Share

Bab 3

Author: AirinNash
last update Last Updated: 2023-02-17 13:44:57

Sebening Cahaya Cinta bag 3. 

**

Aku terperanjat ketika mendengar ucapan Mas Arman yang bertanya tentang menikah lagi. Dalam hati aku menertawakan dia. Bagaimana mungkin dia bisa menikah lagi kalau satu istri saja dia tidak bisa memenuhi kewajibannya. 

"Menikah lagi? Kamu sadar gak dengan yang kamu ucapkan?" tanyaku. 

"Sadar 100%. Kamu kan tahu kita juga jarang berhubungan badan. Maafkan aku ya, Cahaya. Entah kenapa aku merasa hambar. Aku nggak tahu dulu aku menikahi kamu karena apa. Apakah karena benar-benar cinta atau enggak. Melihat penampilan kamu kayak gini hatiku rasanya pudar." 

Aku sedih mendengar ucapannya yang begitu menyakitiku. Dulu dia mengatakan kepadaku dia mencintaiku sebelum kami menikah tapi apa buktinya sekarang dia secepat itu membalik perkataannya dan berkata dia tidak ada rasa kepadaku. Dia hambar denganku apakah karena penampilanku yang semrawut. Saat meminta tambahan yang Mas Arman tak akan mau memberikan. Dia cuma memberikan uang buat ku dan anak-anak hanya satu juta lima ratus perbulan dengan alasan keluarganya masih harus di tanggung, cicilan rumah sedang berjalan. 

Haruskah cinta diukur dari penampilan? Bukankah kami sudah menikah sudah mempunyai dua anak. Apakah semua ini salahku kalau aku nggak bisa merawat diriku karena aku kekurangan saat dia lebih mementingkan keluarganya. 

Mengalah saat Mas Arman memberikan uang kepada ibu untuk membantu sekolah adiknya, memberikan uang kepada adik-adiknya agar mereka semangat belajar dengan berbagai fasilitas. Menyumbang lumayan banyak di pernikahan Arum. Aku tak pernah marah dengan segala yang dilakukan Mas Arman karena dia adalah anak lelaki yang memang harus membantu keluarganya. Tapi kenapa dia lalai padaku? Dia sama sekali nggak peduli dengan apa yang ku lakukan. Sekarang dia bahkan bertanya ingin menikah lagi di mana pikirannya. 

"Kenapa kamu punya pikiran untuk menikah lagi? Apakah kamu sekarang udah punya perempuan yang dekat dengan kamu, Mas sehingga kamu beberapa bulan ini cuekin aku dan ngejelek-jelekin aku suka hati kamu?!" kataku kesal. 

"Aku hanya diminta Ibu untuk bertanya kepadamu, bagaimana kalau aku ada rencana menikah lagi. Aku juga nggak tahu maksud Ibu seperti apa mungkin dia mau menjodohkan ku dengan perempuan kenalannya dan aku hanya bertanya tentang pandanganmu." 

"Baik, kamu boleh menikah lagi dengan syarat. Kamu harus memberi nafkah yang layak untukku dan istri kedua mu serta untuk keluargamu. Aku ingin adil!" kataku ketus. 

"Selama ini apa aku kurang adil. Cahaya, kerjaan kamu juga gak ada. Hanya ongkang kaki di rumah aja. Jangan bilang aku gak adil sama kamu!" katanya. 

"Kamu sama sekali gak adil, Mas. Kamu nggak pernah adil sama ku. Kamu harus pikirkan kenapa kamu nggak pernah adil. Bilang sama keluarga kamu aku nggak setuju kalau kamu menikah lagi. Tapi kalau kamu nekat melakukannya. Aku akan mundur sebagai istri kamu!" kataku ketus. 

Mas Arman diam. Mungkin malas mendengar ucapanku. Dia berlalu dariku. Setelah dia selesai makan dan minum teh. Mas Arman cekikikan sambil melihat gawainya. 

"Ayah, besok bisa antar Ratu kan sekolah? Ratu pengen pergi sekolah sama Ayah," kata anakku menghampirinya. 

"Pergi aja sama Bunda kamu. Ayah sibuk jangan ganggu!" kata Mas Arman tetap sibuk dengan gawainya. 

"Kapan Ayah gak sibuk. Di sekolah ada lomba melukis dan mewarnai. Ayah mau lihat gak lukisanku?" tanya putriku. 

"Bagus," kata Mas Arman tetap melihat layar gawainya. Dia sama sekali gak peduli dengan Ratu yang sedang bertanya. Hidup Mas Arman hanya untuk pekerjaan, gawainya dan keluarganya. Dia gak punya waktu untukku dan anakku.

Suamiku bekerja pulang malam sekitar jam delapan paling cepat. Bisa diatas jam sepuluh terkadang. Kalau aku bertanya dia hanya mengatakan sibuk dan sibuk. Hatiku sakit dia selalu berkata sibuk. Apalagi melihat anakku yang selalu di abaikannya. Pantaslah aku berpikir kalau Mas Arman hanya menyumbang s p e r m a saja untukku. Tanpa mau tahu perasaanku, perasaan anaknya. Memberi nafkah kurang dan itupun dia juga ikut makan bersama. Tidak ada lebihnya apa yang dia berikan. Padahal dia royal dengan teman-teman dan keluarganya. 

Malam semakin merangkak. Aku sudah selesai mengerjakan pekerjaanku untuk meninjau para karyawan buat live besok. Kayaknya mereka pintar banget membuat usahaku maju. Keuntungan yang semakin banyak juga terus mengalir lewat rekeningku. 

Setelah mencuci wajahku. Aku melihat ke kaca. Wajahku sudah cantik, bercahaya bahkan glazed dengan produk bagus yang direkomendasikan untukku. Harganya memang selangit. Namun, sangat cocok untuk kulitku. Aku lalu keluar. Kulihat Mas Arman sudah tertidur. 

Aku pernah bilang sama Mas Arman kalau menemani kedua putriku tidur. Ratu sering mimpi buruk dan takut tidur berdua dengan Rani. Mas Arman sama sekali gak masalah. Aku lega karena dia gak harus melihat wajahku selama sebulan ini. Dia tahunya aku masih j e l e k dan dekil saja. 

Namun, aku penasaran dengan gawainya yang tiba-tiba menyala. Sepertinya dia tadi sedang berbalas pesan. Dengan hati-hati aku mendekati gawainya. Aku mengambilnya dan mencoba membukanya. Namun, gak bisa. Aku mendesah tak kehilangan akal. Kunci dengan sidik jari. 

Dengan hati-hati aku mencoba membuka ponsel itu lewat jari suamiku. Alhamdulillah, berhasil. Aku kegirangan. Aku berupaya mengelap wajahku dengan handuk, jantungku berdegup kencang karena takut ketahuan. Kalau marah besar Mas Arman suka main fisik. Jujur, aku takut dia m e n a m p a r ku kalau ketahuan. 

Setelah gawai itu terbuka. Aku melihat isinya. Apa saja yang dikerjakan Mas Arman. Dia sepertinya suka main game. Banyak sekali yang dia d******d. Aku lalu membuka aplikasi hijau di mana dia aktif sekali di sana. Benar saja, Mas Arman akrab dengan wanita bernama Angela. Seorang perempuan dengan photo profil karton.

"Kamu udah makan apa belum, Mas?" tanya Angela melalui chat itu. 

"Udah, kalau kamu?" tanya Mas Arman. 

"Udah. Kangen juga ya Mas. Gak sabar menunggu besok. Makasih ya hadiahnya. Kamu ingat aja aku ulang tahun." 

"Gimana? Kamu suka?" 

"Suka banget. Makasih loh ya." 

"Beres." 

"Sampai jumpa besok ya di kantor. Makan siang jangan lupa bareng lagi," katanya Angela lagi. 

"Sip, mimpi indah ya." 

"Kamu juga, Mas." 

Jujur saja hatiku sakit membaca ini. Apa karena ini Mas Arman mau menikah lagi sampai minta pendapatku segala. Kalau seperti itu perbuatannya benar-benar keterlaluan sekali. 

Dia menggeliatkan tubuhnya. Aku tersentak. Sepertinya sudah ada alarm dalam diri Mas Arman. Belum sempat ku sadap gawainya dia sudah bangun. Segera kuletakkan sembarangan gawainya. 

"Cahaya, kamu sedang apa?" tanyanya dengan suara serak. 

"Gak ada. Tadi aku mau ambil selimut baru buat Rani," kataku mencari alasan. Wajahku kututup dengan handuk agar tak ketahuan. 

Dia segera mengambil gawainya karena merasa aku tadi memegangnya. 

"Handphone ku panas. Kamu pegang ya tadi?!" Dia beranjak marah gak terima. 

Awas, Mas. Tunggu pembalasanku sebentar lagi, batinku. 

Bersambung

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ISTRI YANG KAU BUANG DINIKAHI SULTAN   Bab End

    Sekarang memohon kembali ke Cahaya juga percuma. Mantan istrinya sudah bahagia dengan lelaki lain. Mungkin Arman bisa merelakan hal tersebut karena sebagai suami Cahaya dulu dia tidak pernah membahagiakan Cahaya justru selalu membuat Cahaya terluka. Ini adalah balasan untuknya dan Arman harus siap menerimanya."Aku memang sengaja melakukan itu, Bu. Maafkan aku hanya itu yang bisa ku katakan ke ibu!""Kenapa kamu melakukan hal yang menyakiti ibu?! Sekarang ibu minta kamu tidak perlu lagi berhubungan dengan Cahaya. Sudah cukuplah perbuatan baik kamu sama dia. Dia itu sudah menjadi mantan istri kamu dan kamu tidak punya kewajiban apa-apa lagi untuknya!"Saat Ibu mengomel Ria dan Arum hanya terdiam. Mereka tidak berani ikut campur, kalau terlalu dalam ikut campur Arman akan marah ke mereka berdua."Tugasku memang sudah selesai untuk Cahaya tetapi tanggung jawabku ke Ratu dan Rani tidak pernah selesai, Bu. Sampai mereka besar, mereka tetap anakku. Meskipun kita tidak pernah menginginkan me

  • ISTRI YANG KAU BUANG DINIKAHI SULTAN   Bab 49A

    SEBENING CAHAYA CINTA TAMAT**PoV Author"Mas, bicarakan hal apa dengan Mas Arman? Apakah masalahnya sudah selesai? Sekali lagi aku minta maaf sama kamu, Mas. Karena Mas Arman terus-terusan mengganggu rumah tangga kita. Ya seperti itulah, dia Ayah dari anak-anakku yang tidak bisa ku pisahkan dari Ratu dan Rani. Kedatangan dia kemari juga memberi kartu debet untuk Ratu dan Rani, aku juga nggak tahu kenapa dia melakukan ini. Padahal dia dulu tidak seperti itu," kata Cahaya panjang lebar ke Pras. Cahaya meringis merasa gak enak untuk meyakinkan suaminya kalau dia dan Arman hanya ngobrol seputar masalah anak.Bagaimanapun jika sudah menikah pasti ada saja fitnah antara hubungan suami istri terutama mantan suami."Kamu nggak perlu khawatir, Sayang semuanya udah selesai. Beberapa waktu yang lalu Arman mengajukan proposal dia hendak pergi ke luar kota. Mas nggak tahu kenapa dia mengambil keputusan ini. Perusahaan sedang membutuhkan beberapa orang yang ditugaskan untuk bekerja di sana dan Ar

  • ISTRI YANG KAU BUANG DINIKAHI SULTAN   Bab 48B

    Pras tersenyum sebentar, dia mengambil tangan Cahaya lalu dia mengelusnya. Ketika masuk ke ruangan tersebut Fikar juga sudah ada di dalam. Pras ingin melakukan hal-hal yang lebih romantis, tapi, nggak mungkin, di sana ada adik ipar yang harus dijaga perasaannya. Bagaimanapun adik iparnya itu masih jomblo dan Nggak enak juga melihat kebahagiaan pasangan suami istri yang sedang di mabuk asmara."Dek, nggak salah seharusnya Mas Pras yang salah. Tadi ada rapat dan tidak mengaktifkan handphone. Mohon maaf sekali lagi, Sayang. Lagi pula memang kamu ini agak sakit jadi tidak perlu lelah sekali bekerja.""Iya, Mas. Masalah Mas Arman kamu gak marah?""Buat apa aku marah, sebentar lagi masalah ini juga pasti Mas Pras selesaikan. Aku mendengar dari Fikar yang berbicara kepadaku. Jadi Mas Pras sudah mengerti segala permasalahan yang ada," kata Pras."Hmm ... Mbak kalau kayak gitu aku permisi dulu ya. Mau menjemput Ratu dan Rani. Sekarang sudah ada Mas Pras di sini yang bisa menemani Mbak. Aku aka

  • ISTRI YANG KAU BUANG DINIKAHI SULTAN   Bab 48A

    SEBENING CAHAYA CINTA 48**POV AUTHORCahaya terbengong-bengong dengan perkataan Arman yang tegas ke ibunya. Cahaya sama sekali tidak menyangka kalau Arman bisa seperti ini. Andaikan saja dulu dia seperti ini dan bisa lebih menghargai Cahaya sebagai istri mungkin semua ini nggak akan terjadi.Satu rumusan yang perlu diingat. Istri hanya membutuhkan suami menghargainya, suami menyayangi dan mencintainya. Kalau hal itu tidak didapatkannya lagi maka istri akan menjadi wanita rapuh yang akan mencari kebahagiaannya sendiri. Perasaan tidak dihargai itu sakit. Itulah yang dirasakan Cahaya hingga akhirnya dia bisa keluar dari belenggu Arman.Ah, semuanya sudah berakhir. Semoga menjadi pembelajaran buat Arman. Bukankah hidup ini hanya persoalan ujian dari Tuhan. Semoga dengan ujian masing-masing diberikan Tuhan, Arman bisa mengerti Kalau menghargai orang lain terutama istri itu adalah suatu keharusan. Karena wanita yang diambilnya dari seorang ibu dan keluarga yang membesarkannya perlu mendap

  • ISTRI YANG KAU BUANG DINIKAHI SULTAN   Bab 47B

    Akibat PHK besar-besaran dan penurunan jabatan yang berimbas kepada kondisi keuangan Arman yang tidak stabil. Roda kehidupan bener-bener sudah berputar. Kini Cahaya yang berada di atas dengan segala kemewahan yang dimilikinya serta keluarga mereka tertimpa musibah. Bu Heni nggak menyangka kalau wanita yang dulu dihina-hina nya jelek, gendut, miskin. Bisa berubah drastis dari apa yang sekarang dia lihat."Cahaya, kamu gak apa-apa?" tanya Arman yang jelas terlihat khawatir. Lelaki itu benar-benar memperlihatkan wajah serius dan juga prihatin dengan kondisi yang dialami Cahaya."Oh, aku cukup baik sekarang," ucap Cahaya lemah."Apa yang dilakukan Pras kepada kamu? Kenapa kamu terlihat pucat dan menyedihkan? Apakah dia tidak baik ke kamu? Apakah dia berbuat yang menyakitkan kamu sehingga kamu jadi jatuh sakit kayak gini? Cahaya jika dia menyakiti kamu maka lebih bagus kamu tinggalkan aja dia. Aku janji sama kamu, akan berubah dan aku ingin kita kembali lagi seperti dulu," kata Arman duduk

  • ISTRI YANG KAU BUANG DINIKAHI SULTAN   Bab 47A

    SEBENING CAHAYA CINTA 47.**PoV AuthorCahaya melihat kedatangan Ria dan juga Arum. Apalagi saat ini Ria tiba-tiba memegang tangannya dan mengatakan kalau kondisi mantan suaminya kurang baik akibat dirinya.Saat ini Cahaya sendiri kondisinya juga kurang sehat. Ditambah mendengarkan kabar seperti itu kondisinya semakin drop. Rasanya kepala Cahaya berputar-putar. Cahaya heran dengan kondisinya. Mungkin dia memang sakit dan tidak harus memaksakan untuk bekerja.Saat itu Cahaya ingin jatuh dan Fikar memeganginya. Ketika itu pula Ria terus saja mengoceh tentang kondisi dari Abangnya, Arman."Mbak, kasih kesempatan Mas Arman untuk berbicara dengan Mbak Cahaya dari hati ke hati. Mungkin dia memang perlu bicara dengan Mbak Cahaya supaya kondisinya jauh lebih baik. Bagaimanapun dia adalah Abang kami yang selalu membantu keluarga, Mbak," kata Ria masih membujuk Cahaya."Lebih baik Mbak duduk dulu," ucap Cahaya dengan suara lemah.Cahaya ingin duduk. Tetapi setelah beberapa langkah, dia pingsan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status