ISTRIKU TAK SUKA DANDAN

ISTRIKU TAK SUKA DANDAN

Oleh:  Ummi Salmiah  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.5
11 Peringkat
57Bab
22.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Istri yang baru kunikahi tak pernah kulihat dandan. Wajahnya kusam dan tidak menarik, wanita pilihan ibuku ini membuatku prustasi lebih mengejutkan dia bisa memgerjakan semua pekerjaan laki-laki. Dia sudah persis Wonder Woman

Lihat lebih banyak
ISTRIKU TAK SUKA DANDAN Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Nurhasanah Fathan
Assalamualaikum,Terimakasih Kak Uthor sudah membuat cerita sebagus ini,smg Kak Author sehat sll,dan membuat cerita2 lainnya di GN.........
2024-03-15 21:03:12
1
user avatar
Humaira
seruu pokoknya
2024-02-12 18:05:49
0
user avatar
Iecmha Khaironi
karakter si alya,, mantap
2023-12-04 15:59:20
3
user avatar
Farid
mantep behh
2023-08-27 08:25:10
1
user avatar
Mia
ada extra part nya ga ka?
2023-08-23 22:41:39
0
user avatar
fajar khasidik
tetap semangat ka
2023-07-23 16:30:09
1
user avatar
Ifa
keren pokoknya
2023-07-22 18:38:58
1
user avatar
Nurpalia
alur ceritanya bagus,pengen terus baca,,tapiii harus pakai koin,,,
2023-07-19 02:40:40
1
user avatar
mani kanaan
mantap suka alur cerita nya...
2023-07-04 15:22:44
2
user avatar
Azzahra
Cerita paling mantap ini
2023-07-04 13:06:16
3
user avatar
Arsyila Izania
asek ah cerita nya
2023-07-22 18:05:45
1
57 Bab
Ingin Nikah Lagi
"Alya, aku ingin menikah lagi," ucapku tegas padanya. Baru kali ini kami duduk bersama selama satu minggu pernikahan kami. "Alasannya apa?" tanyanya. Tak lupa dia memilin jilbab yang dikenakannya. Aku bahkan muak hanya sekedar menatapnya."Aku butuh angin segar, melihatmu membuatku tak ada nafsu," jawabku. Kulihat dia istigfar berkali-kali."Kita baru menikah satu minggu, itu artinya mas belum tahu secara detail kepribadianku seperti apa.""Itu karena kamu tidak pernah dandan. Baju tak menarik dipandang belum lagi jilbab yang kamu kenakan begitu lusuh, membuatku tak niat hanya sekedar menatapmu." Lagi, dia menghembuskan nafas kasar. Dia mengucapkan istighfar lebih banyak."Aku memang tidak suka dandan, dan juga aku hanya di rumah saja selama satu minggu ini. Selain itu, wudhu aku bisa batal jika hanya di rumah lalu berdandan. Jika mas hanya memintaku berdandan kalau begitu mulai besok cari asisten rumah tangga agar aku fokus merawat diri.""Gajiku tak cukup untuk membayar asisten," u
Baca selengkapnya
Nafkah Tiga Puluh Ribu
Alya duduk manis membuat napasku tercekat, mataku tak bisa lepas darinya. Aku tak menyangka wanita yang kunikahi satu minggu ini begitu memesona. Namun, segera kutepis mengingat wajahnya yang masih kusam tak menarik itu. Mungkin dikira bisa memikatku, oh no!Dia cuek lalu berbaring. Mata lapar dan perut lapar benar-benar menyiksaku. Gengsi rasanya sekedar makan masakan dia yang menurut ibu sangat enak. Aku tidur di tempat biasa. Kasur yang sudah kusiapkan di kamar ini. Aneh saja melihat wanita wonder woman berubah manis seperti itu. Geli rasanya. Kupejamkan mataku secepat mungkin agar tak tergoda dengan mahluk yang tak jelas di sebelah sana. Dia dengan santai sebelum tidur makan buah dan segelas susu. Aku semakin gigit jari.Akhirnya aku bisa tertidur pulas.****Bangun tidur perutku sakit, tapi aku gengsi hanya sekedar menyapanya. "Ini susu dan rotinya, Bang." Aku mendelik. Kemarin dia manggil mas, sekarang kenapa dia manggil abang. Memang aku abang gorengan!"Mulai hari ini aku p
Baca selengkapnya
Bisa Mati Mendadak Dibuat Olehnya
Aku jadi tak ada selera bekerja siang ini. Gara-gara berita viral nafkah tiga puluh ribu. Apa mungkin itu kerjaan si Alya, memangnya dia sehebat apa sampai cepat viral seperti itu. Rasanya ingin segera pulang menanyakan ini semua ke Alya. "Bro, semoga bukan ente, ya, berita viral hari ini. Ngeri ...." Fery seperti curiga padaku."Gak mungkin, lah, traktir kamu tiap hari saja aku tak pernah pelit. Masak kasih istri cuma tiga puluh rebu.""Aku juga percaya, lah, sama Pak Dave Abimanyu walau tiap hari keluhin istri kusam, tapi kalau nafkah pasti ngasih banyak, lah.""Tu, kan. Ente sadar sendiri." Walau hatiku diliputi gelisah. Duh, semoga itu bukan postingan Alya. Reputasi ini bisa semakin hancur.Jam menunjukkan pukul 17.00 rasanya ingin segera langsung melabrak si Alya. Tak sabar melihat ekspresinya bagaimana di rumah.Namun, langkahku sedikit tercegat karena telpon bertubi-tubi dari ibu. Pasti ibu menanyakan keviralan berita hari ini. Satu-satunya orang yang pasti tahu bagaimana kela
Baca selengkapnya
Dibuat Terpana
Tak kupedulikan dia yang menyediakan aku satu bungkus mie dan satu buah telur. Benar-benar sudah diperhitungkan olehnya. Aku sampai gigit jari. Apa dia dulu mahasiswi tercerdas sampai begitu detailnya menyiapkan nota tiga puluh ribu padaku.Lama kelamaan aku bisa mati mendadak dibuatnya. Ting! Satu notifikasi pesan dari Fery.[Bro, jangan lupa kita ke lamaran Danu malam ini.] Aku bahkan sampai lupa jika ada undangan malam ini. Lumayan menghindari mie instan dan satu buah telur."Bang, aku mau keluar malam ini," ucapnya. Tak lupa dia meniup-niup jilbabnya. Benar-benar tidak ada feminimnya si Alya ini. Bahkan celana training tak pernah lepas dari tubuhnya. "Keluar saja, pakai izin segala.""Sudah kewajiban istri izin jika keluar, terima kasih sudah mengizinkan," sambungnya lagi sambil memasang wajah imut. Pen mual lihatnya. Dia terlihat berkemas menyiapkan diri. Sekarang aku yang bingung tidak ada makanan apa pun di rumah ini. Padahal sebelumnya cemilan selalu Alya siapkan setiap sor
Baca selengkapnya
POV Alya
Namaku Alya putri lulusan tekhnik sipil. Hidup lebih banyak di panti asuhan. Sejak umur 13 tahun ayah dan ibuku meninggal karena kecelakaan tunggal. Saat itu mama bertengkar hebat dengan papa. Pekerjaan mama sebagai model tentu membuatnya selalu tampil menarik di depan semua orang hingga mama kedapatan selingkuh oleh papa. Entah bagaimana ceritanya kecelakaan itu terjadi. Sejak saat itu aku tidak tertarik dengan yang namanya make up. Rasa trauma menderaku. Umur tiga belas tahun aku sudah paham tentang banyak rasa seperti kerisauan papa yang melihat istrinya selalu berpenampilam menor dan glamour setiap harinya. Mama dan papa bukan orang kalangan bawah. Harta yang mereka titipkan sangat cukup untuk hidupku sebagai anak tunggal. Namun, aku memilih untuk tinggal di panti asuhan dengan jarak tidak jauh dari rumahku. Papa yang sibuk, dan mama yang tak kalah sibuknya membuatku lebih sering bermain disana. Entah mengapa aku lebih dekat dengan ibu panti daripada mama sendiri."Alya ini wasia
Baca selengkapnya
Apa Aku Cemburu
Kembali kupandang dari jauh Alya yang begitu menawan malam ini. Apa dia punya kembaran? Kenapa dia hanya tersenyum tanpa menyapaku?"Kurasa ente perlu melihat secara detail istri yang baru dinikahi seminggu ini, bro.""Lihat dia begitu mempesona dihadapan pria lain." Si Fery begitu cerewet walau ada benarnya.Alya sama sekali tidak melirikku apalagi menyapaku, dia lebih fokus menyapa teman-temannya. Dia sudah seperti tamu kenegeraan saja. Gayanya sungguh beda dari biasanya. Apa memang aku yang salah selama ini tidak memperhatikannya lebih detail?"Gigit jari, bro," ledek Fery. Ini kenapa si Fery sama sekali tidak mendukungku, dia lebih tertarik dengan si Alya itu. Duuh, kemana gaya totalitasku selama ini. Aku bahkan dibuat mati kutu oleh Alya."Mas kenapa lirik gadis itu terus?" Maharani tiba-tiba tepat berada di depanku. Kenapa juga dia yang lebih tertarik dengan Alya."Aku rasa jika wanita yang kau nikahi seperti itu, pasti pasangan yang sangat serasi." Kembali Maharani menyerangku
Baca selengkapnya
Negoisasi
Acara selesai aku langsung mencari Alya untuk kugandeng pulang. Namun, nihil dia hilang entah kemana. Sepintas kulihat yang mirip dengan dia naik ke mobil keluaran terbaru. Ah, mungkin hanya prasangka saja melihat Alya naik ke dalam mobil yang pernah kutaksir. Tak mungkin dia sekaya itu. Atau dia pulang dengan si Ilham. Mungkin dikira aku cemburu kali padanya.Semua kususuri, tapi Alya tetap tidak ada di tempat. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang sendiri. Daripada muter tidak jelas di acara orang. Hebat sekali si Alya sama sekali tidak peduli denganku.Sampai rumah, dapur masih berantakan itu artinya Alya belum pulang. Apa benar aku tadi salah lihat jika Alya yang naik mobil. Namun, tak berselang lama ada mobil terparkir, ternyata benar Alya diantar oleh orang yang bernama Ilham itu. Benar-benar menjengkelkan! Oh, mungkin dia ingin membuatku cemburu? Jangan harap.Dia masuk sambil menenteng sandal hak tingginya. Ckck ... lelah mungkin kakinya jalan."Maaf, bang. Aku pulang sama mas
Baca selengkapnya
Membawa Deswita Ke Rumah
Aku langsung terdiam menikmati sarapan di depannya. Setelah selesai, dia menitipkan kotak bekal untuk kubawa ke kantor. "Ini bekalnya, bang. Kalau tidak dimakan kasih OB kantor saja," ucapnya enteng. "Jangan lupa bawa kotak bekalnya pulang." Astagfirullah,  ini aku yang pelit atau dia sih. Kotak bekal diharuskan bawa pulang. "Jangan sampai kotak bekalnya hilang, ini kotak bekal limited edition." Diih, kotak bekal apa, sih, yang mahal. Akal-akalannya si Alya ini mah. "Iya, cerewet!" ketusku. "Biar aku tidak dianggap korupsi oleh manager bank, makanya kusiapkan bekal. Untuk nota belanja tiga puluh hari kedepan aku akan buat  rinciannya," jawabnya lagi. Lebih baik aku segera ke kantor. Makin mumet aku di rumah olehnya. Seperti biasa tampilannya kembali
Baca selengkapnya
Alya Bereaksi
"Aku akan membawa Deswita ke rumah," ucapnya begitu enteng. Di dunia ini ada yang memiliki ego yang tinggi termasuk Dave Abimanyu. Kadang egonya yang tinggi membuat dia selalu memiliki alasan agar orang di dekatnya sedikit terluka.  Aku yang tidak pernah merasakan cinta dan dekat dengan laki-laki menganggap hal itu justru lucu. Lebih tepatnya sifat ke kanak-kanakan. Kita lihat saja sampai kapan dia bertahan dengan egois yang dimiliki.  Cukup diam saja memiliki laki-laki yang unik dan pelit ini. Sekelas manager bank begitu sangat perhitungan. Itu mungkin yang membuatnya cepat naik jabatan. Kadang keadaan membuat orang berubah. Aku tipe orang yang cuek, jika orang lain tidak suka tak perlu aku paksa untuk menyukaiku. Setiap orang berhak atas kenyamanan hidupnya dan aku tipe orang yang jika orang tidak suka aku tinggalkan. Kita perlu hidup aman dari orang-orang
Baca selengkapnya
Deswita Lari Terbirit-Birit
Ibu dengan melotot mengintrogasi kami. Tangan Deswita terus gemetar, entah apa yang dibisikkan oleh Alya.  "Hei, Dave! Sepertinya kamu harus segera dikeluarkan dari daftar keluarga dan semua wasiat. Bisa-bisanya baru nikah satu Minggu kamu mau nikah lagi!" Ibu sudah seperti polisi dan kami tahanannya. "Eh, kamu juga gatel sekali jadi wanita. Aku tahu tongkronganmu sering ke club malam. Iya 'kan?!" Deswita terus menunduk. Dia sama sekali tak berkutik, apalagi memandang Alya yang ada di sampingnya. Hebat sekali si Alya tanpa ada rasa empati dia santai minum segelas kopi dan cemilan yang dibuatnya. Bahkan bajunya terlihat rapi dan wangi padahal tadi pagi dia kembali ke asalnya menggunakan training dan jilbab instan. "Ma ...af Tante, pak Dave memaksaku kesini. Biarkan aku pulang, tante." Deswita begitu gelagapan. Eh, maksdunya? Buk
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status