Dari Sekretaris Jadi Istri Pewaris

Dari Sekretaris Jadi Istri Pewaris

By:  Kokoro No Tomo  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
38 ratings
125Chapters
54.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Akibat salah paham, Zahra dipaksa menikah dengan Zyan, bosnya di kantor. Keduanya tak bisa menolak karena alasan masing-masing. Zyan terancam tidak akan mendapat warisan, sementara Zahra terdesak oleh keadaan. Mereka pun akhirnya sepakat membuat perjanjian sebelum menikah, yang menuntut Zahra agar menurut dan melakukan apa pun yang Zyan inginkan. Lantas, apakah Zahra bisa bertahan dalam pernikahan itu, sementara ia harus menyaksikan Zyan tetap menjalin hubungan dengan wanita lain? Atau akankah Zahra berpaling pada seorang pengusaha muda yang gencar mendekatinya?

View More
Dari Sekretaris Jadi Istri Pewaris Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Mohamed Angga
sangat bagus dan bikin penasaran pengen sambil akhir
2024-03-24 17:20:24
1
user avatar
Dianfafa
Semangat, Kak semoga sukses
2024-03-16 22:09:24
1
default avatar
Paulina Nurhadiati Petrus
mantul ceritanya keren udah baca dr bab pertama sampai terupdate bikin nagih terus up yang banyak ya kak otor
2024-03-15 01:06:54
2
user avatar
FitrianiYuriKwon
Suka banget sama ceritanya kak
2024-01-19 22:16:51
1
user avatar
Muezza
Best novel
2024-01-19 05:25:01
0
user avatar
Seccomander
Suka banget sama diksinya, akurnya juga bagus
2024-01-19 05:08:43
0
user avatar
Vanilla_Nilla
Wah, keren banget thor ceritanya.
2024-01-18 19:57:17
0
user avatar
Haifa Dinantee
keren banget. rekomendasi banget nih!
2024-01-18 19:43:39
0
user avatar
Ana j
keren thor, lanjutkannn ^_^
2024-01-18 16:35:57
0
user avatar
MAF_0808
bisakah Zahra bertahan dengan Zayn
2024-01-18 15:16:51
0
user avatar
Radd
Bagus ceritanya Aku suka
2024-01-18 14:47:38
0
user avatar
Fii
ceritanya bagusss, wajib baca ini mah
2024-01-18 14:27:09
0
user avatar
APStory
nyesek bgt jadi Zahra
2024-01-18 14:16:51
0
user avatar
Laras_7779
Seru banget ceritanya. Penasaran, Zahra betah gak ya
2024-01-18 13:55:19
0
user avatar
Lil Seven
aaahhh seru banget ini ceritanya
2024-01-18 13:48:28
0
  • 1
  • 2
  • 3
125 Chapters
Bab 1
“Hai, Cantik,” sapa seorang pria bermata sipit saat Zahra baru keluar dari toilet wanita. Pria itu berdiri menyandar di dinding luar toilet dengan senyum menyeringai dan tatapan menggoda.“Pak Aswin!?” seru Zahra terkejut melihat sosok rekan bisnis bosnya di sana.“Lama banget di toiletnya. Aku pikir kamu tidur di dalam,” ucap pria yang dipanggil Aswin itu sambil berjalan mendekati Zahra.“Mau apa Bapak ke sini? Toilet pria di sebelah sana, Pak!” Zahra menunjuk ke arah di belakang pria itu.“Siapa yang mau ke toilet? Aku ke sini sengaja menunggumu, Cantik.” Aswin mulai melancarkan rayuan.“Ke-kenapa menunggu saya? Bukannya pembicaraan dengan Pak Zyan sudah selesai?” cecar Zahra setengah gugup. Gadis berhijab itu mulai bersikap waspada karena tak ada orang selain mereka di sana.“Pembicaraanku dengan Zyan memang sudah selesai. Aku di sini karena ingin bicara secara pribadi denganmu.” Pria yang lebih tua itu mendekatkan wajahnya pada Zahra.Zahra sontak melangkah mundur. Menjauhkan waja
Read more
Bab 2
Zyan lekas menarik tangannya dari pinggang Zahra. CEO dan sekretarisnya itu pun langsung membalikkan badan dan terkejut melihat sosok wanita paruh baya yang berdiri dengan wajah yang sulit diartikan. Zyan menggeleng. “Bukan begitu, Ma,” sanggah pria itu sambil menatap Rania, ibunya.Wanita berhijab dan berpenampilan anggun itu mengerutkan kening. “Tidak benar maksudmu? Pendengaran mama masih bagus, Zy. Kamu jangan menyangkal!”Pria tampan itu mendengkus. “Mama salah paham.”Rania semakin mengernyit. “Salah paham?”“Nanti aku jelaskan, Ma,” ujar Zyan, bersiap untuk beranjak dari sana. "Zahra, ayo."“Mama mau dengar penjelasanmu sekarang!” tegas Rania.“Aku harus kembali ke kantor, Ma. Nanti malam saja,” lontar Zyan sambil menghela napas. “Mama ingin bicara dengan kalian sekarang, Zyan. Masalah ini lebih penting daripada arisan mama atau pekerjaanmu. Kita pulang sekarang!”“Tapi masih ada kerjaan yang harus—"“Buat apa punya asisten kalau semua pekerjaan kamu handle sendiri?!” tukas R
Read more
Bab 3
“Aku tidak akan menikah dengan Zahra, Ma!” Zyan langsung melayangkan protes pada Rania. Tidak terima dengan keputusan sepihak wanita yang sudah melahirkannya itu. “Papa tidak pernah mendidik kamu jadi pria yang tidak bertanggung jawab, Zyan! Kalau berani berbuat, kamu harus bertanggung jawab!” Prabu yang sejak awal diam, akhirnya berbicara. Zyan sontak memandang Prabu dengan tatapan protes. “Pa, aku tidak melakukan apa pun. Untuk apa aku bertanggung jawab? Aku mengatakan soal pacar dan tidur itu hanya untuk melindungi Zahra dari Aswin,” jelasnya untuk membela diri. Dia berharap sang papa lebih bijak dari mamanya. “Tidak ada salahnya kamu menikah, Zy. Papa setuju dengan Mama, sudah saatnya kamu berhenti bermain-main. Lagian apa yang kamu dapat dengan sering berganti-ganti pacar? Bangga karena sudah meniduri banyak wanita?” Prabu menatap tajam putra sulungnya itu.Zyan mengusap wajah lalu menyugar rambutnya. Dia merasa gusar. Niat baiknya untuk membantu Zahra malah menjadi bumerang u
Read more
Bab 4
Zahra diam, tak langsung menanggapi pertanyaan Zyan. Gadis itu juga mengalihkan pandangan ke depan. Dia tak habis pikir dengan apa yang dilontarkan oleh bosnya itu. Pernikahan kontrak? Seperti di novel-novel yang sering dia baca saja.“Kenapa diam? Kamu tidak setuju?” Zyan menaikkan sebelah alisnya seraya menoleh pada sekretarisnya.“Menikah itu ikatan yang suci, Pak. Perjanjian dengan Allah, tidak hanya dengan manusia. Kita tidak boleh mempermainkannya,” sergah Zahra. Menolak dengan tegas ide gila CEO di tempatnya bekerja itu.Rahang Zyan mengetat, tidak sependapat dengan jawaban sang sekretaris. “Terus maumu apa? Kita benar-benar menikah?” timpalnya dengan kesal.“Sama seperti jawaban saya tadi. Saya tidak mau menikah dengan Bapak,” tegas Zahra. Meskipun berhutang budi pada Zyan, dia tetap tidak mau mengorbankan masa depannya demi ambisi sang bos.Pria berusia 32 tahun itu mengembuskan napas kasar. Bagaimanapun dia harus menikah dengan Zahra agar tidak kehilangan warisan. Karena itu
Read more
Bab 5
Binsar tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Dia memindai Zyan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Pria yang lebih muda darinya itu mempunyai paras tampan. Pakaian dan aksesori yang melekat di tubuh tegap Zyan, semuanya tampak berkelas dan mahal. Membuat pria bertubuh tambun itu jadi kurang percaya diri karena kekayaan pria yang mengaku sebagai calon suami Zahra itu pasti jauh di atasnya. “Hei, Anak Muda. Jangan mengaku-aku. Lagian kamu tidak akan bisa menikahi gadis itu karena dia sudah setuju jadi penebus utang ayahnya,” ucapnya dengan pongah. Binsar juga tidak mau menyambut uluran tangan Zyan. Meskipun dalam hal apa pun kalah dari Zyan, dia tidak mau mengakuinya. Rentenir itu tetap mempertahankan wibawanya. Zyan pun menarik tangannya lalu tersenyum sinis. “Anda sedang berkhayal? Zahra tidak pernah setuju menikah dengan Anda.” “Dia tadi akan mengatakannya, tapi kamu tiba-tiba datang dan memotong ucapannya,” sergah Binsar yang tak bisa menyembunyikan kekesalannya. Pria bertu
Read more
Bab 6
Zahra langsung mengiakan tanpa berpikir lagi. Dia mengajak Zyan keluar agar pembicaraan mereka tidak didengar ayah dan ibunya. Keduanya pergi setelah berpamitan pada Maryam, ibu Zahra.“Sebelum membahas soal perjanjian, saya ingin tahu kenapa Pak Zyan tiba-tiba kembali ke rumah saya?” tanya Zahra saat mobil mewah yang mereka naiki sudah melaju di jalanan.“Untuk bertemu orang tuamu,” sahut Zyan tanpa mengalihkan pandangan dari jalan.Jawaban dari bosnya itu membuat Zahra mengernyit. “Untuk apa?”“Memberi tahu kalau nanti malam Papa dan Mama akan melamar kamu.” Wajah Zyan sangat datar untuk seseorang yang ingin berniat melamar wanita.“Walaupun saya tidak setuju menikah, Pak Zyan tetap akan melamar?” Zahra memandang wajah pria yang duduk di belakang kemudi itu.“Itu urusanmu sama Papa dan Mama. Aku hanya menyampaikan pesan mereka saja,” jawab Zyan tanpa beban. Pria itu la
Read more
Bab 7
Zahra menelan ludah mendengar pertanyaan Zyan. Gadis itu jadi semakin gugup karena bosnya malah berdiri menghadap ke arahnya hingga semakin tampak jelas otot-otot yang terbentuk di bagian atas tubuh pria itu. “Bukan begitu, Pak. Saya hanya merasa kurang nyaman karena tidak terbiasa,” ucapnya dengan terbata-bata.“Kalau begitu mulai dibiasakan,” tukas Zyan tanpa mengindahkan permintaan sang sekretaris yang sekarang sudah resmi menjadi istrinya.Karena Zyan tetap akan memakai pakaiannya di dalam kamar, Zahra memutuskan masuk ke kamar mandi. Lebih baik mengalah daripada dia jadi canggung sendiri. Gadis itu sebenarnya ingin mandi sekalian. Namun karena belum membawa baju ganti, dia memutuskan duduk di atas toilet sambil menunggu Zyan selesai berpakaian.“Zahra,” panggil Zyan sambil mengetuk pintu kamar mandi.“Ya, Pak,” sahut Zahra tanpa membuka pintu. Dia takut bosnya belum selesai berpakaian.“Aku
Read more
Bab 8
“Bunny, kamu melamun?” Suara Mila berhasil membuat Zyan kembali ke alam nyata. Dia tersenyum tipis pada kekasihnya itu.“Aku sedang berpikir apa yang akan aku lakukan kalau kamu tidak di sini,” kilah Zyan untuk menutupi apa yang sebenarnya tadi dia pikirkan. Sementara ini, Zyan memutuskan menutupi pernikahannya dengan Zahra dari Mila. Toh, pernikahan mereka hanya sementara dan tak banyak yang tahu. Jadi, Mila pun tak akan tahu selama tak ada yang memberi tahu.“Daripada memikirkan soal itu lebih baik kita melakukan hal yang menyenangkan, Bunny. I miss your touch.” Mila memandang Zyan dengan tatapan menggoda. Dia menangkup wajah sang kekasih dengan kedua tangan lalu menautkan bibir mereka. Ciuman yang semula pelan itu jadi semakin intens dan membuat kedua tangan mereka bergerak, menyentuh apa pun yang ingin disentuh.***Zahra baru saja berpakaian saat bel kamar hotel berbunyi. Dia beranjak menuju pintu dan meli
Read more
Bab 9
Zyan mondar-mandir di balkon apartemen Mila dengan gawai di samping telinga. Setelah membaca pesan dari Zahra kalau kedua keluarga mendatangi kamar hotel mereka, dia merasa gelisah sekaligus penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi. Karenanya pria berwajah rupawan itu menghubungi sekretaris yang juga istrinya. Namun sayangnya, setelah beberapa kali melakukan panggilan, tak ada satu pun yang dijawab oleh Zahra."Apa dia sedang di kamar mandi? Kenapa teleponku tidak diangkat?" gumam Zyan dengan kening mengerut.CEO muda itu kemudian menghubungi asistennya. Berbeda dengan Zahra, panggilan pada Faisal itu langsung dijawab."Apa Papa atau Mama telepon kamu?" tanya Zyan tanpa basa-basi begitu sang asisten menjawab panggilannya."Tidak, Pak. Apa ada masalah?" sahut Faisal dari seberang telepon.Zyan menghela napas lega setelah mendengar jawaban asistennya. "Tidak ada. Ingat, Fai! Kalau Papa dan Mama tanya soal aku, kamu jawab seperti yang aku katakan tadi," pesannya."Baik, Pak. Apa ada
Read more
Bab 10
Zyan langsung masuk ke kamar begitu tiba di hotel tempatnya melangsungkan akad nikah dengan Zahra. Dia sengaja membawa keycard kamar waktu pergi tadi agar bisa masuk sendiri tanpa harus menunggu dibukakan pintu oleh wanita yang sudah dihalalkannya itu. Karena itu Zyan melarang Zahra keluar dari kamar.Betapa terkejutnya Zyan saat mendapati sekretaris yang juga istrinya sedang tertidur pulas di atas ranjang hotel. Dia tadi cemas memikirkan apa yang terjadi saat keluarga mereka datang, sampai mengebut agar cepat sampai di hotel, malah Zahra enak-enakan tidur.Pria berparas tampan itu sebenarnya ingin mengamuk dan membangunkan istrinya, tapi entah kenapa jadi tidak tega. Rasa bersalah karena menyeret Zahra dalam pernikahan kontrak mereka membuatnya urung melakukannya. Mama dan Papanya sama sekali tidak menghubunginya, bukankah itu artinya baik-baik saja? Kenapa dia jadi secemas tadi padahal juga sudah menjelaskan lewat pesan?CEO itu mendekat pada Zahra. B
Read more
DMCA.com Protection Status