Berkah atau musibah? Mikaila Thomson ikut terkenal saat kakaknya, Yamaha Thomson menjadi runner up ajang pencarian bakat Show Me Your Voice
Lihat lebih banyakTepuk tangan meriah terdengar setelah nama Bobby Aland di umumkan sebagai pemenang 'Show Me Your Voice.' Penonton, juri, staff, dan peserta eliminasi yang hadir ikut merasakan kebahagiaan, haru, suka cita atas perjuangan Bobby yang mendapat hasil memuaskan setelah berjuang 4 bulan tak terkecuali Yamaha Thomson yang menjadi runner up.
Yama memeluk Bobby, dia menepuk-nepuk pundak Bobby keras sebagai rasa bangga atas kemenangan Bobby. Ini kompetisi, sudah biasa ada yang menang dan ada yang kalah. Yama berlapang dada atas kekalahannya karena Bobby sangat luar biasa. "Jangan nangis." Yama tertawa yang tak lama ikut menangis karena melihat Bobby menangis.
Bobby tertawa sambil mengeluarkan air mata, dia bergantian memeluk Yama saat semua juri naik ke atas panggung. "Jangan nangis!" Peringat Bobby mengikuti ucapan Yama membuat mereka tertawa dan melepas pelukan karena Matahari, Juri SMYV menghampiri mereka.
"Selamat, Bobby atas kemenangannya. Kamu benar-benar luar biasa." Bobby mengangguk sambil tersenyum lebar, dia benar-benar tidak menyangka akan menjadi pemenang. "Untuk Yama jangan berkecil hati apalagi patah semangat. Menjadi runner up tidaklah buruk. Di luar sudah banyak yang menunggu untuk tanda tangan kontrak." Yama tertawa, dia mengangguk sopan dan mengucap banyak terima kasih.
Yama melihat bangku penonton VVIP. Dia melembaikan tangan pada adiknya, Mikaila Thomson yang mendukungnya dari awal audisi sampai final. Yama mengepalkan tangan, mengangkatnya tinggi-tinggi ke udara memberi semangat Mika yang menangis di bangku penonton. "Jangan nangis." Ucap Yama tanpa suara yang di balas anggukan Mika walau tetap menangis.
Yama menoleh saat staff menganggilnya. Dia ke tengah panggung untuk sesi foto bersama dan penyerahan hadiah.
2 tahun sudah berlalu.
Kenangan indah menjadi runner up SMYV masih tersimpan jelas di ingatan Yama saat semua orang ikut menangis haru atas kekalahannya. Saat penggemarnya menunggu di luar gedung berteriak meminta maaf karena tidak bisa membuat Yama menjadi juara pertama. Saat Mika menangis haru. Saat perjuangannya selama 4 bulan bersaing dengan ribuan peserta kembali terulang.
Hari ini Yama tersenyum lebar di depan lima belas ribu penonton yang datang ke konser solonya dan dua puluh lima ribu penonton online. Yama sama sekali tidak menyangka dia masih berdiri di atas panggung dan memiliki banyak penggemar.
"Terima kasih semuanya!"
"Yama love youmaha!"
"Jaga kesehatan dan sampai bertemu lagi!"
Tepuk tangan bergemuruh saat Yama membungkuk sembilan puluh derajat sebelum meninggalakan panggung. Rasanya baru saja Yama menyanyi lagu pembukaan untuk konsernya dan secepat ini mengucap selamat tinggal ke pengemar.
"YAMAAAA TAKE CARE!"
"WE LOVE YAMA."
"YOUMAHA ALWAYS HERE WITH YAMA."
"YAMA TAKE YOUR SELF!"
Yama turun dari panggung, dia selalu merasa haru setelah menyelesaikan konsernya. Stylis yang ada di bawah segera mengerumuninya untuk membantu Yama melepas atribut konser dan memberinya kipas portabel.
Manager datang, Hansol bertepuk tangan bangga pada Yama. "Congratulation for your 2nd solo concert, Yama."
Yama tersenyum, dia berjalan ke arah manager lalu memeluknya erat. "Thanks, Hansol." Ucapnya lalu bersama-sama menuju ruang tunggu di mana Mika di sana menonton dari layar monitor, tak lupa Yama membawa gitar legendnya yang baru saja menemaninya menyanyi.
"Mika tidur?"
"Belum." Jawab Hansol. "Dari tadi sibuk main HP. Gak tau kenapa, marah-matah mulu." Lapor Hansol yang menjadi korban kemarahan Mika saat Hansol menawari minum atau saat Hansol bilang kalau konsernya sudah selesai dan mengajak Mika ke back stage.
"Cowok?"
Hansol mengangkat bahu bertepatan mereka sampai di depan ruang tunggu. Dengan segera Yama membuka pintu yang langsung menemukan Mika duduk dengan wajah cemberut memangku Thor -anjing Yama- sambil melihat ponsel dengan wajah fokus.
Yama meletakkan gitar lalu menghampiri Mika, dia mengecup puncak kepala Mika membuka si empu terlonjak kaget sampai Thor lompat dari pangkuan. "Bang!" Amuk Mika karena di kagetkan.
"Kenapa? Kenapa marah-marah?"
Mika menyerahkan ponselnya ke Yama yang langsung di terima dan di baca. Mata Yama bergerak membaca kata-demi kata yang ada di layar ponsel yang semakin lama wajahnya mengendor "Biarkan! Orang iri." Titah Yama meletakkan ponsel Mika di meja. Hansol yang mengusak bulu Thor hanya memperhatikan.
Sudah bukan menjadi hal baru pro kontra bersinarnya karir Yama merembet ke Mika. Jujur Yama kesal, Yama capek, ingin marah saat antis membawa-bawa adiknya. Tapi dia tidak bisa menutup mulut antis satu persatu. Kalau di ladeni yang ada cepek sendiri. "Sepuluh akun yang hate kamu. Ada seribu akun yang bela kamu. Biarkan saja jangan di ladeni. Enggak usah baca komentar jelek."
Mika menghembuskan nafas panjang. Dia kembali memangku Thor saat anjing itu mendekat.
Mika bukan tipe orang pengujar kebencian atau mengomentari kejelekan orang lain atau kekurangan orang lain di matanya. Untuk itu dia ingin timbal baik. Mika ingin selama dia tidak berkomentar buruk pada orang lain, orang lain juga tidak berkomentar buruk padanya. Tapi tidak bisa karena dunia ini luas, bukan hanya berputar di Mika.
Mika merebahkan diri si sofa panjang, dia mengangkat Thor yang kegirangan sambil menggerak-gerakkan ekornya.
Yama yang melihat Mika sudah tenang, berganti baju untuk makan malam bersama sepuluh lucky fans. Dia memakai baju casual santai dan mengapus riasan untuk menjaga kulitnya tetap sehat. "Kamu enggak ikut makan malam?" Tanya Yama yang melihat Mika enggan beranjak bermain bersama Thor.
"No!"
"Ya sudah. Biar Mas Hansol yang bawa makanan ke sini."
Mika hanya bergumam membuat Yama dan Hansol pergi meinggalkan ruangan.
***
Mia yang baru keluar dari kamar mandi segera ke warung saat mendengar suara pembeli yang terus-menerus memanggil. Dia segera masuk warung lalu tersenyum pada pembeli yang menatapnya bad mood karena menunggu lama.Entah kemana ayahnya, Mia tidak tahu karena setaunya Pak Anas menjaga warung karena dirinya masih masa pingit. "Beli apa, bu Tri?""Minyak goreng 1/4 sama sampo dua ribu aja!" Jawab bu Tri ketus sambil memotong sampo yang mengantung di depannya dengan wajah merengut. "Pada kemana toh, mbak Mia? Aku sampai paduan suara loh."Mia tersenyum sambil menimbang minyak goreng pesanan bu Tri ke plastik bening. "Saya masak di dalam, bu. Sekarang agak santai karena enggak ada pesanan jadi masaknya rada siang. Kalau bapak kemana, enggak tahu mungkin keluar sebentar." Jawab Mia ramah seperti biasa.Bu Tri meletakkan gunting ke atas toples dengan sedikit membanting. Rupanya masih kesal. Dia me
Tangkai bunga terus memenuhi pusaran seiring bertambahnya hari. Fans dari berbagai kota dan negara datang untuk berkunjung, berdoa, meminta maaf karena telah berhianat maupun ikut memberi komentar buruk, juga meninggalkan setangkai bunga sebagai bentuk penghormatan.Banyaknya selebriti yang datang lalu berfoto di pusaran, menjadikan pusaran Yama menjadi spot foto bukti atau ajang pamer ke antar fans karena telah ke makan Yama. Seperti suatu hal yang wajib untuk di lakukan agar seperti selebriti atau idola lakukan, tak jarang membuat fans saling berebut spot yang berakhir pada keributan.Namanya juga orang banyak, ada yang datang tulus mendoakan ada juga sebagai ajang ikut-ikut supaya bisa berfoto dengan latar belakang yang sama dengan idola. Terkadang niat baik seseorang rusak demi atensi, pujian, dan 'wah'Seperti 'wah dia ke makan Yama' 'wah dia seperti idola A yang mengenakan drees putih milik LV' 'wah selebriti B datang mengenakan mantel Gucci' 'wah wa
Mister Joe terbangun saat pohon yang di jadikannya tempat beristirahat sementara bergoyang-goyang sampai membuatnya hampir terjatuh kalau saja tidak mengikat badan ke batang pohon dengan sabuk. Mister Joe segera terkesiap saat menyadari apa yang telah terjadi dengannya, dia melihat bawah dengan pisisi waspada yang tak lama menghembuskan nafas lega saat lagi-lagi dua orang anggota pecinta alam mendatanginya."Ada apa?"Laki-laki berbadan tinggi yang kemarin naik untuk menolong Mister Joe mendongak "ayo turun, pak. Sarapan."Mister Joe menengguk ludah, dia memegan perutnya yang baru terasa keroncongan karena kemarin saat sarapan dua orang berbadan besar mendobrak apartmen membuatnya hanya makan tiga suap nasi goreng. Lalu siang melawan mereka di tengah laut karena mereka akan membuangnya ke tengah laut, kemudian malamnya bersembunyi karena ada yang mengejar.Atau malah hanya halusinasinya saja?Yang pasti, lain kali Mister Joe akan menghargai s
Kicauan burung di pagi hari, kokokan ayam serta suara sapi yang menggema membuat rumah kembali hidup. Kandang kembali ramai, para pembeli dan penjual memenuhi kandang seperti biasa.Area dalam rumah yang biasa gelap, kini terang karena jendela dan korden di buka. Ruang makan yang biasanya sepi karena makan di kamar masing-masing atau beda jam makan atau sengaja menghindar, kini ramai.Rumah yang dulunya mati kini benar-benar terasa hidup. Erna tidak henti-hetinya tersenyum dan tertawa mendengar celotehan Han yang bercerita pengalam pertamannya mengurus kandang. Mulai dari di seruduk anakan sapi, keinjak tai sapi sampai tersabet buntut sapi."Makannya kamu itu hati-hati." Ceramah Hanik mengambil satu ikan menaruhnya ke piring Han. "Maaf ya, Mbak. Han enggak punya pengalaman sama sekali. Dulu mending bapaknya manjain dia, jadi enggak pernah di ajarin kerja."Erna tertawa "enggak papa, pelan-pelan nanti juga
Rika merasakan kepalanya pening, badannya pegal juga kaku. Rasanya seperti terbaring lama hingga membuat semua anggota tubuh terasa kebas.Rika membuka mata, cahaya terang nan menyilaukan langsung menyorot mata membuatnya berkedip berkali-kali karena terasa seperti disiram debu halus. Rika memejamkan mata beberapa detik sambil menekannya dengan jari telunjuk dan ibu jari lalu membuka lagi hingga perlahan cahaya yang masuk mulai netral.Rika melihat sekitar, aroma khas rumah sakit langsung menusuk hidung membuat Rika tersadar kalau dirinya berada di ruang inap. Tapi siapa yang membawanya kesini?"Sudah bangun?!"Rika menoleh ke arah pintu yang baru saja terbuka. Dia tersenyum saat seorang suster mendorong troli makanan masuk. "Sudah." Jawab Rika paruh dan lemah. Badannya benar-benar lemas."Sarapan, ya. Biar tenaganya terisi." Titah suster menyiapkan meja, menaikkan kasur agar Rika mudah un
Asahi tercengang, separuh jiwanya terasa melayang dengan layar ponsel memperlihatkan berita kematian Yama dan Mika dua hari lalu dari notifikasi berita yang masuk saat ponselnya terhubung ke internet. Yang berati Mika pergi di hari yang sama dengan Erik pergi. Ternyata mereka tidak benar-benar terpisah walau Mika memutuskan pulang ke Jakarta saat mengetahui Erik menghamili Rika. Alam mendukung hubungan mereka.Baru satu jam yang lalu Asahi sampai kos, berniat memposting fotonya bersama Mika dengan caption kebahagiaan dan men-tag Mika lalu menunggu repost dari Mika seperti janjinya. Sayangnya tidak akan terjadi.Asahi memposting fotonya berama Mika dengan caption bela sungkawa yang kolom komentarnya langsung di serbu teman-temannya menanyakan bagaimana bisa dirinya foto bersama Mika dan lain sebagainya yang menyangkut keingin tahuan mereka dengan Mika di real life seperti tinggi badan, kecantikan dan lain sebagain
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen