Short
Dosa di Balik Kacamata Sang Dewi

Dosa di Balik Kacamata Sang Dewi

Oleh:  Musim Gugur yang SejukTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
8Bab
6Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Aku adalah seorang dosen cantik di sebuah universitas yang menderita penyakit kecanduan seks. Penyakit ini kambuh tanpa mengenal waktu dan tempat, dan hal ini sangat memengaruhi kehidupan asmaraku dengan tunanganku. Akhirnya, tunanganku mencarikan sebuah klinik kecil di luar kampus untuk menjalani pengobatan pengendalian hasrat. Namun, yang bertugas memeriksa pasien di klinik itu ternyata adalah mahasiswa laki-lakiku sendiri, dan metode pengobatannya sangatlah tidak biasa. Tampilannya memang kalem, tapi tanpa banyak bicara dia langsung membuka kakiku dan memasukkan jarinya ke dalam...

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Dalam perjalanan menghadiri seminar akademis bersama tunanganku, aku berjalan lambat dengan kaki merapat dan enggan melangkah cepat. Mainan kecil yang terselip di sana sudah tidak mampu lagi memuaskanku. Hasratku untuk dipenuhi oleh seorang pria makin menjadi-jadi.

Dalam keadaan tidak berdaya, aku hanya bisa menatap tunanganku dengan wajah memerah.

Tunanganku memakiku jalang dengan muka masam. Kemudian, menyergapku ke semak-semak di pinggir jalan, menarik celanaku, dan langsung memasukkan jarinya ke dalam.

"Ah!"

Aku mengerang.

Mainan kecil itu belum dikeluarkan, tapi tunanganku sudah menambah tiga jarinya. Aku merasa seperti akan meledak, dan cairan tubuhku mengalir deras.

Namun, jari-jarinya tetap tidak bisa menggantikan itu. Aku memandang area selangkangannya dengan tatapan menggoda.

Plak!

Tunanganku menamparku keras, lalu menarik jarinya.

"Aku nggak mau melakukannya denganmu. Kamu punya sepuluh menit, selesaikan sendiri!"

Setelah mengatakannya, dia pergi meninggalkanku di semak-semak itu.

Aku merasa sedih sekaligus malu.

Di awal penyakit kecanduan seksku, tunanganku cukup senang. Dengan penuh semangat, dia memuaskanku setiap hari. Namun, lama-lama dia tidak sanggup lagi.

Aku menggesek-gesekkan diri pada sebuah ranting pohon dengan perasaan kecewa. Tiba-tiba, sebuah tangan menyusup ke dalam bajuku dan meremas keras, sementara napas kasar seorang pria mendesis di dekat telingaku.

"Nggak tahu malu, siang-siang seperti ini sudah bermain dengan ranting!"

Dia bukan tunanganku!

Aku yang terkejut buru-buru menoleh. Ternyata benar, itu wajah seorang pria asing.

Aku ingin berteriak, tapi mulutku ditutup paksa, sementara tubuhku didorong ke bawah, ranting itu pun menusuk masuk! Aku mengerang kesakitan, tapi hal itu segera digantikan oleh kepuasan karena terisi penuh.

"Memang j*lang, pantas tunanganmu nggak tahan dan menyuruhku untuk menanganimu."

'Apa?'

Aku seperti tersambar petir.

Namun, setelah dipikir-pikir, apa yang dikatakan pria itu mungkin saja benar.

Tunanganku memang pernah berulang kali mengatakan akan mencari belasan pria untuk memuaskan hasratku.

Saat itu, pria di belakangku menarik celananya dan berniat memasuki dari belakang.

Bagaimana mungkin aku setuju? Aku tidak mungkin berbuat mesum dengan pria lain.

Aku memberontak sekuat tenaga, tapi itu hanya membuat ranting makin menusuk ke dalam. Air mata mengalir deras akibat nyeri yang menyiksa, sementara tubuhku yang sensitif malah makin lemas dan tidak berdaya.

Pria itu makin terangsang, dia mendekatkan bibir tebalnya untuk menciumku.

"Atas bawah sama-sama basah, kamu memang wanita menggoda!"

Ketika dia melepaskan tangan yang menutupi mulutku, aku langsung berteriak memanggil nama tunanganku.

Pria itu tidak peduli, ciuman yang terasa menjijikkan itu mendekat, tapi aku berhasil menghindar sehingga ciuman itu hanya mengenai leherku.

Aku merasa jijik, lalu meraih lengannya dan menggigitnya dengan keras.

Pria itu berteriak, menarik rambutku, dan terus memukul.

Tunanganku yang mendengar keributan langsung masuk dengan tergesa-gesa.

Barulah pria itu berhenti dan berkata dengan kesal, "Bung, dua ratus ribu nggak sebanding dengan perlakukan seperti ini. Lain kali, jangan bayar orang, langsung cari anjing jantan saja!"

Setelah mengatakannya, pria itu segera mengenakan celananya dan pergi.

Tunanganku mengangkatku dari ranting itu. Melihat wajahku yang bengkak, dia berkata dengan canggung, "Setelah ini, bagaimana bisa kamu menghadiri seminar dan berbicara di podium?"
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
8 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status