Share

Kabar Baik dari Weni

"Dek, ayo. Makasih udah bantu jagain Weni, Lin."

Mbak Linda menganggukkan kepala. Sedangkan Weni menoleh ke belakang.

Pandangannya terhenti ketika melihatku.

"Ngeliat apa?" tanya Bang Wira sambil menoleh ke arah yang aku tuju.

"Eh?" Weni pura-pura tersenyum, dia menggelengkan kepala. "Ayo, Bang."

Beberapa menit setelah mereka pergi, aku keluar dari persembunyian, buru-buru menyalimi Mbak Linda.

"Aku pamit ke rumah sakit, Mbak."

Mbak Linda mengangguk. Dia sambil menonton televisi, seolah tidak peduli denganku.

"Doain bisa ngambil hati Weni, Mbak."

"Iya. Weni udah mulai percaya lagi sama kamu. Jangan buat dia berubah pikiran."

Aku tersenyum tipis, kemudian menganggukkan kepala. Buru-buru keluar dari rumah. Menyusul mobil Bang Wira.

Hampir lima belas menit perjalanan. Mobil berhenti di halaman rumah sakit. Aku menatap spion, mobil Bang Wira parkir tidak jauh dariku.

Ponselku berdering. Dari Ayna.

"Kenapa?" Tanpa salam, aku langsung bertanya inti kenapa Ayna menelepon.

"Halo, And
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Ce lain lu blg cadangan lu kata ban?
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Ayna kayaknya punya mata2 dh udah gitu keliatan bgt berobsesi buat dptin andre
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status