Terjerat Cinta Mesi

Terjerat Cinta Mesi

Oleh:  lilis zulistia  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 Peringkat
7Bab
1.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Ah, Kamu tega. Saya tidak menyangka, kamu bisa melakukan itu. Saya pikir kamu berbeda. Tapi, nyatanya saya salah. Mulai sekarang kita putus. Jangan pernah temui saya lagi" dengan nada tinggi dan tersulut emosi. pria itu langsung pergi.tanpa mau mendengarkan, penjelasan. Air mata gadis itu mengalir deras. Ia tidak bisa menyangkal. Tapi tak semuanya benar. Ia memandang bahu sang pria. Yg sudah jauh meninggalkannya. "Maafkan, aku"ujarnya lirih Ia langsung berlari meninggalkan tempat tersebut. Hatinya hancur. "Mengapa dia tidak mau mendengarkan penjelasan saya?"ucapnya lirih. Perasaannya sudah tak karuan. Akan kah cinta mereka akan bersatu? Ikuti terus ceritanya. Semoga menghibur

Lihat lebih banyak
Terjerat Cinta Mesi Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Surady Ady
lanjut Thor di tunggu up selanjutnya...️
2021-10-09 06:35:57
3
user avatar
Ridho faris
terus semangat thor di tunggu.........
2021-09-08 13:44:20
4
user avatar
Lilis Zulistia
semangat.........
2021-09-04 13:38:26
4
user avatar
Aditiya
semangat thor di tunggu up selanjutnya.........
2021-08-31 23:07:09
4
7 Bab
Bab 1
Sinar mentari pagi menelusup melalui celah gorden. Di bawa selimut, seorang gadis terlihat masih meringkuk. Ia merasa terusik dan bangun.Saat ia membuka mata ia pun mulai terkejut karna melihat matahari yg mulai bersinar cerah. Ia langsung melirik ke arah jarum jam yg sudah menuju pukul 7:30. "Mampus gue kesiangan!" ujarnya sembari menepuk jidat. Lupa kalau hari ini ada mata kuliah pagi.Mesiana langsung berlari ke kamar mandi.Nama gadis itu Mesiana putri. Seorang gadis yg ceria dan sangat menyukai tantangan. Jika sudah menginginkan sesuatu, pantang menyerah sebelum mendapatkannya.Setelah selesai mandi ia langsung menyambar pakaiannya kali ini ia menggunakan celana jeans, baju kaos berwarna putih dan memakai kemeja kotak-kotak yg tidak di kancing. Tak lupa ia menggulung lengannya dan mengikat rambutnya agar terlihat lebih rapiSetelah semuanya siap. Mesi langsung meraih kunci motor kesayangannya. Iangsung menancap gas dan melaju motor dengan sangat &
Baca selengkapnya
Bab 2
Sebelum melaju kan motornya, Adit menayakan terlebih dahulu dimana tempat kost Mesi."Dimana alamat kos kamu?"tanya Adit dengan nada datar."Di jalan Nusa Indah no.25"jawab Mesi singkat.Adit melaju dengan kecepatan sedang. 15 menit berlalu akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.Mesi langsung turun dari sepeda motornya."terimakasih, pak"ucap Mesi sungguh-sungguh."Hem, kamu baru di sini?" tanya Adit dengan nada jutek."Iya,pak. Baru kemaren saya pindah.memangnya kenapa pak"tanya balik Mesi"Pantas, ya udah saya permisi dulu.assalamualaikum"pamit Adit dan langsung menancap gas motornya."waalaikum salam" jawab Mesi. Ia langsung masuk ke dalam kost. Dan berbaring di atas ranjang. Kakinya terasa pegal. Setelah ia berlari tadi.Mesi yg sudah letih langsung tertidur pulas. Karna henponya yg terus berdering. Mesi merasa terusik. Ia terbangun.Mesi yg kesal.langsung men
Baca selengkapnya
Bab 3
Setelah siap. Ia langsung memesan taksi online dan menunggunya di depan kost.Saat sedang menunggu, kebetulan Adit juga keluar. Sesaat tatapan mereka beradu. Secepat kilat Mesi memalingkan wajahnya. Ia langsung berjalan mendahului Adit. Adit tak menghiraukan sikap Mesi kepadanya. Ia cuek. Tanpa satu kata pun yg keluar dari bibirnya. Ia melaju motornya melewati Mesi."Uh, dasar. Cowok angkuh. Lihat saja, gue bakal buat loe, bertekuk lutut mengemis cinta gue"ucapnya dengan kesal. Tak berselang lama, akhirnya taksi pesanan Mesi datang. Didalam mobil Mesi tak henti-hentinya megomel. Sampai-sampai  sopir taksi geleng-geleng kepala. Mesi tidak sadar, bahwa sang sopir  menertawakannya. Ia terus saja mengoceh tak jelas.sepanjang jalan.Setibanya di cafe, Mesi langsung mencari keberadaan ketiga sahabatnya. Pandangannya menjuru kesetiap sudut cafe. Setelah melihat keberadaan sahabatnya. Mesi langsung menghampirinya."Hay, gues. Udah dari tadi kalian?"tanya Mesi
Baca selengkapnya
Bab 4
Adit belum menjawab permintaan Mesi. Adit bingung. Apa yg harus ia lakukan. Sebenarnya ia kasihan. Tapi itu sudah peraturan.untuk beberapa saat, Adit masih terdiam.Belum sempat Adit menjawab, datang lah seorang Dokter muda yg tampan. Sebut saja namanya Faris. "Pak, dokter. Boleh gak, selama saya di periksa. Saya pegang tangan pak dokter? Saya, takut!" pintanya dengan  wajah memelas.Adit yg mendengar ucapan Mesi, ia langsung mengiyakan kemauan gadis nakal itu. Entah mengapa hatinya tidak rela. Ia tidak bisa membayangkan. Bagai mana jika Mesi  sampai memeluknya. Hatinya meronta-ronta."Baiklah. Saya akan menemanimu"sambil mengengam tangan Mesi."Maaf, pak dokter. Boleh kan saya disini?" tanya Adit memastikan."Boleh saja pak. Asal yg di priksa, tidak keberatan" jelas Dokter muda tersebut sambil tersenyum.Ketika dokter meminta izin membuka kancing baju Mesi. Hati Adit mulai tak menentu. Desiran aneh mulai menyelundup m
Baca selengkapnya
Bab 5
Sepontan tangannya membalas pelukan Mesi."Biasa diam gak? Lihat lah, kamu sudah membangunkan adik saya"  ucapnya lirih di telinga MesiMesi terkejut, tubuhnya serasa kaku, Wajahnya memerah.Saking takutnya ia sampai tak menyadari apa yg telah ia lakukan. Mesi merutuki dirinya sendiri."Kalau kamu tidak minum obatnya. Saya pastikan, kamu akan saya terkam" tubuh Mesi menegang. Sepontan, ia kembali duduk di tempat semula. Tanpa basa basi ia langsung meminum obat yg Silvi sodorkan.Semua kejadian itu tak luput dari pandangan Silvi. Ia tersenyum takjup. Pasalnya Adit dengan mudah membujuk Mesi. Entah apa yg Adit katakan yg jelas ia senang karna tidak harus membujuk Mesi untuk meminumnya.Setelah memastikan Mesi meminum obatnya. Adit langsung bergegas pulang ke kost nya. "Vie, saya permisi pulang dulu ya?" pamit  Adit. Kemudian pandangannya beralih ke arah Mesi."Ingat, apa yg saya katakan tadi. Jangan sampai saya dengar kalau kamu tidak mem
Baca selengkapnya
Bab 6
"udah yuk kita pergi,bentar lagi gue ada kelas ni"ajak mesi sambil menarik tangan nisa"ia tapi gak usah tarik-tarik juga kali"jelas nisa"ya udah kita pamit dulu ya kak assalamualaikum"pamit nisa dan berlalu pergiAdit pun hanya mengagunkan kepala tanda menyetujuinya.Mesi dan Nisa pun langsung menuju ke parkiran untuk mengambil sepeda motor kesayangannya. "Ya, sudah. Gue duluan ya Mesi"ucap Nisa sambil berlalu,Mesi hanya mengagunkan kepala kemudian melambaikan tangannyasetelah mobil Nisa menjauh  Mesi langsung menaiki sepeda motornya dan mulai melaju dengan kecepatan sedang.Mesi sangat menikmati perjalanannya,ia senang karena motor kesayangannya sudah kembali lagi. Akhirnya setelah melaju perjalanan 15 menit, Mesi sampai juga di kampus. Mesi langsung memarkirkan motornya,kemudian menuju kelasnya karena sebentar lagi dosennya datang. Tak lama Mesi menunggu, akhirnya dosen killer yg selalu di takuti &
Baca selengkapnya
Bab 7
Pagi hari Mesi memulain rencananya. Ia berniat memberikan makana untuk Adit sebagai ucapan terimakasih. Berharap Adit akan terkesan dan bisa lebih dekat lagi dengannya. Pagi- pagi sekali ia sudah membeli dua buah nasi uduk untuknya dan satunya lagi hendak di berikan kepada Adit. Dengan senyum yang sangat manis, Mesi mengetuk pintu kost Adit berharap sang penghuni akan membalas senyumannya.  Adit yg mendengar ketukan pintu, ia pun bergegas membuka pintu. Saat pintu terbuka, tatapan mata mereka bertemu. Mereka pun saling terpesona satu sama lain. Hingga sedetik kemudian Adit tersadar.  "Ehem. Ada apa?" dengan Sorot mata tajam yg sulit di artikan.  "Maaf, jika pagi- pagi saya mengangu. Ini saya" sambil menyodorkan satu buah kotak nasi dan tak lupa tersenyum manis. Adit yg memang sedang terbiru-buru. Tanpa bertanya ia langsung mengambil nasi ter
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status