapat berbuat apa-apa. Aku hanya berpikir bahwa perpisahan adalah jalan terbaik untukku dan Mas Yuda. Aku akan mencoba menghapus semua kenangan tentangnya. Ia tidak pantas mendapatkan cinta dari wanita yang telah ia campakkan.Kebersamaan yang pernah terjalin selama ini, hanya akan menjadi kenangan semata. Mas Yuda bukan milikku lag
Baca selengkapnya
Memilih Menjauh
🏵️🏵️🏵️Aku tidak mungkin menyalahkan Papa, walaupun beliau bersikap seperti itu kepadaku. Sangat jelas kalau anaknya ini yang bersalah. Aku telah menghancurkan kepercayaan dan harapannya. Hati Papa dan Mama pasti sangat sakit.Terus terang, aku bingung harus bagaimana melanjutkan hidup. Di satu sisi, aku tidak tahu harus bertindak seperti apa dengan anak yang kini ada dalam rahimku. Namun, di sisi lain, aku juga tidak mungkin membuang bayi yang belum lahir ini.Lamunanku tiba-tiba buyar karena dikagetkan nada panggilan masuk dari ponsel di nakas. Aku pun meraih benda itu, ternyata ada nama Mas Yuda di layar. Entah kenapa, setelah mengetahui laki-laki itu yang menelepon, aku merasa kesal.Aku tidak ingin menerima panggilan masuk tersebut karena tidak sudi berhubungan lagi dengan Mas Yuda. Hatiku makin sakit saat mengingat dirinya bersama wanita lain. Apalagi perempuan itu mengaku akan melahirkan anak dari suamiku.Mas Yuda sudah beberapa kali menelepon, tetapi tidak aku hiraukan. Ak
Baca selengkapnya
Mengetahui Kehamilan
🏵️🏵️🏵️ Akhirnya, kami pun tiba di desa orang tua Papa. Kakek dan Nenek terlihat bahagia. Aku langsung memeluk laki-laki dan wanita tua tersebut secara bergantian. Mereka tetap tersenyum walaupun telah mengetahui apa yang terjadi terhadapku saat ini. Papa dan Mama meminta maaf kepada Kakek dan Nenek atas apa yang telah menimpa hidupku. Hatiku kembali sakit karena membuat keluarga turut bersedih atas perbuatan yang kulakukan. Aku hanya bisa diam mendengar pembicaraan mereka. “Saya titip Nay, Pak, Buk. Saya ingin agar dia tinggal di sini sampai melahirkan.” Papa kembali menyampaikan niatnya kepada Kakek dan Nenek. “Ibu ngerti, Nak. Sebelum ke sini, kamu sudah menghubungi Ibu dan Bapak untuk hal ini. Kami suka kalau Nay tinggal di sini.” Aku bahagia mendengar jawaban Nenek. “Terima kasih, Pak, Buk. Kami tidak tahu harus bagaimana lagi kalau Bapak dan Ibu tidak bersedia memberikan izin Nay tinggal di sini.” Mama turut menimpali. “Tidak perlu berterima kasih, Nak. Kami orang tua Nay
Baca selengkapnya
Memberikan Penjelasan
POV YUDA 🏵️🏵️🏵️ Aku telah melakukan kesalahan yang sangat sulit untuk diterima, meninggalkan wanita yang sangat aku cintai di acara pernikahan kami setelah ijab kabul selesai. Ia tidak percaya kalau semua itu terpaksa aku lakukan. Lima bulan yang lalu, Om Heru—kakak kandung Mami, memintaku bertanggung jawab atas sesuatu yang tidak kulakukan. Mira—keponakan laki-laki paruh baya tersebut telah hamil tiga bulan dengan pria yang tidak bertanggung jawab. Saat pertama kali bertemu Mira di rumah Om Heru, wanita itu mengaku tertarik kepadaku. Walaupun aku telah mengaku memiliki kekasih dan akan segera menikah, ia tidak peduli. Ia tetap bersikeras agar aku bersedia menjadi orang istimewa dalam hidupnya. Om Heru meminta tolong agar aku bersedia memenuhi permintaan keponakannya. Beliau bercerita bahwa saham terbesar dalam perusahaannya berasal dari orang tua Mira. Melihat sikap Om Heru yang memohon kepadaku, aku pun bersedia berpura-pura menjadi kekasih Mira. Akan tetapi, Mira ternyata b
Baca selengkapnya
Tetap Diusir
🏵️🏵️🏵️ “Kamu mencoba untuk mencari alasan?” Papa mertua kembali membuka suara dengan nada tinggi. Aku akhirnya menceritakan apa yang terjadi selama ini. Mulai dari awal pertemuan dengan Mira hingga memaksaku meninggalkan Nayla. Aku berharap setelah kedua mertuaku mendengar penjelasan tersebut, mereka akan memberikan maaf kepadaku. “Kamu pikir saya percaya dengan alasan omong kosongmu?” Aku terkejut mendengar ucapan papa mertua setelah mendengar penjelasanku. “Itu kenyataan yang sebenarnya, Pah. Saya tidak mungkin dengan sengaja meninggalkan wanita yang sangat saya cintai.” Aku kembali meyakinkan kedua orang tua tersebut. “Cukup! Tidak perlu basa-basi lagi. Sekarang juga, kamu angkat kaki dari rumah ini!” Papa mertua berdiri sambil menunjuk ke arahku. “Jangan usir saya, Pah. Saya datang untuk menjemput Nayla. Tadi saya dengar dia mual saat kami berbicara di telepon, saya khawatir sama dia.” Aku tetap bersikeras untuk bertemu dengan wanita yang telah resmi kunikahi. “Nayla ngga
Baca selengkapnya
Makin Yakin
🏵️🏵️🏵️“Aku ke kamar, ya, Pih, Mih.” Aku pun beranjak dari ruang keluarga menuju kamar.Aku menghempaskan tubuh ke tempat tidur yang telah sebulan aku tinggalkan. Seandainya Mira tidak mengusik kehidupanku kala itu, mungkin saat ini sang pujaan hati pasti berada di kamar ini. Kami akan mengukir sejarah yang mampu menciptakan keindahan.Aku melihat jam dinding telah menunjukkan angka sebelas. Aku meraih ponsel dari saku celana lalu mengetik pesan untuk dikirimkan kepada Nayla. Mungkin saat ini ia sudah tidur. Semoga besok, ia membaca apa yang telah kukirimkan kepadanya.[Aku sudah ke rumah orang tuamu, Sayang. Aku berharap dapat membawa kamu pulang ke rumah orang tuaku. Tapi mereka bilang kamu nggak ada. Aku sedih karena tidak dapat bertemu dengan istriku. Kamu di mana, Sayang?]Setelah mengirimkan pesan kepada Nayla, aku pun meletakkan ponsel di nakas. Aku tetap memikirkan wanita itu hingga mata ini sulit untuk terpejam. Saat lamunan tetap mengarah kepada Nayla, tiba-tiba terdengar
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status